Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enrita Dian Rahmadini
"Latar Belakang: Hipomineralisasi Molar-Insisif merupakan defek kualitatif yang bersifat sistemik pada satu sampai empat gigi molar permanen pertama. Kelainan ini dapat menimbulkan masalah klinis yang dapat berdampak pada kualitas hidup anak. Diagnosis dini HMI diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Data mengenai pengetahuan HMI pada dokter gigi dan mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia belum ada. Pengetahuan dasar HMI diperlukan untuk dapat melakukan diagnosis dan dapat menentukan rencana perawatan yang tepat. Perlunya penyebaran informasi mengenai HMI pada dokter gigi. Kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dapat menjadi hambatan dalam mendapatkan pendidikan berkelanjutan sebagian besar dilakukan di kota-kota besar terutama ibukota. E-learning merupakan edukasi berbasis digital yang dapat mengatasi masalah lokasi dan jarak. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas e-learning berbasis web dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan diagnosis dan menentukan perawatan gigi HMI, serta persepsi pada mahasiswa profesi kedokteraan gigi. Metode: Tahap 1 adalah studi potong lintang menggunakan kuesioner untuk mengetahui persepsi, pengetahuan, pengalaman klinis serta hambatan dalam melakukan perawatan gigi HMI pada mahasiswa kedokteran gigi dan dokter gigi berdasarkan faktor-faktor terkait. Tahap 2 merupakan penelitian uji Randomized trial (desain pre-Post-test) Hasil penelitian: Responden pada tahap 1 terdiri dari 104 mahasiswa profesi kedokteran gigi, 62 PPDGS IKGA, 83 Sp.KGA dan 60 Sp. lainnya. Skor pengetahuan dan kemampuan diagnosis pada responden masih kurang baik (46,9 ± 5,59 untuk skor pengetahuan dan 3,26 ± 1,25 untuk skor diagnosis), dan separuh responden belum memahami prinsip perawatan gigi HMI. Faktor jenis kelamin, usia, lama praktek, adanya pendidikan mengenai HMI selama di fakultas dan terpaparnya continuing education tidak berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan dalam mendiagnosis dan menentukan perawatan. Pada penelitian tahap 2 dilakukan intervensi dengan melakukan pelatihan HMI dengan menggunakan metode e-learning berbasis web dan metode tatap muka sebagai grup kontrol. Peserta pelatihan terdiri dari 62 mahasiswa profesi kedokteran gigi yang dibagi ke dalam 2 kelompok pelatihan secara random. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor yang bermakna sebelum dan sesudah pelatihan. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada peningkatan skor pelatihan antara kedua grup. Pelatihan elearning memiliki efektivitas yang sama dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan diagnosis dan kemampuan menentukan perawatan gigi HMI dengan grup kontrol. Kesimpulan: Pengetahuan, persepsi, dan kepercayaan diri dalam mendiagnosis dan merawat gigi HMI pada DRG rendah dibandingkan dengan PPDGS, Sp.KGA, namun pelatihan HMI ini dapat meningkatkan ketiga aspek tersebut. Pelatihan e-learning berbasis web dapat digunakan sebagai alternatif metode pelatihan HMI.

Background: Molar incisor hypomineralization is a systemic qualitative defect affecting 1 to 4 first permanent molars. MIH can couse many clinical problems such as hypersensitive, progressive caries and limitation of oral function that can impact their quality of life. Early diagnosis is crutial to prevent further complication. Therefore basic knowledge of MIH is important to be able diagnosed and determined a prompt treatment. There is no data about MIH knowledge and perception among dental practitioners in Indonesia. There is a need to disseminate information about HMI to dentists. Indonesia geographic condition can be a barrier for dentiststo have continuing education. E-learning is a digital-based education that can solve the problem of location and distance. Objectives: to determine the effectiveness of web-based e-learning in enhancing knowledge, diagnosing skill and managing of MIH teeth as well as perception in diagnosing and treatment of MIH teeth in dental students. Method: Phase 1 was a cross-sectional study to determine knowledge, perception, clinical experience and treatment berrier of MIH teeth among dental students and dentist using questionnaire. Phase 2 was Randomized trial desain pre-pest test with control group. Result: Respondents in phase 1 consisted of 104 dental students, 62 pediatric dentist post graduate students, 83 pediatric dentists and 60 other dental specialists. The knowledge score and diagnosing skill of the respondents is low (46,9 ± 5,59 for the knowledge score and 3,26 ± 1,25 for the diagnosis score), and half of the respondents did not understand the principles of HMI treatment. Gender, age, length of practice, adequate training in dental school and exposure to continuing education were not related to knowledge and skill for diagnosed and determined dental treatment for HMI. Almost all respondents felt the need for training on HMI. Phase 2 was an intervention by conducting HMI training using web-based e-learning methods and face-to-face methods as a control group. The training participants consisted of 62 dental students who were randomly divided into 2 training groups. The results of the study showed a significant increase in scores before and after the training. There was no significant difference in the increase of training scores between the two groups. E-learning training has the same effectiveness in increasing knowledge, diagnostic skills and the ability to determine HMI dental treatment with faceto-face training"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enrita Dian Rahmadini
"Temporomandibular Disfunction (TMD) atau Temporomandibular Joint Disfunction atau Craniomandibular disorder atau Temporomandibular disorder atau Disfungsi sendi temporomandibula merupakan istilah yang biasa dipakai untuk menunjukkan adanya beberapa gejala klinis kelainan sistem stomatognatik, yang dapat disebabkan oleh adanya maloklusi dan kebiasaan buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keparahan TMD pada anak dengan maloklusi kelas I Angle yang disertai kebiasaan buruk seperti pola pengunyahan satu sisi, bruxism dan clenching dan tanpa kebiasaan buruk. Subjek penelitian terdiri dari 96 siswa SMP anak usia 12 sampai 14 tahun. Frekwensi dan tingkat keparahan TMD diukur dengan menggunakan indeks diagnostik Helkimo. Analisa statistik menggunakan chi-square dengan derajat kemaknaan p=0,05. Tingkat keparahan anak maloklusi kelas I Angle dengan kebiasaan buruk lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa kebiasaan buruk. Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan yang tidak bermakna pada frekwensi TMD dan tingkat keparahan antara anak laki-laki dan perempuan dengan maloklusi kelas I Angle dengan p>0,05. Sedangkan frekwensi TMD dan tingkat keparahan pada anak dengan maloklusi kelas I Angle yang disertai dan tanpa kebiasaan buruk ditemukan ada perbedaan bermakna dengan p<0,05.

Temporomandibular Disfunction (TMD) or Temporomandibular Joint Disfunction or Craniomandibular disorder or Temporomandibular disorder is a generic term for a number of clinical signs and symptoms involving the stomatognatic system that can be caused by malocclusion and oral habit such as bruxism, clenching and unilateral mastication. The aim of this study was to see the differences of TMD severity between 12 to 14 years of age Angle class I malocclusion children with or without oral habit. Helkimo’s dysfunction index was used to diagnosed the severity of TMD. chisquare test was used for the statistic analysis and the level of significance was determined at p= 0,05. The severity of TMD was higher in Angle class I malocclusion children with oral habit The result showed there was no significant difference of frequencies and severity of TMD between male and female 12 to 14 years of age children with Angle class I malocclusion with p>0,05. There is a significant difference of frequencies and severity of TMD between 12 to 14 years of age Angle class I malocclusion children with and without oral habit with p<0,05."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2003
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library