Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erie Prakoso
Abstrak :
ABSTRAK
Kepuasan kerja adalah sikap seorang pekerja terhadap pekerjaannya. Pekerja mungkin memiliki sikap positif atau negatif terhadap pekerjaannya. Sikap positif akan menghasilkan perasaan puas, sedangkan sikap negatif akan menghasilkan rasa tidak puas.

Berbagai cara telah dilakukan banyak ahli dalam upaya menjelaskan mengenai konsep / definisi, penyebab, maupun akibat dari kepuasan kerja. Terdapat 2 pendekatan utama yang dilakukan para ahli dalam upaya ini : pendekatan global / umum dan pendekatan terhadap komponen-komponen pekerjaan. Pendekatan global menekankan pada perasaan umum pekerja terhadap pekerjaannya, sedangkan pendekatan terhadap komponen pekerjaan dipandang sebagai jumlah kepuasan pekerja terhadap komponen-komponen pekerjaannya (seperti gaji, lingkungan kerja, rekan kerja dan sebagainya).

Sebagai salah satu jenis dari tingkah laku manusia dalam pekerjaan, kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis besar dapat dibagi ke dalam 3 golongan : faktor individu, faktor (lingkungan) pekerjaan, dan faktor interaksional diantara keduanya. Penelitian ini ingin melihat bagaimana faktor interaksional antara karakteristik individu dan pekerjaan berpengaruh terhadap derajat kepuasan kerja yang dialami pekerja.

Dasar dari penelitian ini adalah pengujian konsep kesesuaian antara individu dan Iingkungan pekerjaannya (person - environment fit) dalam pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan keda seseorang. Dalam praktik pelaksanaannya, penelitian ini akan melihat hubungan antara faktor kepribadian (faktor individu) terhadap kepuasan kerja, sehubungan dengan konsep kesesuaian individu - lingkungan di atas. Secara lebih spesifik, penelitian ini didasarkan atas teori kesesuaian individu - lingkungan dari Holland (1985) yang menyatakan bahwa keselarasan antara karakteristik kepribadian seseorang dengan lingkungan pekerjaannya akan meningkatkan derajat kepuasan kerja yang dialaminya. Aspek kepribadian yang akan diteliti adalah preferensi seseorang terhadap risiko (risk preference). Preferensi terhadap risiko adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak pada waktu ia berhadapan dengan situasi yang mengandung risiko. Subyek yang mempunyai preferensi terhadap risiko rendah akan cenderung menghindari situasi berisiko, atau memilih tindakan yang mengandung derajat risiko kecil. Sebaliknya subyek dengan preferensi terhadap risiko tinggi akan relatif memilih tindakan yang berisiko atau justru "menikmati" situasi berisiko itu sendiri. Pengaruh aspek kepribadian terhadap kepuasan kerja telah banyak diteliti. Namun, penelitian mengenai pengaruh atau hubungan preferensi terhadap risiko (yang menurut Robbins 1993 adalah salah satu atribut kepribadian terpenting dalam pekerjaan), masih relatif sulit ditemukan di literatur.

Derajat kepentingan suatu atribut kepribadian dalam menentukan tingkah laku pekerjaan tentu bergantung dari karakteristik pekerjaan itu sendiri. Karenanya, untuk meneliti mengenai hubungan antara preferensi terhadap risiko dan tingkah laku pekerjaan (dalam hal ini adalah kepuasan kerjanya), karakteristik pekerjaan yang diteliti idealnya adalah pekerjaan yang banyak melibatkan risiko. Untuk itu, sampel penelitian yang diambil adalah para dealer atau pialang perdagangan mata uang.

Dealer adalah orang yang bertugas melaksanakan transaksi penjualan atau pembelian mata uang dalam bisnis perdagangan mata uang terhadap mata uang lainnya. Karakteristik pekerjaan ini banyak melibatkan risiko karena keputusan yang salah dalam menentukan mata uang mana yang harus dibeli atau dijual dapat mengakibatkan kerugian dalam jumlah yang besar. Risiko yang ditanggung dealer menjadi terasa besar karena seringnya ia membuat keputusan pembelian /penjualan. Untuk mengetahui preferensi terhadap risiko dan kepuasan kerja pada dealer, digunakan kuesioner. Kuesioner ini disebarkan kepada para dealer di Jakarta dengan prinsip ketersediaan dan kemudahan. Untuk mengetahu hubungan antara preferensi terhadap risiko dan kepuasan kerja para dealer digunakan perhitungan statistik korelasional.

Dari penelitian ini didapatkan hasil korelasi yang tidak signifikan antara preferensi terhadap risiko dan tingkat kepuasan kerja yang dialami pada dealer. Hal ini berarti untuk sampel penelitlan ini, tingkat preferensi terhadap risiko tidak mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan kerja.

Tidak signifikannya hasil penelitian ini mungkin disebabkan karena beberapa hal. Antara lain karena kelemahan pada karakteristik sampel dan teknik pengambilan sampel, faktor kepentingan kesesuaian kepribadian - pekerjaan bagi sampel penelitian, dan kurangnya elaborasi dari penelitian ini. Untuk penelitian-penelitian sejenis di masa datang, peneliti menyarankan agar kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini dapat diperbaiki.
1994
S2314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library