Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evawani Ellisa
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis terjadinya konflik antara kepala daerah yang dalam hal ini adalah Bupati Kampar dengan jajaran dibawahnya serta berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Kampar. Kemudian juga untuk mengetahui bagaimana seorang kepala daerah melakukan fungsi komunikasi kepada jajaran pemerintahannya dan masyarakatnya. Selanjutnya studi ini juga mencari faktor yang mendorong atau memicu terjadinya konflik tersebut dilihat dari aspek komunikasi yang dilakukan Bupati Kampar.

Dalam penulisan tesis ini ada beberapa kerangka konsep yang dipergunakan untuk menganalisis konflik yang terjadi antara pimpinan daerah dengan berbagai elemen masyarakat, seperti komunikasi formal dan informal dalam suatu organisasi, komunikasi organisasi birokrasi, karena yang menjadi konsentrasi penelitian juga adalah organisasi pemerintahan yang bersifat birokrasi. Kernudian iklim komunikasi organisasi Serta komunikasi dan kepemimpinan dari suatu organisasi. Gaya kepemimpinan dau gaya bahasa yang digunakan oleh seorang pemimpin juga sangat penting dalam jalannya kegiatan organisasi. Demikian juga dengan kompetensi komunikasi dari pemimpin, tanpa memiliki kompetensi komunikasi yang baik seorang pemimpin tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Pemimpin juga harus menjadi seorang komunikator yang efektif dalam organisasi. Dalam suatu konflik juga ada komunikasi diantara pihak-pihak yang berkonflik, dan komunikasi ini disebut dengan komunikasi politik.

Tesis ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripslkan temuan-temuan dari penelitian yang sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya Lokasi penelitian dilakukan di pemerintahan Kabupaten Kampar, Riau, karena permasalahan yang diteliti terjadi di daerah tersebut. Sedsngkan yang menjadi subyek penelitian atau yang disebut juga dengan informan adalah orang-orang yang mengetahui secara langsung konflik yang terjadi ataupun juga terlibat dalam permasalahan tersebut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam dengan informan serta Studi kepustakaan. Adapun laporan penelitian ini disajikan secara naratif dengan mengungkapkan life story dari para informan.

Temuan-temuan penelitian mengungkapkan eskalasi konflik yang terjadi, faktor-faktor penyebab munculnya konflik, komunikasi organisasi yang ada di Pemerintahan Kabupaten Kampar baik itu komunikasi informal maupun informal. Dan juga temuan tentang gaya kepemimpinan Serta gaya komunikasi yang digunakan oleh pemimpin ketika berinteraksi dengan bawahan ataupun masyarakat luas di Kampar. Kompetensi komunikasi dari Bupati Kampar juga menjadi perharian dalam penelitian ini sebab hal ini juga menjadi pemicu munculnya konflik. Dan dalam tulisan ini juga dikemukakan komunikasi politik yang terjadi dalam konflik walaupun tidak begitu mendalam.

Bagian penutup berisikan tentang kesimpulan dari pembahasan sebelumnya. Pemicu konflik yang terjadi sebagian besar dipicu oleh gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi dari Bupati Kampar, dan juga kompetensi komunikasi dari bupati tersebut. Pada bagian ini juga terdapat implikasi teoritis dan praktis Serta rekomendasi dari tulisan ini. Adapun yang menjadi rekomeudasi akademis dari tulisan ini adalah ditujukan kepada para akademisi yang tertarik dengan penelitian seperti ini dapat lebih mendalami komunikasi politik yang terjadi dan mencermati peran media massa dengan pemberitaannya sehingga konflik tersebut menjadi isu nasional. Sedangkan unluk para pemimpin di pemerintahan ataupun bentuk organisasi lainnya hendaknya disadari bahwa gaya kepemimpinan itu adalah hal yang perlu jadi perhatian khusus. Dan pemimpin juga hendaknya memperhatikan kornpetensi komunikasi yang dimilikinya. Kompetensi yang baik akan memudahkan pemimpin untuk memahami komunikasi yang dilakukannya pada lingkungan internal maupun eksternal organisasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evawani Ellisa
Abstrak :
ABSTRAK Selama ini sebagian masyarakat mengenal notaris hanya sebagai profesi pembuat akta saja. Sebagian masyarakat lainnya mengenal notaris juga sebagai pemberi nasehat di bidang hukum perdata. Banyak yang belum tahu kalau notaris itu seorang penegak hukum juga, khususnya di bidang hukum perdata. Untuk itu metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatoris, diagnostik dan preskriptif. Di dalam menjalankan tugasnya notaris akan berusaha agar jasa yang diberikan dapat menjadikan para pihak terhindar dari masalah hukum (perdata). Di sini notaris telah berperan membantu menegakkan hukum. Sebagai contoh, dalam membuat akta notaris akan selalu berpegang pada peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk masalah hukum yang tidak ada dasar hukumnya maka notaris akan melakukan penemuan hukum. Dalam melakukan penemuan hukum, selain menggunakan metode tertentu notaris harus dibekali dengan ilmu pengetahuan lain. Itulah sebabnya notaris dituntut untuk selalu menambah wawasan dan pengetahuannya. Sebagai seorang penegak hukum, notaris sedikit berbeda dengan penegak sebagai pejabat publik, dan bagaimana tanggung jawab notaris dalam menentukan batas usia dewasa. Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, termasuk bantuan dalam pengumpulan data lapangan. Untuk itu penulis ucapkan banyak terimakasih kepada: Prof. Wahyono Darmabrata, SH, MH, selaku pembimbing tesis ini yang telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan bimbingan serta masukannya terhadap substansi tesis ini. Selanjutnya, terima kasih yang secara khusus penulisan sampaikan kepada Prof. Dr. Herman Rajagukguk, SH, LLM, yang telah memberikan bantuan pemikiran dan dorongan kepada penulis dalam rangka pencerahan kembali intelektual penulis. Akhirnya, ucapan terimakasih disampaikan kepada rekanrekan notaris yang dipilih sebagai nara sumber yang bersedia diwawancarai dalam rangka melengkapi data .lapangan tesis ini, antara lain: Tetty Subroto, SH, Nurhayati Yunus, SH, Erni Nasution, SH, Siti Maryam, SH, Isciyati Supeno, SH, Nazli Alida Lubis, SH, Liek Lestiyowati, SH dan lainlainnya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu pada kesempatan ini.
2004
T36724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evawani Ellisa
Universitas Indonesia Fakyultas Teknik, 2014
LP 2015 3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Evawani Ellisa
Abstrak :
ABSTRAK Berlawanan dengan segala pujian terhadap kemajuan teknologi dan kemakmuran yang dimiliki, tampilan wajah dan morfologi kota Jepang sering mengundang kritik seperti membosankan, tidak menarik, brutal, dan kacau. Pertanyaannya adalah dalam kekacauan tampilan realitas urban yang ada, bagaimana kota Jepang dapat mencapai stabilitas seperti saat ini? Adakah keteraturan di balik kekacauan yang ditampilkan, sehingga warga kota di Jepang dapat hidup relatif nyaman dan aman? Kajian ini menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi realitas urban Jepang, mulai dari sistem alamat yang membingungkan hingga proses transformasi bangunan gedung yang berlangsung cepat. Temuan tentang tatanan tersembunyi yang berlaku di Jepang dalam pengaturan tata ruang hidup berkota membuka pemahaman bahwa kekacauan fisik dan spasial yang ditunjukkan oleh sebuah kota yang dipenuhi kesesakan tidak selalu identik dengan kekacauan sosial.
Despite the highly praised for technology achievements and prosperities, the morphology and appearance of Cities in Japan are often criticized as dull, uninteresting, brutal, and chaos. The question is, how do cities in Japan gain stability while the reality of the urban condition is in a chaos? Is there something behind the chaos that makes urban dwellers of Japanese cities able to relatively live comfortably and safely? This paper analyses some aspects which shaped Japan urbanism, from disorderly addressing system to the speed of building transformations that considerably high. Findings on the hidden orders behind the chaos of Japanese cities reveal an understanding that the spatial and physical chaos of a dense city are not always identified as a social chaos.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library