Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Nurhidayati
Abstrak :
Kondisi terkini masalah gizi kurang pada ibu dan anak di tingkat global masih tinggi, termasuk di Indonesia. Sebagai respon terhadap kesehatan ibu, bayi, dan anak, World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan rekomendasi tentang perawatan antenatal (ANC) yang telah diperbarui pada tahun 2020 dengan edisi khusus tentang suplementasi multi mikro nutrien (MMN) selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengelolaan dan penerimaan MMN bagi ibu hamil di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi yang dilakukan di Kabupaten Sidoarjo selama bulan April sampai Mei 2022. Informan penelitian ini terdiri dari 23 orang dari pemangku kepentingan terkait serta 28 orang dari penerima manfaat program. Seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini diinterpretasikan menggunakan template analysis. Kebijakan dan koordinasi multi-pihak terkait program MMN di Kabupaten Sidoarjo telah terbentuk dan melibatkan pemerintah kabupaten, organisasi masyarakat, universitas, puskesmas, bidan, dan kader. Produk MMN yang tersedia di Kabupaten Sidoarjo terdiri dari produk Laduni sebagai bagian dari program kabupaten yang didukung oleh organisasi masyarakat, serta produk komersial yang dijual di pasaran. Meskipun produk Laduni adalah produk impor, beberapa upaya telah dilakukan untuk mengeksplor potensi produksi dalam negeri seperti studi awal dengan universitas, diskusi dengan industri lokal, serta inisiatif untuk membagikan formulasi MMN kepada industri lokal. Mekanisme pengiriman program MMN menggunakan platform yang sudah ada yang sama dengan program tablet tambah darah (TTD) melalui layanan ANC. Penerima manfaat memiliki dukungan yang cukup luas dari suami dan orang tua, serta melalui kelas ibu hamil oleh puskesmas, dan kunjungan rumah oleh bidan dan kader. Penerima manfaat mengonsumsi produk MMN sehari sekali dan tidak ada mitos atau larangan untuk mengonsumsi produk MMN. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh universitas, tidak ada perbedaan antara kepatuhan konsumsi MMN dan TTD. Namun, media komunikasi terkait MMN masih terbatas dibandingkan TTD dimana kemasan dan label MMN adalah satu-satunya media konseling. Mekanisme pemantauan dan evaluasi masih perlu ditingkatkan karena survei cakupan dan studi efektivitas masih belum tersedia. Program MMN di Kabupaten Sidoarjo telah berhasil diimplementasikan melalui koordinasi multi-pihak, meskipun media komunikasi serta mekanisme pemantauan dan evaluasi masih perlu ditingkatkan. ......Current condition of maternal and child undernutrition in the global level still remain high, including in Indonesia. In order to response maternal, infant, and child health, World Health Organization (WHO) has launched recommendations on antenatal care (ANC) which was updated in 2020 with special issue about multiple micronutrient supplements (MMS) during pregnancy. This study aimed to investigate the management and acceptance of the MMS for pregnant women in Sidoarjo District. This study was qualitative study using phenomenological approach which conducted in Sidoarjo District during April to May 2022. Informants of this study consisted of 23 people from the relevant stakeholders and 28 people from the beneficiaries. Interpretation of all collected data in this study used template analysis. Policy and multi-stakeholder coordination for MMS program in Sidoarjo District has been established and involved district government, civil society organization (CSO), university, public health center (PHC), midwife, and cadre. MMS product in Sidoarjo District consisted of Laduni product as part of the district program which supported by CSO and commercial product which sold in the marketplace. Even though the Laduni product was import product, several efforts have been conducted to explore potential domestic production such as initial study with the university, discussion with the local industry, as well as initiative to share the MMS formulation to the local industry. Delivery mechanism of MMS program used existing platform which similar with iron folic acid supplementation (IFAS) through ANC services. Beneficiaries have wide supporting system from their husband and parents, as well as pregnant woman class by PHC, and home visit by midwife and cadre to consume MMS. Beneficiaries consumed MMS product once every day and there was no myths or prohibition related to MMS consumption. Based on the initial survey of the university, there was no different between adherence of MMS consumption compared to IFAS. However, communication materials of MMS were limited compared to IFAS where MMS package and labeling was the only one counseling material. Monitoring and evaluation mechanism was necessary to be improved since the coverage survey and effectiveness study were unavailable. MMS program in Sidoarjo District has been successfully implemented through multi-stakeholder coordination, despite the communication materials as well as the monitoring and evaluation mechanism are necessary to be improved.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Nurhidayati
Abstrak :
Minimnya konsumsi serat dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berbahan dasar buah dan kulit pisang (Musa paradisiaca) sebagai makanan alternatif sumber serat berupa donat yang dapat diterima masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan acak lengkap. Panelis dalam penelitian ini adalah 50 mahasiswa FKM UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa donat yang paling disukai panelis adalah donat 683 dengan substitusi buah dan kulit pisang (dry basis) sebesar 5,82% buah pisang dan 18,41% kulit pisang. Berdasarkan hasil uji laboratorium, donat 683 memiliki kandungan gizi yaitu energi 338,91 kkal; air 28,23 gram; abu 0,73 gram; lemak10,95 gram; protein 4,31 gram; karbohidrat 55,78 gram; serat pangan larut 2,13 gram; dan serat pangan tak larut 9,12 gram per 100 gram donat. Penambahan buah dan kulit pisang dengan kadar serat tinggi pada donat formulasi meningkatkan jumlah energi, kadar abu, lemak, karbohidrat, dan kadar serat pangan total (serat pangan larut dan tak larut). ......Deficiency of dietary fiber can cause so many diseases. The main goals from this research are to make innovative product, especially donut, that made from fruit and peel of banana (Musa paradisiaca) and also to know the acceptance for this product. This research is an experimental research that using completely randomized design method. Panelists for hedonic test in this research are 50 students from Faculty of Public Health UI. The result of this research shows that the favorite donut is donut 683 that substituted by 5,82% banana fruit and 18,41% banana peel (dry basis). Based on laboratorium analysis, the nutrient contents of donut 683 are 338,91 kcal of energy; 28,23 gram of moisturize (water); 0,73 gram of ash; 10,95 gram of fat; 4,31 gram of protein; 55,78 gram of carbohydrate; 2,13 gram of soluble dietary fiber; and 9,12 gram of insoluble dietary fiber per 100 gram of donut. Addition of fruit and peel of banana, that contain with high fiber, can increase the content of energy , ash, fat, carbohydrate, and total dietary fiber (soluble and insoluble dietary fiber).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library