Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahrizal
"Sejumlah literatur menunjukkan, bahwa pada komunitas bilingual atau multilingual dimungkinkan terjadinya kontak bahasa. Penggunaan salah satu bahasa akan berkaitan dengan tindak identitas. Di samping itu, salah satu cara mendefinisikan identitas etnik seringkali dapat dilihat pada kesetiaan memelihara bahasa minoritas dan bahasa daerah nonstandard. Tulisan ini mempelajari penggunaan bahasa Betawi dalam tindak komunikasi orang Betawi di Condet Bale Kambang, Jakarta Timur.
Penelitian dengan pendekatan etnografi komunikasi dan metode pengamatan terlibat, wawancara, serta perekaman ini ingin melihat bagaimana penggunaan bahasa Betawi dalam komunikasi sehari-hari dalam sejumlah speech event yang terjadi di masyarakat Condet Bale Kambang. Tindak komunikasi yang melibatkan partisipan dari berbagai kelompok umur akan dilihat pada tiga ranah, yaitu keluarga, keagamaan, dan pertemanan. Sejumlah peristiwa tutur pada tiga ranah dianalisis berdasarkan komponen-komponen komunikasi, termasuk di dalamnya analisis alih kode, fenomena generik pada masyarakat multilingual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ranah keluarga pada umumnya bahasa Betawi masih sangat komunikatif. Pada ranah keagamaan, bahasa Betawi digunakan untuk menginterpretasikan pembahasan yang umumnya berbahasa Melayu Tinggi. Sedangkan pada ranah pertemanan, bahasa Betawi pun masih komunikatif. Sebagai salah satu kantong masyarakat Betawi, ternyata orang-orang Condet masih mampu menjaga. keberlangsungan pemakaian bahasa ibunya. Dengan demikian, mereka tetap dapat dilihat identitas etniknya dari tindak komunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Tesis ini membahas tentang konsep tasawuf dan ajaran tarekat Ashhabul Yamin Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dan pengaruhnya di kehidupan Masyarakat Islam Jakarta pada era modern. Kajian ini menuturkan konsep tasawuf' Sayyid Abdullah Al-Haddad dan ajaran dan praktek wirid tarekat Ashhabul Yamin. Dalam penelitian ini menggunakan teori dalam perspektif tasawuf yang meliputi tasawuf sunni: Akhlaki dan amali, serta tasawuf falsafi, juga menggunakan perspektif tarekat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, yaitu berusaha mendapatkan informasi dari praktek wirid yang terdapat dalam tarekat Ashhabul Yamin dan diamalkan oleh Masyarakat Islam Jakarta melalui individu, lembaga dan jama'ah. Berkaitan dengan konsep tasawuf dan ajaran tarekat Ashhabul Yamin, penulis akan mengutarakan konsep Tasawuf Sayyid Abdullah perpektifnya terhadap maqamat dan hal, serta asal muasal Tarekat Ashhabul Yamin, dan praktek wiridnya yang dikenal dengan al-Wirdu al-Latif dan Ratib al-Haddad, dimana terlihat di dalarn ajaran tersebut dapat diterima oleh Masyarakat Islam Jakarta. Dan hasilnya konsep tasawuf dan ajaran Tarekat Ashabul Yamin memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan Masyarakat Islam Jakarta.

This thesis analyses about Tasawuf Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad in Jakarta society. Habaib the alleged Jakarta people who are descendants of the Prophet Muhammad saw. They overcome and eliminate the Islamic sciences. Habaib position equivalent to Islamic scholars, interactions which occur between a Habaib and Islamic scholars in Jakarta is very harmonious in the concept of equality. The influence of the Habaib to Jakarta people is very strong for example is ratiban, one form of tariqa that are easy to do, because they do not need baiat, Murshid and other rules that bind. Ratib is a word from Arabic language it means repeatedly uttering sentences of praise to God. Ratib also significant collections of remembrance, blessing and prayer it prepared by one of Islamic scholars, it is like ratib al-Haddad, there is also thinking that ratib is a collection of remembrance is more compact than wirid. Honored the Habaib on Jakarta society is very usual and naturally, Therefore, the Jakarta people do ratib al-Haddad in every ceremony."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33329
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak. Pengasuhan yang memadai sangat penting untuk memastikan perkembangan fisik dan mental anak yang optimal. Peran dan fungsi kedua orang tua perlu ditingkatkan dalam pencegahan terjadinya stunting. Penelitian ini pendekataan cross sectional bertujuan melihat hubungan antara efikasi diri orang tua dan faktor perawatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Sampel berjumlah 403 ibu balita yang dipilih melalui multistage/cluster sampling di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang sudah diuji validtas dan reliabilitasnya. Hasil univariat variabel dilihat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisis bivariat yaitu uji T independent, Mann Whitney dan Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan orang tua (p=0,004), efikasi diri orang tua (p=0,025), pemeriksaan antenatal (0,001), status imunisasi balita (0,001), faktor perawatan dan pelayanan kesehatan (p=0,018) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistic berganda ditemukan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pendapatan orang tua (p=0,009 OR: 5,042; 95%CI 1,486–17,110). Berdasarkan hasil tersebut perlunya keterlibatan aktif dari perawat komunitas dalam mencegah terjadinya masalah stunting dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Stunting is a growth and development disorder experienced by a child. Adequate parenting is essential to ensure optimal physical and mental development of children. The role and function of both parents need to be improved in preventing stunting. This cross-sectional study aims to see the relationship between parental self-efficacy and care and health service factors with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The sample amounted to 403 mothers of toddlers who were selected through multistage/cluster sampling in 13 sub-districts in Tangerang City. The instrument used was a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Univariate results of variables were seen using frequency distribution while bivariate analysis, namely independent T test, Mann Whitney and Chi Square, showed that there was a significant relationship between parental income (p=0.004), parental self-efficacy (p=0.025), antenatal examination (0.001), immunization status of toddlers (0.001), care factors and health services (p=0.018) with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The results of multivariate analysis with multiple logistic regression found that the variable most associated with the incidence of stunting was parental income (p=0.009 OR: 5.042; 95%CI 1.486-17.110). Based on these results, there is a need for active involvement from community nurses in preventing stunting problems by increasing health promotion through primary, secondary and tertiary prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Balita usia 6-23 bulan berada pada fase kritis dimana Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara pesat. Balita rentan mengalami masalah kesehatan diantaranya stunting jika orang tua tidak menerapkan pola asuh yang baik dan benar. Pemberian nutrisi yang baik dan cukup pada balita 6-23 bulan dapat dilakukan dengan cara pemberian makan secara responsif dan meningkatkan nafsu makan balita menggunakan terapi aroma. Karya Ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan intervensi MASIF TARO sebagai sebuah inovasi keperawatan komunitas untuk pencegahan stunting pada balita berusia 6-23 bulan di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. Pelaksanan intervensi MASIF TARO dilaksanakan melalui metode studi kasus asuhan keperawatan keluarga terhadap 10 keluarga dengan balita stunting usia 6-23 bulan dan asuhan keperawatan komunitas terhadap 29 ibu dengan balita yang ada dikelompok masyarakat. Hasil pelaksanaan intervensi selama 4 bulan dikeluarga binaan, terjadi peningkatan kemandirian keluarga, perilaku orang tua, praktik pemberian makan responsif dan terjadi kenaikan status gizi balita sebanyak 30% pada status normal (TB/U), 20% status normal (BB/U) dan 10% Gizi baik (BB/TB). Sedangkan setelah intervensi selama 8 bulan di masyarakat, terjadi kenaikan rerata perilaku orang tua (pengetahuan, sikap dan keterampilan), praktik pemberian makan secara responsif dan status gizi balita. Berdasarkan hasil kegiatan ini, direkomendasikan untuk melakukan edukasi orang tua menggunakan inovasi MASIF TARO sebagai intervensi pencegahan stunting yang dapat dilakukan pada balita di tatanan keluarga dan di masyarakat.

Toddlers aged 6-23 months are in a critical phase where growth and development occur rapidly. Toddlers are vulnerable to health problems including stunting if parents do not apply good and correct parenting. Providing good and adequate nutrition in toddlers 6- 23 months can be done by responsive feeding and increasing toddler appetite using aroma therapy. This final scientific work aims to provide an overview of the implementation of the MASIF TARO intervention as a community nursing innovation for the prevention of stunting in toddlers aged 6-23 months in Jatijajar Village, Depok City. The MASIF TARO intervention was implemented through a case study method of family nursing care for 10 families with stunted toddlers aged 6-23 months and community nursing care for 29 mothers with toddlers in the community. The results of the intervention implementation for 4 months in the assisted families, there was an increase in family independence, parental behaviour, responsive feeding practices and an increase in the nutritional status of toddlers by 30% in normal status (TB/U), 20% normal status (BB/U) and 10% good nutrition (BB/TB). Whereas after the intervention for 8 months in the community, there was an increase in the average parental behaviour (knowledge, attitudes and skills), responsive feeding practices and nutritional status of children under five. Based on the results of this activity, it is recommended to educate parents using the MASIF TARO innovation as a stunting prevention intervention that can be carried out on toddlers in family and community settings."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rian Fahrizal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fahrizal
"Pesawat udara secara sifat aslinya adalah moda yang tidak aman. Ia tidak bisa berhenti seketika diudara semaunya, dan bisa jatuh. Namun statistik menunjukkan, bahwa pesawat udara merupakan moda transportasi yang paling aman. Hal ini disebabkan karena adanya regulasi yang ketat dan ditaati. Oleh karena itu, peraturan penerbangan nasional harus ditegakkan secara ketat dalam rangka mewujudkan penerbangan yang aman dan selamat. Sejalan atas kepentingan tersebut, maka hukum dalam konteks implementasi kebijakan kriminal (criminal policy) diperlukan, sebagai alat untuk melindungi manusia agar bisa hidup dengan selamat tanpa ancaman dari tindakan yang membahayakan dan kondisi yang membahayakan.
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka muncul permasalahan yang harus diteliti yakni apakah implementasi kebijakan kriminal dalam UU No. 1 Thn. 2009 tentang Penerbangan dapat dilaksanakan, dan bagaimana kebijakan Perundang-Undangan dalam konteks implementasi kebijakan kriminal di bidang Penerbangan di masa yang akan datang.
Metode penelitian dalam tesis ini menggunakan Metode Penelitian Sosio-Legal yang merupakan penelitian interdisipliner terhadap hukum, dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan yuridis normatif. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah: studi kepustakaan dan wawancara.
Berangkat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan: (1) bahwa kebijakan perundang-undangan yang menerapkan kebijakan kriminal sebagaimana yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, akan sangat sulit untuk diterapkan; (2) Untuk masa yang akan datang, agar kebijakan perundang-undangan yang menerapkan dimensi kebijakan kriminal di bidang penerbangan harus benar-benar selaras, seiring, sejalan, sinkron, dan harmonis dengan ketentuan perundangan lain yang berlaku, mentaati asas-asas hukum pidana, memperhatikan efek keberlakuan dan upaya penegakan hukumnya, serta dapat menunjang sistem peradilan pidana terpadu di Indonesia. Karena dengan demikian, barulah dimensi dan implementasi kebijakan kriminal yang diatur/dianut dalam UU Penerbangan dapat diterapkan penegakan hukumnya, sehingga kemudian pendekatan kebijakan kriminal di bidang penerbangan dapat memberikan kontribusi berguna, dalam kaitan peningkatan faktor keamanan dan keselamatan penerbangan.

Aircraft in its original nature represents unsafe mode. It cannot stop instantly in the air at will, and can fall down. But statistic data show that the aircraft is the safest mode of transportation. This is due to strict regulations and adhered to. Therefore, the national aviation regulations must be enforced strictly in order to realize a secure and safe aviation. In line with the interest, the law in the context of the implementation of criminal policy is required, as a means to protect people to live safely without the threat of dangerous actions and conditions.
Based on the background as presented above, it appears that the problems should be investigated whether the implementation of criminal policy in Law No. 1 Year. 2009 on Aviations can be implemented, and how policy legislation in the context of the implementation of criminal policy in the field of aviation in the future will be.
Method of research in this thesis uses the Socio-Legal Research Methods which represents interdisciplinary study of laws, executed by using descriptive qualitative methods, with a normative juridical approach. The employed data collection method is literature study and interviews.
Departing from the results of research that has been done, the study concludes: (1) that the legislation policy that applies criminal policy as stipulated in Law No. 1 Year 2009 on Aviation will be very difficult to implement, (2) In the future, the legislation policies that apply criminal policy dimension in the field of aviation should be in tune, in concomitant with, in line, synchronized to, and harmonized with other prevailing provisions, adhering to the principles of criminal law, considering the applicability effect and law enforcement efforts, and able to support integrated criminal justice system in Indonesia. And hence, the dimensions and implementation of criminal policies which are governed / adopted in the law of Aviation becomes applicable, so that the approach to criminal policies in the field of aviation can provide useful contributions, in terms of improving aviation safety and security factors.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29685
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fery Fahrizal
"Akreditasi pendidikan tenaga kesehatan adalah upaya pemerintah yang dilakukan secara sistematis. berkesinambungan. terencana dan terarah guna menetapkan strata yang menggarnbarkan mutu penyelenggaraan pendidikan tenaaga kesehatan. Secara umum, tujuan dilaksanakannya akreditasi pendidikan tenaga kesehatan adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan yang berdampak menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan (Pusdiknakes, 200 I)
Pembinaan dan pengawasanan penyelenggaraan Dari hasil analisis situasi dan analisis sistem ditemukan beberapa masalah yang ada seperti pembinaan institusi pendidikan tenaga kesehatan belum dilakukan secara kontinyu dan berdasarkan kebutuhan institusi pendidikan tenaga kesehatan, pengolahan data masih secara konvensional, keberadaan tim akreditasi provinsi yang belum jelas karena adanya KepMenkes Nomor : HK.00.06.1.03.03853 yang menyatakan Tim Akreditasi ditunjuk oleh Pusdiknakes, umpan balik yang disampaikan kepada institusi pendidikan tenaga kesehatan yang memuat aspek-aspek dari setiap komponen yang masih perlu ditingkatkan belum dijadikan bahan perencanaan pembinaan institusi pendidikan tenaga kesehatan.
Hasil dari pengembangan sistem ini, telah dibuat prototipe Sistem Informasi Akreditasi Pendiilikan 'Fenaga Kesehatan (SIAYf-K) yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai wat evaluasi diri bagi institusi diknakes maupun untuk pembinaan kepad institusi pendidikan tenaga kesehatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. seca effektif dan effisien.
Rekomendasi kepada Pusdiknakes terkait dengan pengembangan Sistem Informasi Akreditasi Pendidikan enaga K:esehatan : I ) Tim pelaksana akreditasi terdiri dari unsur Pusdiknakes, Organisasi Profesi tingkat pusat, Dinas Kesehatan Provinsi ditambah dengan unsur Poltekkes masing-masing provinsi ; 2) untuk rekruitmen asesor, Pusdiknakes melakukan tahapan kegiatan ulai dari penetapan kriteria calon asesor, sosialisasi pendaftara calon asesor kepada Dinas kesehatan Provinsi Organisasi Profesi dan Poltekkes, seleksi (fit and proper test), penetapan Tim Akreditasi.

Accreditation of the health manpower education is a overnment program which is carried eut systematical y, sustainable, planned and directed in order to fasten a strata representing implementation quality of the health manpower education. In general, the goals of the accreditation of the health manpower education are to improve the implementation quality of the health manpower education producing qualified graduates in accordance with the need of the health services (Pusdiknakes, 2001).
Guidance and supervision to tlie implementation of the health manpower. From the situation and system analysis, several problems were found such as the education institution construction of the health manpower is not continually carried out and not based on the need of education institution of the health manpower. Other problems found are data processing method is still conventional, the existence of the accreditation team in the province level is not clear due to KepMenkes No. HK.00.06.1.03853 stating that the Accreditation Team is appointed by Pusdiknakes. The other problem encountered is feed back to the education institution of the health manpower containing many aspects to be improve is not considered as an input for planning the assistance to the education institution of the health manpower.
The development of this the Health Manpower Education ( Sislem informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan, SJAPTK) which is expected to be used as a self evaluation institution, as well as for a guidance to the education institution of the health manpower by Office of Health1n Southumatera Province efficiently and effectively.
Recommendation to Pusdiknakes related to the development of SIAPTK: 1) Implementation Team consists f element from Pusdiknakes, Professional Organization in the Central level, Health Office in Province level completed by the element from Poltekkes in province level; 2J related to the assessor recruitment process, Pusdiknakes carries out the activity gradually from determining assessor candidate criteria, socialization of the assessor candidate to the HealthOffice in Province level, the Professional Organizations and Peltekkes, selection (fit and proper test)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T20954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yarra Rendy Fahrizal
"Jumlah tenaga perawat yang besar memberikan kontribusi yang lebih tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu pelayanan dan citra rumah sakit. keperawatan sebagai profesi yang sedang berkembang dituntut untuk terus meningkatakan profesionalisme melalui pendidikan yang terencana dan bertahap, peningkatan mobilitas pendayagnnaan perawat profesional dan pemberian kesempatan pengembangan karir. Perawat sebaiknya ditempatkan sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai perawat profesional dengan penilaian berdasarkan bimbingan karir, pendidikan, pelatihan, dan kompetensinya. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Graba Juanda Bekasi Timur karena pengembangan karlr tenoga keperawatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Graba Juanda belum sesuai dengan fungsi dan peran perawat. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melaknkan wawancara mendalam terhadap jajaran direksi, manajer, dan kepala seksi dan kepala ruangan dan perawat pelaksana. Untuk memperkuat metode tersebut dilaksanakan telaah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan peogembangan pola karir perawat di Rumah Sakit Graha Juanda Bekasi Timur. Rumah Sakit Graha Juanda memillki tenaga keperawatan berjumlah 50 orang dengan umur < 30 tahun adalah terbanyak 54,76 %, pelaksana 85,71 %, dan memiliki perawat dengan masa kerja <5 tahun 78,57 %, serta dengan latar belakang pendidikan D ill keperawatan ( 85,71 %). Mekanisme pengembangan tenaga kepemwatan yang ada saat ini diternpkan di Rumah Sakit Graha Juanda dimulai dengan kegiatan rekruitmen pegawai baru dan dilanjutkan dengan bimbingan karir, pendidikan, pelatihan, dan kompetensi, serta kebijakan rumah sakit. Berdasarkan berapan-berapan terbedap pengembangan karir perawat dengan memperbatikan prinsip-prinsip pengembangan karir pemwat, didapatkan pengembangan pola karir perawat pelaksana sesuai dengan peran dan fungsinya yang diterapkan di Rumah Sakit Graha Juanda yaitu sebagai Perawat ManajerlPM (lima level), Perawat pendidiklPl' (empat level), dan Perawat KlinikIPK (tujuh level). Dari katiga kalegori tersebut, jenjang karir perawat sebagai Perawat Manajer dan Perawat Klinik lebih di prioritaskan untuk dilaksanakan. Pada akhir penelilian ini direkomendasikan Wltuk Rumah Sakit Graha Juanda untuk pengembangan pola karir perawat secara fungsional dan struktur dengan memperhatikan kompetensi individual, pendidikan, pelatihan, dan bimbingan karir perawat. Serta perlunya intrumen uji kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan pola karir perawat.

Amount of big nurse energy give higher level contribution in giving service of health and improvement of service quality and hospital image. Treatment as profession which expanding to be claimed to continue professionalism enhancing. Through education which planned and in phases, make-up of mobility utilization of professional nurse and gift of opportunity of development of career. Nurse better be placed as according to role and his function as professional nurse with assessment pursuant to career tuition, education, training, and his interest Research executed At Graha Juanda East Bekasi hospital because development of ill executed treatment energy career At Graha Juanda hospital not yet as according to function and role of nurse. Research executed by using research method qualitative by circumstantial interview to overall board of directors, manager, and head of section, and lead room and nurse of executor. To strengthen the method to analyze document - document related to development of ill nurse career pattern At Graha Juanda East Bekasi hospital. Hospital of Graha Juanda have treatment energy amount to 50 people with age < 30 year is many 54,16 0/., executor 85,71 %, and have nurse with year of service < 5 year 78,57 %, and also with background education ofD m treatment ( 85,71 ). Mechanism development of existing treatment energy [is) in this time applied ill At Graha Juanda East Bekasi hospital started with activity of new officer recruitment and continued with career tuition, education, training, and interest, and also policy hospital. Pursuant to expectations to development of nurse career by paying attention principles development of nurse career. got [by] development of career pattern nurse of executor as according to role and his function which applied At Graha Juanda East Bekasi hospital that is as Nurse of Manager I pm (five level). Nurse of Educator I PI' (four level). and Nurse of Clinic I pk ( seven level). From third category. nurse career ladder as Nurse of Manager and Nurse of Clinic more in priority be achieved. By the end of this research is recommended for the Hospital of Graha Juanda for the development of nurse career pattern functionally and structural by paying attention individual interest, education, training, and nurse career tuition. And also the importance of instrument test interest related to development of nurse career pattern."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32024
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Fahrizal
"ABSTRAK
Gangguan jiwa secara keseluruhan diprediksikan akan semakin meningkat setiap tahunnya. Pasien dengan masalah gangguan jiwa berat seperti skizofrenia seringkali melakukan perilaku kekerasan. Penanganan pasien dengan perilaku kekerasan dapat menggunakan tindakan keperawatan generalis dan tindakan keperawatan spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga. Studi kasus ini melibatkan 11 pasien dengan karakteristik mayoritas usia 26-60 tahun, tidak bekerja, tingkat pendidikan SMA, belum menikah, dan memiliki riwayat dirawat sebelumnya. Tindakan keperawatan generalis dan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dilakukan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy 2017 dan adaptasi stress Stuart 2013 . Penggunaan pendekatan teori adaptasi Roy dan adaptasi stress Stuart sesuai diterapkan pada penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan di ruang rawat inap tenang. Hasil penerapan terapi latihan asertif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan terjadinya penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan serta terjadinya peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan. Kata Kunci: skizofrenia, risiko perilaku kekerasan, latihan asertif, psikoedukasi keluarga ABSTRACT The mental disorder is predicted to increase every year. Patient with mental disorder such as schizophrenia often engage in violent behavior. Treatment of patients with violent behavior can use general nursing actions and specialist ners. This case study involved 11 patients with the majority of ages 26 60 years, unemployed, high school education, unmarried, and had a history of previous care. Nursing acts and ners specialists assertive trainning and family psychoeducation using Roy 39 s adaptation theory 2017 and Stuart 39 s stress adaptation approach 2013 . The Roy 39 s adaptation theory and Stuart stress adaptation approach is applied to the treatment of patients with the risk of violent behavior. The results of the application of assertive trainning therapy and family psychoeducation showed a decrease in signs and symptoms of violent behavior as well as improving the patient 39 s ability to overcome the risk of violent behavior. Keywords Schizophrenia, risk for violence, assertive training, family psychoeducation"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>