Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiqa Himma Emalia
"Ibu yang melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dirawat di NICU menghadapi stimulasi eksternal/stressor yang lebih besar karena dirawat terpisah dengan bayi, kerentanan bayi terhadap masalah kesehatan, rumitnya perawatan BBLR, dan durasi hospitalisasi bayi yang lebih lama. Hal tersebut menyebabkan ibu yang melahirkan BBLR dan dihospitalisasi di NICU berisiko tinggi mengalami maternal stress dan efikasi maternal yang rendah. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan integrasi teori keperawatan Modeling-Role Modeling (MRM) dan Calgary Family Intervention Model (CFIM) ke dalam asuhan keperawatan pada lima ibu yang dirawat terpisah dengan bayinya, serta penerapan praktik berbasis bukti ‘Intervensi Berbasis Hubungan’ untuk meningkatkan interaksi ibu-bayi, mengurangi tingkat stress/gejala depresi, dan meningkatkan efikasi maternal. Pengelolaan kelima kasus dalam laporan ini dilakukan di dua rumah sakit yang berbeda, dengan variasi tahap psikososial yang berbeda pula. Integrasi teori MRM dan model CFIM ke dalam asuhan keperawatan menciptakan pelayanan kesehatan yang holistik, memperhatikan kebutuhan ibu nifas pada setiap tahap psikososial, serta membentuk ikatan/interaksi antara ibu dan bayi. Penulis merekomendasikan penggunaan teori MRM dan CFIM pada setiap tahap psikososial ibu dan membentuk unit perawatan ibu dan bayi yang terintegrasi dan terpusat dalam satu lokasi yang tidak berjauhan sehingga memudahkan ibu dan keluarga untuk mengunjungi bayinya.

Mothers who give birth to Low Birth Weight (LBW) babies and are admitted to the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) have heightened external stimulation and stress. This is due to the separation between the mother and baby, the baby's increased susceptibility to health issues, the intricate nature of LBW care, and the extended duration of the baby's hospital stay. This results in a heightened vulnerability for mothers who deliver infants with LBW and require hospitalisation in the NICU, increasing their likelihood of encountering maternal stress and diminished maternal efficacy. This paper outlines the incorporation of Modeling-Role Modelling (MRM) and Calgary Family Intervention Model (CFIM) nursing theories in the care of five mothers who were hospitalised separately from their infants. Additionally, it discusses implementing the evidence-based practice 'Relationship-Based Intervention' to enhance mother-infant interactions, decrease stress levels and depressive symptoms, and enhance maternal efficacy. The study discussed the management of five cases in two distinct hospitals, each with its different psychological stages. By incorporating MRM theory and the CFIM model into nursing care, a comprehensive approach to healthcare is established, focusing on the specific requirements of postpartum women at every psychosocial phase and fostering connections and interactions between mothers and infants. The researcher proposed utilising MRM theory and CFIM at every psychological stage of the mother, and suggested the establishment of an integrated and centralised mother and baby care unit nearby, facilitating convenient visitation for mothers and families.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faiqa Himma Emalia
"Ibu hamil merupakan kelompok berisiko mengalami gangguan tidur karena ketidaknyamanan fisik dan emosional, terutama ibu hamil trimester ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kualitas tidur ibu hamil yang mengikuti dan tidak mengikuti latihan yoga kehamilan. Penelitian ini menggunakan desain deskripitif dengan jumlah sampel 86 responden, terdiri dari 43 ibu hamil yang mengikuti dan tidak mengikuti latihan yoga kehamilan. Instrumen yang digunakan tidur adalah The Pittsburgh Sleep Quality Index. Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden yang memiliki kualitas tidur baik lebih banyak terdapat pada kelompok responden yang mengikuti latihan yoga kehamilan dengan perbandingan 4:1. Bedasarkan penelitian ini, diharapkan pelayanan keperawatan dapat memperluas akses pelayanan terapi komplementer, khususnya yoga kehamilan di pelayanan kesehatan maupun komunitas.
Pregnant women, especially those in the third trimester of pregnancy, are in a risk group that experience sleep disturbances as a result of physical and emotional discomfort. This study was descriptive study aimed to depict the quality of sleep in pregnant women who did and did not partake in prenatal yoga. There were 86 respondents and they were divided into two equal groups of 43. The instrument used for this study was 'The Pittsburgh Sleep Quality Index'. The result of this study showed the number of respondents who had good quality of sleep was greater on the group that participated in prenatal yoga, with a resultant comparison rate of 4:1. Based on this study, nursing institution could be expected to broaden complementary therapy service, especially prenatal yoga in both healthcare and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S61079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiqa Himma Emalia
"Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan bentuk ketidaksetaraan gender yang paling tragis dan menjadi masalah global yang signifikan bagi perempuan di dunia. Eksplorasi mendalam terkait kisah kehidupan penyintas KDRT menjadi penting untuk dilakukan untuk memahami kebutuhan, faktor yang mendukung/menghambat perempuan untuk meninggalkan pasangannya, pola koping, faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan, dan tindakan yang dilakukan oleh perempuan dalam setiap siklus kekerasan. Penelitian ini merupakan studi naratif yang bertujuan untuk mengeksplorasi kisah perempuan penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang divariasikan berdasarkan status kerja dan tingkat pendidikan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis naratif struktural dan tematik. Hasil penelitian ini menghasilkan empat kisah perempuan penyintas KDRT dan enam tema utama yaitu kepribadian yang terbentuk dari pengasuhan orang tua; riwayat terjadinya kekerasan oleh pasangan; siklus kekerasan fisik; dampak kekerasan terhadap perilaku, pola koping, dan kesehatan partisipan; usaha penyintas untuk keluar dari siklus kekerasan; dan pengambilan keputusan akhir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perempuan yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter dan otoritatif memiliki kemampuan pemberdayaan diri sehingga mereka dapat lebih mudah ulet (resillient) dan bangkit dari keterpurukan akibat kekerasan domestik. Penelitian ini merekomendasikan intervensi pencegahan primer KDRT dimulai dari edukasi pengasuhan orang tua sejak kecil. Pengasuhan orang tua yang dimaksud adalah pengasuhan otoritatif, menanamkan prinsip egaliter, dan mengarahkan pemberdayaan diri.

Domestic Violence (DV) is the most lamentable form of gender inequality and a significant global issue for women worldwide. It is essential to conduct an in-depth analysis of the life histories of domestic violence survivors to comprehend their necessities, the factors that encourage or discourage women from fleeing their partners, their coping patterns, the factors that affect their decision-making, and the actions they take during each cycle of violence. This narrative research aimed to examine domestic violence (KDRT) survivors' stories. The study comprised four selected participants based on their employment status and educational background. This study employed structural and thematic narrative analysis. This study’s findings yielded four stories of women survivors of domestic violence and six primary themes, including personality shaped by parental upbringing; history of partner violence; the cycle of physical violence; the effect of violence on participants' behaviour, coping patterns, and health; survivors' endeavour to escape the cycle of violence; and final decision-making. This study concludes that women raised by authoritative and authoritarian parents can empower themselves to be more resilient and rise above the domestic violence-induced downturn. This research recommends that primary domestic violence prevention interventions commence in childhood with parenting. The parenting in question is authoritative, imparting egalitarian principles and directing self-empowerment."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiqa Himma Emalia
"Penyakit tidak menular merupakan masalah kesehatan yang menonjol di area perkotaan, salah satunya Diabetes Melitus. Pasien dengan penyakit kronis seperti Diabetes Melitus seringkali mengalami masalah psikososial ketidakberdayaan. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas intervensi keperawatan terhadap penyelesaian masalah ketidakberdayaan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa intervensi keperawatan, seperti afirmasi positif dan melatih kemampuan klien dapat secara efektif menurunkan gejala ketidakberdayaan.

Non-communicable diseases are prevalent among urban society, including Diabetes Mellitus. Patients with chronic illness, such as Diabetes Mellitus, frequently suffer from powerlessness as psychosocial problem. This study was aimed to depict the effectiveness of nursing intervention in overcoming powerlessness. The result of this study showed that powerlessness nursing intervention, such as positive affirmation and skill enhancement could effectively reduce powerlessness symptoms."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library