Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajriani
Abstrak :
Pengurangan koloni Streptococcus mutans saliva pada anak setelah kumur larutan teh hijau 2,5%. Karies merupakan masalah dalam kedokteran gigi anak, dengan Streptococcus mutans sebagai bakteri dominan penyebab karies. Larutan teh hijau dan klorheksidin efektif mengurangi jumlah koloni dari Streptococcus .mutans. Namun belum diteliti lebih lanjut mengenai perbedaan efektivitas kedua bahan tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas berkumur dengan klorheksidin 0,2% dan larutan teh hijau 2,5% dalam menurunkan jumlah koloni Streptococcus mutans. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental semu dengan desain cross over. Jumlah sampel sebanyak 30 orang anak-anak berusia 6-12 tahun dengan indeks OHI-S kurang. Sampel saliva diambil masing-masing sebelum berkumur selama 3 detik dengan larutan klorheksidin 0,2% dan larutan teh hijau 2,5% dan 15 menit dilanjutkan 30 menit setelah berkumur. Sampel saliva dibawa ke laboratorium kemudian dilakukan perhitungan jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 dengan uji ANOVA t-berpasangan, dan uji beda lanjut (LSD). Hasil: Uji ANOVA menunjukkan bahwa penurunan yang dihasilkan oleh masing-masing obat kumur merupakan penurunan yang signifikan. Hasil uji t-berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan antara klorheksidin dan larutan teh hijau pada interval waktu 15 menit dan 30 menit setelah berkumur. Simpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara klorheksidin dan larutan teh hijau terhadap jumlah koloni Streptococcus mutans.
Dental caries is a problematic area in pediatric dentistry, with Streptococcus mutans as the dominant bacterial cause. Green tea solution and chlorhexidine were effective in reducing the number of Streptococcus mutans. But study about the differences of these two materials has not been done. Objective: The aim of this study was to determine differences in the effectiveness of rinsing with 0.2% chlorhexidine and 2.5% green tea solution in reducing the number of Streptococcus mutans. Methods: This study is quase experimental study with cross-over design. Thirty children aged 6-12 years with poor OHI-S index were participated. Samples of saliva were taken respectively before rinsing for 3 seconds with 0.2% chlorhexidine solution and a solution of 2.5% green tea and 15 minutes followed 30 minutes after rinsing intervention. Saliva samples were taken to the laboratory then the number of Streptococcus mutans count were evaluated. The statistical analysis were performed by SPSS version 18.0 with ANOVA, t-paired and LSD test. Results: ANOVA test result showed that the decrease generated by each mouthwash is a significant reduction. T-paired test result showed that there is no difference in the number of Streptococcus mutans colonies significantly between chlorhexidine and green tea solution at 15 minutes dan 30 minutes after rinsing. Conclusion: There is no significant difference between chlorhexidine and green tea solution in reducing the number of Streptococcus mutans.;Pengurangan koloni Streptococcus mutans saliva pada anak setelah kumur larutan teh hijau 2,5%. Karies merupakan masalah dalam kedokteran gigi anak, dengan Streptococcus mutans sebagai bakteri dominan penyebab karies. Larutan teh hijau dan klorheksidin efektif mengurangi jumlah koloni dari Streptococcus .mutans. Namun belum diteliti lebih lanjut mengenai perbedaan efektivitas kedua bahan tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas berkumur dengan klorheksidin 0,2% dan larutan teh hijau 2,5% dalam menurunkan jumlah koloni Streptococcus mutans. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental semu dengan desain cross over. Jumlah sampel sebanyak 30 orang anak-anak berusia 6-12 tahun dengan indeks OHI-S kurang. Sampel saliva diambil masing-masing sebelum berkumur selama 3 detik dengan larutan klorheksidin 0,2% dan larutan teh hijau 2,5% dan 15 menit dilanjutkan 30 menit setelah berkumur. Sampel saliva dibawa ke laboratorium kemudian dilakukan perhitungan jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 dengan uji ANOVA t-berpasangan, dan uji beda lanjut (LSD). Hasil: Uji ANOVA menunjukkan bahwa penurunan yang dihasilkan oleh masing-masing obat kumur merupakan penurunan yang signifikan. Hasil uji t-berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan antara klorheksidin dan larutan teh hijau pada interval waktu 15 menit dan 30 menit setelah berkumur. Simpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara klorheksidin dan larutan teh hijau terhadap jumlah koloni Streptococcus mutans.
University of Hasanuddin, Faculty of Dentistry, Department of Pediatric Dentistry, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fajriani
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini membahas proses penerapan, hambatan dan tantangan dalam pembangunan on-site childcare yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, serta manfaat dari adanya on-site childcare tersebut terhadap work-life balance pekerja perempuan di Kementerian Ketenagakerjaan RI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari tahap perencanaan, hingga pembangunan on-site childcare, tidak terdapat masalah yang mengganggu jalannya pembangunan on-site childcare. Hal tersebut dikarenakan besarnya dukungan dari berbagai pihak yang membantu Divisi Umum, Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk menerapkan family friendly policies dalam bentuk on-site childcare. Adanya on-site childcare ini memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi work-life balance pekerja perempuan, namun juga bagi organisasi dan anak yang dititipkan. 
ABSTRACT
This research discusses the process of implementation, obstacles, and challenges that occur during on-site childcare development phase carried out by Ministry of Manpower Republic of Indonesia, also benefit comes from the existence of on-site childcare towards female workers work-life balance in Ministry of Manpower Republic of Indonesia. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of this study concluded that from the planning stage to the development of on-site childcare, there were no obstacles that disrupted the course of on-site childcare development. This is due to the large support from various parties that helps General Division, Ministry of Manpower to implement family-friendly policies in the form of on-site childcare. In addition, the existence of on-site childcare provides many benefits not only for the work-life balance of female workers but also for the organizations and children entrusted.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devyana Indah Fajriani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan saham asing dan mekanisme Good Corporate Governance terhadap asimetri informasi perusahaan yang menjadi peserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode pengamatan (2008-2012). Variabel mekanisme GCG terdiri dari skor Corporate Governance Perception Index (CGPI), ukuran dewan komisaris serta proporsi dewan komisaris independen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Tipe model regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Total akhir sampel penelitian adalah 27 perusahaan selama periode 5 tahun. Hasil penelitian uji statistik menunjukkan seluruh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi asimetri informasi. Pada uji t, variabel independen kepemilikan saham asing dan CGPI berpengaruh negatif signifikan terhadap asimetri informasi. Sedangkan variabel ukuran dewan komisaris dan proporsi dewan komisaris independen tidak mempengaruhi asimetri informasi. Kata Kunci : Asimetri Informasi, Kepemilikan Saham Asing, Corporate Governance Perception Index (CGPI), Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen.
This research aimed to examine the influence of foreign ownership and Good Corporate Governance mechanism to information asymmetry on companies who participated in the Corporate Governance Perception Index (CGPI) and listed on Indonesian Stock Exchange (BEI) during the observation period (2008-2012). GCG mechanism variable consists of a score of Corporate Governance Perception Index (CGPI), size of board commissioner and proportion of independence commissioner. The sampling mehod used in this research is purposive sampling method. Type of regression model used in this study is multple regressions. The total final sample used were 27 companies for 5 years period. The results of statistical test (F test) show that all independent variables affect asymmetric information collectively. The influential of independent variable foreign ownership and Corporate Governance Perception Index on the T test is negative significantly. While board commissioner size and independence commissioner does not affect asymmetric information. Keywords: Information Asymmetry, Foreign Ownership, Corporate Governance Perception Index (CGPI), Size of Board Commissioner, Independence Commissioner.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Fajriani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dukungan otonomi guru dan regulasi diri dalam berlatih musik. Yang dimaksud dengan regulasi diri dalam berlatih musik adalah pikiran, perasaan, dan tindakan yang diinisiasi oleh pelajar musik untuk mencapai tujuan dalam sebuah latihan musik. Dukungan otonomi guru merupakan perilaku interpersonal guru yang ditunjukkan untuk memfasilitasi rasa kehendak seorang pelajar dengan cara pemenuhan tiga kebutuhan psikologis dasar manusia yakni kebutuhan otonomi, kompetensi, dan keterikatan. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan skala self-regulated practice behavior (Ersozlu & Miksza, 2015) dan learning climate questionnaire (Williams & Deci, 1996). Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan otonomi guru dan regulasi diri dalam berlatih musik (r = 0,396). Implikasi dari penelitian menunjukkan pentingnya dukungan otonomi dari guru untuk memfasilitasi regulasi diri dalam berlatih musik. ...... This study aims to examine the relationship between perceived autonomy support from teacher and self-regulated practice behavior in music. Self-regulated practice behavior in music is self-generated thoughts, feelings, and actions for attaining goals in music practice. Teacher autonomy support is defined as interpersonal behavior provided by the teacher that involves and nurtures student?s sense of volition by supporting student?s basic psychological needs of autonomy, competence, and relatedness. Information was gathered with ?Self-Regulated Practice Behavior? scale (Ersozlu & Miksza, 2015) and ?Learning Climate Questionnaire? (Williams & Deci, 1996). Result shows that there is positive and significant relationship (r = 0.396) between perceived teacher autonomy support and self-regulated practice behavior in music. Implication of the study suggests the importance of autonomy support from teacher to facilitate self-regulated practice behavior in music learning.
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2016
S65272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Fajriani
Abstrak :
Representasi uang yang berbeda terbukti menghasilkan perilaku konsumen yang berbeda, meski memiliki jumlah nominal yang sama. Dibandingkan dengan uang tunai, metode pembayaran non tunai dianggap oleh individu sebagai kurang transparan dan lebih tidak sakit. Penelitian ini ada 2 (metode pembayaran: tunai atau dompet digital) x 2 (metode pembayaran tip: tip terpisah dari pembayaran tagihan atau bagian tip dari membayar lebih tagihan) desain antar-peserta. Penelitian dilakukan pada tahun 203 Peserta mahasiswa Universitas Indonesia melalui kuisioner online www.survey.ui.ac.id. Hasilnya, peserta yang menggunakan uang tunai membayar tip baik sebagai bagian dari pembayaran lebih (CPT 2) atau Selain pembayaran tagihan (CPT 1) cenderung memberikan tip yang lebih besar dibandingkan dengan peserta yang menggunakan dompet digital. Tes kovariat menunjukkan tip sebesar itu yang biasanya diberikan setiap hari kepada pengemudi jasa pengiriman makanan online berkorelasi positif dan signifikan dengan kesediaan tip diberikan dalam sketsa penelitian. ...... Different representations of money are proven to produce different consumer behavior, even though they have the same nominal amount. Compared to cash, cashless payment methods are perceived by individuals as less transparent and less painful. This research has 2 (payment method: cash or digital wallet) x 2 (tip payment method: separate tip from bill payment or tip part of paying more bills) inter-participant design. The research was conducted in 203 University of Indonesia student participants through online questionnaires www.survey.ui.ac.id. As a result, the participants used cash pay a tip either as part of an overpayment (CPT 2) or In addition to bill payments (CPT 1), it tends to provide a bigger tip compared to participants who use digital wallets. The covariate test showed that a tip of that size, which is usually given to drivers of online food delivery services on a daily basis, has a positive and significant correlation with the willingness to tip in the research sketch.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nice Fajriani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penyesuaian diri anak didik Lapas Anak Pria Tangerang, terutama saat mereka kembali ke masyarakat. Selain itu, dalam penelitian ini, juga digambarkan kehidupan subjek selama di lapas, terutama permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi yang akan mempengaruhi proses penyesuaian mereka ketika keluar dari Lapas nantinya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan tipe studi kasus, peneliti melakukan wawancara mendalam dan observasi kepada 2 orang mantan andik Lapas Anak Pria Tangerang untuk mengumpulkan data. Melalui analisis intrakasus dan interkasus pada data yang di dapat, diperoleh hasil bahwa proses penyesuaian diri Andik pada saat memasuki kehidupan masyarakat menghadapi dilema dari aspek finansial, stigma, krisis identitas dan juga relasi. Diantara permasalahan yang dihadapi andik, hilang atau berkurangnnya aktivitas menjadi masalah utama bagi Andik. Adanya perbedaan yang signifikan antara aktivitas (dengan segala kemudahannya) selama di lapas dengan kondisi paska lapas, membuat Andik memutuskan untuk menggunakan strategi distancing dan escape dalam menghadapi masalahnya tersebut, terutama pada masa awal andik dibebaskan. Namun, strategi yang digunakan andik kemudian berubah menjadi mencari dukungan sosial (dari teman-teman) untuk menyelesaikan masalahnya. Strategi ini, merupakan strategi yang efektif, karena dengan adanya dukungan sosial ini andik bisa menemukan pekerjaan, membangkitkan rasa percaya diri, menghilangkan rasa malu, dan menciptakan rasa nyaman dari hubungan yang positif (yang tidak bisa berikan oleh keluarga). Proses penyesuaian diri andik tidak akan bisa berhasil jika tidak di dukung oleh hobi, impian, keyakinan, dan karakter personal dari individu tersebut. ......The focus of this study is adjusment of boys in correcional institution in Tangerang, especially when they reentry on community. This study also describe about their lives and problems in correctional institution that influence their adjusment. This study used qualitative approach and case study, writter interview 2 respondances that are ex-occupants of correctional institution in Tangerang. Based on intra case analisis and inter case analisis, adjusment is influenced by financial problem, stigma on comunity, crisis of identity and relation. Among all those problem, losing or decreasing of activity is a main factor, because there are some differential conditions that is significant betwen condition when occupants live at correctional institution and condition when occupants leave of correctional institution to reentery on community. This problem influence occupant to use distancing strategy and escape from the problem, especially at the first time when they get freedom. This strategy changed, they look for social support (from they friends) to solve the problem. This strategy is effective because social support make them find job, get back of self confidance, erase of shame and create comfortable feelings from positif relationship (that is not given by their families). The efectivity of them adjusment process are supported by hobbies, dream, self confidance, and personal character of individu.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Fajriani
Abstrak :
Material Fe murni dengan tingkat kemurnian 99,9% memiliki fasa tunggal dan sistem kristal Body Centered Cubic (BCC) yang kemudian dilakukan penggerusan mekanik (Mechanical Alloying) dan penambahan serbuk SiC untuk membandingkan pengaruh ukuran kristal material dengan sifat magnetiknya. Serbuk SiC digunakan untuk membantu memperkecil ukuran kristal Fe karena nilai kekerasan yang dimiliki SiC dapat membantu menghaluskan atom-atom Fe. Karakterisasi yang dilakukan yaitu X-Ray Diffraction (XRD) dan Permagraf. XRD dilakukan untuk melihat ukuran dari partikel, densitas, dan parameter kisi pada material Fe yang sudah dilakukan penggerusan mekanik dan penambahan SiC sedangkan Permagraf dilakukan untuk melihat sifat magnetik dari ukuran kristal yang semakin kecil. Sifat magnetik suatu material menurun seiring dengan mengecilnya ukuran kristal partikel Fe. ...... Pure iron materials with 99,9% purity have a single phase and Body Centered Cubic (BCC) crystal system then performed mechanical alloying and addition SiC (silicon carbide) powder to compare the effect of crystallite size on magnetic properties of iron. SiC powder used to help reduce size of crystallite of iron because hardness values from SiC can help smooth atoms of iron. Identification study of x-rays and permagraph has been characterized. X-ray Diffraction used to found crystallite size, density, and lattice parameters in iron which performed mechanical alloying and addition SiC and then permagraph used to found magnetic properties from smaller crystallite size. Magnetic properties in material decrease with smaller crystallite size.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library