Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Hibatullah
"Penelitian ini menganalisa Liberalisasi Ekonomi Arab Saudi melalui Visi Saudi 2030 Sebagai Sekuritisasi Kepentingan Politik Muhammad bin Salman. Perekonomian Kerajaan Arab Saudi sangat bergantung pada sektor minyak dan gas bumi. Permasalahannya, sektor minyak dan gas bumi bukan merupakan sumber daya yang dapat diperbarui dan sektor minyak dan gas bumi mengalami fluktuasi harga. Hal tersebut membuat stabilitas ekonomi Kerajaan Arab Saudi sangat rentan. Guna menanggalkan ketergantungan terhadap sektor minyak dan gas bumi maka Muhammad Bin Salman selaku Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi menginisiasi program Visi Saudi 2030. Yi Feng mengatakan bahwa instabilitas ekonomi dapat mempengaruhi stabilitas politik. Berdasarkan pernyataan tersebut maka pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana Visi Saudi 2030 sebagai liberalisasi ekonomi dapat mengamankan kepentingan politik Muhammad bin Salman? Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan teori liberalisasi ekonomi serta teori keamanan rezim diharapkan mampu menjawab pertanyaan penelitian. Tulisan ini menyimpulkan bahwa Visi Saudi 2030 sebagai liberalisasi ekonomi Arab Saudi merupakan upaya untuk mengamankan kepentingan politik Muhammad bin Salman.
......This study analyzes Saudi Arabia's Economic Liberalization through Saudi Vision 2030 as a Securitization of Political Interests of the Muhammad bin Salman Regime. The economy of the Kingdom of Saudi Arabia is highly dependent on the oil and gas sector. The problem is that the oil and gas sector is not a renewable resource and the oil and gas sector experiences price fluctuations. This makes the economic stability of the Kingdom of Saudi Arabia very vulnerable. In order to get rid of dependence on the oil and gas sector, Muhammad Bin Salman as the Crown Prince of the Kingdom of Saudi Arabia initiated the Saudi Vision 2030 program. Yi Feng said that economic instability could affect political stability. Based on this statement, the question of this research is how the Saudi Vision 2030 as economic liberalization can secure the regime of Muhammad bin Salman? By using qualitative research methods and using the theory of economic liberalization and regime security theory, it is expected to be able to answer research questions. This paper concludes that the Saudi Vision 2030 as Saudi Arabia's economic liberalization is an effort to secure the regime of Muhammad bin Salman."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Farhan Hibatullah
"Perburuan besar-besaran kelompok homoseksual yang terjadu di Hindia-Belanda tahun 1938-1939 merupakan upaya yang dilakukan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda dalam menjaga moral baik peradaban kolonial berdasarkan ukuran moral bangsa Barat. Kasus pembersihan moral yang kemudian dikenal dengan istilah zedenschandaal atau skandal susila tersebut menjerat lebih dari 200 pria Eropa dan pribumi dewasa yang diduga melakukan pelanggaran seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur. Meskipun demikian, dalam praktiknya, upaya pembersihan moral ini juga menjerat kelompok homoseksual secara umum. Dalam penelitian ini, proses peradilan yang diambil pemerintah digambarkan melalui arsip Binnenlandsch Bestuur (Pemerintahan Dalam Negeri) berupa proces-verbaal (berita acara) interogasi terhadap tersangka yang dilakukan oleh reserse kepolisian. Teori analisis framing media Neuman (1992) diterapkan untuk meneliti peranan surat kabar Bataviaasch Nieuwsblad (BN) dalam meliput berita. Setelah meneliti 87 artikel surat kabar, hasil menunjukkan bahwa responsibility frame merupakan frame yang paling banyak digunakan oleh BN sepanjang kasus zedenschandaal. Hal ini menunjukkan peranan besar BN dalam menjaga kredibilitas dalam menyampaikan berita yang faktual dan akurat sebagai surat kabar terdepan dan terbesar di Hindia-Belanda. Seluruh kategori Neuman dapat ditemukan di seluruh artikel. Teori Neuman (1992), terbukti dapat digunakan untuk meneliti artikel surat kabar masa kolonial yang bobotnya banyak.
......Mass persecution of homosexual group occurred in 1938-1939 Dutch East Indies was the action taken by the colonial government to maintain the civilized morality of its people according to Western morality standard. This moral cleansing case later known as zedenschandaal or vice scandal criminalized more than 200 European and indigenous men who allegedly conducted sexual offences towards underage boys. However, in the practice, this moral cleansing action also targeted homosexuals in general. In this current research, the legal procedure taken by the government is shown by interpreting and describing the obtained Binnenlandsch-Bestuurs (Ministry of Home Affairs) archive of proces-verbaal (official report) of the interrogation conducted by the police corps. Neumans (1992) media framing analysis theory was applied to analyze Bataviaasch Nieuwsblads role in covering the news. After analyzing in total of 87 newspaper articles, this research showed that the responsibility frame is the most used frame by Bataviaasch Nieuwsblad throughout the zedenschandaal case. This frame is used by the newspaper in order to maintain their credibility as the leading and largest newspaper in Dutch East Indies. All of Neumans frame categories can be found in every article. This proved that Neumans (1992) theory can be used to analyze lengthy articles of colonial era newspapers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library