Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fashya Amanda Balqis Rachardy
Abstrak :
Kondisi darurat bencana wabah penyakit COVID-19 merupakan bencana yang dirasakan oleh seluruh dunia. Penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus ini telah menyebabkan 141.709 kasus kematian per tanggal 29 September 2021 di Indonesia. Untuk menekan angka kematian ini, upaya kuratif dan rehabilitatif yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi obat terapi COVID-19. Agar kualitas dan kuantitas obat terapi COVID-19 terjamin, maka perlu adanya pengelolaan obat yang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manajemen tata kelola obat terapi COVID-19 di Kota Depok dalam menghadapi tren pandemi yang fluktuatif. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dengan wawancara bersama berbagai macam informan dan triangulasi metode dengan telaah dokumen serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen tata kelola obat saat tren meningkat, terdapat permasalahan diantaranya yaitu jumlah SDM kurang, beban kerja berlebih, hambatan dalam sistem informasi, dan adanya kebijakan yang berubah-rubah. Sedangkan saat tren menurun, keadaan kembali normal. Adapun pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kota Depok sudah tergolong cukup baik karena hampir seluruh proses sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Saran yang dapat diberikan yaitu adanya kebijakan yang konsisten, melakukan analisis beban kerja, adanya pelatihan bagi SDM pengelolaan obat, adanya sosialisasi kebijakan, sistem informasi dapat terintegrasi, dan penataan penyimpanan obat sesuai standar. ......The emergency condition of the COVID-19 disease outbreak is a disaster that is felt by the whole world. This disease caused by Coronavirus has caused 141,709 deaths as of 29th of September 2021 in Indonesia. To reduce this death rate, curative and rehabilitative efforts that can be done are by consuming COVID-19 therapeutic drugs. In order to ensure the quality and quantity of COVID-19 therapeutic drugs, it is necessary to have proper drug management. Therefore, this study aims to determine the description of the management of COVID-19 therapeutic drug governance in Depok City in the face of fluctuating pandemic trends. The type of research used in this research is qualitative with in-depth interview method. Validation of the data used is triangulation of sources with interviews with various kinds of informants and triangulation of methods with document review and observation. The results of the study indicate that when the drug management trend is increasing, there are problems including the lack of human resources, excess workload, obstacles in the information system, and changing policies. Meanwhile, when the trend is down, the situation returns to normal. The management of drugs at the Depok City Health Office is quite good because almost the entire process is in accordance with the Pharmaceutical Service Standards set by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Suggestions that can be given are the existence of consistent policies, conducting workload analysis, training for drug management HR, policy socialization, information systems can be integrated, and drug storage arrangements according to standards.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library