Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Febi Ghela Tinaruly
"Artikel ini mempelajari tindakan mempublikasi insiden kekerasan seksual di Internet untuk mendapatkan keadilan, juga dikenal dengan istilah delik viral. Mencari keadilan melalui ruang digital seringkali dijadikan pilihan terakhir bagi korban kekerasan seksual. Di Indonesia, banyak korban kekerasan seksual yang masih ragu untuk menyuarakan pelecehan seksual yang mereka alami karena perspektif konservatif terhadap subjek tersebut dan mekanisme pelaporan yang kompleks. Oleh karena itu, media sosial, yang menyediakan anonimitas, memungkinkan korban kekerasan seksual untuk memperjuangkan keadilan melalui viralitas. Namun, diskusi mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan oleh metode tersebut juga bermunculan. Dengan mempertimbangkan teori penularan emosi digital oleh Goldenberg dan Gross (2020) untuk memahami kejadian viral #JusticeForAudrey pada tahun 2019, artikel ini membahas pro dan kontra delik viral. Selain itu, artikel iniakan memberikan refleksi tentang delik viral di masa kekerasan seksual semakin mendesak.
This article studies the act of publishing sexual violence incidents on the Internet to seek justice, often referred to as viral-based justice (Triastuti, 2022). It is becoming a common last resort for sexual assault victims to seek justness through digital spaces. In Indonesia, many victims of sexual crime are still hesitant to voice their encounters with sexual abuse (KPPA, 2020) due to conservative perspectives on the subject (Triastuti, 2022) and the complex reporting mechanism (IJRS, 2021). Hence, social media, providing anonymity, allows victims of sexual harassment to strive for their deserved justice through virality. However, discussions regarding the potential harm this method may yield have also emerged. Considering Goldenberg and Gross’ (2020) digital emotion contagion theory to understand the viral occurrence of #JusticeForAudrey in 2019, this article problematises the pros and cons of viral-based justice. Furthermore, it will reflect on viral-based justice in a time when sexual violence is increasingly urgent."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library