Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felicia Gunardi
"ABSTRAK
Penyakit jantung bawaan asianotik yang merupakan sebagian besar dari penyakit jantung bawaan memerlukan operasi bedah jantung terbuka untuk memperbaiki kelainannya. Sindrom curah jantung rendah masih merupakan masalah yang dihadapi pada pasien pediatrik pascabedah jantung terbuka. Deteksi sindrom curah jantung rendah yang ada sekarang menggunakan kriteria klinis dan indikator laboratorik masih belum dirasa cukup, yang terbukti dengan masih adanya angka morbiditas dan mortalitas. Peranan penanda biologis NT-proBNP telah berkembang di gagal jantung dewasa diharapkan dapat digunakan untuk dapat mendeteksi sindrom curah jantung rendah pada pediatrik.
Penelitian cross sectional observasional dengan jumlah 38 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang menjalani operasi jantung bawaan asianotik bulan Oktober-November 2018 di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh darah Nasional Harapan Kita, Indonesia. Data prabedah, intrabedah dan pascabedah termasuk kejadian sindrom curah jantung rendah dicatat. Kadar NT-proBNP akan diambil prabedah, 4 jam, 24 jam dan 72 jam pascabedah. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney.
Kadar NT-proBNP prabedah, 4 jam pascabedah dan 24 jam pascabedah berbeda bermakna dengan kejadian sindrom curah jantung rendah (nilai p <0,05). Kadar NT-proBNP prabedah memiliki perbedaan rerata lebih rendah dibandingkan dengan kadar NT-proBNP 4 jam pascabedah yang juga lebih rendah dibandingkan kadar NT-proBNP 24 jam pascabedah dan hal ini berbeda bermakna (p <0,001). Sedangkan kadar NT-proBNP 72 jam pascabedah memiliki rerata lebih rendah dibandingkan dengan kadar NT-proBNP 24 jam pascabedah yang juga berbeda bermakna (p <0,001). Analisis kadar NT-proBNP dengan variabel lainnya mendapatkan hasil berbeda bermakna dengan variabel usia, jenis kelamin, berat badan, diagnosis PJB, durasi ventilasi mekanik dan durasi ICU.
Kadar NT-proBNP berhubungan dengan kejadian sindrom curah jantung rendah. Kadar NT-proBNP yang tinggi menunjukkan adanya kejadian sindrom curah jantung rendah (pada kadar NT-proBNP prabedah, 4 jam dan 24 jam pascabedah).

ABSTRACT"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Gunardi
"Penyakit Jantung Bawaaan (PJB) Tetralogy of Fallot (TOF) merupakan PJB sianotik (biru) terbanyak. Tatalaksana definitif operasi sedini mungkin. Hampir semua pembiayaan menggunakan BPJS Kesehatan berdasarkan tarif INA-CBG. Adanya selisih negatif tarif INA-CBG tahun 2016 dengan tagihan perawatan operasi TOF menyebabkan banyak rumah sakit tidak mengoperasi dan merujuk ke RSJPD Harapan Kita. Dengan adanya tarif INA-CBG terbaru tahun 2023 yang mengalami kenaikan, diperlukan penelitian apakah terdapat selisih negatif. Perlu dianalisa faktor yang berhubungan dengan tagihan perawatan serta kepatuhan Clinical Pathway (CP) TOF. Penelitian observasional deskriptif cross sectional mengambil sampel pasien perawatan operasi total koreksi TOF tahun 2022 sejumlah 82 pasien. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar usia ≥1 tahun, perempuan, status gizi normal, ada diagnosa sekunder, severitas PPK I (ringan) dan INA-CBG II (sedang), tidak ada komplikasi, kelas III, median lama CPB 103,5 menit dan AoX 55 menit, lama rawat post operasi 6 hari dan total 8 hari. Faktor yang berhubungan dengan tagihan perawatan adalah komplikasi, kelas rawat dan lama rawat CP. Hal yang belum sesuai dengan CP TOF yaitu lama rawat, pemeriksaan laboratorium, radiologi, pemakaian obat, alkes dan BMHP. Masih terdapat selisih negatif antara total tagihan perawatan pasien operasi total koreksi TOF tahun 2022 dengan total tarif INA-CBG terbaru tahun 2023.

Tetralogy of Fallot (TOF) is the most common cyanotic Congenital Heart Disease (CHD). Definitive management is surgery earliest as possible. Almost all financing uses BPJS Kesehatan based on INA-CBG rate. Negative difference between the 2016 INA-CBG rates and TOF surgery treatment bill make many hospitals not operating and refering to Harapan Kita Hospital. With increasing in the latest 2023 INA-CBG rates, research for negative difference is needed. Analyzing factors related to care bills and adherence to TOF Clinical Pathway (CP) is studied too. This cross-sectional descriptive observational study took a sample of 82 patients undergoing TOF total  correction in 2022. Results showed that most were aged ≥1 year, female, normal nutritional status, had secondary diagnoses, severity of PPK I (mild) and INA-CBG II (moderate), no complications, class III, median duration of CPB 103.5 minutes and AoX 55 minutes, length of postoperative care 6 days and total of 8 days. Factors related to treatment bills are complications, class of care and CP length of care. Things not in accordance with the TOF CP are length of stay, laboratory, radiology, drug, medical equipment and BMHP use. There is still negative difference between the 2022 TOF total correction treatment patient bills and the latest 2023 INA-CBG rate."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library