Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felix Firyanto Widjaja
Abstrak :
Latar Belakang: Hubungan antara hepatitis C dan penyakit ginjal kronik (PGK) sudah semakin jelas. Sirosis hati dan kadar virus pada hepatitis C dikatakan berhubungan dengan PGK, namun hal ini masih menjadi kontroversi. Tujuan: Mengetahui prevalensi PGK serta hubungannya dengan sirosis hati dan kadar virus pada pasien hepatitis C. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong-lintang yang dilakukan pada Agustus 2018 sampai Januari 2019 di Poliklinik Hepatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Indonesia. Subjek dipilih secara konsekutif pasien dengan antiHCV positif dan ditanyakan kesediannya. Subjek dengan HIV, hepatitis B, riwayat hemodialisis, dan batu ginjal dieksklusi. Data diambil melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, elastrografi transien, pemeriksaan darah dan urin. Pasien didiagnosis PGK bila terdapat kelainan laju filtrasi glomerolus at au albuminuria atau hematuria persisten selama tiga bulan. Analisis statistik menggunakan kai kuadrat untuk data kategorik dan menggunakan regresi logistik untuk mengendalikan variabel perancu. Hasil: Dari total 185 subjek yang mengikuti penelitian ini didapatkan prevalensi PGK sebesar 23,2% dengan 95% IK 17,12-29,28% pada subjek dengan hepatitis C. Sirosis hati berhubungan dengan terjadinya PGK pada hepatitis C dengan crude OR 2,786 (1,276-6,081) dan adjusted OR 2,436 (1,057-5,614) setelah mcngendalikan diabetes melitus, usia, dan jenis kelamin. Tidak didapatkan hubungan antara kadar virus dengan PGK (p=0,632). Simpulan: Terdapat hubungan antara sirosis hati dengan PGK dan tidak terdapat hubungan antara kadar virus dengan PGK pada pasien dengan hepatitis C.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Firyanto Widjaja
Abstrak :
Latar belakang: Prehipertensi dan hipertensi berhubungan dengan berbagai komplikasi pada hampir seluruh organ, tetapi sering diabaikan oleh dewasa muda di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi prehipertensi dan hipertensi pada dewasa muda di pelayanan kesehatan dasar di daerah pedesaan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Metode: Studi potong lintang ini dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Subjek penelitian adalah pasien balai pengobatan yang diambil secara konsekutif pada hari Senen sampai Sabtu pada bulan September 2012, berusia antara 18?25 tahun, tidak hamil atau dalam kondisi syok. Subjek diwawancara (usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, waktu duduk, perilaku merokok, minum alkohol, dan riwayat keluarga) dan diperiksa oleh tenaga kesehatan (berat, tinggi, indeks massa tubuh [IMT], tekanan darah sistolik dan diastolik). Hasil: Dari 111 dewasa muda, 34,2% memiliki prehipertensi dan 17,1% memiliki hipertensi. Jika dibandingkan menurut jenis kelamin, wanita lebih banyak mengalami prehipertensi, tetapi hipertensi lebih banyak terjadi pada pria. Riwayat keluarga dari ibu dan bapak tidak berhubungan baik dengan prehipertensi maupun hipertensi jika dibandingkan dengan normotensi. Aktivitas total tidak terlihat berhubungan dengan prehipertensi (OR = 2,6; p = 0,052), dan juga hipertensi (OR = 1,758; p = 0,498). IMT berhubungan dengan hipertensi (OR = 3,354; p = 0,041), tetapi tidak berhubungan dengan prehipertensi (OR = 2,343; p = 0,099). Kesimpulan: Prevalensi prehipertensi dan hipertensi cukup tinggi pada dewasa muda di pelayanan kesehatan dasar di daerah pedesaan. Intervensi untuk mencegah penyakit yang lebih lanjut perlu dilakukan sejak dini dengan modifikasi gaya hidup karena tekanan darah berhubungan dengan faktor risiko yang dapat diubah, seperti IMT dan aktivitas total.
Background: Prehypertension and hypertension were related with many complications of nearly every organ, but often neglected by young adults in rural area. This research was done to observe the prevalence of prehypertension and hypertension among young adult in a primary health care of rural area at Cicurug, Sukabumi District, West Java. Methods: This cross-sectional study was done in Cicurug Public Health Center, Sukabumi District, West Java. The subjects were consecutively recruited from the outpatient clinic on Monday until Saturday in September 2012,18?25 years old, not pregnant nor having shock. They were interviewed about their age, gender, physical activity, sitting hours, smoking habit, alcohol consumption, and family history and examined by trained health professionals (weight, height, body mass index [BMI], systolic and diastolic blood pressure). Results: From 111 young adults, 34.2% had prehypertension and 17.1% had hypertension. Within sex groups, the prevalence of prehypertension was higher in females, whereas hypertension was occurred more in males. Neither of family history from mother nor father were associated with prehypertension and hypertension compared with normotension. Total activity was not associated with prehypertension (OR = 2.6; p = 0.052) and hypertension (OR = 1.758; p = 0.498). BMI was associated with hypertension (OR = 3.354; p = 0.041) and not associated with prehypertension (OR = 2.343; p = 0.099). Conclusion: Prevalence of prehypertension and hypertension were relatively high among young adult in primary health care of rural area. Intervention to prevent further complications needs to be done early with lifestyle modification because blood pressure is associated with modifiable risk factors, such as BMI and total activity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Firyanto Widjaja
Abstrak :
ABSTRACT
Adult onset Stills disease is a rare systemic disease that may involve many organs and may mimick many disease such as infection, autoimmune disease, and also malignancy. The diagnostic approach and treatment strategies have not been well established due to its rarity; however, there are some diagnostic criteria that may help. We present a case of 36-year old man who experienced high prolonged fever which firstly thought as infection. He also had unilateral wrist and knee joint pain and maculopapular rash. Laboratory examination showed high leukocytes count with elevated polymorphonuclear neutrophil count, high platelet count, high ferritin level, and negative results of many infection markers (typhoid antibody, procalcitonin, malaria test, blood culture, urine culture, IgM pneumonia, ASTO, syphilis test, antiHIV, HBsAg, antiHCV, etc). Chest X-ray, joint X-ray, ultrasonography, and echocardiography showed normal result. The patient was then diagnosed with Adult-onset Stills disease and received intravenous methylprednisolone and the fever was disappeared in 3 days. Six months later the arthralgia appeared again, methotrexate was administered and the pain was then relieved.
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2019
610 UI-IJIM 51:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library