Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fenida
"Hipertensi adalah salah satu penyakit sistim kardiovaskuler dengan prevalensi tinggi di masyarakat dan dapat menimbulkan berbagai gangguan organ vital tubuh dengan akibat kelemahan fungsi organ, cacat maupun kematian.
Banyak faktor yang mempengaruhi hipertensi tidak terkendali, namun demikian faktor mana yang paling dominan, berapa besar hubungannya belum terungkap sepenuhnya. Hal ini akan diungkapkan pada penelitian ini dengan menggunakan jenis disain kasus kontrol dimana kasus dan kontrol diambil dari pengunjung poliklinik Ginjal - Hipertensi RSUPNCM dengan besar sampel 200 untuk kasus dan 200 untuk kontrol.
Sebelum dilakukan analisis ditentukan terlebih dahulu " Cut off Point " dari variabel independen. Pada analisis bivariat ternyata variabel yang menunjukkan hubungan bermakna dengan hipertensi tidak terkendali (HTT) adalah lntensitas Terapi (IT), usia dan Body Mass Index (BMI), sedangkan variabel yang menunjukkan hubungan tidak bermakna yaitu merokok dan jenis kelamin, selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk menentukan model, temyata variabel yang dapat dimasukkan kedalam model adalah IT, usia dan BMI.
Untuk mengurangi risiko HTT, penderita hipertensi sebaiknya menjalani terapi nonfarmakologi (penurunan berat badan bila obesitas, latihan fisik secara teratur, mengurangi makan garam menjadi < 2,3 g Natrium atau < 6 g NaCL sehari, makan Ca, K dan Mg yang cukup dan diet, membatasi asupan alkohol , kafein, kopi, teh, berhenti merokok) dan terapi farmakologi dengan sebaik mungkin.

Hypertension is a cardiovascular disease with high prevalence in the society. The disease is able to distress vital organ function even worst death. There are two kinds of hypertension; control and uncontrolled.
Uncontrolled hypertension is influenced by many factors but the significant factors and their relationship can't be determined yet. Through this research. I would try to reveal the significant factors and their relationship. The research is used the control case design with 400 sample; case and control are taken from the visitors at the Polyclinic Ginjal-Hipertensi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo.
Cut off point is determined from independent variables before we do analysis. Based on bivariat analysis, Define Daily Doses (DDD), age, and Body Mass Index (BMI) are significant variables for uncontrolled hypertension. On the other hand, gender and smoking are insignificant variables. Furthermore, model is determined by doing multivariate analysis. DDD, age, and BMI are variables that in fact can be input to the model.
To reduce the risk of uncontrolled hypertension, nonpharmacology and pharmacology should be treated to patients simultaneously.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Maryana Fenida
"Sumber daya alam banyak sekali digunakan dalam sintesis senyawa organik. Keterbatasan sumber daya alam yang tersedia menyebabkan pemakaian sumber daya alam beralih ke sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Biomassa adalah sumber daya terbaharui yang dapat dihidrolisis untuk menghasilkan senyawa organik bernilai tinggi seperti asam levulinat. Hidrolisis biomassa pertama-tama akan menghasilkan antara lain glukosa yang selanjutnya terhidrolisis menghasilkan senyawa asam levulinat dan asam format. Pada penelitian ini dilakukan hidrolisis glukosa dengan katalis homogen (H2SO4), katalis heterogen (γ-Al2O3/SO4 2-), dan tanpa katalis sebagai pembanding. Katalis heterogen yang digunakan disintesis dari scrap aluminium kemudian dikarakterisasi dengan XRD, XRF, BET, dan FT-IR. Reaksi hidrolisis dilakukan pada suhu 140 ºC dengan variasi waktu yaitu 2 jam, 4 jam, dan 6 jam untuk reaksi dengan katalis homogen; 4 jam, 6 jam, dan 8 jam untuk reaksi dengan katalis heterogen dan reaksi tanpa katalis. Hasil hidrolisis dianalisis dengan HPLC. Dari hasil penelitian ini didapatkan asam levulinat pada reaksi hidrolisis 6 jam dengan katalis homogen sebanyak 2,93% . Untuk produk reaksi katalisis dengan γ-Al2O3/SO4 2- hanya dapat ditentukan banyaknya asam format yang terbentuk, sedangkan asam levulinat tidak terdeteksi karena teradsorpsi pada padatan katalis.

A lot of natural resources are used in the synthesis of organic compounds. Since the availabilities of some natural resources are limited, they are now replaced by the renewable resources. Renewable natural resources such as biomass can be hydrolyzed to produce high added-value organic compounds. At first, biomass is hydrolyzed to produce glucose and then is further hydrolyzed to produce levulinic acid and formic acid. In this research, the hydrolysis of glucose was conducted using sulfuric acid as homogeneous catalyst and γ-Al2O3/SO4 2- as heterogeneous catalyst. As a comparison, the hydrolysis reaction was also conducted without catalyst. The γ-Al2O3/SO4 2- catalyst was first synthesized from aluminium scraps and was characterized by XRD, XRF, BET, and FT-IR. The hydrolysis reactions were carried out at a temperature of 140 ºC and the reaction periods were varied 2 hours, 4 hours, and 6 hours for the homogeneous catalytic; 4 hours, 6 hours, and 8 hours for the heterogeneous catalytic reaction and the reaction without catalyst. The hydrolysis products were analyzed by HPLC. From the result of this study, 2,93% levulinic acid was produced after 6 hours in the hydrolysis reaction with sulfuric acid. By using heterogeneous catalyst only formic acid can be detected because of adsorption levulinic acid on the catalyst."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library