Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferdinan Leonardo
Abstrak :
ABSTRAK
Kondisi di unit usaha restoran, PT XYZ membuat karyawan mengalami ketidakpuasan dalam bekerja. Di sisi lain, kepuasan kerja merupakan aspek yang berperan penting dalam menunjang performa karyawan yang bekerja di bidang pariwisata. Dengan meningkatkan orientasi melayani karyawan, perusahaan dapat pula meningkatkan kepuasan kerja. Dua studi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara orientasi melayani dan kepuasan kerja (studi 1); dan efektivitas serta dampak intervensi terhadap orientasi melayani pada kepuasan kerja (studi 2). Pada studi 1, pengumpulan data dilakukan menggunakan Work and Life attitude Survey Scale 5: Job Satisfaction, dan The Service Orientation Scale (N = 153). Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara orientasi melayani dan kepuasan kerja. Lebih lanjut, hasil analisis menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test pada Studi 2 menemukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan karyawan terkait dengan orientasi melayani. Di sisi lain, tidak ada peningkatan nilai yang signifikan, baik pada variabel orientasi melayani, maupun kepuasan kerja saat sebelum dan sesudah intervensi pelatihan Heart of a Servant. Penelitian ini berkontribusi menambah kajian literarur mengenai orientasi melayani dan kepuasan kerja pada sektor industri pariwisata, serta meningkatkan kesadaran manajemen PT XYZ akan pentingnya orientasi melayani sebagai aspek yang meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
ABSTRACT
Conditions in the restaurant business unit, PT XYZ, make employees experience dissatisfaction at work. On the other hand, job satisfaction play an important role in supporting hospitality and tourism employees performance. By increasing employee service orientation, companies can also increase job satisfaction. Two studies were conducted to determine the relationship between service orientation and job satisfaction (study 1); and the effectiveness and impact of interventions on serving orientation towards job satisfaction (study 2). In Study 1, data were collected using the Work and Life Attitude Survey Scale 5: Job Satisfaction and The Service Orientation Scale (N = 153). Correlation results showed there was a significant relationship between service orientation and job satisfaction. Furthermore, the results of the analysis using the Wilcoxon Signed-Rank Test in Study 2 found that there was an increase in employee knowledge related to service orientation. On the other hand, there was no significant score increase in both service orientation and job satisfaction variables before and after the Heart of a Servant training intervention. This study contributed to increase literacy regarding service orientation and job satisfaction in the tourism industry sector, as well as increasing PT XYZs management awareness of the importance of serving orientation as an aspect that could increase job satisfaction.
2020
T55164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ferdinan Leonardo
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah gangguan kesehatan mental merupakan kontributor terbesar terhadap DALYs di dunia. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa 1-2 orang dari 1000 penduduk mengalami gangguan kesehatan mental dan dalam beberapa tahun terakhir, kehidupan masyarakat di perkotaan juga menunjukkan risiko ancaman kesehatan mental yang cukup tinggi. Pekerjaan yang menumpuk, persoalan keluarga, tekanan ekonomi, dan penyebab lainnya diketahui menjadi pemicu stres. Pemicu-pemicu yang mengancam tersebut mampu menyebabkan psychological distress. Salah satu hal yang bisa dan cukup mudah dilakukan untuk menanggulangi potensi ancaman masalah kesehatan mental adalah menjalankan perilaku hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat psychological distress pada masyarakat di Jabodetabek yang menjalani dan tidak menjalani perilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat yang diukur adalah aktivitas fisik, konsumsi sarapan, durasi tidur, merokok, dan konsumsi alkohol. Partisipan penelitian ini adalah 1108 masyarakat di Jabodetabek. Peneliti menggunakan instrumen GHQ-12 untuk mengukur psychological distress dan kuesioner pertanyaan yang bersifat demografis untuk mengukur perilaku hidup sehat. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat psychological distress pada masyarakat yang beraktivitas fisik, mengonsumsi sarapan, dan tidur 7-8 jam, sedangkan pada perilaku merokok dan konsumsi alkohol, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada psychological distress.
ABSTRACT
Mental health disorders are one of the largest contributors to DALYs worldwide. In Indonesia, data show that 1-2 out of 1000 people experiencing mental health problems and in the last few years, life in urban society shows high risk on mental health. Job overload, family problem, economic pressure, and other factors have been known as triggers of stress. These threatening triggers are capable to cause psychological distress. One of many things that can be easily done to overcome potential risk to mental health problem is to perform health behavior. Purpose of this study is to understand the difference on psychological distress level of society in Jabodetabek who perform of healthy behaviors and who don?t. Health behaviors that are assessed are physical activity, breakfast consumption, sleep duration, smoking, and alcohol consumption. Participants of this study are 1108 people in Jabodetabek. Researcher used GHQ-12 instrument to assess psychological distress and demographic questions questionnaire to assess health behavior. The calculation results show that there are psychological distress level differences on people who do physical activity, consume breakfast, and sleep for 7-8 hours. On the other hand, there are no significance psychological distress level difference between people who smoke and consume alcohol.
2016
S63110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library