Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Filbert Hilman Juwono
Abstrak :
Teknik OFDM merupakan teknik multicarrier yang mengefisienkan bandwidth. Penggunaan teknik OFDM dapat mengatasi multipath fading dan intersymbol interference (ISI). Namun demikian, OFDM mempunyai dua kelemahan, salah satunya adalah peak-to-average power ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR yang tinggi akan menyebabkan distorsi nonlinear pada high power amplifier (HPA) karena HPA membatasi keluaran dengan nilai tertentu dan mengurangi efisiensi daya amplifier. Oleh karena itu, PAPR yang tinggi harus direduksi. Metode reduksi PAPR yang diajukan adalah dengan menggabungkan Huffman coding dengan clipping dan filtering. Huffman coding akan mereduksi simbol-simbol yang sering muncul sehingga probabilitas mengulang simbol yang sama akan dieliminasi yang akan mencegah penjumlahan (superposisi) koheren dari sinyal-sinyal multicarrier yang menyebabkan peak yang sangat besar. Peak baru yang timbul akibat Huffman coding diharapkan dapat diatasi dengan CF, sehingga penurunan PAPR akan lebih optimal. Dengan menggunakan 52 subcarrier dan QPSK penurunan 7 dB dapat dicapai. Dengan menggunakan 16QAM dihasilkan penurunan 7,5 dB.
OFDM technique is a multicarrier modulation that has efficient bandwidth. The use of OFDM can overcome multipath fading and intersymbol interference (ISI). However, OFDM has two drawbacks, one of which is high peak-to-average power ratio (PAPR). High PAPR will cause nonlinear distortion when passed to high power amplifier (HPA) since HPA limits the output with certain value and reduces amplifier's power efficency. Therefore, high PAPR must be reduced. This thesis proposes PAPR reduction method which combine Huffman coding and clipping and filtering (CF). Huffman coding will reduce the frequently transmitted symbols so that the probability to repeat the same symbols will be eliminated. It will prevent coherent superposition of multicarrier signals that cause very high peak. The new peak will be overcome by CF, therefore, PAPR reduction will be more optimal. By using 52 subcarriers and QPSK modulation, about 7 dB PAPR reduction is achieved. By using 16QAM, 7,5 dB reduction is achieved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Filbert Hilman Juwono
Abstrak :
Teknik OFDM merupakan teknik multicarrier yang mengefisienkan bandwidth. Penggunaan teknik OFDM dapat mengatasi multipath fading dan intersymbol interference (ISI). Namun demikian, OFDM mempunyai dua kelemahan, salah satunya adalah peak-to-average power ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR yang tinggi akan menyebabkan distorsi nonlinear pada high power amplifier (HPA) karena HPA membatasi keluaran dengan nilai tertentu dan mengurangi efisiensi daya amplifier. Oleh karena itu, PAPR yang tinggi harus direduksi. Metode reduksi PAPR yang diajukan adalah dengan menggabungkan Huffman coding dengan clipping dan filtering. Huffman coding akan mereduksi simbol-simbol yang sering muncul sehingga probabilitas mengulang simbol yang sama akan dieliminasi yang akan mencegah penjumlahan (superposisi) koheren dari sinyal-sinyal multicarrier yang menyebabkan peak yang sangat besar. Peak baru yang timbul akibat Huffman coding diharapkan dapat diatasi dengan CF, sehingga penurunan PAPR akan lebih optimal. Dengan menggunakan 52 subcarrier dan QPSK penurunan 7 dB dapat dicapai. Dengan menggunakan 16QAM dihasilkan penurunan 7,5 dB.
OFDM technique is a multicarrier modulation that has efficient bandwidth. The use of OFDM can overcome multipath fading and intersymbol interference (ISI). However, OFDM has two drawbacks, one of which is high peak-to-average power ratio (PAPR). High PAPR will cause nonlinear distortion when passed to high power amplifier (HPA) since HPA limits the output with certain value and reduces amplifier?s power efficency. Therefore, high PAPR must be reduced. This thesis proposes PAPR reduction method which combine Huffman coding and clipping and filtering (CF). Huffman coding will reduce the frequently transmitted symbols so that the probability to repeat the same symbols will be eliminated. It will prevent coherent superposition of multicarrier signals that cause very high peak. The new peak will be overcome by CF, therefore, PAPR reduction will be more optimal. By using 52 subcarriers and QPSK modulation, about 7 dB PAPR reduction is achieved. By using 16QAM, 7,5 dB reduction is achieved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40896
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Filbert Hilman Juwono
Abstrak :
Sekarang televisi berlangganan via satelit telah menjadi salah satu tren gaya hidup masyarakat perkotaan. Tetapi permasalahan yang muncul adalah ketika antena penerima berubah-ubah posisinya terhadap satelit seperti ketika antena dipasang pada kapal laut. Pembuatan sistem penjejakan pada antena penerima adalah solusi untuk permasalahan di atas, dimana antena dapat bergerak mengikuti arah kuat sinyal sehingga dapat terjadi sinkronisasi antara antena penerima dan satelit. Namun satelit Cakrawarta-1 yang digunakan tidak mempunyai sinyal penjejak, sehingga dilakukan percobaan menggunakan sinyal siaran satelit tersebut sebagai sinyal penjejak. Komponen-komponen yang akan digunakan adalah suatu sensor kuat sinyal yaitu satfinder, motor penggerak yaitu digunakan motor stepper, penggerak motor stepper, dan mikrokontroler untuk mengendalikan pergerakan antena tersebut.
Nowadays, satellite TV service has become a lifestyle trend for urban societies. A problem exists when the position of the dish changes to the satellite, for example when the satellite TV is operated for the ship?s cruise service. The design of the azimuth tracking system is the solution for the problem. The antenna is able to follow the signal strength thus synchronize the receiver antenna and the satellite. But, satellite Cakrawarta-1 does not have the tracking signal. Thus, it is carried out an experiment using the broadcasting signal instead of the tracking signal. Components used are signal strength meter, stepper motor, stepper motor driver, and microcontroller as the controller of antenna?s movement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library