Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gayatri Rejeki
Abstrak :
Berdasarkan ketentuan Basel II perhitungan risiko kredit dapat menggunakan beberapa pendekatan, yaitu standardized approach dan Internal Rating Based Approach. Bank XYZ belum menerapkan pendekatan Internal Rating Based Approach untuk menghitung risiko kredit pada produk kartu kredit. Sampai saat ini Bank XYZ menggunakan yaitu standardized approach untuk menghitung risiko kredit pada produk kartu kredit. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Internal Rating Based Approach dengan pendekatan Creditrisk+ dalam menghitung risiko kredit pada produk kartu kredit. Hasil akhir dari penelitian ini dengan menggunakan metode CreditRisk+ berupa nilai expected loss dan unexpected loss atau value at risk (VaR) yang kemudian digunakan untuk memproyeksikan tingkat economic capital yang dibutuhkan. Pada penelitian ini, hasil perbandingannya adalah nilai Actual loss < nilai VaR. Dari hasil penelitian diketahui nilai rata-rata VaR selalu lebih besar dibandingkan dengan nilai actual loss untuk periode 2010-2012. Pada tahun 2010 memiliki nilai rata-rata VaR sebesar Rp 21 milyar dan nilai actual loss-nya sebesar Rp 18,174 milyar. Pada tahun 2011 memiliki nilai VaR sebesar Rp18,378 milyar dan nilai actual loss sebesar Rp 15,539 milyar. Sedangkan pada tahun 2012 memiliki nilai VaR sebesar Rp 24,471 milyar dan nilai actual loss sebesar Rp 21,179 milyar. Hal tersebut menunjukkan bahwa risiko akibat adanya default kredit masih dapat ditutupi oleh Bank XYZ. Pengujian metode CreditRisk+ pada tingkat keyakinan 95% membuktikan bahwa selama periode pengamatan jumlah kejadian yang merugikan Bank XYZ dengan kerugian yang lebih besar dari nilai Expected Loss masih dibawah ambang batas dengan kerugian yang masih dapat ditolerir. dalam hal ini memperlihatkan bahwa kinerja metode CreditRisk+ relatif akurat dalam menghitung risiko kredit untuk produk retail seperti kartu kredit. Economic capital required dihitung secara bulanan, sebagai contoh pada bulan Desember 2012 pencadangan modal yang dibutuhkan sebesar Rp 3,31 milyar. Perhitungan dilakukan sesuai dengan periode penelitian, yaitu dari bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2012. ...... Under the terms of the Basel II credit risk calculation can use several approaches, namely the standardized approach and the Internal Rating Based Approach . XYZ Bank has not implemented the Internal Rating Based approach for calculating credit risk on credit card products. Until now XYZ Bank uses the standardized approach to calculate credit risk on credit card products. In this study using the Internal Rating Based approach with CreditRisk + approach to calculating the credit risk on credit card products. The final results of this study using a CreditRisk+ are expected loss and unexpected loss or value-at- risk (VaR), then used to project the level of economic capital required. In this study, the results of the comparison is the value of actual loss < VaR. Thus CreditRisk+ method can be used to measure credit risk in the Bank's credit card product XYZ. The results showed the average VaR value is always greater than the actual loss values for the period 2010-2012. In the year 2010 had an average VaR value of Rp 21 billion and the value of its actual loss of Rp 18.174 billion. In 2011 the VaR value of Rp18, 378 billion and the value of actual loss of Rp 15.539 billion. Whereas in 2012 the VaR value of Rp 24.471 billion and the value of actual loss of Rp 21.179 billion. It shows that the risk due to credit defaults can still be covered by the XYZ Bank. Testing methods CreditRisk+ at 95% confidence level during the period of observation proves that the number of adverse events with Bank XYZ greater losses than Expected Loss value is still below the threshold at which losses can be tolerated. in this case shows that the performance of the method is relatively accurate CreditRisk+ in calculating the credit risk for retail products like credit cards. economic capital required calculated on a monthly basis, for example in December 2012 the required reserve capital of Rp 3.31 billion. The calculation is performed according for period from January 2010 to December 2012.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Rejeki
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan terhadap 36 nisan di situs makam Jambansari, Ciamis, Jawa Barat. Situs makam Jambansari secara administratif termasuk lingkungan Rancapetir, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis. Sedangkan secara geografis berada pada ketinggian 233 m di bawah permukaan laut dan pada koordinat 07_1.9'48,7 LS & 108_20'54,2 BT. Penelitian nisan di situs makam Jambansari, Ciamis, Jawa Barat dilakukan dengan cara mengidentifikasi ciri-ciri bentuk serta ragam bias nisan yang bertujuan untuk pembentukan tipe pada nisan-nisan di situs makam Jambansari, menetukan pola keletakan ragam hias antara sisi recto-verso pada bagian kaki dan kepala si mati, pola penulisan inskripsi, serta mengetahui adanya persamaan antara nisan-nisan di situs makam Jambansari dengan tipe nisan yang dikemukakan oleh Hasan Muarif Ambary. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan cara membaca isi inskripsi pada nisan yang bertujuan untuk menentukan pola keletakan makam berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan penelitian ini diketahui adanya 15 tipe nisan di situs makam Jambansari (table 16). Tipe yang paling dominan adalah Tipe A2B1C2. Dal.Dbl. Db3.Db7.Db9.Dc2 (Gambar 68). Nisan di situs makam Jambansari memiliki pola keletakan ragam hias, seperti penempatan ragam hias inskripsi yang umumnya pada sisi verso (Gambar 88). Ragam hias inskripsi pada umumnya ditemukan pada bagian tengah badan nisan yang dibatasi oleh bingkai inskripsi berbentuk geometris atau hati. Selain itu nisan di situs makam Jambansari juga memiliki keteraturan dalam penulisan inskripsi, urutan tersebut: I. bagian pembuka, II. Gelar kebangsawanan, III. Nama, IV. Jabatan, dan V. pertanggalan kematian/kelahiran. Penentuan jenis kelamin tokoh yang dimakamkan diketahui dengan cara pembacaan inskripsi pada nisan. Objek yang diteliti untuk menentukan pola keletakan makam berjumlah 9 makam. Dari penelitian ini kita dapat mengetahui bahwa makam laki-laki berada di sebelah barat sedangkan makam perempuan berada di sebelah timur (Denah I). Secara keseluruhan, penelitian ini memperlihatkan bahwa nisan tipe Troloyo yang dikemukakan oleh Hasan Muarif Ambary, memiliki wilayah penyebaran di sekitar pesisir Utara Jawa, daerah pedalaman Jawa Tengah, Palembang, Banjarmasin, dan Lombok, pada kenyataannya dapat ditemukan di pedalaman Jawa Barat
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library