Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Adly Gilang Kurnia
"Secara global, perangkat Apple terutama iOS memiliki 24.7% smartphone market share. Hal ini reputasi perangkat iOS menjadi perangkat paling aman dibandingkan Android. Hal ini seiring dengan barang bukti yang dominan dalam kasus forensik digital. Tantangan yang dihadapi oleh pemeriksa forensik pada perangkat iOS adalah bagaimana mendapatkan akses kedalam perangkat tersebut. Perangkat iOS yang terkunci memiliki dua kondisi yang berbeda, yaitu After First Unlock (AFU) dan Before First Unlock (BFU). Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui informasi apa saja yang dapat diperoleh pada perangkat iOS yang terkunci. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan akusisi dan analisa terhadap kondisi perangkat terkunci tersebut. Perangkat yang digunakan pada penelitian ini menggunakan iPhone 11 dengan iOS versi 17.4.1 dan menggunakan tools Cellebrite UFED Premium untuk melakukan akuisisi. Hasil akuisisi dari perangkat tersebut didapatkan informasi bahwa pada kondisi BFU jumlah data yang dapat dipulihkan sekitar 61.31% dan pada kondisi AFU sekitar 97.45% dibandingkan dengan akuisisi Full File System (FFS). Pemeriksaan nilai hash menunjukkan integritas data yang sangat baik, yaitu pada BFU 98.57% dan AFU 89.84% memiliki nilai hash yang sama terhadap akuisisi FFS. Hasil dari tahapan pengujian dan analisis dibuatkan alur instruksi kerja yang diharapkan menjadi referensi.
Globally, Apple devices, particularly iOS with a 24.7% smartphone market share, are increasingly encountered as digital forensic evidence. The rank is probably affected by iOS reputation that is the most secure mobile device. This aligns with the dominance of such devices as evidence. A key challenge for forensic examiners with iOS devices is gaining access to them. Locked iOS devices come in two distinct states: After First Unlock (AFU) and Before First Unlock (BFU). Therefore, research is needed to determine the information recoverable from locked iOS devices. This study aims to acquire and analyze data from such locked devices in both AFU and BFU states. An iPhone 11 running iOS 17.4.1 was used for the study, and Cellebrite UFED Premium was employed for data acquisition. The data acquisition process yielded 61.31% files from the BFU device and 97.45% files from the AFU device compared to Full File System (FFS) acquisition result. Hash value verification indicated excellent data integrity, with 98.57% and 89.84% of files in BFU and AFU devices, respectively, matching the hash values obtained from the FFS acquisition. A work instruction flow was made from the examination and analysis results that is expected to be a reference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gilang Kurnia
"Good Corporate Governance sebagai suatu sistem pengelolaan Perusahaan yang bertujuan tidak hanya untuk melindungi kepentingan pemegang saham, tetapi juga untuk melindungi kepentingan stakeholder lainnya secara seimbang. Pekerja/buruh sebagai salah satu dari stakeholder memiliki peranan penting dan menjadi tolak ukur dalam mewujudkan Good Corporate Governance. Peranan pekerja sebagai stakeholder tergantung pada peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan, yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Salah satu ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah mengenai Perjanjian Kerja Bersama yang merupakan ketentuan pelaksanaan dari undang-undang tersebut.
Perjanjian Kerja Bersama merupakan suatu perikatan yang dibuat antara Pekerja/buruh dengan Pengusaha yang merupakan media/sistem di dalam terciptanya Good Corporate Governance dengan mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di dalam Tata Cara Pembuatan dan Ruang Lingkup Materi dari Perjanjian Kerja Bersama sangat diperlukan.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif analisis, yaitu dengan membuat uraian yang jelas dan sistematis mengenai sesuatu untuk dianalisa guna mendapatkan fakta yang diinginkan dalam hal ini penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada tata cara pembuatan dan materi Perjanjian Kerja Bersama pada salah satu perusahaan.
Good Corporate Governance as a system of company management which aims not only to protect the interests of shareholders, but also to protect the interests of other stakeholders in a balanced. Workers/labours as one of the stakeholders have an important role and become an assessment in the realization of Good Corporate Governance. The role of workers as stakeholders depending on the labour regulation, there is Act Labour Number 13 Year 2003. One of the regulation which is regulated in Act Labour Number 13 Year 2003 is Collective Labour Agreement which as the implementing regulation of that Act Labour.Collective Labour Agreement is a commitment made between workers/labours with entrepeneurs/corporate owner, which is a media/systems in the creation of Good Corporate Governance, to regulate the rights and obligations of both parties. Therefore, the implementation of the principles of Good Corporate Governance in the Making Procedures and Material Scope of the Collective Labour Agreement is required.In the preparation of this thesis, the author use research methodology which is descriptive analysis, by making a clear description and systematic about something to be analyzed in order to obtain the desired facts, in this case the implementation of the principles of Good Corporate Governance in making procedures and materials Collective Labour Agreements in one company."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T26660
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library