"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan pengelolaan hubungan yang dilakukan oleh para pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh. Untuk mengetahui proses perkembangan dan pengelolaan hubungan, peneliti menggunakan Teori Penetrasi Sosial yang dikemukakan oleh Altman dan Taylor serta tahapan hubungan antarpribadi yang dikemukakan oleh Devito. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma post positivis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan perkembangan hubungan antarpribadi tidak bersifat linear karena dimungkinkan terjadinya lompatan maupun kemunduran dalam tahapan hubungan. Pergerakan antartahap sangat dipengaruhi oleh keterbukaan diri individu terhadap pasangannya dan juga kemampuan mereka dalam mengelola konflik. Meski teknologi memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hubungan romantis jarak jauh, namun para narasumber juga menyadari bahwa efektivitas komunikasi yang dilakukan secara tatap muka (face to face) belum dapat digantikan secara utuh oleh komunikasi termediasi (mediated communication).
......This research aims to understand the relationship development and management of romantic couples who undergo a long-distance relationship. The implementation of Social Penetration Theory by Altman and Taylor and also Devito’s interpersonal relationships stages is to understand the process of the development and management of romantic relationships. This is a qualitative research with post-positivist paradigm.
The results indicated that stages of interpersonal relationships are not a linear process due to the possible occurrence of leap as well as setbacks among stages. Movement between stages was strongly influenced by the willingness of individual to disclosure himself towards his partner and also their ability to manage conflicts. Although technology has a huge impact for the continuity of romantic long-distance relationships, yet the informants realize that the effectiveness of face-to-face communications cannot be replaced completely by mediated communication."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014