Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handoyo
"Tesis ini tentang penyidikan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Polres Metro Jakarta Utara, dengan fokus pada cara bertindak yang dilakukan oleh penyidik Unit Ruang Pelayanan Khusus dalam melakukan penyidikan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penelitian dilakukan dengan pengamatan terlibat dan wawancara dengan pedoman. Tesis menunjukkan bahwa (1) Jumlah laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga terjadi kenaikan karena pengaruh lahirnya Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, (2) Jumlah penyidik untuk menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga di Polres Metro Jakarta Utara masih belum memadai, (3) Proses penyidikan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Polres Metro Jakarta Utara belum sesuai prosedur sebagaimana ketentuan Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, (4) Ada kekhasan pada sistem penyidikan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berbeda dengan sistem penyidikan tindak pidana secara umum. Saran yang dapat diberikan adalah (1) Perlunya distrukturkan dan dikembangkan unit RPK di Polres Metro Jakarta Utara, (2) Perlunya pendidikan dan pelatihan tentang kekhususan kekerasan dalam rumah tangga dan HAM perempuan dalam kurikulum pada lembaga pendidikan dari jenjang pimpinan hingga petugas pelaksana, (3) Perlunya dibuat prosedur khusus dalam penyidikan kasus kekerasan dalam rumah. (4) Perlunya peningkatan kerjasama antara Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, rumah sakit, pemda, dinas kesejahteraan sosial dan komponen masyarakat lainnya melalui pembentukan pusat pelayanan terpadu untuk menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handoyo
"Tesis ini membahas tentang aspek geopolitik jalur lintas damai melalui alur pelayaran timur-barat di Laut Jawa. Dalam penelitian ini dibahas tentang dinamika yang terjadi di rute timur-barat Laut Jawa, perkembangan geopolitik perairan-perairan strategis di sekitar Laut Jawa dan pengaruh lintas damai di Laut Jawa terhadap Ketahanan Nasional. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menemukan bahwa Indonesia harus mempertimbangkan posisi strategis Laut Jawa dalam penentuan kebijakan lintas damai di Laut Jawa; Indonesia tetap harus bisa menjamin keamanan pelayaran lintas damai dengan kehadiran Angkatan Laut sebagai kekuatan pendukungnya; terkait dengan tuntutan untuk dibukanya jalur lintas ALKI timur-barat di Laut Jawa Indonesia harus bisa melakukan diplomasi ulang.
......This thesis discusses the geopolitical aspects of the innocent passage through the east-west sea lanes in the Java Sea. In this study discussed the dynamics of the 'east-west' route in the Java Sea, geopolitical developments in the strategic waters around the Java Sea and the influence of innocent passage in the Java Sea on National Resilience. This research is qualitative descriptive interpretive. The research was conducted qualitatively with the study of documents relating to the innocent passage through Java Sea during the period 2000 to 2012. The data were collected by means of deep interview.
The researcher found that Indonesia should consider the strategic positioning of the Java Sea to Indonesia, in determining the policy of innocent passage through the Java Sea; Indonesia needs to be able to ensure the safety of innocent passage by Navy presence as a supporting force, in case of the demand for the opening of the east-west routes of the archipelagic sea lanes in the Java Sea, Indonesia should be able to perform further diplomacy."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seger Handoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik pekerjaan sebagai moderator dari hubungan antara kepribadian dan kinerja karyawan. Penelitian ini juga akan menguji bagaimana hakekat interaksi antara kepribadian dan karakteristik pekerjaan, bila karakteristik pekerjaan tertentu menjadi moderator hubungan antara kepribadian dan kinerja.
Hipotesanya adalah hubungan antara kepribadian dan kinerja dimoderatori oleh karakteristik pekerjaan. Hipotesis tersebut diturunkan dari landasan teori bahwa (1) kegagalan model sifat yang ditunjukkan dari tidak adanya konsistensi perilaku pada situasi yang berbeda yang mestinya ditunjukkan oleh pemilikan sifatnya; (2) pandangan interaksional yang menyatakan.bahwa faktor situasi berinteraksi dengan karakteristik individual dalam menentukan perilaku seseorang; dan (3) pendapat Barrick dan Mount yang menyatakan bahwa hubungan antara kepribadian dan kinerja dimoderatori oleh karakteristik pekerjaan, sebagai faktor situasinya.
Kepribadian big-five yang telah teruji validitasnya sebagai taksonomi kepribadian yang ringkas dan tegap digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan karakteristik pekerjaan menggunakan lima dimensi inti pekerjaan dan motivating potential score yang dikembangkan oleh Hackman dan Oldham. Ukuran kinerja menggunakan 22 }criteria yang berdasarkan 5 penilai telah memadai untuk mengukur kinerja kepala regu/kepala urusan, sebagai sampel dalam penelitian ini.
Dari 100 kepala regu/kepala urusan di P.T. Iglas (Persero), sebagai tempat penelitian, 91 kepala regu/kepala urusan menjadi sampel dalam penelitian ini. Kinerja mereka diukur oleh atasan langsungnya dengan menggunakan behaviorally anchor rating scale yang dibuat dalam 5 skala dengan rentang pengukuran dari sangat buruk sampai sangat baik. Sebagai alat ukur paralelnya digunakan graphic rating scale dengan 7 skala dengan rentang .pengukuran yang sama. Reliabilitas alpha alat ukur utama adalah 0,80, sedangkan reliabilitas paralel adalah 0,77.
Pengukuran kepribadian menggunakan adaptasi Personality Characteristics Inventory (PCI). Validitas konstrak alat ukur ini dilakukan dengan analisa faktor. Hasil akhir analisa faktor memperoleh 4 faktor yang mempunyai struktur faktor yang baik dan bersih.
Keempat faktor tersebut masing-masing diberi nama ketekunan, kemantapan emosi, kemampuan menghadapi tantangan dan kemurahan hati. Estimasi koefisien reliabilitas alpha adalah 0,83 untuk ketekunan, 0,76 untuk kemantapan emosi, 0,71 untuk kemampuan menghadapi tantangan, dan 0,55 untuk kemurahan hati.
Alat ukur karakteristik pekerjaan adalah adaptasi dari Job Diagnostics Survey. Validitas diskriminan dari keanekaragaman ketrampilan, identitas tugas, kebermaknaan tugas, otonomi, dan umpan balik masing-masing adalah 0,16, 0,13, 0,30, 0,14, dan 0,16, sedangkan reliabilitas paralelnya masing-masing adalah 0,72, 0,77, 0,69, 0,73, dan 0,72.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ketekunan merupakan prediktor kinerja yang sahih. Kebermaknaan tugas, otonomi, dan Motivating Potential Score (MPS) terbukti secara signifikan sebagai moderator hubungan antara ketekunan dengan kinerja. Hakekat interaksi antara ketekunan dengan ketiga karakteristik pekerjaan tersebut relatif sama, yaitu orang dengan ketekunan tinggi akan mempunyai kinerja lebih baik pada pekerjaan dengan tingkat kebermaknaan tugas, otonomi atau MPS yang tinggi, sedangkan orang berketekunan rendah berkinerja lebih baik pada pekerjaan dengan tingkat kebermaknaan tugas, otonomi atau MPS yang rendah.
Kemantapan emosi, kemampuan menghadapi tantangan, dan kemurahan hati tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan kinerja pada taraf signifikansi 5%. Karakteristik pekerjaan juga tidak terbukti menjadi moderator hubungan antara tiga dimensi kepribadian tersebut dengan kinerja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Muji Handoyo
"Pelayanan yang berorientasi kepada pelanggan lebih banyak memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan aset perusahaan yang bermanfaat dalam menjalankan strategi mempertahankan pelanggan. Kepuasan pelanggan diberikan dengan cara memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan pelanggan. PT JAMSOSTEK (Persero) adalah Badan Penyelenggara program Jamsostek, berdasarkan Undang - undang nomor 3 tahun 1992 diwajibkan mengutamakan pelayanan kepada peserta. Penelitian ini mendiskrepsikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan peserta.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kwantitatif, dengan sampel sebanyak 150 perusahaan di wilayah DKI Jakarta. Dari penelitian ini dapat dijelaskan adanya 16 faktor-faktor yang mempunyai pengaruh kuat terhadap kepuasan peserta yang memiliki kinerja buruk. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara rata-rata keseluruhan nilai kinerja yang berada dibawah rata-rata keseluruhan dari nilai kepentingan peserta program. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan PT JAMSOSTEK (Persero) belum dapat memuaskan peserla program sebagai pelanggannya.
Dalam menjalankan strategi pelayanan peserta PT JAMSOSTEK (Persero) perlu menetapkan prioritas utama untuk memperbaiki kinerja faktor-faktor yang berpengaruh kuat terhadap kepuasan peserta, serta mempertahan faktor-faktor yang kinerjanya dianggap baik oleh peserta. Strategi tersebut perlu dilakukan terutama dalam mempertahankan peserta Serta menekan sekecil mungkin penolakan terhadap penyelenggaraan program Jamsostek."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardianto Handoyo
"Hak seorang pekerja untuk memperoleh pensiun dipercepat dan juga pensiun ditunda atau dipercepat karena pemutusan hubungan kerja merupakan permasalahan yang mempengaruhi faktor nilai sekarang atau juga disebut faktor pengurang. Dalam karya akhir ini tujuan utamanya adalah dana pensiun diharapkan dapat membentuk formula faktor nilai sekarang yang ideal yaitu yang mengakomodasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi seseorang untuk mencapai usia pensiun. Sedang tujuan lainnya adalah asumsi yang digunakan dalam pernbentukan faktor nilai sekarang tersebut merupakan asumsi yang terbaik yang dapat digunakan hingga beberapa tahun kedepan.
Karya akhir ini menggunakan metode attained age dalam perhitungan aktuaria sedang perhitungan tingkat keuntungan saham mengunakan perhitungan statistik dan metode moving average untuk jenis investasi di luar saham. Metode attained age digunakan karena telah digunakan oleh kebanyak dana pensiun dalam perhitungan aktuarianya, sedang moving average dalam perhitungan tingkat keuntungan masing-masing investasi karena metode ini tidaklah sulit untuk diterapakan, hal ini dilakukan karena mayoritas dana pensiun masih awam dengan metode perhitungan investasi.
Berdasarkan analisa atas beberapa formula nilai sekarang dengan menggunakan asumsi yang sama dapat mempengaruhi besarnya kewajiban aktuaria, kewajiban solvabilitas dan juga pendanaan dana pensiun. Berdasarkan beberapa formula faktor nilai sekarang yang ada maka diperoleh bahwa perhitungan faktor nilai sekarang akan lebih optimum jika mengakomodasikan: tingkat bunga; tingkat mortalita, tingkat pengunduran diri, tingkat cacat dan prosentase manfaat pensiun untuk janda.
Asumsi yang diinginkan dalam perhitungan faktor nilai sekarang sangat mempengaruhi besaran kewajiban dan pendanaan. Sebagai contoh kenaikan asumsi tingkat bunga dapat mengakibatkan penurunan kewajiban yang signifikan, sedang penurunannya dapat mengakibatkan kenaikan besarnya kewajiban yang cukup signifikan. Begitu juga dengan asumsi-asumsi lain yang digunakan dalam perhitungan nilai sekarang tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saputro Handoyo
"Perkembangan ekonomi yang semakin mengarah kepada terbentuknya pasar bebas tidak dapat dihindari lagi dengan menyatunya ekonomi antar bangsa. Hal tersebut adalah merupakan salah satu tanda bergesernya arah perekonomian dunia menuju arah liberalisasi perekonomian global. Untuk mengatur keseimbangan dan kesamaan antara hak dan kewajiban dalam globalisasi perekonomian antara negara telah disepakati adanya suatu lembaga yang mengatur hal tersebut yaitu World Trade Orgatuzation (WTO) yang dibentuk pada tanggal 15 April 1994 di Marekkesh, Maroko. Indonesia sebagai salah satu negara anggotanya telah meratifikasi Agreemem Eswi?!is/ung the World Trade Orgaiuzation (WTO) dengan dikeluarkannya UU No. 7 tahun 1994 yang secara otomatis juga telah meratifikasi Antidumping Code (1994) yang merupakan salah satu bagian dari perjanjian WTO tersebut. Diratifikasinya perjanjian WTO beserta Antidumping Code (1994) ditindak lanjuti oleh pemerintah Indonesia dengan menyisipkan ketetentuan dasar antidumping sebagaimana diatur dalam antidumping code (1994) dalam UU No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan Jo PP No. 34 tahun 1996 tentang Bea Masuk Antidumping dan Bea Masuk Imbalan.
Komite Antidumping Indonesia (KADI) sebagai suatu lembaga yang diamanatkan dari ketentuan antidumping tersebut memiliki kewenangan untuk menyelesaikan permasalahan tentang dumping yang timbul dalam perdagangan antar negara. Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh KADI tersebut baik menetapkan pengenaan antidumping maupun tidak, bila dikaji dari persfektif yuridis yaitu : struktur, substansi dan budaya serta dari persfektif ekonomi nasional (kepentingan pengusaha sebagai produsen dan juga kepentingan masyarakat sebagai konsumen).
Disarankan bagi KADI sebagai lembaga yang berwenang memutus sengketa dumping atau subsidi hendaknya dalam kebijakan yang dikeluarkannya mempergunakan landasan yuridis yang bersifat khusus yang berbeda dalam hal Kepabeanan dalam suatu undang-undang tersendiri yang tetap memperhatikan ketentuan yang terdapat dalam antidumping code (1994) dan Struktur kelembagaan KADI sebaiknya bersifat SRO yaitu sebagai suatu lembaga yang independen dan mempunyai kewenangan untuk mengatur, menentukan serta memutus sendiri halhal yang diperlukan dalam mengatur sektor yang berada di bawah pengawasannya atau bila bersifat sebagai suatu lembaga inter-departemen, maka sebaiknya KADI berada di bawah koordinasi langsung Menteri Keuangan untuk memangkas alur pengenaan antidumping atau subsidi yang panjang. Untuk kepentingan bersama hendaknya kebijakan antidumping yang dikeluarkan oleh KADI mempertimbangkan semua kepentingan yang terkait dalam perdagangan tersebut serta dapat memberikan gambaran tentang batasan yang jelas kapan suatu praktek dumping dapat dikenakan dan sejauh mana praktek dumping dapat dimaafkan dengan alasan untuk kepentingan masyarakat sebagai konsumen."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T36935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswo Handoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami kinerja Pokdar Kambtibmas wilayah Kelapa Gading, mengidentifikasi dan memahami masalah spesifik yang ada di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading, mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang menjadi kendala penerapan pemolisian komunitas di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading, dan mengidentifikasi dan memahami faktorfaktor yang dapat mendukung peningkatan efektivitas penerapan pemolisian komunitas di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading. Penelitian dilaksanakan secara kualitatif menggunakan metode analisis Miles dan Huberman 1984. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pokdarkamtibmas wilayah Kelapa Gading belum efektif memenuhi tugas-tugas yang diemban berdasarkan surat keputusan pembentukannya. 2) Masalah spesifik yang ada di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading adalah banjir, pencurian, perjudian, penipuan dan penggelapan. 3) Kendala utama penerapan pemolisian komunitas di wilayah Polsek Metro Kelapa Gading adalah karena terlalu mengandalkan kinerja Pokdarkamtibmas yang dalam pembentukannya tidak bertugas untuk itu. 4) Faktor yang dapat mendukung peningkatan efektivitas penerapan pemolisian komunitas adalah mengintensifkan program Polmas dan “sambang atau kunjungan”.
......
The study aims to identify and understand performance of Pokdarkamtibmas at Kelapa Gading area, to identify and understand the existing specific problems at Kelapa Gading Police Sector area, to identify and understand obstacle factors in implementing community policing at Kelapa Gading Police sector area, and to identify and understand the supporting factors that could increase level of effectiveness in implementing community policing program at Kelapa Gading Police Sector area. The study conducted qualitatively using Miles and Huberman (1984) data analysis method. Data collection is done through observation, deep interview, and document study.
Result of the study shows that 1) Pokdarkamtibmas Kelapa Gading has not been effectively fulfilling its duties based on its establishment 2) Specific problems of Kelapa Gading Police Sector area includes flood, theft, gambling, fraud and embezzlement 3) The main obstacles implementing community policing at Kelapa Gading Police Sector area is rely too much to Pokdarkamtibmas performance that has no obligation to do so in its establishment. 4) The supporting factors that could increase level of effectiveness in implementing community policing are intensifying Polmas and “visit” programs."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Handoyo
"[Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2.
Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer
Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 – 0,91%.;Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2.
Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer
Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 – 0,91%.
......A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is 11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at 500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis); predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of 0.03 to 0.91 %.;A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %.;A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %., A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %.]"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Handoyo
"Kanker merupakan salah satu beban bagi pemerintah dari segi pelayanan dan pembiayaan kesehatan. Berbeda dengan Indonesia, di beberapa negara, informasi tentang kanker dijalankan melalui program yang bernama National Program of Cancer Registries (NPCR) yang dikelola oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Penelitian ini dilakukan untuk melaporkan tentang profil kanker wilayah Jakarta Barat tahun 2008-2012, karena belum adanya data yang tepat dari pemerintah. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan desain studi cross sectional terhadap seluruh pasien kanker yang berdomisili di Jakarta Barat berdasarkan data yang tercatat di RS Cipto Mangunkusumo, sebagai pusat pengendali registrasi kanker DKI Jakarta. Sebagai hasil didapatkan kasus kanker berjumlah 4057 kasus, dan jenis lima kasus kanker terbanyak. Lima kasus kanker paling banyak berlokasi di payudara (22,5%), serviks uteri (10,3%), paru dan bronkus 7,5%), nasofaring (5,3%), sistem hematopoietik dan retikuloendotelial (5,3%). Sebagian besar kasus ditemukan pada stadium lanjut (III dan IV), dan dominan pada jenis kelamin wanita dengan usia antara 45-54 tahun. Karsinoma intraduktal merupakan tipe morfologi terbanyak pada kasus kanker payudara.
......
Cancer is one of the government burdens in terms of health service and financing. Different from Indonesia, in several countries, the data about cancer profile were collected by National Program of Cancer Registries (NPCR) and administered by the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) . The main objective of this study is to describe the cancer profile in the West Jakarta region, from the year of 2008 to 2012, since there was no proper data about cancer profile provided by government. By using descriptive study with a cross sectional study design, the data from all cancer patients living in the region of West Jakarta who were registered in Cipto Mangunkusumo Hospital, a cancer control and registration center in the region of DKI Jakarta, were collected. As a result, from a total number of 4057 cancer patients found in the area, there were five most common locations recorded. Those five most common locations affected by cancer were breast (22.5%), cervical (10.3%), lung and bronchus (7.5%), nasopharynx (5.3%), hematopoietic and reticuloendothelial systems (5.3%). Unfortunately, most of those cases were found at latter stages (III and IV), and were between 45-54 years old with female predominant. Breast Carcinoma was the most common among all with Intra Ductal Carcinoma as its most common morphology type. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Handoyo
"ABSTRAK
Laba Perbankan Syariah di Indonesia sejak tahun 2013 mengalami kecenderungan menurun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal yang sama ditunjukkan pada market share-nya yang cenderung melambat dan sulit menembus 5 total aset perbankan di Indonesia. Sementara itu untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sejak tahun 2013 Otoritas Moneter menetapkan Suku Bunga Acuan yang lebih tinggi. Otoritas Moneter juga tetap meningkatkan persentase volume Operasi Moneter Syariah.Tesis ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara Operasi Moneter dengan Laba Perbankan Syariah. Market share dan Suku Bunga Acuan turut mendukung penelitian ini bersama dengan variabel-variabel lainnya seperti Suku Bunga Pembiayaan Perbankan, Inflasi, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Perbankan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan data sekunder yang bersumber antara lain dari Otoritas Jas Keuangan, Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Model persamaan simultan Two Step Least Square 2SLS digunakan untuk menganalisis data time series periode Juli 2005 sampai dengan Juli 2016 di Indonesia.Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa volume Operasi Moneter Syariah berhubungan secara negatif dan volume Operasi Moneter Konvensional berhubungan secara positif dengan Laba Perbankan Syariah. Hasil tersebut dapat menjadi masukan untuk menganalisis atau meneliti lebih lanjut mengenai dampak Operasi Moneter terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah.

ABSTRACT
Islamic Banking Profit in Indonesia since 2013 has a downward trend, in contrast to previous years. The same thing is shown in its market share which tends to slow down and difficult to penetrate 5 of total banking assets in Indonesia. Meanwhile, in order to maintain the stability of the rupiah, since 2013 the Monetary Authority has set a higher Interest Reference Rate. The Monetary Authority also continues to increase the percentage of Islamic Monetary Operation volume.This thesis aims to examine the relationship between Monetary Operation with Islamic Banking Profit. Market share and Interest References Rate support this research along with other variables such as Bank Financing Interest Rates, Inflation, Third Party Funds and Bank Financing. This quantitative research uses secondary data sourced from the Otoritas Jasa Keuangan financial service authorities of Indonesia , Bank Indonesia central bank monetary authority of Indonesia and Badan Pusat Statistik statistic central bereau of Indonesia . Simultaneous simulation model Two Step Least Square 2SLS is used to analyze time series data from July 2005 to July 2016 in Indonesia.The results of the analysis in this study indicate that the volume of Islamic Monetary Operations is negatively related and the volume of Conventional Monetary Operations is positively related to the Islamic Banking Profit. These results may serve as input to analyze or further investigate the impact of Monetary Operations on the financial performance of Islamic Banking."
2018
T49091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>