Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifia Wulandari
"CNT memiliki kecenderungan untuk beragregasi, sehingga diperlukan fungsionalisasi untuk menggunakan CNT dalam aplikasi biomedis. Minyak zaitun dan CTAB bertindak sebagai surfaktan yang dapat memodifikasi permukaan MWCNT. Proses fungsionalisasi dengan tahapan pencampuran, pendispersian pada water bath ultrasonik, penyaringan, hingga pengeringan. Karakterisasi FTIR MWCNT dengan minyak zaitun ataupun dengan CTAB menghasilkan gugus fungsional baru, yaitu C=O pada 1600 cm-1 dan O-H pada 2430 cm-1, kedua gugus tersebut merupakan gugus polar yang memiliki sifat hidrofilik.
Hasil SEM menunjukkan morfologi MWCNT + minyak zaitun yang didominasi oleh minyak zaitun, sedangkan morfologi MWCNT + CTAB terlihat adanya modifikasi permukaan MWCNT dan terpisah satu tube dengan tube lainnya. Karakterisasi EDX menghasilkan persentase berat unsur C yang terkandung pada MWCNT + minyak zaitun 100ml dan 200ml secara beruturut-turut mengalami penurunan sebesar 30,5% dan 31,09%. Namun penambahan O sebesar 84,97% dan 85,22%. Sedangkan untuk MWCNT + CTAB, terjadi penurunan C sebesar 5,37% dan O sebesar 71,31% yang dikarenakan munculnya unsur baru pada MWCNT + CTAB, yaitu Br dan N. Karakterisasi XRD menunjukkan intensitas kristalin unsur C paling tinggi berada pada MWCNT + CTAB, MWCNT murni, MWCNT + 100ml minyak zaitun, dan MWCNT + 200ml minyak zaitun secara berturut-turut. Intensitas ini berbanding lurus dengan diameter rata-rata MWCNT.

CNT has their tendency to aggregate, it could be overcome to use the functionalization of CNTs for biomedical applications. Olive oil and CTAB acts as a surfactant to modify the surface of the MWCNT. There are several stages on functionalization process, mixing, dispersing in an ultrasonic waterbath, filtration, then drying. FTIR spectrum shows MWCNT that had functionalization with olive oil or CTAB have new functional group, C=O at 1600 cm-1 and O-H at 2430 cm-1.
SEM micrographs shows morphology MWCNT + olive oil are dominated by olive oil, meanwhile morphology MWCNT + CTAB show the occurance of surface modification of MWCNT on the outer surface wall and separated from one tube to another tube. EDX shows the percentage of the C elements contained in the MWCNT + 100ml and 200ml olive oil is decreasing, 30.5% and 31.09%, respectively. But increasing O, 84.97% and 85.22%, respectively. As for MWCNT + CTAB, C and O are decreasing for 5.37% and 71.31%. This is due to the emergence of new elements from CTAB, Br and N. The results from XRD characterization are the highest intensity of crystalline C is MWCNT + CTAB, pristine MWCNT, MWCNT + 100ml, and MWCNT + 200ml olive oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifia Wulandari
"Modifikasi perlu dilakukan pada CNT agar dapat digunakan dalam aplikasi penghantar obat. Modifikasi permukaan CNT dilakukan dengan surfaktan CTAB dan minyak zaitun. Tahapan modifikasi CNT melalui sonikasi, pencucian, pengeringan, hingga karakterisasi. Variasi yang digunakan pada CNT-CTAB adalah 100mg CNT dengan penambahan 80, 90, 100, 110, dan 120mg CTAB. Sedangan variasi untuk CNT-minyak zaitun adalah 100mg CNT dengan 60, 80, 100, 120, dan 140ml minyak zaitun. Setelah tahap sonikasi, kecenderungan CNT untuk beragregasi dapat menurun dan mampu terdispersi lebih stabil.
Hal ini ditunjukkan dari hasil Zeta Potensial (ZP) CNT-CTAB dan CNT-minyak zaitun yang memiliki nilai ZP lebih tinggi dari CNT murni. CNT-CTAB dan CNTminyak zaitun juga dapat terdispersi 68 jam lebih stabil dibandingkan CNT murni. Setelah sampai pada tahap akhir modifikasi, melalui uji SEM dihasilkan CNTCTAB dan CNT-minyak zaitun dengan morfologi permukaan yang tidak mengalami kerusakan secara struktural dan telah berhasil memecah partikel CNT hingga memiliki ukuran diameter 31% lebih kecil.
Berdasarkan hasil EDX, CNTCTAB dan CNT-minyak zaitun menunjukkan sifat hidrofilik dengan meningkatnya persentase massa unsur O sebesar 137%. Selain itu, unsur Ni sebagai pengotor yang bersifat toksik juga mengalami penurunan rata-rata 68%. Interaksi antara gugus kepala surfaktan CTAB (N+) dengan permukaan CNT yang terjadi pada panjang gelombang 1221 cm-1 (C-N). Sedangkan gugus hidroksil muncul pada CNT-minyak zaitun pada 2340 cm-1. Kondisi optimum untuk modifikasi dengan CTAB adalah CNT-110mg CTAB dan untuk minyak zaitun adalah CNT-120ml minyak zaitun.

Modification is needed on CNTs to be used in drug delivery applications. CNT surface modification with CTAB surfactant and olive oil. Stages of CNT modification through sonication, washing, drying, to characterization. The variation used in CNT-CTAB is 100mg CNT with the addition of 80, 90, 100, 110, and 120mg CTAB. The variation for CNT-olive oil is 100mg CNT with 60, 80, 100, 120, and 140ml olive oil. After the sonication stage, tendency of CNTs to aggregate may decrease and be dispersed more stable.
The result of Zeta Potensial (ZP) CNT-CTAB and CNT-olive oil which has a higher ZP value than pristine CNT. CNT-CTAB and CNT-olive oil can also dispersed 68 hours more stable than pristine CNT. At the final stages of modification, SEM tests are produced by CNT-CTAB and CNT-olive oils with undamaged surface morphology and have succeeded in breaking CNT particles into 31% smaller diameter sizes than pristine CNT.
Based on the EDX results, CNT-CTAB and CNT-olive oil exhibit hydrophilic properties with the mass saving element of 137% O. In addition, the Ni element as a continuous toxic impurities also decreases 68%. The interaction between the CTAB surfactant head group (N +) with the CNT surface occurring at a wavelength of 1221 cm-1 (C-N). While the hydroxyl group appears on the CNTolive oil at 2340 cm-1. The optimum condition for modification with CTAB is CNT-110mg CTAB and for olive oil is CNT-120ml olive oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library