Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Happy Hayati
"Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang menimbulkan efek samping yang dapat diprediksi. Diantara berbagai macam efek kemoterapi, mual dan muntah merupakan efek yang paling menimbulkan stres pada anak dan keluarga. Walaupun telah ditemukan antiemetik yang efektif untuk mencegah dan mengatasi mual-muntah akibat kemoterapi, namun dilaporkan masih ditemukan beberapa individu yang tetap mengalami mual-muntah akibat kemoterapi. Perlu dilakukan tindakan nonfarmakologis/komplementer untuk mengoptimalkan pencegahan mual-muntah akibat kemoterapi. Distraksi merupakan teknik nonfarmakologis yang dapat diterapkan untuk mencegah dan meminimalkan mual-muntah akibat kemoterapi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh distraksi oleh keluarga terhadap mual-muntah akut akibat kemoterapi pada anak usia prasekolah yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan jenis post test only. Jumlah sampel 36 orang yang terdiri dari 18 responden sebagai kelompok intervensi, yang diberikan aktivitas distraksi mewarnai gambar dan menggambar bebas, dan 18 responden sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dan uji t digunakan untuk melihat perbedaan skor mual-muntah antara kelompok kontrol dan intervensi.
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata skor mual dan muntah anak berada pada tingkat yang rendah, baik pada kelompok kontrol maupun intervensi. Lebih lanjut, dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna mual-muntah akut akibat kemoterapi antara kelompok kontrol dan intervensi. Meskipun demikian, distraksi tetap bermanfaat untuk diterapkan pada anak prasekolah yang mendapat kemoterapi, dan hal ini dapat menjadi acuan dalam modifikasi tindakan keperawatan pada anak prasekolah yang mendapat kemoterapi. Selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa distraksi yang berbeda untuk manajemen efek samping kemoterapi pada anak, dengan jumlah sampel yang lebih besar. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Happy Hayati
"Kemoterapi merupakan terapi kanker yang dapat menimbulkan efek samping yang cukup berat bahkan memengaruhi kualitas hidup pada individu semua usia. Usia sekolah merupakan tahapan usia pencapaian akan sesuatu (industry), saat anak senang beraktivitas, menyelesaikan tugas dan menjalin hubungan yang luas dengan teman sebaya dan lingkungannya. Namun, tugas perkembangan ini akan teganggu jika anak menderita penyakit keganasan yang harus menjalani kemoterapi. Penelitian kualitatif ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman empat anak usia sekolah dalam menjalani kemoterapi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dan data yang dianalisis menggunakan metode Collaizi. Enam tema yang muncul adalah: (1) perubahan fisik sebagai efek negatif dari kemoterapi, (2) prestasi belajar menurun, (3) perasaan negatif akibat prosedur kemoterapi, (4) melakukan aktivitas tertentu selama kemoterapi, (5) pasrah dengan prosedur kemoterapi, dan (6) sembuh dari sakit. Penelitian ini menegaskan pentingnya mempertahankan kegiatan belajar anak yang disesuaikan dengan kondisi mereka yang sedang menjalani kemoterapi.

Chemotherapy is a treatment for cancer that can affect the quality of life. School-age is a period of industry, where most of children in this age enjoy their activity, finish all tasks and build relationship with peer and the environment. However, a child with cancer might experience chemotherapy in the hospital for a long time. The aim of this qualitative study was to identify the experience of four school-age children who had undergone chemotherapy.Data were collected through interviews, and analyzed using Collaizi method. Six themes were identified: (1) physical change as negative effect of chemotherapy; (2) school performance declining; (3) negative feeling that caused by chemotherapy procedure; (4) doing an activity during chemotherapy, (5) accepting all chemotherapy procedures; and (6) free from illness. This study recommends the importance of maintaining adequate learning activity for school-age children with chemotherapy in the hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Happy Hayati
"Pemberian ASI pada bayi terpajan HIV merupakan keputusan yang masih menjadi perdebatan karena berisiko menimbulkan penularan HIV dari ibu ke anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses pengambilan keputusan ibu tentang pemberian ASI pada bayi terpajan HIV, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Sebanyak 23 partisipan terdiri dari 13 partisipan ibu, 10 partisipan pendamping ibu direkrut menggunakan teknik purposive sampling, snowball sampling dan theoretical sampling. Domisili partisipan meliputi wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta dan Lombok. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam secara online. Data hasil wawancara, studi dokumen dan literatur, dianalisis melalui tahap open coding, axial coding, selective coding, hingga pengembangan kerangka teori menggunakan pendekatan Strauss dan Corbin. Hasil penelitian mendapatkan proses pengambilan keputusan pemberian ASI meliputi penghadapan dilema, penempuhan jalan menuju hasil terbaik, perolehan dampak dan penyelesaian program. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan yaitu faktor internal meliputi aspek fisik, psikologis, perilaku dan sosial ibu; dan faktor eksternal meliputi dukungan menyusui, kebijakan kesehatan dan kondisi sosial. Penelitian ini mengungkapkan tahapan dalam pengambilan keputusan pemberian ASI pada bayi terpajan HIV, yang dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pendampingan kepada ibu pengidap HIV untuk memutuskan pemberian makan bagi bayinya.

Breastfeeding HIV-exposed babies is a controversial decision because it risks transmitting HIV from mother to child. This study aims to explore the process of maternal decision-making about breastfeeding in HIV-exposed babies, using a qualitative method with a grounded theory approach. A total of 23 participants, comprising 13 maternal participants and 10 maternal companion participants, were recruited using purposive sampling, snowball sampling, and theoretical sampling techniques. The domicile of the participants covers the areas of Jakarta, West Java, Banten, Yogyakarta and Lombok. Data collection was conducted through in-depth online interviews. Data from interviews, document studies, and literature were analysed through the stages of open coding, axial coding, and selective coding to develop a theoretical framework using the Strauss and Corbin approach. The research results revealed the decision-making process of breastfeeding, including encountering dilemmas, treading the way to the best results, acquiring the impact, and completing the program. Several factors influence decision-making, including internal factors such as physical, psychological, behavioural, and social aspects of the mother, as well as external factors like breastfeeding support, health policies, and social conditions. This study reveals the stages in making decisions about breastfeeding in HIV-exposed babies, which can be an input for health care providers in assisting mothers with HIV to decide on feeding for their babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library