Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hari Gumuruh Soeparto
Abstrak :
Perusahaan yang mempunyai kesulitan dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha, perlu melakukan penyesuaian, banyak yang mencoba-tetapi tidak berhasil. PT.X adalah salah satu yang berhasil dalam melakukan transformasi. Tertarik untuk mencari faktor-faktor apa dari sisi metoda pelaksanaan yang menyebabkannya, maka dilakukan studi paska proyek pada proses transformasi PT X tersebut, akan tetapi terkendala karena belum ada metoda standar yang dapat digunakan secara langsung dapat dipakai sebagai bandingan, oleh karena perlu disusun sebuah metoda yang dapat digunakan. Metoda tersebut disusun dengan menggabungkan metoda pengembangan sistem dan metoda manajemen proyek yang disesuaikan dengan kasus proses transformasi perusahaan. Bentuk proyek transformasi tidak lain adalah sebuah proyek sistem development, karena perusahaan adalah sebuah sistem (Geradajaghi). Jadi tahapan-tahapan siklus sistem dapat diikuti dalam proses transformasi perusahaan. Demikian juga prinsip-prinsip perencanaan sistem juga sangat relevan untuk digunakan terutama yang menyangkut pertanyaan lebih makro seperti policy making, decision making dan problem solving, system archilecting. Tahapan perencanaan sistem dalam hal ini rencana strategis menjadi bagian yang mementukan dalam proyek transformasi dari sudut pencapaian tujuan keberhasilan produk. Metoda Manajamen Proyek dapat digunakan untuk mengelola keseluruhan proses maupun bagian-bagian proyek baik secara vertikal (tahapan-tahapan) mapun horizontal (sub-sub system). Terdapat perbedaan fokus pada penerapan manajemen proyek pada fasilitas fisik dengan proyek transformasi karena proyek transformasi lebih abstrak, pengendalian pada ruang lingkup lebih perlu mendapat penekanan, proyek transformasi melibatkan manusia baik sebagai objek maupun subjek maka unsur komunikasi dan ketrampilan kemanusiaan (human skill) perlu pula mendapat penekanan secara khusus pula. Pada bagian procurement kurang diperlukan rinciannya karena pengadaan dari luar relatif sedikit. Setelah didapat suatu metoda yang terdiri dari proses, sarana dan teknik dilakukan pembandingan praktek pada PT X yang ternyata terdapat keselarasan antara apa yang dipraktekkan dengan metoda yang dikembang. Dengan demikian apabila akan melakukan transformasi perusahan sebaiknya digunakan metoda dan sarana yang tepat untuk melakukannya. Dari penelitian ini juga terindikasi hambatan dan dorongan untuk menerapkan suatu metoda yang terstruktur. Jadi penyebab keberhasilan proses transformasi yang dipraktekkan pada PT. X adalah tujuan telah difahami, proses dilaksanakan tahap demi tahap, menggunakan prinsip-prinsip manajemen proyek, menggunakan sarana dan teknik yang praktis, logis dan mudah difahami, pemecahan masalah diprioritaskan pada masalah yang berdampak strategis dan akhirnya kepemimpinan yang menunjang dan pemberdayaan karyawan yang meningkatkan partisipasi karyawan. Pelaksanaan tahap demi tahap dari suatu program dan menggunakan sarana yang sudah terbukti berhasil karena ada kesempatan me-review setiap tahap sebelum meulai tahap berikutnya mengurangi kemungkinan kegagalan. Sarana yang tidak tepat, terlalu terikat dengan prosedur sarana tanpa penyesuaian dengan kondisi yang dihadapi akan mengarah kepada kegagalan. Dari penelitian ini juga terindikasi hambatan dan dorongan untuk menerapkan suatu metoda yang terstruktur. Hambatan untuk menerapkan metoda terstruktur antara lain adalah: keengganan untuk menerima teknik baru, para personil belum menguasi metoda, sarana dan tekniknya, jenis proyek seperti ini jarang, terlalu waktu untuk belajar, terlalu rumit, waktu persiapan kurang, tidak ada pengawasan atau permintaan untuk menerapkannya, tidak sesuai dengan persolaan yang dihadapi. Adapun dorongan untuk menerapkan metoda terstruktur adalah: memilih prosedur yang mudah, sederhana, logis, memberikan pelatihan, waktu persiapan yang cukup, kepemimpinan yang menunjang, memberikan contoh.
Project Management Function in Corporate Transformation. An effort to improve performance of Corporate TransformationMany companies are facing many problems when they have to cope with rapid business environment change; they have choices whether or not to take the radical and drastic route of change. Many has decided to take (his route, but many has been failed. PT X is one of the rare cases that succeeded their transformation process. Therefore it will be an interesting subject to be studied to investigate further why they succeed. This study try to see it from the execution method point of view, how they do it and what method they implemented, what tools they used. The study includes construction of a corporate transformation method base on the system development methodology and project management method, combined and adopted so that it will be suitable for managing a corporate transformation project. The transformation process done by PT X is evaluated by comparing the method and the practice. The method suggested that in order the transformation process successful, the goal of the transformation project should be defined then disseminate among the actors, it should follow a logical sequences and phases, the appropriate method carefully selected from method and tools arsenal available. The findings are, although they did not follow the suggested method yet the are successful, why? After further study it has been revealed that although the goal of the transformation project was not formally defined, majority of the actors has certain goal in their mind already, when compared with the standard goal definition it has only minor deviation, secondly, study revealed they do not used predefined and structured method but most of the actors are engineers and project managers hence they master the project management process and system development process, it is already in the mind of each member, and they used it automatically when given a task. They do not used extensive and exhaustive tools and technique but they used simple tool and technique such as group decision making tools, Analytic Hierarchical Process, Plan-Deploy-Review Techniques, and Fishbone diagram for their strategic problem. Conclusion is even though they do not formally used any method what has been practice in transforming their company is in conformance with the suggested method. Other findings are, there are hurdles in implementing the new management method and techniques, such as, the techniques are too complicated, tedious and time consuming, some peoples non respectable to new techniques, has been doing the way they do for many years, lazy to learn, they think some of methods and technique are even hampering the progress of their works etc. Many good methods and techniques loses its chances because of those reason, therefore an effort to overcome this problem should be developed and implemented.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Gumuruh Soeparto
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan telah ditandatanganinya perjanjian perdagangan bebas dan telah diratifikasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat, industri konstruksi nasional Indonesia akan semakin terancam, apabila tidak segera melakukan perbaikan-perbaikan yang mendasar. Pada saat ini Industri Konstruksi Nasional masih belum benar-benar siap dalam menghadapi perdagangan bebas dan globalisasi, karena masih rendahnya daya saing, yang ditunjukkan oleh masih rendahnya produktifitas Industri Konstruksi. Melihat kenyataan ini dirasa perlu untuk mencari sebab-sebab mengapa produktifitas industri konstruksi tersebut masih rendah, kemudian dicarikan jalan agar produktifitas tersebut dapat meningkat. Untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian ini. Definisi masalah dilakukan dengan penelitian exploratory menggunakan sarana-sarana wawancara naratif dan statistik deskriptif serta statistik interferensi. Pada penelitian kedua pemodelan dilakukan dengan menggunakan Soft System Dynamic Methodology dan untuk mengestimasi parameter digunakan metoda Structural Equation Modeling, yang juga digunakan untuk melakukan confirmatory factor analysis. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebuah hasil produksi berasal dari sarana produksi yang terdiri dari: ketersediaan teknologi, sumber daya manusia, tenaga kerja dan peralatan. Unsur-unsur ini terpadu dan bekerja sama untuk menghasilkan hasil produksi. Pertanyaan berikutnya adalah dari mana sebenarnya datangnya sarana produksi tersebut, hal tersebut ditentukan oleh arah investasi yang dilakukan oleh para pelaku industri, dan bagaimana pelaku industri menentukan keputusan investasi tersebut, hal ini akan tercermin pada rencana strategis masing-masing perusahaan. Apakah ia akan cenderung untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam bidang pemasaran atau lebih meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan pekerjaan atau lebih meningkatkan kemampuan dalam bidang keahlian teknis tertentu atau lebih kepada penyediaan peralatan konstruksi. Dalam penentuan strategi ini para pelaku akan mempertimbangkan kondisi lingkungan industri, kondisi persaingan, besarnya pasar, kemudahan masuk ke dalam industri dan biaya transaksi ekonomi didalam industri tersebut. Biaya transaksi ekonomi dan kemudahan masuk industri disebabkan oleh kondisi sosial dan politik serta kondisi ekonomi dan tingkat penerapan ekonomi pengetahuan serta kinerja ekonomi dimana industri tersebut berada. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap penelitian yakni: pertama penelitian untuk menetapkan definisi masalah dan kedua penelitian untuk membangun model. Akar masalah sebenarnya ada pada kurang efektifnya kontribusi tenaga ahli dan managerial, produksi konstruksi lebih dominan dihasilkan oleh tenaga kerja langsung dan peralatan konstruksi. Para pelaku sendiri dalam menginterpretasikan usaha industri konstruksi ternyata lebih mementingkan manfaat jangka pendek dari pada jangka panjang. Penelitian ini menunjukkan bahwa mementingkan manfaat jangka pendek kurang menguntungkan bagi peningkatan produktifitas industri konstruksi nasional berkesinambungan, dibandingkan dengan memperhatikan manfaat jangka panjang.
ABSTRACT
ndonesia has become a member of World Trade Organization since 1996, this membership has been ratified by the parliament. Indigenous Indonesian Construction Industry will face a problem if they are not prepared to face this new situation. Due to its low competitiveness, to enable the indigenous construction industry, it is necessary to address the root of the cause. This research therefore was conducted to find the solution for this prolem and to indicate what were the root cause of the problem and to attack them as sson as possible. According to M. Porter the source of competitiveness is productivity. Productivity of construction industry can be calculated from production volume divided by the number of total construction workforce. The research were conducted in two steps, the purpose of the first step is to determine the problem of the Indonesian construction industry, within the context, the purpose of the second research is to build a soft system dynamics model, where parameters were calculated using structural equation modeling in order to simulate the construction aggregate productivity. Secondary data were collected from various sources such as World Bank Institute, Freedom House, International Corruption Watch, UNDP, Indonesian Bureau of Statistics and Bank Indonesia. Primary data were collected from Indonesian Construction Industry Players through a series of surveys. The findings of the study is that the production of construction industry can be calculated from the production function coined by Cobb Douglass, wherein parameters of the workforce and capital, that were appropriated from value shared for each of the variables. The parameter of available workforce and construction capital were determined by the investment strategy intention of industry players. Investment decision is determined during the course of strategic planning. The decision making choices were to invest in human resource for marketing and engineering, project management or in skill labour or in construction equipment. Which will be determined or at least influenced by the business environment like governance. As defined by the World Bank Institute the determining factors were: voices and accountability, political stability, effectiveness of the government, rules of laws, quality of rules, and control of coruption. Beside those factors, the industry players should also consider their perception on market size, the time horizon in which they will consider for strategic planning horizon, and severity of competition which will be determined by entry regulation, and transaction cost economy. Final results of the study are : Higher Educated Human Resources in construction industry are not effectively supporting the productivity of the industry, Indonesian Construction Industry Players tend to consider short term benefit than long term sustainability and growth, strategic planning time horizon contribute significantly in long term productivity, it is indicated that Indonesian Contractors are more involve in simple construction activities than the sophisticated ones. Therefore it is suggested that to improve productivity of Indonesian construction industry, There are several step to be taken: Orientation toward long term growth and planning horizon, marketing orientation toward more spohisticated project, empowerment of institution for collaboration in construction industry should be initiated, effective utilization of educated and skilled construction workers..
2007
D1187
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library