Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harjanti
"ABSTRAK
Sebagai salah satu merek yang dipasarkan oleh perusahaan kosmetika PT
Bunga, Kosmetika Lily menunjukkan kinerja yang terus menurunn, bahkan sudah
mulai merugi.
Untuk mengatasinya, strategi pemasaran yang disarankan adalah berdasarkan
strategi pemasaran terpadu, yang dimulai dengan identifikasí kesempatan
pemasaran yang dipunyai kosmetika Lily, melalui serangkaian analisis terhadap
sumber daya perusahaan, pesaing, pasar, dan pelanggan. Kemudian hal itu
dikembangkan secara sinergis menjadi serangkaian strategi yang membentuk suatu
sistem pemasaran yang berkesinambungan.
Berdasarkan identifikasi kesempatan pemasaran, diketahui bahwa kosmetika
Lily masih mempunyal kesempatan untuk lebih berkembang lagi, sekalipun
persaingan cukup ketat dan perkembangan permintaan terhadap kosmetika di
Indonesia hanya 4,16%, bahkan untuk sediaan yang dijual kosmetika Lily ha.mpir
tídak berkembang.
Untuk itu, sesuai dengan struktur industrinya yang cenderung bersifat
persaingan monopolistik, kosmetika Lily mesti menggunakan kunci sukses
pemasaran kosmetika, yaitu diferensiasi dengan positioning jelas dan tepat serta
promosi atau komunikasi tentang positioning yang dipilih dengan jitu dan agresif
Strategi pengembangan produk merupakan langkah pertama yang mutlak
dilakukan oleh kosmetika Lily, termasuk repositioning produk, terutama mengingat
bahwa produk-produknya bersifat me too.
Adapun repositioning kosmetika Lily harus bersifat unik dan menunjukkan
diferensiasi yang jelas ketimbang para pesaingnya. Sedangkan diferensiasi yang
dipilih adalah diferensiasi produk. Dalam hal ini disarankan agar kosmetika Lily
mengambil ceruk pasar kosmetika modern yang masih kosong, yaitu segmen
kosmetika antialergi, sehingga positioning baru kosmetika Lily adalah kosmetika
yang aman bagi setiap jenis kulit. Di samping itu, Iangkah tersebut juga untuk
menghindarkan pertarungan langsung dengan para pesaing utama, mengingat
perbedaan posisi dan pangsa pasar yang sangat jauh.
Langkah kunci sukses berikutnya adalah promosi yang agresif dan terpadu
antara above dan below the line, yaitu berupa pemasangan iklan di televisi dan
consumer beauty class & demo, publikasi melalui para pakar (dokter kulit), untuk
mengkomunikasikan diferensiasi tersebut di atas.
Melihat posisi harga dan kekuatan distributor kosmetika Lily, maka untuk
strategi pertumbuhan intensif selanjutnya diarahkan kepada penjualan massal (tidak
eksklusif di counter BA saja seperti sekarang), yaitu berupa penetrasi pasar ke toko
toko kosmetika dan kelontong. Langkah ini kemudian dilanjutkan dengan perluasan
pasar ke manca negara, dengan mulai melakukan langkah-langkah berorientasi
ekspor.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrilia Harjanti
"Makin banyaknya pencemaran di hulu DAS Citarum dapat menyebabkan perubahan kualitas air ketiga waduk yang menampungnya, yaitu Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Waduk Saguling berfungsi sebagai penyaring (filter) limbah dan bak pengendap sehingga beban pencemaran dan pendangkalan yang terjadi di Waduk Cirata dan Jatiluhur dapat berkurang. Namun kenyataannya adalah mum air Waduk Cirata ternyata tidak kalah rendahnya dengan dari Waduk Saguling. Kenyataan ini sekaligus mengindikasikan bahwa sumber pencemaran bukan hanya berasal dari aktivitas manusia di daerah hulu, melainkan juga berasal dari kegiatan manusia di sekitar Waduk Cirata, terutama budidaya ikan jaring terapung.
Adanya pencemaran ini dapat mengubah sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi air, diantaranya adalah temperatur air, oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO), pH, karbon dioksida bebas, indeks keanekaan dan jumlah plankton yang merupakan parameter penting kualitas air Waduk Cirata yang diperoleh dari hasil Analisis Komponen Utama (Principal Component AnalysisIPCA), yang membagi 22 parameter kualitas air kedalam 6 faktor. Faktor pertama merupakan faktor utama dengan nilai akar ciri terbesar. Variabel dalam faktor pertama tersebut adalah temperatur air, oksigen terlarut, pH, karbon dioksida bebas, indeks keanekaan plankton, jumlah plankton, E. coil, dan Cotjform. Namun, karena E. coil dan Coliform tidak memiliki keterkaitan secara teoretis dengan proses korosi yang akan dibahas, maka kedua variabel ini tidak diikutsertakan dalam penelitian ini, dan diganti oleh bakteri pereduksi sulfat. Selain itu, variabel indeks keanekaan dan jumlah plankton difokuskan kepada plankton yang melekat di lempeng logam, menjadi indeks keanekaan dan kepadatan perifiton.
Adanya perubahan sifat-sifat air ini (dalam hal ini adalah parameter penting), diduga dapat mempengaruhi proses korosi. Proses korosi ini merupakan proses alami yang terjadi di alam, dan diperparah dengan keberadaan mikroorganisme penyebab korosi, terutama bakteri pereduksi sulfat yang anaerobik. Proses korosi ini telah merugikan manusia, baik secara ekonomi maupun lingkungan. Adanya korosi ini diperkirakan akan mempengaruhi fungsi waduk, terutama sebagai pembangkit tenaga listrik. Disamping itu, proses korosi juga dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap fungsi waduk lainnya, baik sebagai reservoir, pariwisata, maupun budidaya ikan jaring terapung.
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apakah temperatur air, oksigen terlarut, pH, karbon dioksida bebas, indeks keanekaan dan kepadatan perifiton berpengaruh terhadap laju korosi baja berkarbon rendah.
2. Mengetahui apakah ditemukan bakteri pereduksi sulfat pada lempeng logam yang didedah di Waduk Cirata.
Dengan diketahuinya hal-hal diatas diharapkan dapat mempermudah upaya penanganan masalah korosi dan kualitas air di Waduk Cirata.
Berdasarkan uraian di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Temperatur air, oksigen terlarut, pH, karbon dioksida bebas, indeks keanekaan dan kepadatan perifiton berpengaruh terhadap laju korosi baja berkarbon rendah.
2. Ditemukan bakteri pereduksi sulfat pada lempeng logam yang dibedah di Waduk Cirata.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di alam dengan perlakuan stasiun dan kedalaman, Pengambilan sampel dilakukan di 5 stasiun dan 3 kedalaman, setiap seminggu sekali selama 8 minggu, kecuali untuk isolasi bakteri pereduksi sulfat yang dilakukan pada minggu ke-4 dan ke-8. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan disajikan dalam berituk deskriptif analitik. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah temperatur air, oksigen terlarut, pH, karbon dioksida bebas, indeks keanekaan dan kepadatan perifiton, sedangkan variabel terikatnya adalah laju korosi baja berkarbon rendah (Low Carbon Steel).
Untuk mengetahui pengaruh parameter kimia, fisika dan biologi air terhadap laju korosi baja berkarbon rendah, digunakan analisis korelasi berganda dan parsial. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Temperatur air, oksigen terlarut, pH, karbon dioksida bebas, indeks keanekaan dan kepadatan perifiton berpengaruh terhadap laju korosi baja berkarbon rendah (korelasi positif kuat dan bermakna; R=0,695), dan parameter yang benar-benar berpengaruh terhadap laju korosi adalah oksigen terlarut, kepadatan perifiton dan temperatur air.
2. Ditemukan bakteri pereduksi sulfat pada lempeng logam yang didedah di Waduk Cirata.
Daftar Kepustakaan: 88 (1957-2002)

Changes of water quality in the upstream of Citarum Watershed will affect water quality of 3 reservoirs received its water flow, respectively Saguling, Cirata, and Jatiluhur Reservoir. Saguling Reservoir served as waste filter and settling basin to reduce pollution level and sedimentation in Cirata and Jatiluhur Reservoir. Current monitor showed that water quality in Citarum Reservoir is as poor as those in Saguling Reservoir. It is indicating that pollution source is not only in upstream of the watershed but in locality as well. It is including fish cultivation in floating-net.
Water pollution indicated by the physical, chemical and biological characters/parameters of the water. There are 6 important parameter, those are water temperature (1), dissolved oxygen (DO) (2), pH (3), free carbon dioxide (4), plankton variety index (5), and plankton amount (6). These 6 important parameters were extracted from 22 parameters observed in Cirata Reservoir using Principal Component Analysis (PCA) method. E. Toll and Coliform become important parameters too, but since there is no theoretically correlation between those two parameters with corrosion process being discussed, Sulphate Reduction Bacteria was used instead. Plankton variety index and plankton amount parameters were specified on plankton live on metal bar surface (periphyton variety index and periphyton density).
Corrosion is a natural' process. This process will proceed stronger with the presence of bacteria influence corrosion, especially anaerobic Sulphate Reduction Bacteria. This process has ' threatened human life, economically and environmentally. Due to the corrosion process in water reservoir that might lead to electric plant failure and damage to fish cultivation. Beside that, the corrosion process is affected the worsening toward other function of the reservoir.
Aims of this research are:
1. Figure out the influence of water temperature (1), dissolved oxygen (DO) (2), pH (3), free carbon dioxide (4), periphyton variety index (5), and periphyton density (6) to corrosion rate of low carbon steel.
2. To find the existence of sulphate reduction bacteria on metal bar surface being exposed in Cirata Reservoir.
This research is expected to provide some alternatives to solve corrosion and water quality problems in Cirata Reservoir.
Hypothesis being preceded and tested in this research are:
1. Water temperature (1), dissolved oxygen (DO) (2), pH (3), free carbon dioxide (4), periphyton variety index (5), and periphyton density (6) has influence to corrosion rate of low carbon steel.
2. Sulphate reduction bacteria existence could be found on metal bar surface being exposed in Cirata Reservoir.
This research was conducted experimentally in Cirata Reservoir. Water sample were collected from 5 different stations in 3 different depths every week for 8 weeks except for sulphate reduction bacteria. Sulphate reduction bacteria isolation was conducted on the 4th and 8`h week. Independent variables being examined in this study are water temperature (1), dissolved oxygen (DO) (2), pH (3), free carbon dioxide (4), periphyton variety index (5), and periphyton density (6). Corrosion rate of low carbon steel was used as dependent variable.
Multiple Correlation and Partial Analyses methods were used to study the influence of independent variables to dependent variable. The result could be concluded as following:
1. Corrosion rate of low carbon steel were influenced by water temperature (1), dissolved oxygen (DO) (2), pH (3), free carbon dioxide (4), periphyton variety index (5), and periphyton density (6) together with a high positive correlation and significant (R=0,695). The most influencing parameters are dissolved oxygen, periphyton density and water temperature.
2. Sulphate Reduction Bacteria existence was found on metal bar surface being exposed in Cirata Reservoir.
Literature: 88 (1957-2002)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Harjanti
"This study examines the influence of competency and motivation towards the performance of echelon III and IV structural officials at State Secretariat of the Republic of Indonesia. It refers to the Competence Theory proposed by Spencer and Spencer, Intrinsic Motivation Theory by Frederick Herzberg and Performance Theory by Gomez. The background of the study is the important and strategic position, role and existence of State Secretariat of the Republic of Indonesia as the filter or the last gate in the policy and decision making process made by the President and the Vice President that must be supported by staffs/officials who possess competency and high motivation so that they can influence the decisions made by leaders in a fast, correct and accurate way.
The goal of the study is to find out the influence of competency and motivation toward the performance of echelon III and IV structural officials at State Secretariat of the Republic of Indonesia. The research adopts quantitative, descriptive analysis methodology. The population of the research is echelon III and IV structural officials at State Secretariat of the Republic of Indonesia. Stratified random sampling technique was used. Data collection was done by distributing questionnaires using interval data and semantic differential scale. Questionnaires validity test was done by using Pearson Correlation or Product Moment. As for reliability test, Cronbach (Alpha) was used. Hypothesis was tested by using linear regression and doubled regression.
The result of the study indicates that there is significant influence of competency towards the performance of echelon III and IV structural officials at State Secretariat of the Republic of Indonesia, thus rejecting the null hypothesis and accepting the alternative hypothesis. Meanwhile, the test result of the influence of motivation towards the performance shows that there is significant influence of motivation towards the performance of echelon III and IV structural officials at State Secretariat of the Republic of Indonesia; thus, rejecting the proposed null hypothesis and accepting. There is also a significant influence of competency and motivation towards the performance of echelon III and IV structural officials at State Secretariat of the Republic of Indonesia; thus, rejecting the proposed null hypothesis and accepting the alternative hypothesis which states that there is a positive and significant influence of competency and motivation towards performance of echelon III and IV structural officials at State Secretariat of the Republic of Indonesia.

Tesis ini membahas Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Pejabat Struktural Eselon III dan IV di Sekretariat Negara Republik Indonesia. Penelitian ini mengacu pada teori kompetensi yang dikemukakan oleh Spencer & Spencer, teori motivasi intrinsik oleh Frederick Herzberg, dan teori kinerja yang dikemukakan oleh Gomez. Latar belakang penelitian tesis ini adalah posisi, peran, dan kedudukan Sekretariat Negara Republik Indonesia yang sangat penting dan strategis serta sebagai filter/pintu terakhir dalam proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan oleh Presiden dan Wakil Presiden harus didukung oleh pejabat/pegawai yang memiliki kompetensi dan motivasi yang tinggi sehingga kinerja yang dihasilkan memberikan dampak terhadap keputusan yang diambil pimpinan secara cepat, tepat, dan akurat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja pejabat struktural eselon III dan IV di Sekretarait Negara RI, pengaruh motivasi terhadap kinerja pejabat struktural eselon III dan IV di Sekretariat Negara RI, serta pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pejabat struktural eselon III dan IV di Sekretariat Negara RI. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif. Populasinya adalah pejabat struktural eselon III dan IV di Sekretariat Negara RI. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan survei dengan penyebaran kuesioner menggunakan data interval serta menggunakan skala semantic defferential. Uji validitas kuesioner dengan Pearson Correlation atau Pruduct Moment, sedangkan uji relaibilitas dengan Cronbach (Alpha). Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi linear dan regresi berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi terhadap kinerja pejabat struktural Eselon III dan IV di kantor Sekretariat Negara RI. Hal ini berarti menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif. Pengujian pengaruh motivasi terhadap kinerja, diperoleh hasil temuan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja pejabat struktural eselon III dan IV di Sekretariat Negara RI. Hal ini berarti hipotesis nol yang diajukan ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pejabat struktural eselon III dan IV di Sekretariat Negara RI. Hal ini berarti hipotesis nol ditolak, dan menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi dan motivasi terhadap kinerja."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26332
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elma Rizky Harjanti
"Kriopreservasi sperma pada ikan kancra (Tor soro Valenciennes, 1842) merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan waktu pemijahan yang berbeda antara induk jantan dan induk betina. Penelitian ini menggunakan metanol sebagai krioprotektan intraseluler dan susu skim sebagai krioprotektan ekstraseluler. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pengaruh metanol dan susu skim sebagai krioprotektan terhadap kualitas serta kemampuan fertilisasi sperma Tor soro pascakriopreservasi 48 jam. Krioprotektan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metanol 10 % dan susu skim dalam berbagai konsentrasi (5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%). Rasio sperma dan larutan pengencer dalam penelitian ini yaitu 1:9. Ekstender yang digunakan yaitu larutan fish Ringer. Sperma disimpan dalam deep freezer pada suhu –34 oC selama 48 jam. Sperma segar dievaluasi terlebih dahulu untuk menguji kelayakan sperma untuk kriopreservasi. Sperma segar dievaluasi secara makroskopik (warna, volume sperma dan pH), secara mikroskopik (motilitas, viabilitas, dan abnormalitas), dan kemampuan fertilisasi dengan menghitung jumlah telur yang terfertilisasi. Sperma pascakriopreservasi 48 jam dievaluasi dengan cara mikroskopik dan dilihat kemampuan fertilisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krioprotektan metanol 10% dengan berbagai konsentrasi susu skim mempunyai pengaruh nyata pada beberapa konsentrasi (P<0,05) terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas dan kemampuan fertilisasi. Berdasarkan uji statistik one-way ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Penggunaan metanol 10% dengan susu skim 10% merupakan konsentrasi terbaik yang menghasilkan motilitas 82,90 ± 1,40%; viabilitas 79,00 ± 2,16%; abnormalitas terendah 27,75 ± 1,26% serta kemampuan fertilisasi 91,25 ± 2,21%.

Cryopreservation sperm of kancra fish (Tor soro Valenciennes, 1842) is one of the solutions to overcome the problems related to different spawning times between male and female broodstock. This study used cryoprotectant methanol as intracellular cryoprotectant and skim milk as extracellular cryoprotectant. The purpose of this study was to evaluate the effect of methanol and skim milk as cryoprotectant on the quality and ability of sperm fertilization of Tor soro 48 hours post-cryopreservation. Cryoprotectants used in this study were methanol 10% and skim milk in various concentrations (5%; 10%; 15%; 20%; and 25%). The ratio of sperm and diluent solution in this study was 1:9. Extenders used are fish Ringer's solution. Sperm is stored in the deep freezer at a temperature of –34 oC for 48 hours. Fresh sperm is evaluated first to test the sperm eligibility for cryopreservation. Fresh sperm is evaluated macroscopically (color, sperm volume and pH), microscopically (motility, viability and abnormality), and the ability of fertilization by calculating the ability of fertilization. Post-cryopreservation sperm was evaluated microscopically and fertilization ability. The results showed that 10% methanol cryoprotectant and various concentrations of skim milk had a significant effect on several concentrations (P<0.05) on motility, viability, abnormality and fertilization ability. Based on the ANOVA one-way statistical test followed by the Tukey test. Optimum cryoprotectant of methanol 10% and skim milk 10% are the best concentrations that produce motility of 82.90 ± 1.40%; viability 79.00 ± 2.16%; the lowest abnormality was 27.75 ± 1.26% and the fertilization ability was 91.25 ± 2.21%. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T55412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusia Tri Harjanti
"

Konversi lahan sawah yang meningkat bisa mengancam ketahanan pangan nasional. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi faktor pendorong konversi lahan sawah terutama di Jawa dan Sumatra sebagai lumbung padi nasional. Dengan menggunakan data panel dari 256 kabupaten / kota pada periode 2010-2017, penelitian ini membuktikan bahwa faktor pendorong konversi lahan sawah di Jawa adalah PDRB di sektor pertanian dan service, serta kepadatan penduduk. Sementara di Sumatera, konversi lahan sawah dipengaruhi oleh PDRB di sektor pertanian dan sektor  industri, serta kepadatan penduduk. Analisis geospasial menunjukkan bahwa lahan sawah di Jawa sebagian besar beralih fungsi menjadi pemukiman, sementara di Sumatera menjadi tanaman perkebunan.

 


Recently, the paddy fields conversion rate is alarmingly high, and it can threat national food security. Therefore, identified the main drivers of paddy fields conversion is important, particularly in Java and Sumatra as national rice barn. This study employed the panel data of 256 regencies/cities from 2010–2017, and it identified that the factors which affected the conversion in Java are the GRDP in agriculture and service sectors, also population density. Moreover, the population density, the GRDP in agriculture and industry sectors are the main drivers of the conversion in Sumatra. Geospatial analysis reveals that the most changes of paddy fields in Java is dominated by settlement, and in Sumatra is turned dominated into palm oil.

"
2019
T54010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Harjanti
"Skripsi ini membahas tentang persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rawat jalan di RS Grha Permata Ibu tahun 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu karakteristik responden (umur,jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan) dan indikator mutu layanan (reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles) dengan variabel dependen yaitu persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rawat jalan RS Grha Permata Ibu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 110 responden yang merupakan pasien baru ataupun lama di poliklinik RS Grha Permata Ibu tahun 2012. Untuk menguji analisis univariat digunakan analisis distribusi frekuensi, sedangkan untuk menguji analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil analisis mutu pelayanan rawat jalan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rawat jalan karena p value > 0,05. Namun terdapat hubungan yang signifikan antara indikator mutu layanan dengan persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rawat jalan karena p value < 0,05. Yaitu ada hubungan dengan reliability terhadap persepsi mutu pelayanan rawat jalan (p=0,000), ada hubungan dengan responsiveness terhadap persepsi mutu pelayanan rawat jalan (p=0,000), ada hubungan dengan assurance terhadap persepsi mutu pelayanan rawat jalan (p=0,000), ada hubungan dengan empathy terhadap persepsi mutu pelayanan rawat jalan (p=0,000), dan ada hubungan dengan tangibles terhadap persepsi mutu pelayanan rawat jalan (p=0,001).
This thesis discusses the patient's perception of Outpatient Service Quality at Grha Permata Ibu Hospital in 2012. The purpose of this study to determine the relationship of independent variables are characteristics ofthe respondents (age, sex, education, employment and income) and indicators of quality of service (reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangibles) with the dependent variable is the patient's perception of outpatient service of quality at Grha Permata Ibu Hospital. This study uses a cross sectional study design, a sample of 110 respondents (new or old patient) in Grha Permata Ibu Hospital 2012. To test for univariate analysis used frequency distribution analysis, while the bivariate analyzes to test the use of Chi squared.
The results of the analysis of outpatient service of quality showed no relationship between the characteristics of the respondents with the patient's perception of outpatient service of quality (p value > 0.05). But there is a significant relationship between indicators of service quality with the patient's perception of outpatient service of quality p value < 0.05. the relationship reliability to perception of outpatient service of quality (p = 0.000), the relationship responsiveness to perception of outpatient service of quality (p = 0.000), the relationship assurance to perception of outpatient service of quality (p = 0.000), the relationship empathy to perception of outpatient service of quality (p = 0.000), and the relationship tangibles to perception of outpatient service of quality (p = 0.001).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miko Harjanti
"ABSTRAK
Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh perubahan harga sawit internasional terhadap harga minyak goreng di pasar domestik, serta menguji pengaruh perubahan harga terhadap kesejahteraan rumah tangga dari berbagai tingkat pendapatan. Dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana hubungan antara harga pasar domestik, harga sawit internasional, inflasi, dan ekspor, serta membahas bagaimana perubahan harga mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga. Perhatian utama penelitian ini adalah peranan harga terhadap komoditas dan kesejahteraan sosial. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa harga di pasar domestik terintegrasi dengan harga sawit internasional, ekspor, dan nilai tukar mata uang dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, perubahan harga di kedua pasar mempengaruhi keputusan produser untuk melakukan ekspor atau menjual sawit ke pasar domestik. Kenaikan sawit internasional akan diikuti oleh kenaikan volume ekspor, sebaliknya kenaikan harga di pasar domestic cenderung menurunkan volume ekspor. Melalui analisa rumah tangga ditemukan bahwa kenaikan harga domestik memicu ketidakseimbangan kesejahteraan antara golongan miskin dan kaya. Penelitian ini menyarankan campur tangan pemerintah untuk melindungi golongan miskin. Perpaduan antara subsidi pajak pertambahan nilai untuk mendorong penawaran di dalam negeri dengan kenaikan pajak ekspor diperkirakan dapat melindungi golongan miskin ketika harga domestik melonjak. Dukungan pemerintah untuk pengembangan pengolahan dan rantai distribusi diperkirakan dapat meningkatkan penawaran minyak goreng.

ABSTRACT
This research is designed to examine the consequences of international palm oil price fluctuation on domestic palm oil price and assessed price impact on welfare of Indonesian households across the income distribution. The aim is to seek the answer of how is the relationship between domestic prices, international prices, inflation, and export, and also how price fluctuation influence household welfare. The focus is investigating the role of price in commodity product and social welfare. The research found that domestic price is co-integrated with international price, export volume, and RER in long run. Moreover in short run changes of prices in both markets influence producers’ decision to export or to supply for domestic market. Increase of international price will be followed by increase export volume, while increase of domestic price tends to lower export volume. Further, household analysis found that increase of the domestic price leads to welfare inequality between the poor and the rich. Thus this research suggests that government intervention can be useful to protect the poor. Combination of VAT subsidy to stimulate domestic supply with progressive export tax might be effective to protect the poor when domestic price soars. Government support for development of processing and distribution chain may improve supply of frying oil product."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviana Titin Harjanti
"Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara PPATS adalah pejabat pemerintah yang diangkat di daerah yang belum cukup jumlah PPAT nya, untuk melakukan tugas pokok membuat akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu seperti jual beli, tukar menukar, hibah dan lain-lain, terhadap hak atas tanah.Pembuatan Akta Jual Beli hak atas tanah di desa penelitian dilakukan tidak di hadapan PPATS, namun di hadapan Kepala Desa. Akta yang dibuat tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku baik mengenai bentuk, isi maupun syarat-syaratnya.Pembuatan akta yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan membuat akta tersebut menjadi akta di bawah tangan dan bisa menimbulkan potensi konflik serta berakibat pada pemecatan terhadap jabatan sebagai PPATS. PPATS bertanggung jawab baik secara pidana maupun perdata apabila merugikan orang lain dalam pembuatan akta. Negara memberikan jaminan perlindungan hukum kepada pemilik hak atas tanah yang sebenarnya, baik terhadap tanah yang belum bersertipikat maupun yang sudah bersertipikat kecuali pemilik dianggap telah melepaskan haknya oleh putusan Pengadilan. Jaminan kepastian hukum para pihak dalam rangka pendaftaran tanah belum cukup terwujud dengan baik karena: 1. belum tersedianya perangkat hukum tertulis yang lengkap dan jelas serta dilaksanakan secara konsisten, baik oleh masyarakat, PPATS dan Kantor Pertanahan serta organisasi PPAT IPPAT; 2. penyelenggaraan pendaftaran tanah yang belum efektif.Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agraria seharusnya berkoordinasi dan bekerja sama untuk memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai hukum pertanahan dan pembuatan akta kepada PPATS.Pemerintah seharusnya melakukan pendaftaran tanah dengan baik di seluruh wilayah Indonesia terutama di daerah penelitian.

A Temporary Land Titles Registrar PPATS is a selected government officer to perform a deed of land's title issuer when in the region of the presence of Land Titles Registrars PPAT is inadequate. PPATS has a main task making an authentice of deed for the certain law transactions like Selling and purchase of land's title, exchange of land's title , giving land's title for other, etc.Making a Deed of Selling and Purchase of Land's title in this research area is done without authority of PPATS as a Government officials for it but with the authority of the Head Of Village. The deed are made not accordance wih the regulations either the forms, contains or the requirements about it. This research uses a normative yuridical method and the type of research is explanatory research. The method to analyze data is qualitative and the procedure to get data collectioan are interview with the informen and resources person. Making a deed of land's title which it is not accordance with the law can make the authentice's deed degrades to privately made deed private deed and can cause a potential conflict as well as the fired as the PPATS. PPATS responsible either in criminal law or in private law when cause loss to client. The State gives a law protection to the rightful land owner either the land has not been certified or not except the land owner considered had already discharge his right by court decision. Guarantee of legal certainty of the parties in order to land registration has not yet been materialized in a good condition, because 1. the written law has not yet been available completely and clearly and also held consistently by society, PPATS, Land Officer and PPAT's organization 2. the enforcement of the land registration's law has not yet been effective.Minister of Home Affairs and Minister of Agrarian should coordinate and work together to provide education and training about Land Law and making a deed of land to PPATS.The Government should do land registration in Indonesia well, especially in this reasearh area. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T49295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Harjanti
"Terorisme seringkali dipandang sebagai isu maskulin yang menerapkan norma-norma dan konstruksi gender tradisional. Keterlibatan perempuan dalam kelompok teroris kebanyakan dipandang sebagai pendukung, motivator, dan agen regenarasi ideologi. Saat ini partisipasi dan peran perempuan dalam kelompok teroris semakin meningkat dengan maraknya serangan teror yang menggunakan perempuan sebagai pelaku utama dan agen sumber intelijen manusia bagi kelompoknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-interdisipliner guna mengintegrasikan teori intelijen, gender, dan terorisme melalui wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa peran perempuan dalam kelompok teroris di Indonesia tidak lagi dipandang sebagai pendukung saja, melainkan sebagai anggota berharga yang memiliki peran penting untuk keberlangsungan dan eksistensi kelompok melalui perbantuan logistik, upaya pengumpulan dan penyaluran pendanaan. Perempuan juga berperan sebagai agen intelijen untuk jaringan atau kelompok yang mengumpulkan informasi, serta memiliki kemampuan untuk merekrut anggota baru melalui media sosial, pengajian atau perkumpulan dan mencari perempuan untuk menjadi istri para anggota kelompok sehingga jaringan semakin luas dan informasi juga bertambah. Dalam hal ini, perempuan memiliki peran aktif dalam mengurangi intelligence gap untuk kelompoknya. Hal ini juga meningkatkan potensi ancaman bagi perempuan dikarenakan perempuan seringkali tidak dipandang sebagai ancaman. Bukan berarti perempuan melepaskan peran-peran tradisional, namun perempuan memiliki kedudukan yang lebih substansial dalam kelompok teror di Indonesia.

Terrorism is often seen as a masculine issue that applies traditional gender norms and constructions. Women's involvement in terrorist organizations is mostly seen as supporters, motivators and agents of ideological regeneration. Currently, the participation and role of women in terrorist organizations is increasing with the rise of terror attacks that use women as the main perpetrators and human intelligence source agents for their groups. This research uses qualitative-interdisciplinary methods to integrate gender studies, intelligence studies, and terrorism studies through interviews and document studies. The research results found that the role of women in terrorist organizations in Indonesia is no longer seen only as supporters, but as valuable members who have an important role in the group's sustainability and existence through logistical assistance and efforts to collect and distribute funding. Women also act as intelligence agents for groups to collect information, and have the ability to recruit new members through social media, recitations or associations and look for women to become wives of group members to grow their network and information also increases. In this case, women have an active role in reducing the intelligence gap for their group. This also increases the potential threat to women because women are often not seen as a threat."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library