Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harun Al Rasyid
Abstrak :
Teknologi fuel cell (selbahanbakar) merupakan salah satu teknologi yang menggunakan bahan bakar dari energi baru terbarukanya itu hidrogen. Teknologi ini dianggap bersih dan ramah lingkungan. Efisiensi konversi yang tinggi danemisi polutannya sangat rendah sehingga dampak lingkungan yang rendah juga membuatnya menjadi kandidat yang tepat untuk menggantikan teknologi konvensional ada. Aplikasidariteknologi fuel cell, antara lain untuk transportasi/ otomotif, pembangkitlistrikstasionerdan fuel cell portabel.Untuk teknologi fuel cell jenis proton exchange membrane (PEM) sebagai pembangkit listrik, khususnya di Indonesia masih belum berkembang. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis tekno ekonomi dari pembangkit listrik fuel cell jenis PEM dengan melihat karakteristik kerja dan efisiensi sistem, khususnya peralatan disisi keluaran seperti konverter dan inverter terhadap beban rumah tangga(beban yang dipakai lampu) dari beberapa profil beban seperti profil beban statis dan fluktuatif. Hasil uji kinerja sistem pembangkit listrik fuel cell memperlihatkan karakteristik dari fuel cell, yang berupa kurva polarisasi perubahan tegangan terhadap perubahan arus beban.Dari Kurva polarisasi V-I didapatkan nilai polarisasi aktivasi (α) pada saat pembebanan fluktuatif lebih besar dibandingkan pada saat pembebanan statis, sedangkan nilai polarisasi ohmic (r) pada saat pembebanan fluktuatif lebih kecil dibandingkan pada saat pembebanan statis. Hal ini memperlihatkan proporsi energi listrik yang timbul saat perubahan laju reaksi pada pembebanan fluktuatif lebih besar dibandingkan pada pembebanan statis. Sehingga reaksi yang terjadi lebih cepat dan mengakibatkan tegangan akan lebih cepat turun. Dari segi keekonomian biaya energi pembangkit listrik fuel cell jenis PEM untuk kapasitas 500W dan 2 kW masih cukup besar yaitu Rp/kWh10.117,2 dan Rp/kWh 5.330,4. Tetapi untuk kapasitas 5kW ternyata jauh lebih rendah yaitu sebesar Rp/kWh3.048,7. Hal ini di karenakan selain biaya investasi yang menjadilebihkecil,biaya bahan bakar juga menjadi lebih kecil. Biaya bahan bakar bisa jauh lebih murah dikarenakan konsumsi gas hidrogen berdasarkan arus beban yang dipakai pada kapasitas 5kW hanya dua kali lipat jumlahnya dibandingkan kapasitas 500W, sedangkan produksi listrik yang dihasilkan sepuluh kali lipat. ...... Fuel cell technology utilizes fuels from renewable sources i.e. hydrogen. Therefore, this technology is considered clean and environmentally friendly. High conversion efficiency with very low pollutant emission makes this technology a favorable candidate to substitute the existing conventional energy conversion technology. Applications of fuel cell technology include power for transportation/automotive, stationary fuel cell, and portable fuel cell. PEM type fuel cell technology as a power generation has not been developed in Indonesia. Therefore, it is necessary to analyze techno-economic of the PEM fuel cell technology by examining its operation characteristics and system efficiency particularly conversion equipment at output side such as converter and inverter for household load (lighting) at various load profile i.e, static and fluctuated loads. Performance analysis that is presented in V-I polarization curve shows the fuel cells characteristics. From this curve, polarization activation value (α) at fluctuated loads is higher than that of static loads, whereas polarization ohm value (r) is lower at static loads than fluctuated loads. This result demonstrates electricity produced at fluctuated loads is higher compared to that at static load. Consequently, chemical reactions are faster that affect voltage to drop faster. Cost of energy for PEM fuel cell is still considerably high for 500 W and 2 kW that are Rp/kWh10.117,2 and Rp/kWh 5.330,4. While for 5 kW fuel cell system, COE is far lower that is Rp/kWh3.048,7. This is due to cost of investment and fuels decrease significantly. Cost of fuel can be reduced substantially because oxygen consumption at a 5 kW fuel cell system is only double than that of the 500 W system, whereas electicity production is 10 times higher.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid
Abstrak :
Pada penelitian ini sinamaldehida akan dimodifikasi menjadi senyawa basa Schiff untuk dapat meningkatkan aktivitas antibakteri dan juga efek pharmacological sinamaldehida untuk keperluan bidang medis. Sintesis pyrazolon dari sinamaldehida akan dilakukan dengan menggunakan metode kondensasi basa Schiff dengan variasi waktu 1 jam, 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Sedangkan untuk sintesis benzimidazol akan dilakukan dengan menggunakan medium air dan katalis asam borat dengan variasi penambahan jumlah katalis (0,05 g; 0,1 g; 0,2 g; 0,3 g). Selanjutnya dikarakterisasi dengan Spekrtofotometri UV-Visible, FTIR, dan GC/MS. Uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan bakteri gram negatif Escherichia coli dan gram positif Staphylococcus aureus dengan medium agar yang diinjeksikan dengan sampel pyrazolon, benzimidazol, dan sinamaldehida sebagai faktor pembanding dengan kontrol etil asetat. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa hanya pyrazolon yang memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan sinamaldehida ...... In this study, cinnamaldehyde will be modified into Schiff's base compound that can enhance the antibacterial activity and pharmacological effects of cinnamaldehyde for the purposes of the medical field. Synthesis of pyrazolon from cinnamaldehyde will be done using the condensation of Schiff bases method with a variety of time of 1 hour, 2 hours, 4 hours, and 6 hours. As for the synthesis of benzimidazole will be done using the medium of water and boric acid as catalyst with the addition of the variation amount of catalyst (0.05 g; 0.1 g, 0.2 g, 0.3 g). Further characterized by Spektrofotometry of UV-Visible, FTIR and GC / MS. Test of antibacterial activity using gram-negative bacterium Escherichia coli and the gram-positive bacterium Staphylococcus aureus in agar medium then samples of pyrazolon, benzimidazole, and cinnamaldehyde as a factor in comparison are injected into agar medium. The results showed that only pyrazolon having better antibacterial activity compared with cinnamaldehyde.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid
Abstrak :
Kepopuleran smartphone dan perangkat digital lainnya membuat fungsi navigasi online berbasis aplikasi menjelma menjadi sebuah win-win solution bagi pihak pengguna, pemilik bisnis lokal, dan pemerintah. Meskipun begitu, kesulitan-kesulitan yang masih dirasakan pengguna dalam menggunakan fungsi navigasi online disinyalir dapat mengancam keberlanjutan pemakaian dan menghentikan kebermanfaatan yang dirasakan. Penelitian ini berfokus menguji adopsi teknologi pada fungsi navigasi online menggunakan kombinasi TAM, TPB, DIT, dan TRA berdasarkan metodologi SEM. Penelitian ini mengambil studi kasus di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, untuk dua bahan kajian, yaitu Google Maps dan Waze, atas dasar diakuisisinya Waze oleh Google pada tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan tingginya kesan positif yang dirasakan perihal kebermanfaatan dan kemudahan yang dirasakan baik untuk Google Maps dan Waze. Analisis usefulness/EOU, technology adoption lifecycle, dan technology lifecycle menunjukkan bahwa Google Maps dan Waze telah diadopsi oleh early majority dan berada di ujung kurva. Hal ini mengindikasikan tahap mature di dalam product life cycle dan karena itu, pihak pengembang aplikasi seyogyanya mulai berfokus pada pengembangan bisnis daripada pengembangan teknis dan spesifik mengingat kedua aplikasi ini telah memiliki bargaining power yang tinggi. Selain itu pihak pengembang juga seyogyanya mulai berfokus pada inovasi radikal agar tidak tergeser oleh teknologi baru yang diusung pesaing.
The proliferation of smartphones and other digital devices contributed to the rising of online navigation services as a win-win solution for users, local business owners, and the government. Despite the enormous advantage, difficulties perceived during usage could threaten the sustainability of usage and hinder the advantage. This research is focused on studying online navigation services technology adoption using a combination of TAM, TPB, DIT, and TRA within the framework of SEM. This research uses a study case in Indonesia, particularly in Greater Jakarta Area, on two objects, Google Maps and Waze, based on the acquizition of Waze by Google in 2013. Result found a highly positive impression on usefulness an ease of use for the two applications. Analyses of usefulness/EOU, technology adoption lifecycle, and technology lifecycle found out that Google Maps and Waze have been adopted by the "early majority" and that the two applications are then positioned on the edge of the technology lifecycle curve. This indicates a "mature" stage in the product life cycle and therefore, the developer of the two applications is ought to be more focused on business development rather than on technical and specific aspects considering that they already have a strong "bargaining powers" within users eyes. Also, the developer is ought to start focusing on radical innovation to secure current position on the market should any new technology be developed by competitors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid
Jakarta : UI Press, 1983,
R 342 HAR h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library