Found 1 Document(s) match with the query
Haryoseno Wicaksono
"Industri penerbangan domestik Indonesia kini berada di persimpangan jalan, menghadapi ketidakseimbangan kritis antara biaya operasional yang terus meningkat dan aturan harga dari pemerintah yang sudah ketinggalan zaman, mengancam keberlanjutan finansial dan operasional maskapai serta menimbulkan masalah keadilan harga. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan secara kuantitatif dampak kenaikan biaya operasional terhadap penawaran dan keberlanjutan industri, mengevaluasi dampak kebijakan TBA, dan menghasilkan kerangka evaluasi berbasis nilai ekonomi Islam mengenai keadilan dan kemaslahatan umum. Menggunakan metodologi ganda berupa estimasi biaya kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif, penelitian ini menganalisis data rute domestik representatif dari tahun 2010 hingga 2025. Temuan utama menunjukkan bahwa eskalasi biaya operasional telah mendorong kontraksi penawaran yang signifikan , sementara regulasi TBA saat ini (KM 106/2019) tidak lagi relevan karena metodologi perhitungannya yang keliru dan gagal menutupi biaya riil , menyebabkan kerugian operasional terutama pada rute jarak pendek dan bagi maskapai berbiaya rendah (LCC). Ditemukan pula bahwa harga tiket total dibebani oleh pungutan tambahan yang signifikan (berkisar 21-40%) yang kurang transparan bagi konsumen. Dari perspektif Ekonomi Islam, kondisi ini belum mencapai keseimbangan yang adil antara produsen dan konsumen. Kesimpulannya, kerangka regulasi saat ini tidak berkelanjutan dan gagal menegakkan prinsip keadilan, karena melembagakan kerugian pada maskapai yang pada akhirnya mengurangi aksesibilitas layanan bagi masyarakat. Oleh karena itu, studi ini merekomendasikan reformasi fundamental terhadap mekanisme TBA agar berbasis biaya aktual, transparansi penuh pada struktur harga, serta rasionalisasi pungutan untuk menciptakan ekosistem penerbangan yang sehat, adil, dan berkelanjutan.
Indonesia's domestic aviation industry is now at a crossroads, facing a critical imbalance between rising operating costs and outdated government pricing regulations, threatening the financial and operational sustainability of airlines and causing price fairness issues. This study aims to quantitatively assess the impact of rising operational costs on industry supply and sustainability, evaluate the impact of TBA policies, and develop an Islamic economic value-based evaluation framework regarding fairness and the common good. Using a dual methodology combining quantitative cost estimation and qualitative descriptive analysis, this research analyses representative domestic route data from 2010 to 2025. Key findings indicate that escalating operational costs have driven significant supply contraction, while the current TBA regulation (KM 106/2019) is no longer relevant due to its flawed calculation methodology and failure to cover real costs, resulting in operational losses, particularly on short-haul routes and for low-cost carriers (LCCs). It was also found that total ticket prices are burdened by significant additional charges (ranging from 21-40%) that lack transparency for consumers. From an Islamic economics perspective, this situation has not achieved a fair balance between producers and consumers. In conclusion, the current regulatory framework is unsustainable and fails to uphold the principle of fairness, as it institutionalises losses for airlines, ultimately reducing access to services for the public. Therefore, this study recommends fundamental reforms to the TBA mechanism to be based on actual costs, full transparency in pricing structures, and rationalisation of fees to create a healthy, fair, and sustainable aviation ecosystem."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library