Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasanah
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : HasanahProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Uji Kontaminasi Salmonella sp. Pada Makanan di Tempat PengelolaanMakanan TPM Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan diJakarta Tahun 2018Pembimbing : Dr. Dra. Dewi Susanna, M.KesXviii 139 halaman, 35 tabel, 12 gambar, 8 lampiranPelabuhan laut merupakan pintu gerbang masuknya mobilitas barang dan manusia sehingga berpotensiterjadinya transmisi penyebaran penyakit terutama melalui makanan. Salmonella merupakan bakteripatogen yang dapat menyebabkan penyakit akibat bawaan makanan foodborne diseases . Penelitian inibertujuan untuk menggambarkan kontaminasi bakteri Salmonella sp. pada makanan dan mendapatkaninformasi mendalam higiene sanitasi pengolahan makanan oleh penjamah makanan serta gambaran titiktitikkritis proses pengolahan makanan di Tempat Pengelolaan Makanan TPM wilayah kerja KantorKesehatan Pelabuhan di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif denganpendekatan cross sectional dan Rapid Assessment Procedure RAP serta pendekatan sistem HazardAnalysis Critical Control Point HACCP yang dilaksanakan pada bulan April ndash; Mei 2018. Sampel dalampenelitian ini sebanyak 72 TPM, penjamah makanan serta satu jenis makanan pada tiap TPM. Analisisdata menggunakan univariat dan berbentuk teks narasi serta diagram alir untuk HACCP. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa dari 72 sampel makanan yang diperiksa tidak teridentifikasi keberadaan bakteriSalmonella sp. Proses pengolahan makanan oleh penjamah makanan mulai pemilihan bahan baku,penyimpanan, pemasakan yang matang dan penyajian yang singkat menyebabkan bakteri tidakberkembang dan tumbuh. Titik kritis yang paling penting pada pemasakan, penyimpanan dan pemasakanulang. Dibutuhkan pelatihan untuk penjamah makanan dalam menangani proses pengolahan makanansesuai standar permenkes selama penanganan dan penyajian di TPM wilayah kerja KKP untuk mencegahkontaminasi mikroba pada makanan.Kata kunci: Foodborne diseases, Salmonella sp., penjamah makanan, kontaminasi, HACCP
ABSTRACT
Name HasanahStudy Program Public Health ScienceTitle Salmonella sp. contamination test on food at the foodmanufacturing factory in the working area of The Port HealthOffice in Jakarta, 2018Counsellor Dr. Dra. Dewi Susanna, M.KesXviii 139 pages, 35 tables, 12 pictures, 8 attachmentsSeaport is the gateway for mobility of goods and people so that there is a high potentialfor transmission and spread of disease especially through food. Salmonella is apathogenic bacteria that can cause foodborne diseases. This study aims to describe thecontamination of Salmonella sp. bacteria on food and get in depth information onhygiene sanitation of food processing by food handlers and description of critical pointsof food processing in small scale of food manufacturing factory TPM working area ofa Port Health Office. This research uses quantitative and qualitative method with crosssectional approach and Rapid Assessment Procedure RAP and Hazard AnalysisCritical Control Point HACCP system approach conducted in April May 2018. Thetotal samples are 72 food places, food handlers and one food type in each TPM. Thedata is analyzed using univariat analysist and narrative text form as well as flowchart forHACCP. Salmonella bacteria laboratory test results are negative on all types of foodsamples tested. Food processing by food handlers the selection of raw materials,storage, ripening and short serving causes the bacteria does not develop and grow. Themost critical point is in the cooking, storage and reheating process. It needs training forfood handlers at TPM working area of KKP in food processing handling and servingthe food according to the standard of Minister of Health Regulation to preventmicrobial contamination on food.Key words Foodborne diseases, Salmonella sp., food handlers, contamination, HACCP
2018
T50003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanah
Abstrak :
Pendahuluan. Sekitar 75-98% orang dengan skizofrenia (ODS) mengalami penurunan fungsi kognitif. Kemampuan kognitif yang paling sering mengalami penurunan yaitu memori terutama memori verbal. Penelitian mengenai fungsi kognitif pada domain memori verbal masih terbatas dilakukan di Indonesia. Hubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi defisit memori verbal pada ODS beserta beberapa faktor yang berkaitan serta analisis faktor yang paling berpengaruh pada memori verbal ODS. Metode. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan pengambilan sampel secara konsekutif. Jumlah sampel sebanyak 81 ODS yang berusia antara 18-59 tahun. Memori verbal didapatkan dengan melakukan pemeriksaan Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT) versi Indonesia yang telah divalidasi oleh tim neuropsikiatri RSCM-FKUI. Hasil. Sekitar 51% ODS mengalami defisit memori verbal pada pemeriksaan RAVLT-Immediate dan 55% defisit pada RAVLT-delayed. Penelitian ini mendapatkan bahwa terdapat faktor yang berkaitan dengan RAVLT-Immediate yaitu faktor pernikahan dan remisi. Faktor remisi juga memiliki keterkaitan dengan kemampuan learning. Diskusi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penelitian sehingga menimbulkan bias penelitian, misal metode penelitian, sebaran sampel tidak merata, serta faktor penyerta lain yang mempengaruhi masing-masing faktor yang diteliti pada penelitian. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ODS mengalami penurunan defisit memori verbal dan masih memiliki kemampuan learning yang cukup baik, sehingga tatalaksana adekuat disertai rehabilitasi yang optimal akan dapat memperbaiki keluaran ODS menjadi lebih baik. Saran. Tata laksana remediasi kognitif dapat membantu ODS memperbaiki interaksi sosial. Jika memori verbal baik akan memperbaiki kemampuan berbahasa sehingga kemampuan ODS dalam bersosialisasi akan baik dan peningkatan kualitas hidup dapat tercapai.
Introduction. Approximately 75-98% of people with schizophrenia (ODS) experience cognitive decline. The most frequently decreased domains is memory. Research for verbal memory domain in Indonesia is still limited. The relationship with the risk factors influenced in Indonesia also limited. The purpose of this research is to know the proportion of verbal memory deficits on ODS along with several related factors as well as analysis of the most related factor on ODS verbal memory. Methode. This research used cross sectional methode with a consequtively sampling, this research used 81 Subject between 18-59 years old. Verbal memory is obtained by conducting a test using the Indonesian version of Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT) instruments that have been validated by the Neuropsychiatric team of RSCM-FKUI. Result. The result of the research shows about 51% subjects experience a verbal memory deficit in the RAVLT-Immediate examination and 55% deficit in the RAVLT-delayed. The related factors are the remission and marriage on the RAVLT-immediate. In this research also gained that on Schizophrenic still have learning ability, and the related factor for learning is remission. Discussion. Many factors could make influence that cause bias in this research, such as the methode, unequal sample and others factors that could make a bias for this research. This research shows that ODS still has learning ability, a very comprehensive treatment and also optimum rehabilitation can help ODS get a better outcome and quality of life. Suggestion. The management of cognitive remediation can help ODS improve social interaction. If verbal memory is good, the ability to speak well, the ability of ODSs to socialize will be good and quality of life improvement will be achieve.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasanah
Abstrak :
Speckle Interferometry method capable for determining both the vibration amplitude and phase shifting So that double exposure for the vibration analysis applying speckle pattern interferometry is reported. Its method is recorded on a negative film using double-exposure; two object states which are peak and valley of the object vibration are recorded. The film with double exposure is then illuminated with coherent light, and each pair produces of speckle becomes the slits of Young's experiment With using Liquid Crystal as phase modulator (switching pulse), so that switching pulse should be synchronized to the peak or valley of the object vibration. The vibration object using Ceramic Vibrator (PZT) were put on the tuning fork surface.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
Tesis ini dilatarbelakangi oleh pentingnya analisis permintaan energi bagi pengambil kebijakan (policy makers). Hal ini disebabkan shock harga minyak dunia memiliki pengaruh yang signifikan bagi perekonomian. Ditambah Iagi, status negara yang menjadi objek Studi (Indonesia, Filipina dan Thailand) pada periode 1973-2003 adalah net oil exporter (kecuali Indonesia); dan selanjutnya Indonesia menjadi net oil importer sejak tahun 2004.

Tesis ini meneliti kepekaan permintaan minyak terhadap perubahan harga dan pendapatan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Permintaan minyak secara spesifik mengacu pada mogas, kerosene, dan diesel. Hipotesis awal adalah permintaan minyak tidak peka terhadap perubahan harga dan peka terhadap penambahan pendapatan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan teknik kointegrasi Pesaran-Sims dan Model ARDL (Autoregressive Distributed Lag).

Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan permintaan minyak tidak peka terhadap perubahan harga dan pendapatan kecuali permintaan mogas di Filipina dan permintaan kerosene di Thailand. Beberapa faktor yang bisa menjelaskan hasil studi tersebut adalah: (i) kebijakan harga minyak yang ditetapkan di setiap negara, (ii) dampak pembebanan pajak atau subsidi pada harga minyak, (iii) struktur harga minyak sebelum dan sesudah regulusi, (iv) status awal (initial condition) di setiap negara (net oil importer vs net oil exporter), (v) posisi minyak dalam keuangan negara, dan (vi) diversifikasi energi.

lmplikasi kebijakan bagi Indonesia adalah: (i) harga minyak harus dinaikkan setinggi mungkin untuk mempengaruhi poia pemlintaan minyak (akan tetapi, pilihan kebijakun ini tidak feasible), (ii) diversifikasi energi dari mogas ke gas bagi sektor rumah tangga dan transponasi, (iii) diversifikasi energi dari diesel ke biofuel bagi sektor Industri, dan (iv) pembenahan di sektor transportasi untuk menurunkan permintaan mogas. Sedangkan di Filipina dan Thailand, implikasi kebijakannya adalah keleluasaan dalam penetapan harga karena penetapan harga mengacu pada automatic price mechanism.

Saran yang diajukan untuk studi lebih lanjut adalah cakupan objek studi yang lebih luas, tidak hanya tiga negara tetapi mencakup permintaan minyak di ASEAN ataupun ASIA PASIFIK. Selain itu, cakupan studi mencakup energi alternatif (seperti: gas, batubara, dll) untuk menggali upaya alih energi antar negara dalam region.

Studi terkait adalah: (i) studi kointegrasi antara harga minyak domestik di masing-masing negara dengan harga minyak dunia untuk melihat apakah pergerakan harga minyak domestik "seirama? dengan harga minyak dunia dalam jangka panjang; (ii) potensi pengembangan LPG sebagai energi substitusi; (iii) dampak fluktuasi harga minyak internasional terhadap variabel-variabel makroekonomi karena hampir seluruh negara di ASEAN ataupun ASIA PASIFIC berstatus sebagai net oil imporier, artinya ketergantungan terhadap minyak yang besar akan berdampak secara langsung atau tidak langsung terhadap perekonomian.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
Family Involvement merupakan bagian dari Family-Centered Care yang merupakan model perawatan dengan melibatkan keluarga pasien dalam unit perawatan. Model perawatan yang berpusat pada keluarga menjadikan keluarga menjadi aktif untuk bekerjasama dan berperan serta dalam tim perawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan keluarga setelah dilibatkan dalam pemberian kebutuan dasar kepada pasien dari semua dimensi kepuasan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Penelitian ini menggunakan post test-only nonequivalent control group design dengan melibatkan 32 responden untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang diseleksi dengan metode consecutive sampling. Intervensi dengan melibatkan keluarga dilakukan selama tiga hari, pada akhir intervensi keluarga mengisi instrument kepuasan keluarga yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di ICU RS Fatmawati Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna tingkat kepuasan dari semua dimensi setelah keluarga dilibatkan dalam pemberian kebutuhan dasar dengan nilai p < 0.05, kecuali dimensi reliability dengan nilai p > 0.05. Penelitian ini merekomendasikan penerapan family involvement dalam pemberian kebutuhan dasar di area keperawatan intensif untuk meningkatkan pelayanan keperawatan. ......Family Involvement is part of Family-Centered Care is a model of care by involving the patients family in the care unit. The family-centered care model makes the family active in working together and participating in the care team. The purpose of this study was to determine the level of family satisfaction after being involved in providing basic needs to patients from all satisfy of dimensions, namely tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This study uses a post-test-only nonequivalent control group design involving 32 respondents for the intervention group and the control group selected by the consecutive sampling method. Interventions involving families carried was out for three days the interventions the family filled in an instrument of family satisfaction that was for validity and reliability. This research conducted at ICU Fatmawati Hospital at Jakarta. The results showed that there were significant differences in the level of satisfaction from all dimensions after the family was involved in providing basic needs with a p-value <0.05, except the reliability dimension with a value of p> 0.05 This study recommends the application of family involvement in providing basic needs in the area of ​​intensive nursing to improve nursing services.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rodiatul Hasanah
Abstrak :
ABSTRAK
Motivasi utarna manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk mencari dan mempertahankan hubungan dcngan orang lain, misalnya dcngan keluarga, saudara, teman, pasangan, dan sebagainya. Namun ketika seseorang tidak mcnemukan lingkungan yang memungkinkan untuk memenuhi kcbutuhaxrkebutuhan tersebut, maka akibat yang mungkin texjadi adalah munculnya perasaan kcsepian. Pada dasarnya kcsepian merupakan suatu pengalaman universal manusia. Hampir semua orang pemah merasa kesepian, tidak terkecuali remaja yang tinggal di panti asuhan.Dan mempelajari kelekatan yang terbentuk merupakan cara terbaik umuk memahami kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan tingkat kcscpian remaja panti asuhan berdasarkan tipe kelekatan yang mereka miliki. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kuaiitatif dengan karakteristik subyek yaitu rcrnaja panti asuhan berusia l5~22 tahun, pendidikan minimal SLTP, dan telah tinggal di panti minimal 3 tahun (sejak usia SD). Subyek yang digunakan dalam penclitian kuantitatif sebanyak 19 orang sedangkan untuk penelitian kualitatif sebanyak 5 onmg. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah kuesioner Adult Atzachmem' Scale untuk mengukm- tipe kelekatan dan UCLA Loneliness untuk mengukur tingkat kesepian. Sedangkan dalam pcnelitian kualitatitl pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan tidak ada hubungan antara kelekatan dengan tingkat kesepian pada remaja panti asuhan. Selain itu, ditemukan tidak ada pcrbedaan tingkat kesepian antara rernaja yang memiliki tipe kclckatan secure, avoidant, dan anxious. Namun demikian, dad analisis kuantitatif ditemukan bahwa remaja panti asuhan yang merupakan yatim piatu cenderung memiliki tipe kelekatan anxious dan memiliki tingkat kcsepian yang lebih tinggi dibandingkan daripada remaja panti asuhan yang yatirn kurang mampu. Sedangkan hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa remaja dengan tipe kelekatan secure tampak Icbih mampu menjelaskan kelekatan dalan keluarga, lebih mampu menjalin hubungan pertemanan dengan kelompok sebaya, dan lebih jarang mengalami kesepian emosional daripada remaja yang memiliki tipe kelekatan avoidan! dan anxious
2005
T34204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
Terdapatnya kasus infertilitas pria menimbulkan dugaan bahwa salah satu penyebabnya adalah tingkat integritas DNA sperma, sehingga pemeriksaan tingkat kerusakan DNA sperma dipandang perlu untuk dimasukan dalam analisa semen standar untuk menilai kesuburan pria. Namun demikian sampai saat ini masih terdapat ketidakseragaman laporan mengenai hubungan tingkat integritas DNA sperma dengan parameter standar kualitas spermatozoa seperti motilitas dan morfologi. Disamping itu terdapat berbagai metode pemeriksaan integritas DNA sperma dengan prinsip deteksi yang berbeda yang menyebabkan kesulitan dalam menginterpretasi hasil. Di antara metode tersebut adalah uji Sperm Chromatin Dispersion (SCD) assay dengan melihat pola penyebaran kromatin sperma dan Terminal Deoxynucleotidyl Transferase dUTP Nick-end Labelling (TUNEL) yang mampu mendeteksi patahan DNA. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat integritas DNA sperma dengan parameter standar kualitas spermatozoa dan juga untuk mengetahui korelasi antara uji SCD dan TUNEL. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Sampel yang diteliti berjumlah 36 sampel dengan rincian 23 sampel dari kelompok pria dengan parameter semen abnormal dibandingkan dengan 13 sampel kelompok pria dengan parameter semen normal. Masing-masing sampel dilakukan pemeriksaan integritas DNA dengan metode SCD dan TUNEL. Hasil pemeriksaan dari kedua metode ini kemudian dilakukan analisa korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan metode SCD spermatozoa dengan parameter abnormal (n = 23) mempunyai kisaran indeks fragmentasi DNA (IFD) kriteria baik sebesar 34%, IFD sedang 26% dan IFD kurang 40%, sedangkan pada sperma dengan parameter normal (n = 13) dengan urutan kriteria yang sama menunjukkan kisaran IFD sebesar 46%, 46%, dan 8%. Pada pemeriksaan dengan menggunakan metode TUNEL, sperma dengan parameter abnormal diperoleh IFD baik, sedang dan kurang sebesar 35%, 35%, dan 30%, sedangkan sperma dengan parameter normal diperoleh IFD berkisar antara 31%, 61% dan 8%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, baik pada uji SCD maupun TUNEL, terdapat kecenderungan tingginya IFD pada sampel abnormal walaupun hasil analisa statistik pada kedua metode tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dari analisa korelasi antara SCD dan TUNEL diperoleh hasil bahwa pemeriksaan dengan kedua metode menunjukkan korelasi yang kuat dan signifikan dengan nilai (r = 0.791). sehingga dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan integritas DNA sperma dengan uji SCD maupun TUNEL memberikan hasil yang serupa. ......The incidence of man infertility leads to a notion that one of the possible cause is sperm DNA damage, therefore sperm DNA integrity test is thought to be necessary for a standard sperm analysis to assess male fertility. However, there is still lack of common reports regarding the relationship between sperm DNA integrity and its quality parameters such as motility and morphology. Besides, there are different methods of sperm DNA integrity test with different detection principles that lead to difficulties in interpreting the results. Among these methods are the Sperm Chromatin Dispersion test (SCD) that is based on detection of sperm chromatin spread pattern and Terminal Deoxynucleotidyl Transferase dUTP Nickend Labeling (TUNEL) capable of detecting sperm DNA strand break. Based on these problems, the purpose of this study was to determine the relationship between the levels of sperm DNA integrity and its quality parameters and also to determine the correlation between SCD and TUNEL test. The observational analytic method was used in this study to analyze the relationship between sperm DNA integrity and its quality parameters. Thirty six samples consist of 23 samples from groups of men with abnormal semen parameters were compared with 13 samples from group with normal semen parameters. SCD and TUNEL test were performed on each sample from both groups. The relatioship between SCD and TUNEL was further analyzed using a correlation analysis. The results on SCD method showed that spermatozoa with abnormal parameter (n = 23) had DNA fragmentation Index (DFI) ranged from good criteria 34%, average 26% and poor 40%, whereas sperm with normal parameters (n = 13) showed good, average and poor criteria of 46%, 46% and 8% respectively. The results on TUNEL method also showed DFI of abnormal sperm ranged from good 35%, average 35% and poor criteria of 30%, whereas sperm with normal parameters showed 31%, 61% and 8%, respectively. In general, this study showed that, in both methods, sperm with abnormal parameters showed a higher DFI compared to the normal samples, although the difference was not statistically significant. In addition, correlation analysis between SCD and TUNEL showed that both methods had a strong linear correlation (r = 0.791). Thus it can be concluded that sperm DNA integrity test using SCD and TUNEL gave similar results.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Hasanah
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat RSU Bhakti Yudha. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perawat, faktor pendorong dan faktor penarik. Karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, jarak rumah ke tempat kerja, jumlah anak yang dimiliki, lama kerja dan status kepegawaian. Faktor pendorong antara lain meliputi persepsi terhadap kompensasi RS, sistem kerja keperawatan, pengembangan karir dan lingkungan kerja. Faktor penarik meliputi persepsi terhadap kesempatan kerja dan kompensasi perawat RS lain. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara cross sectional pada 95 perawat. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan T Test, Annova dan Korelasi Regresi, sedangkan multivariat menggunakan Regresi Linear Ganda. Pemodelan bivariat dengan menggunakan metode enter. Hasil analisis didapatkan kompensasi RS dan kompensasi perawat RS lain yang paling dominan berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat.Saran untuk rumah sakit berdasarkan hasil penelitian adalah RS perlu meninjau ulang mengenai cara pemberian kompensasi terutama uang lembur kepada perawat dan RS diharapkan mempertimbangkan standar kompensasi perawat RS lain dalam memberikan kompensasi. ......The aim of this thesis is to analyze of factors associated with desire to move (Turnover Intention) of Nurse In Bhakti Yudha Public Hospital In 2013. Variable which researched is charactheristics of nurse are age, sex, marrital state, the last education, the distance between house and hospital, the amount of children, the lenght of employment, and the state of employment . The Push factors which the perceptions of compensation oh hospital, nursing work system, career development, and work environment. The pull factors containe the opportunity of job and the level compensation of the other hospital. The methode of research which used is quantitatively with cross sectional design which done for ninety five nurses. The analyses which used is univariate, bivariate, multivariate. Bivariat Analysis use T Test, Anova and Regression Correlation, whereas multivariate Regreesion of Binary Logistic. Bivariate model use enter methode. The result of analysis is gained The perseption of Compensation of hospital and the other hospital have the most infuence variable which correlated with turnover intention. The suggestions for Bhakti Yudha hospital are based on the result of analysis are reviewing about its compensation especialliy overtime payment compensation to the nurses and Bhakti Yudha hospital is expected reviewing about the compensation of the other hospital in compensation giving
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hasanah
Abstrak :
Latar Belakang: Hiperhomosisteinemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular (PKV). Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang berhubungan dengan beberapa penyakit penyerta, misalnya aterosklerosis dan PKV. Defisiensi folat dapat terjadi pada pasien psoriasis, akibat utilisasi yang meningkat di kulit yang mengalami hiperproliferasi dan atau penyerapan oleh usus yang berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar homosistein dalam darah. Penulis meneliti korelasi antara kadar homosistein serum dan derajat keparahan psoriasis vulgaris, yang diukur dengan metode psoriasis area severity index (PASI) dan luas permukaan tubuh (body surface area, BSA). Metode: penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang, pada 36 pasien psoriasis vulgaris. Subyek terdiri dari16 perempuan dan 20 laki-laki. Kadar homosistein serum diukur dengan metode competitive immunoassay dan dikorelasikan dengan derajat keparahan psoriasis. Hasil: pada subyek psoriasis laki-laki, kadar homosistein serum berkorelasi positif dengan derajat keparahan penyakit yang diukur dengan PASI (korelasi Pearson, r = 0.615 , p < 0,05) dan BSA (korelasi Spearman , r = 0,476 , p < 0,05). Tidak ada korelasi antara kadar homosistein serum dengan PASI (korelasi Pearson , p > 0,05 ) dan BSA (korelasi Spearman, p > 0,05) pada subyek psoriasis perempuan. Kesimpulan: Terdapat korelasi positif yang signifikan secara statistik antara kadar homosistein serum dengan derajat keparahan psoriasis yang diukur dengan PASI dan BSA pada subyek psoriasis laki-laki. ......Background: hyperhomocysteinemia is an independent risk factor for the development of cardiovascular disease (CVD). Psoriasis vulgaris is a chronic inflammatory skin disease associated with several comorbidities, such as atherosclerosis and CVD. Psoriatic patients often presents low levels of folic acid as a result of an increasing vitamin utilization in the skin and/or reduced gut absorption. This may result in raised levels of homocysteine. The authors investigated the correlation between serum homocysteine levels and the severity of psoriasis vulgaris measured by psoriasis area and severity index (PASI) and body surface area (BSA). Method: we performed a cross-sectional study in 36 patients with psoriasis vulgaris. The subjects comprised 16 women and 20 men. The serum levels of homocysteine were measured by competitive immunoassay method and were correlated with the severity of psoriasis (PASI and BSA). Result: in male psoriasis subjects, serum homocysteine levels positively correlated with disease severity as measured by PASI (Pearson's correlation; r = 0.615, p < 0.05) and BSA (Spearman's correlation; r = 0.476, p < 0.05). There was no correlation between serum homocysteine levels with PASI (Pearson's correlation, p > 0.05) and BSA (Spearman's correlation, p > 0.05) in female psoriasis subjects. Conclusion: a significant correlation between serum homocysteine levels with disease severity measured by PASI and BSA in male psoriasis subjects was evidenced.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Terapi Penerimaan dan Komitmen (TPK) Terhadap Penerimaan Keluarga dengan Anak Tunagrahita. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental pre-post test with control group. Sampel 56 diambil dengan teknik purposive sampling pada keluarga dengan anak retardasi mental yang mengalami masalah psikososial dalam merawat anaknya. Analisis data dengan Independent t-test dan Paired ttest. Hasil penelitian menemukan bahwa penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita meningkat secara bermakna setelah mendapat TPK. TPK direkomendasikan sebagai terapi keperawatan utama dalam meningkatkan penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita. ......The aim of this study was to determine the influence of ACT on family?s acceptance to the mental retardation child. This was a quasi-experimental research, using pre-post test with control group. A number of 56 samples were recruited using purposive sampling technique in family having mental retardation child that experiences psychosocial problem in caring the child. Samples are divided into 2 groups of control and intervention group. Data were analyzed using Independent t-test and Paired t-test. The results showed that the acceptance in family with mental retardation child who get ACT was significantly increased. ACT is recommended as primary therapy in nursing care to increase level of acceptance in family with mental retardation child.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>