Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasanudin
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T37078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanudin
Abstrak :
Manusia diberikan Tuhan beragam potensi untuk membekali jalan hidupnya. Dari beragam potensi itu, berkembang menjadi berbagai macam keterampilan. Keterampilan sosial adalah salah satu potensi yang dapat dioptimalkan manusia untuk berkembang membentuk Sikap Kreatif agar mampu mengatasi bermacam-macam permasalahan hidupnya. Potensi lainnya adalah manusia diberikan kesadaran untuk mengenal atau berhubungan dengan Tuhannya. Potensi itu adalah potensi Religiusitas yang sejatinya inheren dalam diri manusia, agar dalam menjalani kehidupannya dapat memandu manusia tidak menyimpang dari jalan Tuhan yang sudah digariskan. Penelitian ini berupaya melihat apakah ada hubungan antara keterampilan sosial dan religiusitas dengan sikap kreatif di B2TKS-BPPT. Dengan pertimbangan sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam melakukan pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, juga tuntutan untuk dapat bersikap kreatif melahirkan inovasi-inovasi baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian ini dilakukan mengambil 85 sampel personil pegawai B2TKS-BPPT secara random sebagai responden. Pendekatan kuantitatif dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur dan menguji hubungan ketiga variabel tersebut sesuai hipotesa dengan mengolah datadata hasil penelitian menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dalam aplikasi program LISREL 8.70. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keterampilan sosial dan sikap kreatif dan antara religiusitas dan sikap kreatif, artinya hipotesa hubungan antara ketiga variabel itu diterima, kecuali hubungan antara keterampilan sosial dengan religiusitas diketahui tidak signifikan, sehingga hipotesanya ditolak.
God-given human potential to equip diverse way of life. Of the various potentials, it evolved into a wide range of skills. Social skills is one of the human potential that can be optimized for the growing form Creative Attitudes to overcome various problems of life. Another potential is the man given the awareness to recognize or relate to his Lord. That potential is the potential for a true religiosity inherent in man, in order to live a human life can guide does not stray from the path of God that has been outlined. This study seeks to see whether there is a relationship between religiosity and social skills by being creative in B2TKS-BPPT. With consideration of appropriate duties and functions in conducting the assessment and application of science and technology in Indonesia, also claims to be able to be creative new innovations give birth in the development of science and technology, research was conducted taking 85 samples of employee personnel randomly B2TKS-BPPT as respondents. Quantitative approach carried out in this study to measure and examine the relationships these three variables according to the hypotheses by processing the data the results of research using Structural Equation Modelling (SEM) in LISREL 8.70 program applications. The results of this study concluded that there was a significant relationship between social skills and attitudes creatively and between religiosity and creative attitude, meaning that the relationship between the third variable hypothesis is accepted, unless the relationship between social skills with religiosity is known to be unsignificant, so the hypothesis is rejected.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30186
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanudin
Abstrak :
Penelitian ini akan membahas masalah penjadwalan Job shop (Job shop scheduling problem). Kerumitan pada masalah penjadwalan job shop disebabkan karena pada proses setiap komponen memiliki aliran yang berbeda sehingga dibutuhkan penjadwalan untuk menentukan urutan pengerjaan setiap komponen. Karena kompleksnya masalah penjadwalan produksi, maka solusi penyelesaian terhadap masalah ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan heuristik yaitu metode algoritma tabu search. Algoritma tabu search, yaitu suatu pendekatan heuristik dalam pencarian solusi berdasarkan pada metode optimasi, dimana algoritma ini menggunakan daftar tabu dan iterasi lokal untuk mencegah terjebak pada local optimal hingga tercapainya solusi mendekati terbaik. Pada model jobshop penelitian ini terdapat 5 job dengan 98 komponen yang di kerjakan di 8 mesin. Fungsi tujuan dari permasalahan ini ialah meminimalkan total waktu pengerjaan seluruh job. Hasil penjadwalan produksi yang diperoleh melalui algoritma tabu search setelah 20 iterasi menghasilkan minimal makespan seluruh job sebesar 197.50 jam. Jadi, jika dibandingkan dengan jadwal produksi yang lama, maka terjadi penurunan makespan yaitu sebesar 53,87 %. ......This research will present Job shop scheduling problem. The complexity of the job shop scheduling problem is caused the process of each component having different flow process. that it takes to determine sequencing of processing for each component in the scheduling. Due to the complex problem of production scheduling, then the solution to the problem of settlement is done by using a heuristic approach to taboo search algorithm method. Taboo search algorithm, which is a heuristic search approach based on the solution methods of optimization, where this algorithm uses a local list of taboo and iterations to prevent getting stuck on a local optimum to the achievement of a solution approach the best. In this model there are 5 jobs with 98 components that are in working on the 8 machines. The purpose of this function is to minimize the problems of the total cost of makespan. Production scheduling results obtained through taboo search algorithm after 200 iterations produces minimal makespan whole job of 197.5 hours. So, when compared to the long production schedule, then decline the makespan of 53.87%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Hasanudin
Abstrak :
ABSTRAK
Hak Pengelolaan sebagai hak menguasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya. Dalam (HPL)  dapat dipahami adanya hak menguasai negara sebagaimana dalam Pasal 2 Ayat (2) Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA). Substansi HPL meliputi kewenangan publik dan privat untuk: merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang bersangkutan, menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan tugas/usahanya, menyerahkan bagian-bagian daripada tanah itu kepada pihak ketiga. Dalam hubungan dengan pihak ketiga untuk pemanfaatan HPL, ada ketidaksesuaian antara norma tertulis dengan pelaksanaannya. Dalam kasus putusan Mahkamah Agung Nomor 2425 K/PDT/2015, terdapat perbuatan hukum pemanfaatan HPL antara pihak ketiga, PT. Hargas Industries Indonesia (HII), dengan pemegang HPL, PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN), yakni dalam hal perbuatan hukum yang dapat dilakukan oleh pemegang HPL dengan pihak ketiga agar HPL tersebut dapat dimanfaatkan, dengan konsekuensi dari adanya hubungan hukum  bagi pihak ketiga dalam usahanya. Penilitian ini dilakukan dengan metode penelitian hukum normatif dengan studi terhadap putusan Mahkamah Agung Nomor 2425 K/PDT/2015. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa PT. KBN menyerahkan sebagian kewenangan atas HPL kepada PT. HII untuk dimanfaatkan dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) dengan membuat perjanjian pemanfaatan tanah. Namun dalam penyelesaian sengketa berdasarkan putusan Mahkamah Agung ini, perjanjian pemanfaatan tanah yang telah dibuat antara dua pihak tersebut tidak dapat memberikan jaminan kepastian hukum keberlangsungan HGB yang terbit di atasnya.


Right of Land Management (HPL) as the controlling rights of the state whose authority is partially delegated to the holder. In the HPL it can be understood that there is a right of the state to control which contains public authority as in Article 2 Paragraph (2) of the Agrarian Law (UUPA). The substance of the HPL reflects the contents of the authority both in public and private which includes the authority to plan the designation and use of the land, use the land for the purpose of the carrying out the duties, and give the parts of the land to third parties.  In order to carry out the construction of HPL used by third party, there was not in accordance with between law procedure and its aplication. In study of the Supreme Court Verdict Number 2425 K/Pdt/2015, there was a legal act between third party, PT. Hargas Industries Indonesia (HII) and HPL holder, PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN), namely in the case of legal actions that can be carried out by HPL holders with third party so that the HPL can be used, with the consequence of a legal relationship for third party in their business. This research was conducted using normative legal research methods, In this study it was found that PT. KBN gave part of its authority over HPL to PT. HII to be utilized in the form of Building Use Rights (HGB) by making land use agreements. However, in settling the dispute based on the ruling of this Supreme Court, the land use agreement that has been made between the two parties can not provide the guarantee of legal certainty of the HGB that is issued on it

2019
T52391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hasanudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hasanudin
Abstrak :
Dengan adanya lembaga pengangkatan anak bagi suatu keluarga atau seseorang yang tidak mempunyai anak atau ingin menambah anaknya dapat melakukan pengangkatan anak sebagai salah-satu jalan keluarnya. Orang-orang keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia menurut peraturan yang ada bagi mereka berlaku BW dalam lapangan hukum perdata tapi sehubungan dengan tidak terdapatnya pengaturan mengenai pengangkatan anak dalam BW, maka bagi mereka diberlakukan Staatsblad 1917/129. Sehubungan dalam Staatsblad 1917/129 tidak mengatur mengenai kewarisan maka timbul permasalahan yakni apakah anak angkat dapat saling mewaris dengan orang tua angkatnya, sedangkan hubungan saling mewaris antara anak angkat dengan orang tua angkatnya sudah terputus. Dengan dianggapnya anak angkat dianggap sebagai keturunan atau anak kandung dari orang tua angkatnya maka ketentuan mengenai kewarisan bagi seorang anak kandung dalam BW dapat diberlakukan juga terhadap seorang anak angkat dalam hal mewaris dari orang tua angkatnya. Menurut Hukum Islam yang berlaku bagi umat Islam yang dalam hal ini mengenai peraturan tentang pengang-katan anak mengatur bahwa dengan adanya pengangkatan anak pada dasarnya tidak menyebabkan terputusnya hubungan darah serta akibat-akibatnya terutama dalam lapangan hukum kewarisan dan hukum perkawinan. Walaupun dalam lapangan hukum Kewarisan anak angkat bukanlah merupakan ahli waris dari dari orang tua angkatnya namun seorang anak angkat masih dapat menerima harta peninggalan dari orang tua angkatnya, melalui lembaga wasiat. Dengan adanya keanekaragaman hukum mengenai pengangkatan anak sudah seharusnyalah dilakukan pemikiran-pemikiran ke arah pembentukan UU mengenai pengangkatan anak. Dimana UU tersebut haruslah memperhatikan hukum-hukum yang hidup dalam masyarakat.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
S20693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Hasanudin
Abstrak :
Penyapihan ventilasi mekanik dapat didefinisikan sebagai proses pelepasan ventilator baik secara langsung maupun bertahap. Indikasi penyapihan ventilasi mekanik dapat dilihat dari beberapa parameter antara lain proses penyakit, PaO2, PEEP, FiO2, pH, Hb, kesadaran, suhu tubuh, fungsi jantung, fungsi paru, jalan nafas, obat-obatan agen sedativ atau agen paralisis, serta psikologi pasien. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan penyapihan dipengaruhi oleh pusat pengendali pernafasan, kekuatan otot pernafasan, dan beban pada otot pernafasan. Mengingat begitu kompleksnya proses penyapihan dan keberhasilan penyapihan seorang pasien dari ketergantungan ventilasi mekanik, maka pengetahuan semua klinisi khususnya para perawat ICU menjadi sangatlah penting dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat, khususnya perawat ICU dewasa RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam upaya proses penyapihan pasien dari bantuan ventilasi mekanik. Sample penelitian adalah para perawat ICU dewasa, ICU PJT, ICU Kencana, ICU IGD, dan ICU ULB yang merawat pasien dewasa. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectonal terhadap 107 responden yang diambil dengan teknik propotional random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa perawat ICU RS. Cipto Mangunkusumo memiliki tingkat pengetahuan baik 84 dan sedang 15,9. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengetahuan perawat tentang proses penyapihan pasien dari bantuan ventilasi mekanik yang bermanfaat dalam pelayanan kesehatan. ......The weaning of mechanical ventilation could be defined as the process to let the ventilator off directly or in stage. The indication from weaning process weaning could be decide by several parameter such as disease processes, PaO2, PEEP, FiO2, pH, Hb, awareness, body temperature, cardiac function, lung function, drugs sedative agent or paralysis agent, and psychologic status of patient. Weaning process could be failure which affected by respiratory control center, respiratory muscle strength, and respiratory muscles load. The complexity and successful of weaning process in patient could depend on the knowledge of clinicians, especially the ICU nurses. The focus of this descriptive study is to describe the description of the Nurses knowledge about weaning process in mechanic ventilation, especially ICU nurses in RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. The sample of this study was nurses who works in adult ICU such as ICU PJT, ICU Kencana, ICU IGD, and ICU ULB. This study design is using cross sectional which involved 107 respondents with propotional random sampling technique. The results showed that 84 nurses in ICU RS. Cipto Mangunkusumo had a good knowledge level and 15,9 in moderate level. This study is expected to give the nurses scientific update about weaning process of mechanic ventilator in patient and useful information for health services.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Hasanudin
Abstrak :
ABSTRAK
Penyapihan ventilasi mekanik dapat didefinisikan sebagai proses pelepasan ventilator baik secara langsung maupun bertahap. Indikasi penyapihan ventilasi mekanik dapat dilihat dari beberapa parameter antara lain proses penyakit, PaO2, PEEP, FiO2, pH, Hb, kesadaran, suhu tubuh, fungsi jantung, fungsi paru, jalan nafas, obat ndash; obatan agen sedativ atau agen paralisis, serta psikologi pasien. Faktor ndash; faktor yang menyebabkan kegagalan penyapihan dipengaruhi oleh pusat pengendali pernafasan, kekuatan otot pernafasan, dan beban pada otot pernafasan. Mengingat begitu kompleksnya proses penyapihan dan keberhasilan penyapihan seorang pasien dari ketergantungan ventilasi mekanik, maka pengetahuan semua klinisi khususnya para perawat ICU menjadi sangatlah penting dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat, khususnya perawat ICU dewasa RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam upaya proses penyapihan pasien dari bantuan ventilasi mekanik. Sample penelitian adalah para perawat ICU dewasa, ICU PJT, ICU Kencana, ICU IGD, dan ICU ULB yang merawat pasien dewasa. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectonal terhadap 107 responden yang diambil dengan teknik propotional random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa perawat ICU RS. Cipto Mangunkusumo memiliki tingkat pengetahuan baik 84 dan sedang 15,9 . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengetahuan perawat tentang proses penyapihan pasien dari bantuan ventilasi mekanik yang bermanfaat dalam pelayanan kesehatan.
ABSTRACT
The weaning of mechanical ventilation could be defined as the process to let the ventilator off directly or in stage. The indication from weaning process weaning could be decide by several parameter such as disease processes, PaO2, PEEP, FiO2, pH, Hb, awareness, body temperature, cardiac function, lung function, drugs sedative agent or paralysis agent, and psychologic status of patient. Weaning process could be failure which affected by respiratory control center, respiratory muscle strength, and respiratory muscles load. The complexity and successful of weaning process in patient could depend on the knowledge of clinicians, especially the ICU nurses. The focus of this descriptive study is to describe the description of the Nurses rsquo s knowledge about weaning process in mechanic ventilation, especially ICU nurses in RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. The sample of this study was nurses who works in adult ICU such as ICU PJT, ICU Kencana, ICU IGD, and ICU ULB. This study design is using cross sectional which involved 107 respondents with propotional random sampling technique. The results showed that 84 nurses in ICU RS. Cipto Mangunkusumo had a good knowledge level and 15,9 in moderate level. This study is expected to give the nurses scientific update about weaning process of mechanic ventilator in patient and useful information for health services.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qisas Tazkia Hasanudin
Abstrak :

Salah satu teknologi berbasis kecerdasan buatan yang kini semakin dibutuhkan adalah ASR (Automatic Speech Recognition), atau lebih sering disebut sebagai speech-to-text. Teknologi ini memiliki potensi untuk diterapkan di berbagai bidang, salah satunya adalah mentranskripsi naskah rapat atau persidangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem transkripsi otomatis Bahasa Indonesia yang dapat berjalan secara luring dan dapat memproses masukan dari beberapa mikrofon secara bersamaan. Penelitian ini berhasil mengembangkan sistem transkripsi otomatis dengan mengkombinasikan teknologi ASR, pemrograman Python, aplikasi word editor seperti Microsoft Word, dan komputer yang terhubung dengan banyak mikrofon. Teknologi ASR pada sistem ini terdiri dari acoustic model yang dibuat menggunakan DeepSpeech dengan metode fine-tuning dan language model yang dibuat menggunakan KenLM. Sistem transkripsi otomatis dapat dijalankan pada komputer 64-bit dengan sistem operasi Windows yang di dalamnya terdapat Microsoft Word tanpa memerlukan spesifikasi hardware minimum tertentu. Hasil pengujian terhadap performa sistem menunjukkan bahwa sistem hanya bersifat CPU-intensive, dan ini hanya terjadi apabila seluruh pembicara berbicara pada mikrofon secara sekaligus, yang mengakibatkan tingginya jumlah thread yang aktif. Hasil pengujian terhadap acoustic model menunjukkan bahwa model tersebut dapat menghasilkan WER terbaik sebesar 73,33% dan CER terbaik sebesar 23,59% apabila dilatih menggunakan learning rate sebesar 0,01 dan dropout rate sebesar 0,3. Hasil pengujian terhadap language model menunjukkan bahwa model yang dibuat dengan dataset teks bertopik umum dan berukuran besar dapat membantu acoustic model menghasilkan WER dan CER yang lebih baik lagi, yaitu 28,76% dan 14,68%. ......One of the artificial intelligence-based technologies that is increasingly needed is ASR (Automatic Speech Recognition), or more commonly referred to as speech-to-text. This technology has the potential to be applied in various fields, one of which is generating transcripts for meetings or trials. The purpose of this research is to develop an Indonesian automatic transcription system that can run offline and can process input from multiple microphones simultaneously. This study succeeded in developing an automatic transcription system by combining ASR technology, Python programming, word editor applications such as Microsoft Word, and computers connected to multiple microphones. The ASR technology in this system consists of an acoustic model created using DeepSpeech with a fine-tuning method and a language model created using KenLM. The automatic transcription system can be run on 64-bit computers with Windows operating system that has Microsoft Word installed on it. It does not require certain minimum hardware specifications. Test results on system performance show that the system is only CPU-intensive, and this only occurs when all participants are speaking into all microphones at once, resulting in a high number of active threads. The test results on the acoustic model show that the model can produce the best WER of 73.33% and the best CER of 23.59% when trained using a learning rate of 0.01 and a dropout rate of 0.3. The test results on the language model show that the model made with a text dataset that has a large size and no particular topic can help the acoustic model produce better WER and CER, which are 28.76% and 14.68%, respectively.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofri Hasanudin
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan pertumbuhan butir austenit awal pada proses pemanasan awal (reheating) di bawah pengaruh laju pemanasan (heating rate) dan waktu tahan austenisasi pada baja HSLA-Nb 0.183%. Parameter penelitian yang dipakai dalam penelitian ini berupa tiga laju pemanasan yang berbeda (10°C/menit, 15°C/menit, 20°C/menit) dan tiga waktu tahan austenisasi yang berbeda (20 menit, 50 menit, 80 menit). Dari hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa semakin besar laju pemanasan (cepat) maka akan dihasilkan butir austenit awal yang lebih besar dibandingkan dengan laju pemanasan yang rendah (lambat). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kenaikan pertumbuhan butir meningkat sebesar 45.14% dari laju pemanasan 10°C/menit ke 15°C/menit dan meningkat sebesar 200.98% dari laju pemanasan 15°C/menit ke 20°C/menit pada penahanan austenisasi 50 menit. Didapat persamaan empiris perhitungan besar butir austenit awal sebagai fungsi dari laju pemanasan dan waktu tahan austenisasi. ......This research investigated the prior austenite grain growth at reheating process under the influence of heating rate and soaking time on HSLA-Nb steel 0.183 (wt%). The parameter that have been used in this research are three different heating rate (10°C/minutes, 15°C/minute, 20°C/minutes) and three different soaking time (20 minutes, 50 minutes, 80 minutes). The results of this research shows that the higher heating rate (slow). The result of this research also showsthat the growth of grain increasing by 45.14% from heating rate 10°C/minutes to 15°C/minutes and increasing by 200.98% from heating rate 15°C/minutes to 20°C/minutes at 50 minutes of soaking time. Calculation empirical equation of prior austenite grain size is obtained as a function of heating rate and soaking time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42943
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>