Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendayani
"Hasil interpretasi dan analisis citra Landsat tahun 1989 dan tahun 2002 menunjukan bahwa perubahan pada jenis penutup lahan yaitu lahan terbangun yang ditunjukan dengan urban indeks menunjukan peningkatan dengan luas 2034244 Ha sadangkan jenis penutup lahan vegetasi barkurang 3344274 Ha dan tubuh air berkurang 55,27 Ha. Perubahan penutup lahan ini merupakan dampak pembangunan yang pesat karena kebutuhan aktivitas manusia akan ruang yang tinggi. Hubungan perubahan penutup lahan dengan urban indeks dengan kriteria sebaran kurang rapat terdapat pada penutup Iahan pasir, tubuh air, dan vegetasi, berkurang 15,4/4%. Sebaran rapat berada pada penutup lahan terbangun yang masih memiliki daerah hijau di area tersebut, bertambah 11,03%, Sebaran sangat rapat pada penutup Iahan terbangun yang tidak memiliki daerah hijau, bertambab 4,41%. Hubungan perubahan penutup lahan dengan suhu permukaan dikaiikan dengan urban indeks tahun 1989 dan tahun 2002, menunjukan bahwa urban indeks kurang rapat pada suhu permukaan rendah yang berada pada penutup Iahan pasir, vegetasi dan tubuh air, menurun 21 ,98%, urban indeks rapat memiliki suhu permukaan sedang yang berada pada penutup .Iahan terbangun dimana terdapat daerah hijau di area fersebut, meningkat 13,03%, urban indeks sangat rapat memiiiki suhu permukaan tinggi yang berada pada lahan terbangun dimana tidak terdapat daerah hijau di area tersebut, meningkat 35,01% Hubungan perubahan penutup Iahan dan suhu udara perkotaan linier karena suhu permukaan memiliki kontribusi kepada suhu udara perkotaan DKI Jakarta

Results of image analysis and interpretation indicated that buiit up area increase with 20342.14 I-la, Vegetation decrease with 33442.74 Ha, and water bodies decrease with 55.27 Ha. Increasing built up area was caused by human activity converting nature to development city. Correiation between land cover' with urban indeks that distribute low of urban indeks in vegetation, water bodies and sands decrease about 15.-44%. Distribute middle of urban indeks in build up area which still have green land in that area-increase about 11.03%. Distribute high of urban indeks in build up area which don't have green land anymore in that are increase about 4.41%. Correlation between land cover and surface temperature according with urban indeks in 1989 and 2002, distribute low of urban indeks have low surface temperature in vegetation, water bodies and sands decrease about 21.98%, distribute middle of urban indeks have middle surface temperature in build up area which still have green land in thatarea increase about 13.03%, and distribute high of urban indeks have high surface temperature in buildup area which don't have green land anymore that are increase about 35.01%. Change of land cover and air temperature are linier correlation because surface temperature have contribute to air temperature in DKI Jakarta"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T33370
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hendayani
"Nyeri dan kecemasan adalah dua masalah utama yang sering dialami pasien pascabedah yang dapat menghambat proses pemulihan dan menurunkan kualitas hidup. Berbagai metode untuk mengatasi masalah ini telah dikembangkan, termasuk terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu pendekatan non farmkakologi yang dapat dilakukan melalui pemberian kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender dalam mengurangi nyeri dan kecemasan pada pasien pascabedah. Desain penelitian: penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test control group design. Teknik consecutive sampling dengan cara mengurutkan responden menggunakan penomoran ganjil untuk kelompok kontrol dan genap untuk kelompok intervensi digunakan untuk menentukan sampel, dengan total 40 peserta yang terbagi manjadi dua kelompok: 20 peserta dalam kelompok kontrol yang menerima relaksasi otot pogresif dan 20 peserta dalam kelompok intervensi yang menerima kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Analogue Scale (VAS) untuk mengukur nyeri dan State Trait Anxiety Inventory (STAI) untuk mengukur kecemasan. Hasil penelitian: Uji paired – test pada kelompok kontrol dan uji wilcoxon kelompok intervensi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam tingkat nyeri dan kecemasan sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan pada masing-masing kelompok dengan p = 0,000 (p < 0,05). Namun, Uji Mann- Whitney pada nyeri antar kelompok setelah mendapatkan perlakuan (p = 0,665 > 0,05) dan uji Independent-t test pada skor kecemasan antar kelompok setelah perlakuan (p = 0,915 p > 0,05) masing-masing tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Penggunaan relaksasi otot progresif yang dikombinasikan dengan aromaterapi lavender mengalami penurunan nyeri dan kecemasan yang lebih besar dibandingkan dengan yang hanya diberikan relaksasi otot progresif saja. Tidak ditemukan perbedaan yang bermakna dalam penurunan nyeri dan kecemasan setelah perlakuan antara kelompok relaksasi otot progresif dan kelompok kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender. Rekomendasi: Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan desain yang lebih beragam diperlukan untuk mengeksplor lebih jauh temuan ini.

Pain and anxiety are two major problems often experienced by post-surgical patients that can hinder the recovery process and reduce their quality of life. Various methods to overcome these problems have been developed, including pharmacological and non-pharmacological therapies. One of the non-pharmacological approaches that can be done through the provision of a combination of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of a combination of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy in reducing pain and anxiety in postoperative patients. Research design: This study is a quasi-experimental study with a pre-post test control group design approach. The consecutive sampling technique was used to determine the sample by sequentially numbering respondents with odd numbers for the control group and even numbers for the intervention group, with a total of 40 participants divided into two groups: 20 participants in the control group who received progressive muscle relaxation and 20 participants in the intervention group who received a combination of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy. This study used instruments of the Visual Analogue Scale (VAS) to measure pain and the State Trait Anxiety Inventory (STAI) to measure anxiety. Results: The paired - test in the control group and the Wilcoxon test in the intervention group showed a significant difference in the level of pain and anxiety before and after getting treatment in each group with p = 0.000 (p < 0.05). However, the Mann- Whitney test on pain between groups after treatment (p = 0.665 > 0.05) and the Independent t-test on anxiety scores between groups after treatment (p = 0.915 p > 0.05) each showed no significant difference. Conclusion: The use of progressive muscle relaxation combined with lavender aromatherapy had a greater reduction in pain and anxiety than those given progressive muscle relaxation alone. There was no significant difference in the reduction of pain and anxiety after treatment between the progressive muscle relaxation group and the combination group of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy. Recommendation: Further research with larger samples and more diverse designs is needed to further explore these findings."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library