Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendi
Abstrak :
ABSTRAK
Stabilitas struktur turbin angin terapung lepas pantai diperlukan agar turbin angin bisa bekerja di laut lepas. Pembatasan pergerakan rotasi pitch bisa dijadikan kategori stabilitas struktur. Stabilitas struktur bisa ditentukan apabila respon struktur terhadap gaya eksitasi diketahui. Analisa untuk mengetahui respon struktur bisa dilakukan dengan coupled atau uncoupled. Analisa coupled memakan banyak waktu dan biaya. Untuk menganalisa respon struktur juga bisa dilakukan dengan analisa uncoupled dengan analisa frekuensi domain yang cukup efisien dan murah.

Pada penelitian ini dilakukan tiga simulasi untuk mengetahui pengaruh parameter tersebut terhadap respon struktur. Simulasi pertama adalah simulasi model struktur tension leg platform MIT dan NREL, kedua adalah simulasi kondisi lingkungan laut atau sea state, dan ketiga adalah simulasi kedalaman laut.

Analisa coupled dengan metode frekuensi domain menunjukkan hasil yang cukup akurat untuk kondisi laut nornal. Pada simulasi pertama menunjukkan tension leg platform NREL mempunyai stabilitas yang lebih baik dari tension leg platform MIT. Semakin meningkat sea state, pengaruh gaya gelombang terhadap stabilitas rotasi pitch semakin besar sedangkan pengaruh gaya angin semakin kecil. Stabilitas tension leg platform NREL dapat dikategorikan sangat baik, Hal ini dilihat dari semua simulasi dan variasi, kategori stabilitas tension leg platform NREL masuk dalam kategori operating, kecuali pada variasi sea state 8 yang dalam kategori survival.
ABSTRACT
Structure's stability is needed by floating offshore wind turbine so its can be operated in the open sea. Limitation in pitch motion can be the categorization of structure stability. The stability of structure can be defined by knowing the structural responses. Analysis for structural responses can be done by coupled or uncoupled. Coupled analysis will consume more time and cost. So, uncoupled analysis with frequency domain can be choosen to make the analysis efficient and cheaper.

In this research, uncoupled analysis with frequency domain will be used in the calculation of structural responses. The first simulation is tension leg platform MIT and NREL structure model. Second, simulation of sea state, and the last one is simulation of depth of sea.

Uncoupled analysis with frequency domain method have good accuracy for normal sea state. In the first simulation, tension leg platform NREL have more stability in pitch than tension leg platform MIT. Increasing sea state affected the increase influence of wave force on pitch, and the decrease the influence of wind and current force on pitch. Tension leg platform NREL have good stability in pitch. This can be seen from the result of all simulation and variation, the tension leg platfrom NREL in operating category beside the variation of sea state 8 which ic catagorized as survival.
2011
T31672
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi
Abstrak :
Kebijakan subkontraktor dalam suatu proyek konstruksi dapat mencapai 80 - 90% dari total biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sehingga subkontraktor mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja biaya akhir proyek. Kebijakan tersebut mencakup berbagai proses konstruksi, salah satu di antaranya adalah pengawasan dan pengendalian. Terdapat beberapa faktor dalam pengawasan dan pengendalian yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. Walaupun faktor-faktor yang teridentifikasi tersebut mempunyai peluang terjadi yang hampir sama, penilaian terhadap masing-masing faktor tersebut berbeda-beda pada tiap-tiap proyek konstruksi. Sehingga untuk mengetahui besarnya cost overruns yang sebenarnya ditimbulkan digunakan analisis dengan metode fuzzy. Namun, sebelumnya dilakukan analisis resiko, analisis korelasi, dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan 2 (dua) faktor yang berpengaruh paling signifikan dan prioritas tertinggi. Kedua faktor tersebut digunakan dalam kuisioner untuk mendapatkan data primer untuk analisis dengan metode fuzzy. Analisis resiko, korelasi, dan AHP menghasilkan 2 (dua) faktor yang signifikan dan prioritas tertinggi yaitu Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat kurang baiknya administrasi dan dokumentasi serta Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat konflik akibat informasi yang tidak jelas. Analisis menggunakan metode fuzzy dengan 25 kombinasi tingkat pengaruh dari kedua faktor tersebut menghasilkan cost overruns 0,54 - 0,71% dari total biaya subkontraktor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi
Abstrak :
Retakan transversal pada dek jetty berpola tertentu bisa mengidentifikasikan bahwa struktur tersebut mempunyai masalah direncana desain, rencana durabilitas ataupun pada proses konstruksi. Retakan pada beton merupakan hal yang normal terjadi. Namun, pada level tertentu retakan ini akan memberikan perasaan tidak aman dan nyaman kepada pengguna fasilitas yang ada. Laporan ini merupakan hasil dari laporan investigasi yang telah dilakukan pada proyek yang memiliki masalah retakan transversal pada dek nya. Pada investigasi tersebut dilakukan pada 3 bagian yang bisa berkontribusi terhadap retakan yang terjadi. 3 hal tersebut adalah standar kualitas yang berhubungan dengan material yang digunakan, metode konstruksi dan desain struktur. Hasil dari analisa yang telah dilakukan, tingkat absorpsi agregat kasar yang bisa menyebabkan shrinkage pada beton sedikit lebih tinggi tetapi menurut literatur bukan merupakan penyebab utama. Waktu pengecoran beton untuk dek trestle disarankan dilakukan teratur dengan mempertimbangkan suhu lingkungan pada saat itu. Efek perbedaan temperature pada struktur dan shrinkage sebaiknya diperhitungkan dan diameter dan pengaturan letak tulangan transversal perlu di-review kembali untuk menghindari pelemahan pada potongan transversal dek Jetty. ......Transverse cracking on trestle jetty deck with specific pattern can be some sign that the structures might be have some issued in the design pan, durability plan or in construction stages. Some crack in the concrete is normal to occurs but in the certain level, these cracks will make the user of the facilit feel unsafe and uncomfortable. These report os the results of investigation on the project that have transverse cracking issued on the deck. Based on the literature study, there are three things that might contribute usch as quality standards that related to materials and design mix of concrete, construction work’s method and structural design. Based on the analysis result, there some material quality such as absorption fine and coarse aggregate, concrete strength, cement content and the usage one design mix for all structures can make the deck likely to have transverse cracking. Construction method that related to the surrounding enviroment such as ambient temperature, concrete temperature, time of casting that affecting the cracks also. In the desain part, the analysis of loading from shrinkage and temperature gradient also can be the main issues if its not considered in the design.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahleza Tri Hendi
Abstrak :
Globalisasi dan liberalisasi di industri jasa angkutan udara membuat tingkat kompetisi semakin tinggi dan bisnis berubah lebih cepat dari sebelumnya. Setiap perusahaan dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan ini secara cepat. Perubahan tidak hanya berdampak pada keberhasilan untuk bertahan atau memenangkan persaingan bisnis, tetapi juga akan mempengaruhi cara dalam menjalankan bisnis. Perubahan ini mencakup perbaikan proses bisnis baik untuk proses yang berhubungan dengan penanganan pelanggan, proses penciptaan produk-produk baru berupa layanan penerbangan, maupun perubahan dalam pengorganisasian dan pengelolaan perusahaan. Perencanaan SI/TI yang dilakukan secara strategis memungkinkan semua perubahan tersebut terwujud bagi terciptanya percepatan proses bisnis dan sebagai pemberdaya kegiatan bisnis. Demikian pula halnya dengan PT. XYZ sebagai salah satu maskapai penerbangan di Indonesia yang melayani jalur penerbangan domestik dan internasional dituntut agar dapat beradaptasi terhadap setiap perubahan bisnis dengan tangkas. Setiap tahun unit bisnis menyampaikan kebutuhan SI/TI untuk dimasukkan kedalam rencana kerja SI/TI. Dengan cara seperti ini akan membuat perencanaan SI/TI menjadi tidak terintegrasi, bersifat parsial, hanya memenuhi kebutuhan satu unit. Sebagai contoh Reservation system dibangun hanya untuk memenuhi kebutuhan unit niaga, sedangkan aplikasi Revenue Accounting dibangun hanya untuk keperluan unit keuangan tanpa memperhatikan kebutuhan di unit lain dengan seksama. Saat ini ditengah perubahan yang datang dengan cepat, pengambilan keputusan harus ditentutkan dalam hitungan jam, seperti pembukaan atau penutupan rute penerbangan. Namun dengan kondisi sistem informasi yang stand alone dan tightly coupled biasanya dibutuhkan usaha yang lebih besar, demikian juga dengan data yang tidak akurat membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lama. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perencanaan strategis sistem informasi dengan menggunakan metodologi yang umum. Proyek Akhir ini bertujuan untuk membuat perencanaan strategis sistem informasi untuk PT. XYZ, yang sejalan dan searah dengan strategi bisnis untuk mendapatkan competitive advantage dengan menggunakan kerangka kerja 'Ward dan Pepard'. Dengan tujuan akhir agar PT. XYZ dapat memenangkan persaingan bisnis dalam industri jasa angkutan udara.
Globalization and liberalization in the airline industry has made competition level higher and business is changed faster than before. Companies must adapt to respon the changes rapidly. Changes not only impact to sustain their success or win the business competition but also affect the way of doing business such as how the business interacts with customers, how it produces products like services in airline business, and how it is organized and managed. IS/IT planned strategically can make all this changes happen to accelerate business procesess and enabling business activity. XYZ as one of Indonesian airline which serves domestic and international flights needs to adapt the business changes more agile. Annually each unit will submit its business requirements to be consolidated in an IS/IT plan. This way of planning will create an IS/IT plan as non integrated plan, it may only give solution to a number or even single unit. For example Reservation System developed to meet the requirement of commercials business unit and Revenue Accounting was developed for financial unit with limited consideration about the data needs for other process in other system. Nowdays, in couping with the rapid changes, business decisions should be taken within hours such as to open or close flight route. However the use of stand alone and tightly coupled system usually requires extra effort, creates inaccurate data that leads to slow down the decission making process. Therefore, IS/IT needs to be planned and managed strategically through strategic planning of information system using common methodology. The objective of this 'Final Project' is to propose the strategic planning for information systems using Ward and Pepard framework for XYZ that align with the business strategy to gain competitive advantage to win the competition in the airline industry.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library