Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heriyanto
Abstrak :
Penulisan tesis ini hendak membangun semacam multi-dialog, yaitu dialog antara filsafat dan sains, antara filsafat dan budaya/pemikiran kontemporer, antara filsafat dan problem/krisis global, dengan segenap subject-matter di dalamnya seperti dialog antara manusia dan alam, antara manusia dan Tuhan, antara fakta dan nilai, antara kesadaran dan materi, antara jiwa dan tubuh, antara subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui, dan antara `aku' dan `yang lain'. Penulis tesis berpendapat bahwa dialog itu hanya dapat terwujud, di antaranya, melalui studi filosofis yang relevan, yaitu filsafat holisme-ekologis. Dialog filsafat dengan sains dan kehidupan dunia global semakin urgen dirasakan karena kita melihat ketimpangan yang semakin menganga antara wilayah pemikiran filsafat dengan wacana sains dan praksis kehidupan. Perkembangan sains kontemporer telah sedemikian pesat sehingga manusia seakan tidak sanggup lagi memahami dan memaknainya dalam konteks kemanusiaan. Begitu pula, perkembangan global dengan segenap problem dan krisis di dalamnya menuntut cara pandang, visi dan paradigma yang lebih mampu memahami kompleksitas dan dinamika jaringan kehidupan global yang makin terkait satu sama lain, tersalinghubungkan dan saling mempengaruhi. Jika dialog ini tidak segera dilakukan, maka hanya akan memperburuk problem dan krisis global serta memperdalam apa yang disebut oleh Fritjof Capra sebagai "krisis persepsi". Latar belakang pokok tesis ini dapat diwakili oleh pemyataan R.D. Laing: "Kita telah menghancurkan dunia secara Mori sebelum kita menghancurkannya dalam praktek " Dan gagasan sentral tesis ini adalah bahwa terjadinya krisis persepsi yang menyertai pelbagai problem dan krisis global yang kompleks dan multidimensional terkait erat dengan pandangan dunia manusia modern umumnya yang telah dianut selama tiga ratus tahun terakhir; pandangan dunia itu kita namakan sebagai "paradigma Cartesian-Newtonian". Paradigma ini pada mulanya merupakan cara pandang pemikiran dan sains modem yang mekanistik, atomistik dan reduksionis. Karena sains dan pemikiran modern berperan utama dalam mengkonstitusi peradaban modern, maka secara alamiah paradigma Cartesian Newtonian itu berkembang secara pervasif, mendalam dan menghegemoni manusia modern umumnya baik disadari maupun tidak. Ditemukan bahwa karakteristik pokok paradigma Cartesian-Newtonian adalah dualisme yang tegas antara kesadaran dan materi, antara jiwa dan tubuh, subyek dan obyek, yang mencakup wilayah ontologis dan epistemologis. Kecuali secara teoritis tidak dapat lagi menjadi kacamata untuk memahami realitas, secara praksis paham dualisme ini bermuara kepada pelbagai konflik serius antar sesama manusia dan antara manusia dengan alam semesta. Krisis ekologis merupakan salah satu dampak nyata dart dualisme paradigma Cartesian-Newtonian. Sesuai dengan karakter paradigma alternatif yang ditawarkan, yaitu holistik dan ekologis, metode yang digunakan untuk membangun paradigma itu pun menggunakan pendekatan holistik, sistematik, dan ekologis. Cara pandang seseorang terhadap realitas merupakan agregat dari pandangan dunia yang dianut dalam wilayah ontologi, kosmologi, epistemologi, ekologi, dan juga antropologi. Dengan perthnbangan itu, agar paradigma baru yang dikehendaki dapat menjadi alternatif terhadap paradigma Cartesian-Newtonian dalam era post-positivisme ini tentuharus mengandung pandangan dunia yang mencakup wilayah ontologi, kosmologi, epistemologi, ekologi, dan antropologi. Oleh karena itu, tesis ini memanfaatkan gagasan-gagasan beberapa filsuf yang dianggap selaras dan sinergis sedemikian sehingga dapat dirakit (disintesis) secara organis membangun sebuah pandangan dunia baru, paradigma baru yang kita namakan filsafat holisme-ekologis. Beberapa filsuf dan pemikir yang menjadi acuan utama penulisan tesis ini adalah Mulla Sadra, Alfred North Whitehead, Gregory Bateson, Fritjof Capra, dan Ame Naess; mereka secara berturut-turut menyumbang gagasan pemikiran dalam ontologi, kosmologi, epistemologi dan ekologi, serta antropologi yang masing-masing pemikir memilikinya. Diperoleh bahwa mereka memiliki kesamaan pokok yang sesuai dengan tema sentral tesis ini, yaitu pandangan yang holistik dan ekologis terhadap realitas dan pengetahuan mengenai realitas. Berpandangan holistik artinya lebih memandang aspek keseluruhan daripada bagian-bagian, bercorak sistemik, terintegrasi, kompleks, dinamis, non-mekanistik, non-linier. Berpandangan ekologis maksudnya memandang bahwa segala sesuatu di alam raya mengandung nilai-nilai intrinsik; bahwa alam kosmos merupakan jaringan yang saling terhubungkan serta merupakan sistem hidup yang berkemampuan self: organization. Mereka sama-sama memiliki sense of sympatheia atau participant consciousness sedemikian sehingga mereka merasakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari alam raya yang sungguh mempesona (enchantment of the world). Mereka menolak keras pelbagai bentuk keterpilahan, fragmentasi dan pengisolasian baik pada ranah ontologis maupun ranah epistemologis. Umumnya mereka juga mengkritik tajam metafisika Aristotelean yang dianggap cenderung membakukan realitas yang dinamis. Mulla Sadra berhasil menjelaskan relasi yang alamiah dan substansial antara kesadaran dan materi, jiwa dan tubuh, melalui prinsip gerak trans-substansial; bahwa jiwa dan tubuh merupakan dua tingkat gradasi eksistensi dalam kesatuan lautan eksistensi. Whitehead membangun kosmologi yang menempatkan alam raya sebagai suatu organisme atau sistem hidup dengan penekanan kepada `proses', `becoming' daripada `being', relasi, kreativitas, dan prinsip pansubyektivitas. Bateson menyumbang gagasan-gagasan epistemologis yang lebih menganggap primer 'pola' daripada materi, `relasi' daripada entitas, context daripada content, kualitas daripada kuantitas, keseluruhan daripada bagian-bagian. la membangun Teori Sibemetika yang menempatkan pikiran (Mind) sebagai sesuatu yang imanen dalam sistem sebagai suatu keseluruhan. Capra merupakan kompilator yang merangkum pelbagai fenomena perkembangan pemikiran dan sains mutakhir melalui kajian epistemologi dan cara pandang mengenai realitas, visi dan nilai. la menyebutkan terjadinya pergeseran paradigma dari `self-assertion' menuju `integration' yang mencakup perubahan cara berpikir dan nilai-nilai. Arne Naess mencoba mengejewantahkan gagasan-gagasan ekologis para fiisuf, terutama Whitehead, dalam semangat aktivisme dan gerakan ekologis yang ia sebut sebagai Gerakan Ekologi Dalam (Deep Ecology Movement). la mendekonstruksi pengertian `self manusia modern yang cenderung antroposentristik-egoistik dan menawarkan konsep `self yang kosmik, ekosentristik, dan imanen dalam sistem yang lebih besar. Dengan demikian, beberapa karakter utama paradigma holistik-ekologis dapat disebutkan sebagai berikut. Pertama, sistem ontologis yang dinamis, eksistensial dan menyatukan kesadaran-materi. Realitas lebih dilihat sebagai jaringan kehidupan yang saling terkait erat, interkoneksi dan interdependensi antar bagian-bagian dan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya. Kedua, epistemologi yang mengintegrasikan subyek `yang mengetahui' dan obyek `yang diketahui', imanensi kesadaran subyek dalam sistem sebagai suatu keseluruhan. Pengetahuan tidak terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan seperti etika dan estetika; bahwa fakta dan nilai tidak terpisahkan. `Mengetahui' adalah proses kehidupan, kreativitas yang mengkonstitusi realitas; `mengetahui' adalah `mengada', suatu proses transformasi nilai-nilai eksistensial kemanusiaan. "Berpikir seperti alam berpikir" merupakan salah satu adagium epistemologi yang dianut dalam paradigma holisme-ekologis. Ketiga, berkarakter dialogis-sintesis dan realis-kritis sehingga dapat berdialog dengan pelbagai wilayah peradaban manusia, seperti wacana wins, pemikiran kebudayaan kontemporer dan realitas kehidupan global. dengan segenap problemanya.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T2277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imron Heriyanto
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang kraton di masa kini. Dalam penelitian ini ditunjukkan sebuah proses adaptasi yang dilakukan oleh kraton terhadap keadaan sosial dan kebudayaan yang telah berubah dari kondisi awalnya. Penelitian mengenai hal ini akan dilihat secara spesifik pada momentum penyelenggaman kegiatan Upacara Panjang Jimat di Kraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat. Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropologis, dengan menggunakan pendekatan khasnya, yaitu metode kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, sebagai teknik utama pengumpulan datanya, penelitian ini berusaha menggali informasi mengenai keadaan obyektif kraton pada saat ini, baik mengenai sisi materialnya maupun aktivitas-aktivitasnya yang kemudian dihubungkan dengan keadaan lingkungan fisik, sosial, dan kebudayaan di sekitarnya yang telah dan sedang berubah. informasi mengenai hal tersebut dilihat secara holistik dan dalam perspektif lokal. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan yang telah dan sedang terjadi di lingkungan Cirebon telah mempengaruhi situasi dan kondisi Kraton Kasepuhan. Perubahan sosial dan kebudayaan tersebut, di antaranya, telah mempengaruhi keseragaman tata cara hidup tradisional. Kraton sebagai institusi yang terlahir dari tradisi lama, pun tidak luput dari pengaruh perubahan tersebut. Sebagai sebuah langkah adaptasi terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya, kini Kraton Kasepuhan telah membangun sebuah pola baru kehidupan sosial dan kebudayaan yang ditata menurut kerangka kerja struktur sosial dan kebudayaan yang berubah-ubah. Kehadiran Yayasan Kraton Kasepuhan di institusi tradisional ini, telah membawa angin perubahhan. Penerapan tata kerja birokrasi modern di yayasan ini, bersamaan dengan masih berlakunya sebagian kecil dari tata kerja birokrasi tradisional yang ada, telah membuat kraton tidak lagi hadir sebagai sebuah institusi ekseklusif melainkan justru hadir sebagai sebuah institusi yang terbuka; sebuah institusi yang dapat diajak bekerja sama oleh institusi manapun. Keberadaan Yayasan Kraton Kasepuhan sebagai organisasi berbadan hukum formal tersebut semakin mengukuhkan identitas Kraton Kasepuhan pada masa kini. Fenomena tersebut jelas sekali terlihat dalam penyelenggaraan kegiatan Upacara Panjang Jimat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Heriyanto
Abstrak :
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka pen ja jahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidk sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Demikian bunyi alinea pertama Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pencantuman alasan-alasan mengapa Indonesia perrlu merdeka - bahkan bahwa segala bangsa berhak merdeka (menentukan nasibnya sendiri) - dalam suatu Pembukaan Undang-undang Dasar Negara tentulah menyiratkan makna yang kuat. Paling tidak pengalaman penderitaan di bawah kekuasaan bangsa acing selama lebih dari tiga setengah abad mengajarkan kepada bangsa ini betapa pentingnya kemerdekaan bagi kehidupan suatu bangsa. Suasana hidup bebas dari penjajahan, rasa lepas dari keterpaksaan untuk tunduk pada kehendak orang atau bangsa lain begitu diperjuangkan dengan tetesan air mata dan simbahan darah dari berjuta rakyat selama sekian abad. Hal yang sama terjadi juga pada bangsa-bangsa lain?.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayak Heriyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Iran sebagai negara yang berpenduduk kurang lebih 70 juta jiwa (2006) telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan terutama dalam bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini sudah barang tentu membutuhkan sumber energi yang besar pula mengingat hampir 90% masyarakat Iran menggunakan energi listrik dalam menjalankan aktifitas, dan memenuhi kebutuhan mereka. Teknologi nuklir yang dirniliki Iran merupakan satu-satunya solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi pcngganti minyak. Teknologi nuklir ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat Iran, sehingga pemerintali Iran harta menjaga, mengembangkan, bahkan kalau perlu mempertahankannya dari hambatan dan tekanan baik yang datang dari dalam ataupun dari luar negerinya, mengingat teknologi nuklir Iran sudah menjadi kebutuhan dan kepentingan nasional mereka.

Namun dalam perjalanannya, pelaksanaan kepentingan nasional ini tentyata mendapat hambatan, tekanan, bahkan ancaman dari negara luar terutama Amerika Serikat dan Israel. Kecurigaan akan penyalahgunaan tehnologi nuklir untuk energi menjadi tehnologi senjata nuklir merupakan akar pennasalahan berubahnya kasus nuklir Iran sebagai kasus domestik menjadi kasus internasional. Pemerintah Iran terpaksa hares mengeluarkan kebijakan luar negerinya untuk mernbenarkan, membela, dan meyakinkan dunia intemasional bahwa program nuklir Iran adalah untuk tujuan damai. Terjadinya perbedaan pandangan tentang kasus nuklir Iran yang terjadi antara pernerintah Iran dengan AS, Israel, serta beberapa negara lainnya, telah memaksa kedua belah pihak melakukan berbagai macam cara demi tercapainya tujuan mereka. AS, Israel dan beberapa negara lainnya selalu menekan Iran dengan ancaman akan membawa kasus nuklir Iran ke DK PBB dan akan menjatuhkan sanksi kepada Iran apabila Iran tetap dengan pendiriannya melanjutkan program nuklirnya. Sementara pemerintah Iran seolah oleh tidak memperdulikan ancaman itu dengan keyakinan bahwa program nuklirnya tidak menyalahi aturan yang ditetapkan oleh IAEA, juga keanggotaan negara-negara NPT.
ABSTRAK
Iran as a country which has population approximately 70 million (2006) has experienced significant economic growth, especially in industry field, science and technology. This economic growth need a laver number or energy especially considering 90% or Iranian need electricity to do their activities and to iul.111 their need. Iran's nuclear teclinology is an altennualive solution to fulfill their national energy need. Nuclear program has become Iran's national interest so that Iran concluded several contracts for construction of nuclear plants and the supply of nuclear fuel. By the time of the Islamic Revolution in January 1979. Iran's nuclear program has considered on the most advanced in the Middle East.

'Concurrently, United Stated (US), Israel, and Europeans Unior Trio (EU riot accused that Iran's nuclear program as their national interest has continued to maintain that Iran is pursing an underground nuclear weapons program. And while this claim has not yet been substantiated by I AEA inspections, proponents argue tht-t hvan has violated the NP T and that the country's nuclear file should, in turn, be referred to the United Nation Security Council (UNSC) for its review. For its part, Iran's foreign policy try to convince international community dun Iran's nuclear prngrarn is a contituues to assert that pursues a nuclear progr:an with only peaceful application. While Iran's government believes that the situation may he resolved diplomatically.
2007
T 17718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmi Heriyanto
Abstrak :
Invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003 pada saat rezim Saddam masih berdiri dan memiliki ancaman bagi keamanan dunia harus dilakukan dalam upaya menjaga perdamaian dunia, khususnya di wilayah Timur Tengah. Dukungan pemerintahan Irak pada saat itu yang mendukung keberadaan terorisme, sangat bertentangan dengan keputusan AS untuk menyatakan perang terhadap terorisme (war on terrorism). Pasca runtuhnya rezim Saddam Hussein sebagai penguasa Irak sebelumnya tidak langsung membawa Negara Irak kepada suatu keadaan yang stabil. Sebaliknya situasi pada saat itu timbul banyak pemberontakan, dan banyak peperangan antara kelompok etnis di Irak itu sendiri. Sampai akhirnya AS membantu untuk pemilihan dan penyusunan Pemerintahan Irak yang baru dibawa Presiden Jalal Talabani. Namun kekuatan keamanan Irak saat itu masih lemah dan membutuhkan bantuan keamanan dari AS terutama untuk menjaga stabilisasi rezim yang baru. Keberadaan minyak di Irak juga memerlukan keberadaan militer AS di Irak dalam rangka memastikan akses AS terhadap minyak tetap ada. Banyaknya potensi yang belum tergali dari Irak dapat membantu proses pembangunan Negara Irak yang sebelumnya hancur karena perang. Disamping itu, dengan adanya akses AS terhadap minyak, dapat membantu kestabilan harga minyak dunia. Karena minyak tidak sepenuhnya dimiliki oleh Negara-negara di Timur Tengah. Keberadaan Negara-negara lain di sekitar Irak juga memerlukan keberadaan AS di wilayah Irak, untuk mengantisipasi adanya kekuatan lain yang ingin mendominasi maupun menguasai Irak. Keberadaan Irak yang masih dalam tahap pemulihan dan pembangunan kembali, masih memerlukan AS sebagai balance of power untuk menjaga kedaulatan serta keamanan terutama terhadap kekuatan Negara lain di sekitarnya. Terutama dengan kepemilikan nuklir maupun misil jarak jauh oleh Negara Iran yang dapat mengancam Negara-negara sekitarnya di kawasan Timur Tengah.
US Invasion to Iraq on 2003 should be carried on when Saddam still in charge on Iraq and is threatening the World Peace for ensuring that the World is still in peace, especially on Middle East Region. Iraq Government statement to support terrorism is opposing with US war on terrorism policy. The Fall of Saddam Regime on Iraq doesn?t bring Iraq instantly to peace. On the contrary, many insurgent attacks happen and threatening Iraqi people, even between internal ethnics in Iraq. Until US is form and build a new government in Iraq, lead by President Jalal Talabani. Still, US presence in Iraq is needed to ensure stabilization new regime Iraqi government and overcome insurgencies. Presences of Oil in Iraq also need US Presence in Iraq to ensure access to Oil still available. Many oil potential in Iraq that still not explored could be used to help Iraqi new government to build the city and infrastructure who previously ruined because of the war. Besides that, with the availability US access to Oil in Iraq could help to stabilize world oil price. Because oil price is not entirely owned by Middle East Countries. Neighboring Countries around Iraq need US Presence in those countries, to prevent and overcome any other domination from any countries to be US rival especially in dominating Iraq. Iraq's current condition that still in the rebuilding and recovery process, still indefinitely needs US as balance of power to ensure sovereignty and security especially in order to balancing other nations power around Iraq. US concern about nuclear power and long range missile abilities on Iran that could have possibility in threatening other countries around in the Middle East Region.
2009
T26130
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Heriyanto
Abstrak :
Latar belakang Pelayanan kesehatan yang bermutu mempakan salah satu kcbutuhan dasar bagi semua masyarakal. Masyarakat menuntut layanan yang lcbih baik, yaitu suatu layanan yang tidak hanya semala mendapatkan pemeriksaan fisik, tetapi juga suatu Iayanan yang ramah, berkesinambungan dapat diterima dan wajar Serta bermulu. Pengukuran mutu layanan dapat di lakukan secara subyektif mnupun secara obyektiti Pengukuran secara obyektif adalah pengukuran terhadap profesionalisme pelayanan seperti Standard Operating Procedurs. Standard Operating Procedurs adalah Suatu perangkat inslruksil langkah-langkah yang di bakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertenlu. Kasus diare merupakan kasus yang paling sering di jumpai di rumah sakit. Penatalaksanaan kasus diare pada anak sangat panting, karena kesalahan pada penanganan, dimana konsentrasi terhadap kebutuhan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat berakibat fatal yaitu kemalian. Dalam pengawasan pasien ini perawat dalam menjalankan tugasnya dituntut mtuk dapat menjalankan SOP yang telah di buat dan ditetapkan oleh mmah sakit pcnyedia jasa Iayanan kesehatan. Tujuan: Penelitian yang penulis lakukan bemgjuan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana gambaran serta apakah ada monitoring dan evaluasi pelaksanaan SOP wuhan keperawatan anak dengan diana oleh perawat di ruang rawat Rumah Sakit Rawa Lumbu. Metode penelitian: Rancangan penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan menganalisa data secara retrospektif dan dengan melakukan metode wawancara serta Focus Group Discussion terhadap perawat pclaksana, kepala unit ruangan, kepala bidang pcrawat dan dokter spesialis anak Rumah Sakit Rawa Lumbu. Hasil penelitian: Semua responden mengetahu adanya SOP diare pada anak dan mereka mengemhui bahwa sebagian perawat tidak menjalankan SOP tesebut, hal tersebut tenjadi di karenakan perbandingan jumlah perawat dan jumlah tempat tidur tidak seimbang Sementara itu monitoring dan evaluasi terhadap SOP belum pemah dilakukan. Kesimpulan: SOP muhan keperawatan diare pada anak saat ini sudah baik, tetapi pefawat ada sebagian yang belum memahami SOP tersebut dan belum secara lengkap menempkan SOP asuhan keperawatan diare pada anak di karenakan beban kerja perawai yang tinggi. Hal tersebut disebabkan antara Iain adalah tidak tersedianya alat penunjang kcgiatan pelaksanaan SOP juga tidak seimbangnya perbandingan jumlah perawai dan jumlah tcmpax tidur
Background: High quality health services were one of the basic needs in all communities. Community was urging for better services, services which do not only comprising of physical diagnosis, but also kind, continual, acceptable, appropriate and high quality services. Assessment of services quality could be done by either subjective or objective ways. Objective assessment was assessment of services professionalism such as Standard Operating Procedures (SOP). SOP is an instruction or steps protocol that has to be standardized in order to finish some routine work process. Diarrhea cases were ease which very probable to found in hospital. Management of diarrhea cases in children is very important, because of error in handling, such as in the concentration of electrolyte and fluid balance needs, could causing final consequences, in the end was death. When watching these patients, nurses who doing these jobs were urged to do SOP that have been made and signed by the hospital which supplying health services. Aim: Study which writer done was aimed to answer quwtions about how is the description and is there any monitoring and evaluation of children with diarrhea nursing care SOP implementation by nurses in Rawa Lumbu Hospital treatment room. Researching method: this study was designed using qualitative and quantitative method by analyzing data retrospectively and by doing interview method and Focus Group Discussion with practitioner nurses, head of the room unit, and podiatrist ofllawa Lumbu Hospital. Result of the study: All respondents knew the existence of diarrhea in children SOP and they knew that some nurses were not implementing the SOP caused by comparison of nurses and beds amount was unbalanced. ln the other hand, monitoring and evaluation of SOP were never being done before. Conclusion: Diarrhea in children nursing care SOP were good these time, but there were some nurses who have not understand these SOP and have not completely implementing the Diarrhea in children nursing care SOP because of nurse’s high workloads. This could be caused by such thing as instrument of the SOP implementation were not provided and the unbalanced number of comparison between nurses and beds amount.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34417
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atiet S. Heriyanto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Heriyanto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S21006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Praptoyo Heriyanto
Abstrak :
Limbah yang dihasilkan olch industri dewasa ini merupal-can suatu pcrmasalahan yang serius sehingga teknologi pengolahan limbah pun terus berkembang mengikuti semakin kompleksnya limbah yang ada. Bebempa limbah yang menjadi sorotan masyarakat antara lain adalah limbah logam berat serta limbah organik. Proses fotokatalitik merupakan altematif untuk pengolahan limbah logam berat dan limbah organik secara simuItan_ Salah satu Cara untuk meningkatkan eiisiensi proses fotokalalitik tersebut dapa! dicapai dengan merancang fotoreaktor yang tepat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dirancang reaktor fotokatalitik Cascade Reacfor (Reaktor Bertingkat) dan dilakukan uji kinerja terhafla p reaktor tersebut sehingga didapatl-:an kondisi reaktor yang optimum untuk reduksi fotokatalitik Cr(VI) dan degradasi fenol secara simultan. Percobaan yang dilakukan rnelipuri perancangan reaktor fotokatalitik skala pilot dan uji kinerja reaktor fotokatalitik unluk fotoreduksi Cr(VI) dan fotodegradasi fenol yang dilakukan secara simultan dengan menggunakan fotokatalis TIO2 Degussa P25 dalam bentuk slimy. Sebagai pendukung penelitian dilakukan pula fotoreduksi Cr(VI) dan fotodegradasi fenol secam terpisah. Parameter yang diuji meliputi konsistensi (ioading) katalis, laju sirkulasi, dan volume awal limbah. Kondisi optimum yang didapatkan untuk Reaktor Bertingkat (Cascade Reacior) adalah konsistensi katalis 0,5 g/L, Iaju sirkulasi 6 L/menit, dan volume limbah 6 L. Pagia kondisi reaktor optimum, reduksi Cr(VI) 40 ppm selama 6 jam operasi dan pH larutan 2 secara simultan mampu menunmkan konsentrasi Cr(VI) sampai 0,45 ppm, sedangkan untuk reduksi Cr(VI) secara terpisah hanya mampu menurunkan konsentrasi Cr(VI) sampai 5,26 ppm Pada kondisi reaktor optimum, degradasi fenol 40 ppm selama 8 jam operasi dan pH larutan 2 secara simultan mampu mendegradasi fenol sampai 1,9 ppm, sedangkan untuk degradasi fenol secara terpisah pada pH larutan 7 hanya mampu mendegradasi fenol sampai 5,45 ppm. Untuk pengolahan limbah secara simultan penambahan fenol yang optimum adalah 40 ppm untuk mereduksi Cr(VI) 40 ppm dimana dapat dicapai konversi reduksi Cr(VI) dari 98,18 % menjadi 99,2 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Heriyanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>