Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Kanker masih menjadi salah satu penyakit paling umum dan mematikan yang dikenal manusia dari tahun ke tahun. Kanker payudara adalah yang paling umum dan juga memimpin dalam konteks kematian akibat kanker. Deteksi dini kanker sangat penting agar penanganan yang efektif dapat dilakukan saat kanker masih jinak dan pada stadium awal dengan peluang penyembuhan yang lebih tinggi. Kelebihan dari spektrum Terahertz memenuhi kebutuhan akan metode deteksi kanker yang aman namun tetap memberikan hasil pencitraan yang baik. Berbagai teknik pencitraan kanker telah dikembangkan untuk membuat sistem pencitraan terahertz, termasuk antena yang digunakan untuk sistem tersebut. Namun, masih sedikit penelitian yang mengkaji fenomena dan tantangan yang terjadi di bidang penelitian ini. Penelitian ini mempelajari fenomena perambatan gelombang terahertz pada objek kanker payudara dengan mensimulasikan beberapa variasi skema. Variasi seperti polarisasi, jarak, dan tepi jaringan dipertimbangkan dalam penelitian ini.  Variasi terbaik ditentukan dengan mempertimbangkan aspek kuantitif dan kualitatif hasil baik menggunakan sumber plane wave dan antena. Polarisasi terbaik adalah polarisasi xy dengan standar deviasi 7.519. Jarak sumber ke objek terbaik adalah 11.5 mm dengan standar deviasi 12.317. Jarak sensor ke objek terbaik adalah 0.5 mm dengan standar deviasi 10.966. Jarak sumber dan sensor ke objek terbaik adalah 11.5 mm dan 0.5 mm dengan standar deviasi 14.956. Tipe jaringan berpengaruh terhadap hasil pencitraan dimana material dengan konstanta dielektrik berbeda menghasilkan hasil berbeda secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti lain untuk menentukan spesifikasi terbaik saat membuat sistem pencitraan THz.

---

Cancer is still one of the most common and lethal diseases known by humans throughout the years. Breast cancer is the most common one, which leads in terms of causes of cancer death. Early cancer detection is crucial so that effective treatment can be done when the cancer is still mild and in the early stages with higher chances of healing. The benefits of the Terahertz spectrum fulfill the need for a safe cancer detection method that still produces great imaging results. Various techniques for cancer imaging have been developed to create terahertz imaging systems, including an antenna used for the system. Still, there are only a few studies that investigated the phenomenon and challenges occurred in this field of research. This research studies the propagation phenomenon of terahertz wave on breast cancer object by simulating several scheme variation. Variation such as polarization, distance, and tissue type is considered in this study. The best variation is determined by considering qualitative and quantitative aspects, both using plane wave and antenna source. The best polarization is polarization xy with standard deviation of 7.519. The best distance between source to object is 11.5 mm with standard deviation of 12.317. The best distance between sensor to object is 0.5 mm with standard deviation of 10.966. The best distance between source and sensor to object is 11.5 mm and 0.5 mm with standard deviation of 14.956. Different types of tissue take effect to the imaging result where material with different dielectric constant results in different results quantitatively and qualitatively. This research can be used as a consideration and reference for other researchers to determine the best specification when creating a THz imaging system."

"Pencitraan THz merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pendeteksian dini kanker untuk mencegah dan meminimalisir angka kasus kanker, salah satunya kanker payudara. Pencitraan THz hadir untuk menjawab kelemahan-kelamahan yang ada pada teknik pencitraan sudah ada saat ini serta mempunyai karakteristik seperti non-ionizing, non-contact, non-destructive, dan mempunyai resolusi spasial yang tinggi. Pada penelitian ini, sebuah antena microstrip THz berbasis silikon dengan frekuensi 0.312 THz dirancang sebagai transmitter untuk melakukan pencitraan kanker payudara. Sebuah substrat silikon mempunyai permitivitas yang tinggi serta beguna untuk mengecilkan ukuran perangkat. Pada penelitian ini, antenna horn THz dengan konfigurasi array 5x5 dengan frekuensi 0.312 THz dirancang juga sebagai receiver untuk melakukan pencitraan kanker payudara. Objek yang dicitrakan adalah model phantom jaringan payudara berbentuk kubus dengan panjang rusuk 3 mm. Model phantom ini terdiri dari 3 tipe jaringan yaitu fat (ϵr = 2.41), fibrous (ϵr = 2.80), and tumor (ϵr = 3.15). Simulasi pencitraan Terahertz dilakukan menggunakan perangkat lunak CST Microwave Studio. Pencitraan THz dilakukan dengan skema 1 antena transmitter, 25 antena receiver, dan model phantom diantara kedua antena tersebut. Hasil simulasi pencitraan divisualisasikan menjadi gambar berwarna 2D yang didapat dari nilai power yang diterima oleh setiap antena receiver. Pada hasil simulasi pencitraan ini, hasil visualisasi belum berhasil mencitrakan model phantom dengan baik dikarenakan belum berhasil membedakan ketiga tipe jaringan degan baik dan telah dilakukan analisis terhadap hasil pencitraan ini berdasarkan perbedaan nilai power yang diterima pada setiap antena receiver dan berdasarkan pola farfield baik dari antena transmitter maupun receiver.

---

THz imaging is one of the techniques for early detection to prevent and minimize cancer cases, which one of the well-known cancers is breast cancer. THz imaging approaches address key deficiencies in available techniques nowadays and are typically non-ionizing, non-contact, non-destructive, and have a high spatial resolution. In this report, a THz silicon-based antenna with a frequency centered at 0.312 THz is proposed as a transmitter for application to breast cancer imaging. A silicon substrate has a high permittivity and is useful for device miniaturization. In this report, THz horn antenna with a frequency centered at 0.312 is also proposed as receivers for application to breast cancer imaging. The object that will be imaged is a phantom breast tissue model in cube shape with a side of 3mm. The phantom model consists of 3 tissue type, which are fat (ϵr = 2.41), fibrous (ϵr = 2.80), and tumor (ϵr = 3.15). CST Microwave Studio software is used to simulate Terahertz Imaging. THz Imaging is done with the scheme of one transmitter antenna, 25 receiver antenna, and phantom model between those antennas. The simulation results are visualized into 2D colored picture, which are obtained by the received power of each receiver antenna. In this imaging simulation results, visualization result hasn’t been able to image the phantom model properly because the results hasn’t been able to differentiate the three type of the tissue and analysis of the imaging results has been done based on the difference between the value of received power of each receiver antena and based on farfield pattern of the transmitter and receiver antenna."