Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ihsan
"Dalam pelaksanaan tugas pokok menegakkan hukum dan memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat, salah satu tugas yang dilaksanakan Kepolisian RI, adalah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya. penyidikan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan pencarian informasi. Informasi yang telah dikumpulkan ini kemudian digolong-golongkan, untuk dilihat segi manfaat dan peruntukannya yang dapat menunjang kegiatan pengungkapan suatu kasus. Selain itu kegiatan penyidikan ditata secara manajerial dan dilakukan dengan melibatkan disiplin ilmu lainnya, guna membantu kegiatan pengungkapan perkara.
Sebagai gerbang awal masuknya kasus pidana umum, penyidik Polri juga harus memahami mengenai pembuktian, kendati pun ketentuan pembuktian lebih ditujukan pada pengadilan tetapi kebanyakan terjadi bahwa yang pertama-tama menemukan bukti sehubungan dengan kejahatan adalah kepolisian dan disamping itu Undang-Undang Hukum Acara Pidana, menyebutkan bahwa tugas penyidikan adalah untuk mencari serta mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
Pasal 183 Undang-Undang Hukum Acara Pidana mensyaratkan minimal 2 (dua) alat bukti yang sah ditambah keyakinan hakim untuk menentukan salah atau tidaknya terdakwa. Berpijak dari ketentuan tersebut, maka penyidik setidak-tidaknya harus mengumpulkan minimal 2 (dua) bukti yang saling bersesuaian dan dari persesuaiannya itu membuat terang suatu tindak pidana.
Semakin canggihnya teknologi, modus operandi kejahatan juga dilakukan secara rapi dan semakin minim bukti yang ditemukan sehingga menyulitkan dalam pengungkapannya. Oleh karena itu, kepolisian juga harus mampu memanfaatkan ilmu dan teknologi dalam penyidikan tindak pidana agar pengungkapan tindak pidana berjalan lebih objektif. Disinilah peranan ahli dalam bidang tertentu yang latar belakang keahliannya ilmu pengetahuan dan teknologi membantu proses penyidikan dan keterangan yang diberikannya juga termasuk alat bukti yang sah menurut Undang-Undang Hukum Acara Pidana."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan
"Penelitian tesis ini menejelaskan bagaimana kebijakan luar negeri yang dijalankan oleh Aljazair dalam mendukung kemerdekaan Sahara Barat khususnya melalui hak menentukan nasib sendiri yang digelar melalui United Nation Mission for Referendum in Western Sahara (UN MINURSO) tahun 2007 ? 2015. Kolonisasi negara-negara Eropa pada abad ke-18 ternyata masih menyisakan beberapa permasalahan di Afrika Utara sampai saat ini. Maroko dan Sahara Barat merupakan negara yang dijajah Spanyol pada saat itu. Negara-negara di Afrika Utara yang dijajah oleh Eropa akhirnya berhasil melepaskan diri dan merdeka kecuali Sahara Barat. Permasalahan pun muncul saat Sahara Barat yang memiliki status sebagai non - self-governing diklaim sebagai wilayah otoritas Maroko. Penolakan atas klaim Maroko ini pun datang dari rakyat Sahara Barat dan juga negara tetangganya, Aljazair. Menghindari konflik yang lebih parah, rakyat Sahara Barat banyak yang pindak ke wilayah Aljazair bernama Tindouf. Untuk menganalisa permasalahan tersebut, penelitian ini akan menggunakan teori Kebijakan Luar Negeri, Konsep Geostrategi dan Konsep Kekuatan Regional. Penelitian ini menghasilkan beberapa pendapat bahwa ada beberapa kepentingan yang dijalankan Aljazair melalui kebijakan luar negerinya untuk terus mendukung Sahara Barat mendapatkan kemerdekaannya. Diantaranya lokasi strategis Sahara Barat bagi Aljazair. Kedua yakni potensi Aljazair untuk menjadi pusat kekuataan baru di wilayah Afrika Utara.
......This research explain comprehensively how is the foreign policy of Algeria in Western Sahara?s freedom especially through Self Determination that held in United Nation Mission for Referendum in Western Sahara in 2007 until 2015. Colonization of European states over Africa in eighteen century remains several problems in North Africa until now. Morocco and Western Sahara territory was colonized by Spain at that time. Most of states in Africa continent which were colonized by European states declared their independences except Western Sahara. The problem started when Western Sahara claimed by Morocco as a part of territory of Morocco based on the document from Spain. The ignorance of Morocco?s claim was coming up from Western Sahara people (Sahrawi) and also Algeria as a neighbor state of Morocco and Western Sahara. To escape worsening violence, Sahrawis move to Tindouf under region and full assistance of Algeria. In analyzing the issue, this research uses Foreign Policy, Geostrategic Concept and also Regional Power Concept to argue that there are some several reasons why Algeria?s Foreign Policy still continues to support the freedom of Western Sahara people through self determination."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Bakir Ihsan
"Tesis ini menelaah tentang hubungan Islam dan militer di Indonesia. Fenomena yang diambil sebagai studi kasus adalah peristiwa yang berlangsung selama masa tahun 1990-1998. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pada masa tersebut berlangsung perubahan hubungan yang lebih baik di antara keduanya di bandingkan dengan masa sebelumnya. Adanya perubahan tersebut terlihat dari pola interaksi di antara kedunya dan wacana yang berkembang pada masa tersebut.
Model analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah bersifat analitis-kritis terhadap berbagai perspektif atau teori tentang hubungan agama (Islam) dengan militer di Indonesia. Data-data yang diperoleh dijelaskan secara dekonstruktif (genetic explanation) dengan berusaha menelusuri latar belakang munculnya suatu gejala. Oleh sebab itu, penjelasan ini menggunakan cara melacak masalah yang sedang diteliti dimulai dari akar sejarahnya, di samping variabel-variabel yang mempengaruhi (independent variable) hubungan di antara keduanya sebagai tolak ukur bagi hubungan tersebut. Dengan cara ini terbangun sebuah analisa yang komprehensif tentang realitas hubungan yang sesungguhnya antara Islam dan militer.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Prosedur penelitian ini menghendaki adanya analisa-analisa terhadap data-data yang terkumpul dari berbagai sumber, baik primer maupun sekunder. Bahan primer meliputi naskah-naskah, baik berupa buku, makalah, maupun karya-karya ilmiah lainnya, serta laporan jurnalistik yang terkait dengan masalah Islam dan militer di Indonesia. Wawancara juga dilakukan untuk menambah eksplorasi dan elaborasi terhadap penelitian ini.
Di samping itu, digunakan pula bahan-bahan lain, sebagai bahan sekunder, yang diperoleh melalui data lapangan (field research) dan wawancara (interview) dengan tokoh-tokoh yang dianggap representatif dan berkompeten dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, baik dari kalangan militer maupun dari kelompok Islam, serta pengamat.
Dari penelitian ini diperoleh penjelasan bahwa sejak awal tahun 1990-an terjadi perubahan hubungan yang lebih baik antara umat Islam dengan militer. Pada masa itu, hubungan kedua kekuatan (Islam dan militer) tersebut mengalami kelenturan. Ketegangan hubungan yang berlangsung sejak awal tahun 1970-an terlihat mulai mencair. Ada kedekatan-kedekatan hubungan, khususnya antara jajaran elit militer dengan elit umat Islam.
Kedekatan tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Secara umum factor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mendorong terjadinya perubahan hubungan antara umat Islam dengan militer adalah adanya transformasi orientasi yang berlangsung baik di dalam kelompok Islam maupun militer. Di kalangan umat Islam berlangsung perubahan orientasi politik dari legalistik-formalistik, yaitu orientasi yang ingin menegakkan Islam secara legal (konstitusional) dan formal (institusional) dalam tatanan kehidupan bernegara yang pluralistik ini, ke orientasi substansialistik, yaitu orientasi yang meletakkan Islam sebagai ajaran universal yang harus disosialisasikan melalui sikap dan perilaku (budaya) seluruh lapisan masyarakat, seperti keadilan, persamaan, dan musyawarah.
Perubahan orientasi ini menjadi peretas bagi keinginan sebagian umat Islam untuk menampilkan Islam secara legal-formal yang tidak disukai oleh militer. Mereka yang mempermasalahkan secara terang-terangan terhadap asas tunggal Pancasila mulai berkurang. Lebih dari itu, muncul wacana yang melihat adanya korelasi antara ajaran Islam dengan Pancasila. Oleh sebab itu, munculnya perilaku politik yang lebih substantif itu menjadi perekat relasi militer dengan umat Islam.
Begitu juga di kalangan militer muncul perubahan persepsi tentang Islam yang radikal, anti integrasi, dan ancaman bagi stabilitas negara. Hal ini terjadi terutama disebabkan oleh naiknya militer yang memiliki latar belakang pemahaman keislaman yang baik yang kemudian dikenal dengan istilah militer santri. Para militer muslim ini memandang Islam sebagai bagian dari Saptamarga yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara yang menjadi faktor eksternal bagi terjadinya perubahan hubungan umat Islam dengan militer adalah adanya kebijakan negara (political will) yang akomodatif baik terhadap umat Islam maupun terhadap militer yang memiliki latar belakang keislaman yang baik. Kepentingan politik negara (penguasa) terhadap umat Islam dan militer muslim ini telah memungkinkan munculnya titik temu antara umat Islam dengan militer.
Di samping itu, tuntutan global yang menghendaki adanya proses demokratisasi dan penghargaan terhadap hak asasi manusia di berbagai negara juga ikut menjadi faktor pendorong bagi perubahan politik yang berlangsung di Indonesia. Berbagai peristiwa pelanggaran hak asasi manusia dan perilaku represif militer yang terjadi di Indonesia menjadi soratan dunia internasional. Tidak jarang berbagai pelanggaran itu mengundang ancaman terhadap kelangsungan kerjasama Indonesia dengan dunia internasional. Kenyataan ini telah memaksa negara untuk memperhatikan dan membiarkan proses demokratisasi itu berjalan di negeri ini.
Berbagai faktor itulah yang mempertemukan umat Islam dengan militer, khususnya sejak awal tahun 1990-an. Secara politik, keduanya dipertautkan oleh kepentingan penguasa, sementara secara kultural mereka dipertemukan oleh adanya pemahaman yang sama tentang Islam. Tidak berlebihan apabila seorang Indonesianis, Harold Crouch menggambarkan semarak keagamaan yang muncul di lingkungan militer pada awal tahun 1990-an sebagai fenomena baru yang belum terlihat pada masa sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wahyu Ihsan
"Karies gigi merupakan penyakit gigi yang paling besar proporsinya dibandingkan dengan penyakit gigi dan mulut iainnya. Bila dilihat dari DMF-T dan prevalensi yang ada, kecenderungan rneningkat hampir setiap tahun. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka-angka tersebut tidaklah mudah mengingat terbatasnya tcnaga, sarana dan prasarana yang tersedia tennasuk anggaran. Dalam hubungan itu, Usaha Kesehatan gigi sekolah (UKGS) merupakan salah satu upaya yang dianggap mampu untuk rnenekan tingginya angka prevalensi karies gigi di masyarakat khususnya bagi anak Sekolah Dasar.
Studi ini bertujuan untuk rnemperoleh gambaran faktor-faktor linglcungan yang berhubmmgan dengan status karies gigi pada anak Sekolah Dasar kelas 6 di Kecamatan Idi Rayeuk. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Secriona! dan pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan sistem Cluster sebanyak 300 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi 94,3% dan DMF-T 2,l6. Bagairnanapun prevalensinya masih tinggi. Faktor jenis makanan jaj anan, kebiasaan konsumsi buah-buahan (food cleansing) per hari, frekuensi menyikat gigi dan kebiasaan waktu menyikat gigi,sena cara menyikat gigi mempunyai hubungan yang bcrmakna dengan status karies gigi anak. Sedangkan faktor frekuensi mengkonsumsi jajanan per hari secara statistik tidak bermakna dengan status karies gigi anal.
Studi ini menyarankan peningkatan supewisi oleh Dinas Kesehatan Iingkat II maupun tingkat I, bagi para Dokter Gigi Puskesmas harus membuat POA kerja tahunan, Pelatihan bagi tenaga UKGS dan guru Penjankes/ guru pengasuh UKS dan pendekatan kepada para orang tua murid/BP3 untuk sosialisasi program kesehatan gigi dan mulut. Hal lain juga perlu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kelancaran tugas-tugas pokok UKGS.
......Dental caries is the largest proportion of the dental sickness, the trend of DMF-T to increase every year. Some efforts have been undertaken not so easily due to the limitation of human resources, infrastmcture, and funding which mostly provided by government. The UKGS is one of the effort which attempt to increase the status of the community particularly Primary School Students.
This research aiming to obtain the description of the factors related to dental caries status for Primary School Students in ldi Rayeuk Sub-District. The Research design is Cross Sectional and the samples are students of Primary School which are randoming selected using the cluster system. Total sample are 300 students.
The research shown dental caries prevalence is 94,3 % and DMF-T 2,16. However, the prevalence remain high. The factor of various kind of snacks, food cleansing, dental floss trequency, and dental tloss habit, floss dental method had signiticant relationship with child dental caries status. While frequency factor snack consumed statistically has no significant relationship with child dental caries.
The research suggest for supervision improvement by Health District. The Dentists at the Primary Health Care must develop an appropriate Plan of Action in order to guide the activities. Training for UKGS staffs and the UKS teachers as well as approach to the parents to disseminate dental health programs should be well-planned. The study also suggests that the program need some improvements in infrastructures and suflicient funding as well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah untuk menentukan metode dekontaminasi mana yang paling optimal diantara yang sering kita gunakan berdasarkan penyatuan radiologis dan mikrobiologi. Dua puluh delapan fragmen tulang paha tikus Sprague dawley dikelompokkan menjadi 4 grup perlakuan.Tiap fragmen tulang tersebut mendapat kontaminasi Staphylococcus aureus, kecuali grup saline. Kemudian tulang dari tiap grup didekontaminasi dengan saline, Autoclave, povidone iodine 10% dan boiling. Kemudian direimplantasi dengan menggunakan K wireSetelah 8 minggu reimplantasi, pemeriksaan radiologi menunjukkan hasil bahwa grup povidone iodine menberikan hasil penyatuan radiologis dan resiko infeksi yang rendah dibanding Autoclave, Boiling, dan saline. Tidak dijumpai perbedaan statistik yang bermakna diantara grup Autoclave, povidne iodine, dan Boiling kecuali antara grup povidone iodine dengan saline.Dekontaminasi fragmen tulang yang terkontaminasi dengan povidone iodine 10% menghasilkan resiko infeksi yang rendah dan penyatuan radiologis yang lebih baik.

ABSTRACT
The study aims to determine the most optimal method of decontaminating bone regarding radiological union rates and microbiological culture. Twenty eight femur samplesfrom male Sprague dawley rats divided into 4 treatment groups. The bone samples were uniformly contaminated by broth containing Staphylococcus aureus, except the Saline group. The bone samples in each group underwent four different decontamination procedures: Normal Saline, autoclave, Povidone iodine 10%, and boiling, and reimplanted with Kirchner wire fixation. After 8 weeks reimplantation, radiological examination showed that povidone iodine had higher radiological union rate and lower infection rate compared to autoclave, boiling, and normal saline. No statistically significant difference was found in radiological union rate and bone graft infection rate among autoclave, povidone iodine, and boiling, except between povidone iodine and saline group. Decontamination of cortical bone sample by povidone iodine 10% offers the best balance between lower infection risk of contaminated bone and better union rate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ihsan
"ABSTRAK
Berdasarkan sejarah, terdapat kecenderungan bahwa suatu negara yang tengah mengalami kebangkitan memiliki kecenderungan untuk bersikap ekspansif terhadap negara-negara lainnya, seperti yang dilakukan oleh Jerman dan Jepang pada masa Perang Dunia. Pada saat ini, China merupakan salah satu simbol kekuatan dunia yang tengah mengalami pertumbuhan pesat. Sejalan dengan perkembangannya dalam bidang ekonomi dan militer, kebangkitan China juga berpengaruh terhadap negara-negara lainnya di Asia, terutama terkait dengan adanya motif ekspansionis dari negara tersebut. Pada saat ini, China terlibat dalam sengketa teritorial di Laut China Selatan dengan lima negara Asia lainnya. China memiliki klaim kedaulatan terhadap keseluruhan perairan yang memiliki signifikansi geopolitik dan ekonomi tersebut. Namun, meski melakukan peningkatan kapabilitas militernya, China tidak menginisiasi adanya perang teritorial di Laut China Selatan selama hampir dua dekade. Tesis ini berupaya meneliti tentang strategi keamanan China dari tahun 1949 hingga 2012 dengan menggunakan metode kuantitatif. Berdasarkan analisa korelasi variabel power dan strategi keamanan, diketahui bahwasanya China merupakan kekuatan status quo. Seiring dengan peningkatan power negara tersebut, strategi keamanannya memiliki kecenderungan bergerak ke arah yang non-konfrontatif.

ABSTRACT
Based on history, there is a tendency that a rising state behave expansively toward others, such as that carried out by the Germans and Japanese during the World War. Meanwhile, at the present time, China is one of great powers which has experienced growth very rapidly. As the progress in economic and military sectors, the rise of China also has a great influence to the other Asian countries as well, mainly related to its expansionist motives. At the moment, the Chinese are involved in the territorial disputes in South China Sea with five other Asian Countries. China has sovereignty claims over the entire waters which have economic and geopolitical significance. However, despite upgrading its military capability, it does not initiate a territorial war in the South China Sea for nearly two decades. This thesis seeks to examine China’s security strategy from 1949 to 2012 by using quantitative methods. Based on the correlation analysis of power and strategy, it is known that China is a status quo power. Along with the power increase, its strategy has a tendency to move towards a less confrontational approaches."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrovi Nur Ihsan
"Cakupan pelayanan suatu fasilitas P&R merupakan gambaran mengenai seberapa jauh jarak seseorang dari titik asalnya masih mau menggunakan fasilitas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model empiris untuk mengestimasikan cakupan pelayanan fasilitas P&R. Model cakupan pelayanan dikembangkan dalam nilai breakeven distance (BED). Model yang dikembangkan meliputi origin BED. Model dikembangkan melalui kalibrasi terhadap variabel-variabel penting pada karakteristik perjalanan, sosial-ekonomi, parkir dan angkutan umum dengan menggunakan teknik regresi linear. Total jarak dan total waktu tempuh dari titik asal ke titik tujuan akhir dengan pola perjalanan P&R merupakan variabel yang memiliki pengaruh besar pada model yang dihasilkan. Variabel yang berpengaruh pada model terbaik adalah total waktu tempuh dari titik asal ke titik tujuan akhir dengan pola perjalanan menggunakan fasilitas P&R.
......
Catchment area of a P&R facility can explain how far the users are willing to travel from their origin to this facility. The purpose of this study is to develop an empirical model of the P&R facility’s catchment area. The (model) of catchment area is developed by the value of breakeven distance (BED). The developed model covers BED origin. The model was developed through calibration of important variables correlated with the characteristics of the trip, socioeconomic, parking and public transportation utilizing linear regression method. Total travel distance and travel time with P&R from the origin to the destination are variables that have a major influence from the resulted model. Variable that have the best affects is total travel time with P&R from the origin to the destination."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nashrul Ihsan
"ABSTRAK
Tujuan Untuk mengetahui perbadingan efektivitas dan keamanan antara fakoemulsifikasi torsional dan transversal menggunakan parameter phaco time dan perubahan sel endotel dan ketebalan kornea sentral Metode Penelitian prospektif menggunakan katarak senilis NO 3 4 LOCS III yang dilakukan randomisasi menjadi dua kelompok torsional Ozil IP dan transversal Ellips FX Keluaran primer berupa phaco time sel endotel kornea ketebalan kornea sentral tajam penglihatan terkoreksi pada hari pertama ketujuh dan ke 30 pasca operasi Hasil Penelitian ini menggunakan 61 pasient Karakteristik dasar setara dan dapat dibandingkan Phaco time torsional CDE memiliki nilai kecil hingga hanya 1 3 phaco time transversal EFX Penurunan ECD kelompok torsional 7 9 dan kelompok transversal 8 9 Tidak ada perbedaan bermakna pada perubahan ECD dan CCT antara fakoemulsifikasi torsional dan transversal Simpulan Efektivitas dan keamanan kedua mesin fakoemulsifikasi torsional dan transversal tidak berbeda signifikan.

ABSTRACT
Purpose To compare the effectivity and safety between torsional and transversal phacoemulsification using intraoperative parameter phaco time and postoperative parameter endothelial cells and central corneal thickness changesMethods This prospective study with senile cataract eyes NO 3 4 LOCS III which randomized to have phacoemulsification using torsional Ozil IP or transversal Ellips FX Primary outcomes were phaco time endothelial cell density ECD central corneal thickness CCT corrected distance visual acuity with 1 7 and 30 days after phacoemulsificationResults The study included 61 patients Baseline characteristic were comparable The phaco time torsional CDE only one third of phaco time transversal EFX The results of the percentage of ECD loss were 7 9 in torsional and 8 9 in transversal No difference in ECD and CCT changes between torsional and transversal statistically Conclusions The effectivity and safety of torsional and transversal phacoemulsification did not differ significantly.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, [2016;2016, 2016]
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan
"Ketahanan Sekolah yang baik ditandai adanya kepemimpinan kepala sekolah yang kuat dan etos kerja guru yang tinggi. Sebuah arah pemikiran yang menjadi langkah awal dalam penyusunan tesis ini. Untuk menghasilkan pemahaman yang akurat berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan Etos Kerja Guru dalam upaya meningkatkan ketahanan sekolah di SMA Negeri kota Bekasi, dilaksanakan penelitian dengan metode campuran pada 3 sekolah SMA Negeri di kota Bekasi. Informasi yang diperoleh dengan mengadakan kuesioner tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap guru dan siswa, wawancara mendalam tentang etos kerja guru dan upaya peningkatan etos kerja guru, observasi lapangan, serta dokumentasi. Dalam diri kepala sekolah, kemampuan kependidikan, personal, relasional, intelektual dan keorganisasian menjadi indicator utama kepemimpinan agar sekolah dapat berkembang sesuai dengan visi-misi, tujuan sekolah serta dapat meningkatkan ketahanan sekolah. Etos kerja guru sebagai faktor lainnya ditandai melalui pemaknaan bahwa kerja adalah rahmat, amanah, panggilan, aktualisasi, ibadah, seni, kehormatan serta bentuk pelayanan. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri kota Bekasi sudah berupaya untuk menciptakan kondisi untuk menjaga tingkat ketahanan sekolah bahkan upaya untuk meningkatkannya. Adapaun tahapan-tahapan yang sudah dilakukan yaitu peningkatan kualitas manajemen sekolah, kedisiplinan, rasa kebersamaan-kepemilikan atas sekolah, saling menghormati, bekerja sesuai tugasnya dengan sungguh-sungguh dan tanggungjawab, berkomunikasi secara efektif-efisien, serta bertingkah laku sopan dan baik kepada setiap elemen sekolah.

Good schools resilience marked by strong principal?s leadership and high teacher?s work ethic, was the foundation concept for forming this thesis. To produce an accurate understanding related to school leadership and teacher Work Ethics in order to increase the resilience of schools in SMA Bekasi, research conducted by the mix method at 3 state high school in Bekasi city. Information obtained by conducting a questionnaire on school leadership to teachers and students, interview about teachers work ethic and how to increase it, observation, and documentation. Within the principal, the ability of educational, personal, relational, intellectual and organizational be a major indicator of leadership so that schools can develop in accordance with the vision, mission, goals, and can improve the schools resilience. Teacher?s work ethic as other factors characterized by the meaning that work is mercy, trust, calls, actualization, worship, art, honor and form of service. In general, it can be concluded that SMA Bekasi has sought to create the conditions to maintain the degree of schools resilience and even attempt to increase it. The steps that have been done is improving the quality of school management, discipline, a sense of community-ownership of the school, mutual respect, to work in accordance duties earnestly and responsibility, communicate effectively and efficiently, and behave polite and kind to each element of the school."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsan
"ABSTRAK
Lingkungan bisnis industri kayu dan furnitur telah berkembang dengan pesat dan semakin kompleks. Selain mementingkan fungsi dasar, banyak konsumen semakin mempertimbangkan desain sesuai selera pribadi guna mewakili jatidiri. Furnitur telah menjadi semakin bersifat identitas personal, sehingga konsumen cenderung menghindari membeli dengan desain dan produk yang sama dengan milik orang lain. Selain itu, sentimen isu lingkungan melalui isu ekolabeling turut membuat lingkungan bisnis industri kayu dan furnitur makin kompleks. Perubahan tersebut menuntut industri kayu dan furnitur meningkatkan mutu, desain dan standar eko-labeling dengan melakukan strategi inovasi yang tepat untuk menciptakan daya saing yang berkelanjutan .Inovasi menjadi dilema, untuk bertahan perusahaan dituntut meningkatkan efisiensi melalui optimalisasi resource, disisi lain harus berinvestasi mencari peluang atau produk baru. Akan tetapi penelitian sebelumnya menyatakan perusahaan yang sukses memiliki kemampuan inovasi yang dapat mengoptimalkan resource, sekaligus mencari cara, pasar, peluang, dan produk baru. Tujuan penelitian ini mengkaji anteseden yang mempengaruhi kemampuan inovasi pada perusahaan kayu dan furnitur di Jawa Tengah.Penelitian menggunakan unit analisis perusahaan kayu dan furnitur di Jawa Tengah dan teknik statistik yang digunakan adalah SEM dengan metode PLS. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan bisnis, struktur organisasi, SDM, dan interfirm linkage mempengaruhi inovasi, dan inovasi mempengaruhi kinerja perusahaan kayu dan furnitur di Jawa Tengah. Kata kunci:Innovation, dynamic environment, competitive environment, struktur organisasi, SDM, interfirm linkage, performance, kinerja, perusahaan kayu dan furnitur

ABSTRACT
The business environment of wood and furniture industry has grown rapidly and become more complex. Beside the basic functions concerned, many consumers are increasingly considering the design according to personal taste in order to represent their identity. Furniture has become as personal identity, therefor consumers tend to avoid buying the same product design with anyone else. In addition, environmental issues through the Eco labeling issues involved in making the business environment increasingly complex. The change of business eviornment requires the industry to improve quality, design and eco labeling standards by doing the right innovation strategy to create sustainable competitiveness. Innovation becomes a dilemma, the companies must improve efficiency through the optimization of resources to survive, on the other side they should invest to look for opportunities or new products. However, previous studies stated a successful company has the innovation ability to optimize the resource, as well as seeking ways, markets, opportunities, and new products. The purpose of this study examines the antecedents that affect the ability of innovation in the wood and furniture industry in Central Java. The research using wood and furniture company in Central Java as unit analysis, and the statistical techniques used is SEM with PLS method. The results showed the business environment, organizational structure, human resources, and interfirm linkage affect innovation, and innovation affect the performance of Wood and Furniture Company in Central Java. "
2017
T47796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>