Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Rosantiningsih
"Di Indonesia, pertumbuhan penduduk semakin cepat, kepadatan penduduk semakin meningkat, kebutuhan akan perumahan semakin meningkat, namun belum ditunjang dengan pemenuhan pengadaan perumahan yang sesuai kebutuhan. Sementara itu bencana alam yang menyebabkan kerusakan pemukiman turut menambah kebutuhan akan perumahan, sehingga dibutuhkan pengadaan perumahan yang serba cepat, instan dan praktis. Maka seiring dengan kemajuan zaman, dimana teknologi telah berkembang pesat, perkembangan terhadap rumah kian bervariasi berusaha memenuhi tuntutan kebutuhan perumahan tersebut. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan perumahan tersebut, kreativitas desain terus dikembangkan dengan melihat apa yang ada disekelilingnya, masalah apa yang terjadi agar dapat menemukan solusinya. Sehingga mulai beberapa tahun silam kita diperkenalkan pada bangunan prafabrikasi yang terdiri atas komponen-komponen buatan pabrik untuk memudahkan dalam pengerjaan bangunan, hingga kemudian muncullah jenis rumah baru yang praktis, cepat, instan serta dapat dibongkar pasang, dikenal dengan nama Knockdown House (rumah bongkar pasang). Knockdown House ini termasuk jenis rumah yang dibuat untuk membantu menyelesaikan tuntutan kebutuhan perumahan yang kian meningkat. Namun . masyarakat masih belum banyak mengenal jenis rumah tersebut, apa yang membedakannya dengan rumah-rumah konvensional pada umumnya, mereka masih meragukan kemampuan rumah ini sebagai rumah tinggal, tempat bemaung dan membina keluarga. Oleh karena itu perlu diberikannya suatu informasi akan Knockdown House, bangunan seperti apakah itu, bagaimana prinsip kerjanya, apa yang membuatnya memiliki keistimewaan dari rumah-rumah konvensional lain, apakah rumah tersebut mampu bertahan terhadap ikiim, apakah rumah tersebut nyaman ditinggali, bagaimana denagn harganya, apakah terjangkau dan sesuai daya beli masyarakat, apakah untuk semua golongan masyarakat atau hanya golongan tertentu saja, lalu bagaimana dengan desainnya, apakah sama flexible-nya dengan rumah konvensional lain, dan sebagainya, hingga nanti masyarakat dapat mengenal dan memahami seperti apakah rumah ini, dan mereka dapat mempertimbangkan rumah ini untuk dijadikan rumah tinggalnya atau tidak, dan pada akhirnya masyarakat memiliki banyak alternatif dalam membangun rumah.

In Indonesia, the growth of population is getting fast, follow the increasing of population density, and also the housing demand. Unfortunatelly, this situation doesn't support by the fullfillment of housing development as much as the need. Mean while, the natural disaster that causing many housing damaged also increasing the housing demand. So the practical, fast and instant housing development is really required. In a globalization era where the technology is growing fast, the house evolve become variying, trying to fullfill those problem. In solving that problem, the design creativity has evolved by seeing the circumstances problem to find the solution. So in a few years ago we have introduced to pre fabricated building that consist of fabric components, as a way to simplify the building work, till then another kind of house appear as a practical, fast and instant house to, but can be knocked down, known as Knockdown House. Knockdown House is categorized into a house that built -as a solving of housing demand. But our society doesn't know it well, what makes it different from another common house, they still doubt it's ability as dwelling, sheltered and for making family. That's way the information about Knockdown house is needed, that consist of what kind of building, the principle work, the special aspect, the resistant from force of nature, the house comfort, the prices, the society afford, the design, and the flexibilty compare with another house, so the society can recognized and understand and then considered to use this kind of house, finally as an alternative of built house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rosantiningsih
"Pemindahan Ibukota Negara berdasarkan Undang-Undang RI No 3 tahun 2022 ditanggapi Jakarta dengan berbagai persiapan, salah satunya dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan. Tujuan penelitian adalah (1)Memvalidasi faktor – faktor yang menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di DKI Jakarta dari segi kondisi lahan, (2)Menilai performa kawasan berbasis lahan untuk memperoleh kawasan yang potensial, (3)Menghasilkan karya kawasan-kawasan yang strategis – potensial untuk pengembangan investasi, (4)Membuat rancangan rencana strategis atas kawasan potensial untuk direkomendasikan kepada pemangku kebijakan di DKI Jakarta. Pendekatan mixed method digunakan berupa indeepth interview, Analytical Hierachy Process serta Spatial Multi-Criteria Evaluation. Wilayah penelitian berupa 4 kawasan stasiun MRT Tomang-Thamrin-Pulogadung-Pulogebang yang dilalui jalur MRT koridor Timur-Barat. Hasil penelitian berupa: (1)Validasi bahwa aspek tata ruang (faktor Land Use and Planning), aspek pertanahan (faktor Property Rights and Value), serta aspek kerentanan lingkungan (faktor Land Safety) mempengaruhi investasi, (2)Menghasilkan pembobotan sebagai penilaian performa kawasan, (3)Penilaian performa terhadap wilayah penelitian menghasilkan Kawasan Pulogebang-Pulogadung-Tomang-Thamrin merupakan kawasan sangat potensial maupun potensial, (4)Menghasilkan rumusan rencana strategis bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta. Kawasan tersebut direkomendasikan sebagai kawasan Berorientasi Transit sekaligus kawasan Kompak untuk pengembangan investasi sejalan dengan pemenuhan tujuan SDG’s ke 8 serta SDG’s ke 11.

The relocation of the State Capital based on Law of the Republic of Indonesia No. 3 of 2022 was responded by Jakarta’s government with various preparations, one of which was the enactment of Jakarta Governor Regulation No. 31 of 2022. The objectives of this study are (1)Validating the factors that attract investors to invest in terms of land conditions, (2)Assessing the land-based performance to obtain potential areas, (3)Creating strategically potential areas for investment development, (4)Designing strategically planning for potential areas. A mixed method approach, consist of  in-depth interviews, Analytical Hierarchy Process, Spatial Multi-Criteria Evaluation. The area of studies consist of 4 MRT Station points of Tomang-Thamrin-Pulogadung-Pulogebang passed by the East to West corridor MRT line. The research findings consist of 4 pointers those are: (1)Validation of Land Use and Planning factors, Property Rights and Value factors, Land Safety factors affect investment, (2)Produce weighting as an assessment of regional performance, (3)Performance assessments of research areas finding the Pulogebang-Pulogadung-Tomang-Thamrin are potential and very potential area, (4)Formulation of strategically planning for the Jakarta Province government. Those area are recommended as a Transit-Oriented and also a Compact area for investment development in line with the fulfillment of the 8th and 11th SDG's."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library