Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Fachruliansyah
"ABSTRAK
Pulau Enggano terletak paling selatan dari busur kepulauan sebelah pantai barat Sumatra. Penduduk aslinya, atau juga Suku Bangsa Enggano merupakan populasi yang terisolasi dan tidak diketahui sejarah asal usulnya serta tidak memiliki keterkaitan bahasa dan kebudayaan dengan populasi penutur bahasa Austronesia di Nusantara, khususnya di Sumatra. Kami menganalisis daerah kontrol DNA mitokondria (mtDNA) dari 29 individu Enggano dan membandingkannnya dengan populasi lainnya di Nusantara dan juga Daratan Asia Tenggara untuk melihat sejarah asal usul serta keterkaitannya dengan populasi penutur bahasa Austronesia. Kami menemukan bahwa pada populasi Enggano tidak ditemukan penanda genetik populasi penutur bahasa Austronesia. Akan tetapi, Suku Bangsa Enggano memiliki nenek moyang yang sama dengan populasi-populasi di wilayah Daratan Asia Tenggara yang diperkirakan berumur sekitar 30.000 tahun yang lalu.
Meskipun demikian, Suku Bangsa Enggano merupakan populasi yang bermigrasi pada masa pertengahan Holosen bersamaan ketika naiknya permukaan air laut di Paparan Sunda dan berdekatan dengan ekspansi populasi penutur bahasa Austronesia yang berasal dari Taiwan. Kami juga menemukan bahwa Suku Bangsa Enggano memiliki diversitas genetik dan pertumbuhan populasi yang rendah sebagai hasil konstribusi isolasi geografis.

ABSTRACT
Enggano Island located at the southern most of the west coast islands of Sumatra. The original inhabitants, which also known as the Engganese people, are one of the most isolated populations and their history of origin is unknown. They have no similar language and culture with Austronesian-speaking populations in the Island Southeast Asia, particularly Sumatra. We analyzed the mitochondrial DNA (mtDNA) control region from 29 individuals and compared the result with other populations in Mainland and Island Southeast Asia to observe their history of origin and relation to Austronesian-speaking populations.
However, we found that there was no Austronesian maternal genetic ancestry in Enggano. Instead, the Engganese has a common ancestor with Mainland Southeast Asia population ranging back to 30.000 years ago. However, the Enggano people are a relatively new population who migrated during the mid-Holocene as Sundaland was flooded and adjacent to the expansion of Austronesian-speaking populations originating from Taiwan. We also found that they have low population growth and genetic diversity as a result of geographical isolation.
"
2015
T45505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Fachruliansyah
"Proses perubahan evolusioner di dalam populasi (mikroevolusi) berpengaruh terhadap variasi ciri fisik suatu populasi. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa mekanisme baik biologi maupun kultural. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tekanan selektif dari luar yaitu lingkungan kultural dapat mempengaruhi variasi fisik di dalam suatu populasi. Pengaruh tersebut tergambarkan dalam genetik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dermatoglifi sebagai studi mengenai gambaran serta pola sulur kulit telapak jari-jari atau tangan/kaki digunakan sebagai alat untuk melihat tingkat variasi yang muncul pada tipe pola sidik jari. Sidik jari merupakan ciri herediter yang menggambarkan ciri fisik suatu individu dan populasi.
Studi ini mengambil masyarakat etnis Baduy sebagai sampel populasi dari kajian. Sampel populasi dalam tulisan ini akan dibagi dua bagian berdasarkan pengelompokan sosial Baduy Dalam dan Baduy Luar. Pemilahan itu dipertimbangkan untuk melihat bagaimana perbandingan variasi ciri fisik dari kedua kelompok tersebut dan menganalisa pengaruh dari pemilahan kelompok dan konteks perkawinan endogaminya. Penelitian ini berusaha menggambarkan tingkat variasi pada tipe pola sidik jari inter-seks dan inter-populasi antara masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar dengan menggunakan kajian dermatoglifi. Penelitian ini menggunakan kajian tersebut sebagai alat untuk melihat tingkat variasi yang muncul. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat variasi yang rendah baik pada tipe pola sulur sidik jari maupun ridge count dikedua populasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh endogami sebagai tekanan lingkungan kultural yang mempengaruhi rendahnya tingkat variasi fisik.

The process of evolutionary change within populations (microevolution) has effect on the variation of the physical characteristics of a population. These changes are influenced by several mechanisms of both biological and cultural. This study aimed to see how selective pressures which are the cultural environment may influence physical variations within a population. That influence has been expressed in genetically were passed down from generation to generation. Dermatoglyphics as a study of ridge pattern of fingers or palms of the hands/feet are used as a tool to see the level of variation that appears in the fingerprint pattern types. Fingerprints are hereditary traits that describe the physical characteristics of an individual and population.
This study took Baduy ethnic community as the population of the study sample. The sample population in this paper will be divided into two sections based on social groupings Inner Baduy and Outer Baduy. Segregation was considered to see how the physical characteristics of the variation ratio of the groups and analyze the effect of sorting groups and the context of endogamous marriage. This study attempted to describe the level of variation in the type of fingerprint pattern of intersex and inter-population between the Inner and Outer Baduy community using dermatoglyphics study. This study uses these studies as a tool to see the level of variation that appears. Results from this study show that low levels of variation of ridge patterns and fingerprint ridge count in both populations. This is caused by endogamy as environmental pressure which is cultural that affecting low levels of physical variation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8277
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library