Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Ratnasari
Abstrak :
Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan diperkirakan mencapai 9,6 juta kematian pada tahun 2018 dengan kanker payudara menjadi kanker kedua yang sering terjadi setelah kanker paru-paru. Kanker payudara terjadi karena pertumbuhan sel abnormal tidak terkontrol yang dimulai pada saluran yang membawa susu ke puting susu atau kelenjar pembuat susu. Pengobatan kanker payudara bergantung pada subtipe tumor, stadium, penanda genetik, usia pasien, kesehatan pasien umum, status menopause dan mutasi pada gen kanker payudara yang diwariskan. Pada akhir perawatan pasien diberikan terapi tambahan yang bertujuan untuk memperkecil risiko kekambuhan. Meskipun terapi ini telah dilakukan, risiko kekambuhan tetap ada. Surrogate marker merupakan penanda yang digunakan untuk menggantikan titik akhir dari uji klinis yang biasa digunakan untuk mempercepat penanganan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio pengukuran hematologi yang dapat digunakan sebagai surrogate marker dalam kekambuhan kanker payudara beserta cut-off yang tepat. Pohon keputusan digunakan untuk menentukan cut-off rasio pengukuran hematologi yang mempengaruhi kekambuhan kanker payudara dan kemudian random forest digunakan untuk mengetahui urutan variabel yang berperan penting dalam pengklasifikasian. Hasil dari kedua metode tersebut dikuantifikasi menggunakan regresi logistik. Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa rasio platelet terhadap jumlah sel darah putih (cut-off point sebesar 47,560) dan rasio neutrofil terhadap limfosit (cut-off point sebesar 1,953) mempengaruhi kekambuhan kanker payudara. ......Cancer is the second leading cause of death globally and is estimated to account for 9.6 million deaths in 2018, with breast cancer being the second cancer that often occurs after lung cancer. Breast cancer occurs due to uncontrolled abnormal cell growth, which starts in the duct that carries milk to the nipple or milk-making glands. Treatment of breast cancer depends on tumor subtype, stage, genetic markers, patient age, general patient health, menopausal status, and mutations in the inherited breast cancer gene. At the end of the treatment the patient is given adjuvant therapy aimed at minimizing the risk of recurrence. Although this therapy has been done, the risk of recurrence remains. Surrogate marker is a marker that is used to substitute the end point of a clinical trial that is usually used to hasten patients handling. The purpose of this study is to find out the ratio of hematological measurements that can be used as a surrogate marker in breast cancer recurrence along with its cut-off point. Decision tree was used to find the cut-off point of the ratio of hematological measurements that affect breast cancer recurrence, and then random forest was used to find out the order of importance variables in classification. The results of the two methods were quantified using logistic regression. Based on the analysis, it was found that the platelet to white blood count ratio (cut-off point of 47.560) and the neutrophil to lymphocytes ratio (cut-off point of 1.953) affected breast cancer recurrence.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Gunarya Noor Indah Ratnasari
Abstrak :
Berawal dari kata yang terbentuk di situs internet, riajuu kini menjadi salah satu fenomena dalam masyarakat Jepang, terutama kalangan remaja Jepang. Riajuu secara harfiah berarti ldquo; orang-orang yang memiliki kehidupan di dunia nyata yang memuaskan. rdquo; Penelitian ini meneliti tentang sosok dan citra riajuu, serta penggunaan kata riajuu sebagai wakamono kotoba menurut mahasiswa Jepang untuk menjelaskan persepsi mereka terhadap riajuu. Metode pengumpulan data primer adalah metode survei dengan instrumen kuesioner. Penelitian ini menunjukkan bahwa menurut mahasiswa Jepang yang menjadi responden penelitian ini, seorang riajuu identik dengan seseorang yang mempunyai kekasih. Namun, tidak hanya keberadaan kekasih, keberadaan dan kuantitas teman juga menentukan seorang riajuu. Penggunaan kata riajuu sebagai wakamono kotoba juga mendukung pandangan mahasiswa Jepang terhadap citra seorang riajuu yang positif. Persepsi mahasiswa Jepang terhadap riajuu berkaitan dengan bagaimana pandangan hidupnya dalam memenuhi kepuasan hidup. Oleh karena itu, berdasarkan persepsi mahasiswa Jepang terhadap riajuu, penelitian ini juga menggambarkan pandangan mahasiswa Jepang terkait pandangan hidup mereka.
Started as a word which was formed on internet, riajuu is now becoming a phenomenon in Japanese society, especially among the Japanese young generation. Riajuu literally means ldquo someone who leads a fulfilling real life. rdquo This research will explain about Japanese university students rsquo perception of riajuu through their opinion about the figure and image of riajuu, and its use as wakamono kotoba. The method used to gather this research rsquo s primary data is survey method with questionnaire as the instrument. This research shows that for Japanese university students, not only lover, the existence and quantity of friends are also important to define riajuu. The use of riajuu as wakamono kotoba by Japanese university students also shows their perception of riajuu rsquo s positive image. Japanese university students rsquo perception about riajuu also related to their sense of value. Hence, based on their perception of riajuu, this research also reflects Japanese university students rsquo sense of value.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library