Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Safitri
Abstrak :
Hak milik atas tanah merupakan hak terkuat dan terpenuh atas tanah yang hanya dapat dimiliki oleh Warga Negara Indonesia. Namun akibat percampuran dalam perkawinan campuran, warga negara asing dapat memiliki hak milik atas tanah. Untuk itu Pasal 21 ayat (3) UUPA mengamanatkan bahwa bagi warga negara asing yang memiliki hak milik atas tanah akibat percampuran harta dalam perkawinan campuran diwajibkan untuk melepaskan hak tersebut dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Kewajiban pelepasan hak milik atas tanah tersebut kemudian menjadi suatu permasalahan bagi warga negara Indonesia sebagai pihak yang juga berhak atas hak milik atas tanah tersebut. Hal ini kemudian yang menjadi pokok permasalahan dalam tesis saya yakni bagaimanakah peraturan perundang-undangan mengatur mengenai kepemilikan tanah oleh warga negara asing dalam kaitannya dengan kepemilikan harta bersama dalam perkawinan campuran serta bagaimanakah analisis mengenai Putusan Penetapan Pengadilan Negeri Nomor 207/Pdt/P/2005/PN.Jkt.Tmr tentang penetapan perjanjian kawin setelah perkawinan dalam perkawinan campuran. Penulis kemudian meneliti permasalahan ini dengan metode penelitian yuridis normatif, dimana penulis dalam meneliti mengacu pada aturan-aturan hukum yang ada untuk kemudian dapat menjawab permasalahan bahwa, hal tersebut dimungkinkan dengan sebelumnya mengajukan permohonan terlebih dahulu dan ijin untuk membuatnya baru muncul ketika Pengadilan melalui Hakim mengabulkan permohonan tersebut. Dalam kesimpulannya, hak yang dapat dimilki oleh warga negara asing, termasuk dalam hal ini mereka yang menikah dengan warga negara Indonesia dan tidak melakukan pemisahan harta, adalah hanya hak pakai.
Rights to land an exclusive right that can only be owned by Indonesian citizens to own land in the strongest and fullest. However, due to mixing in mixed marriages, foreigners can own landed property. For that article 21 Paragraph (3) The Law Number 5 Year 1960 Regarding The Regulation Of The Basic Agrarian Principles mandates that foreign citizens who have the right to land due to mixing in the mixing property must waive the right for a period of 1 (one) year. Liability waiver to land then becomes an issue of Indonesians citizens as well as the party entitled to the possession of the land. It then becomes the identification of the problem in my thesis how the legislation rules of law arrange foreigners can own landed property from their marital property in mixed marriages and then how to analyze verdict of the sentence of east state court number 207/Pdt/P/2005/PN.Jkt.Tmr regarding covenant agreement after marriages in mixed marriages. The author then examines these issues with the method of juridicial normative research, which examined in reference to the existing rules of law to then be able to answer this problem in a descriptive analytic. Through the study authors found the answer that, it is possible to do by previously apply for permission in advance and if the Court of Justice granted the request. In conclusion, the rights to land in Indonesia that can be owned by mixed marriage couple who did not have a covenant agreement is only The Right to Use.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Safitri
Abstrak :
Risiko kesehatan akibat pajanan polutan indoor bisa jadi lebih tinggi daripada outdoor karena durasi kontak yang lebih lama dan konsentrasi polutan indoor pada beberapa kasus lebih tinggi dibandingkan polutan luar ruangan. Sekolah dasar seringkali luput dari pandangan padahal anak usia sekolah dasar (SD) lebih rentan terhadap paparan polutan kimia. Hal ini disebabkan karena anak-anak pada usia 7 sampai 14 tahun menghirup 50% lebih banyak udara dibanding orang dewasa, serta sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ dengan pesat. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur sistematis yang bertujuan untuk melihat gambaran jenis, konsentrasi, dan faktor risiko yang menyebabkan terjadinya pajanan polutan kimia pada ruang kelas sekolah dasar. Inklusi dari penelitian ini adalah literatur yang menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dipublikasikan pada rentang waktu tahun 2017 sampai 2020, dapat diakses secara full text, dan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Dari 3.652 literatur yang teridentifikasi, 18 literatur terpilih dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis polutan kimia yang paling banyak dibahas dalam tinjauan literatur sistematis di ruang kelas sekolah dasar adalah VOC, CO2, dan NO2 dengan konsentrasi antara 0,0001-1,265 ppm (VOC), 411-2009 ppm (CO2), dan 4.89-126 mg/m3 (NO2) yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti emisi kendaraan (15,79%), aktivitas penghuni (9,21%), sistem ventilasi (9,21%), aktivitas pembersihan ruangan (9,21%), dan pemanfaatan bahan artistik (6,58%). ......Health risks associated with indoor pollutants exposure may be higher than outdoor due to longer contact duration and in some cases, higher concentrations of indoor than outdoor air contaminants. Indoor air quality of elementary schools need to be assessed since children at elementary school-age children are more susceptible to chemical pollutants exposure. Moreover, children at age 7 to 14 years breathe more air at about fifty percent than adults, and are experiencing rapid growth and development of tissues and organs. This research is a systematic literature review that aims to investigate the types, concentrations, and risk factors of chemical air pollutants in elementary school classrooms. The inclusions criterias of this study are available in English and Bahasa Indonesian, published between 2017 – 2020, free access full text, and relevant to research questions. 3,652 literatures were identified and 18 literatures were selected. It was found that the most studied chemical pollutants were VOC, CO2, and NO2 with the range of concentrations at 0,0001-1,265 ppm (VOC), 411-2009 ppm (CO2), and 4.89-126 mg/m3 (NO2). Concentration of those pollutants is influenced by various factors, such as close to vehicle emissions (15.79%), occupant activity (9.21%), ventilation system (9.21%), room cleaning activity (9.21%), and the use of artistic material (6.58%).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library