Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indrati Asyariri
"ABSTRAK
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mengalami aging population. Fenomena ini memberikan
permasalahan tersendiri bagi lansia, salah satunya depresi. Depresi pada lansia digambarkan dalam salah
satu film Korea berjudul Jugyeojuneun Yeoja atau lebih dikenal dengan judul The Bacchus Lady. Penelitian
ini menjelaskan bagaimana depresi di kalangan masyarakat usia lanjut digambarkan dalam film tersebut.
Penulis menunjukkan faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang tingkat depresi pada lansia di
Korea dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis. Penelitian
dilakukan dengan mengamati film terlebih dahulu, kemudian menganalisis gambaran depresi pada
masyarakat lanjut usia di Korea yang terdapat dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua
faktor yang ada, kurangnya dukungan sosial dari keluarga sebagai akibat dari lunturnya nilai bakti pada
orang tua merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam meningkatkan gejala depresi pada lansia di
Korea.

ABSTRACT
South Korea is one of countries experiencing aging population. This phenomenon presents its own problems
for the elderly, such as late-life depression. Depression on the elderly is depicted on one of Korean movie
titled Jugyeojuneun Yeoja or known as The Bacchus Lady. This research aims to explain how late-life
depression is depicted on the movie. The author will show the factors related to late-life depression in Korea
which is depicted in the movie using qualitative research method through descriptive analysis approach.
This research will be conducted by observing the movie, then analyzing the depictions of late-life
depression in Korea. The results showed that of all the factors that exist, the lack of social support from the
family as a result of the fading of devotion values to the elderly is the most influential factor in improving
depressive symptoms in the elderly in Korea."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indrati Asyariri
"Isu ketidaksetaraan gender pada perempuan masih menjadi persoalan yang kompleks di masyarakat Korea, salah satunya berdampak pada perempuan bekerja. Meskipun persentase perempuan pekerja secara relatif meningkat, namun diskriminasi masih dirasakan oleh banyak working mom. Melalui drama Korea 18 Again (2020), penelitian ini mencoba untuk membongkar bagaimana isu marginalisasi working mom direpresentasikan dalam tontonan telvisi Korea. Peneliti menggunakan teori sinema Boggs dan Petrie (2008) untuk menganalisis narasi teks film dan mise en scene yang menghadirkan permasalahan working mom. Kemudian, teori peran gender dan ketidakadilan gender dari Fakih (2013) digunakan untuk melihat konstruksi pemaknaan working mom yang coba dibangun oleh drama ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa praktik marginalisasi pada working mom dalam drama, yaitu: domestifikasi perempuan, beban kerja ganda, stereotip usia, dan stigma bercerai pada perempuan. Drama juga memperlihatkan bahwa meskipun dikonstruksi sebagai super mom, namun tokoh working mom nyatanya masih membutuhkan bantuan suara dari tokoh lain dalam menyuarakan marginalisasi yang dialaminya. Hal ini berkaitan dengan realitas masyarakat Korea yang masih banyak didominasi oleh sistem patriarki.

The issue of gender inequality among women is still a complex issue in Korean society, one of which has an impact on working women. Even though the percentage of working women is relatively increasing, many working moms still feel discrimination. Through the Korean drama 18 Again (2020), this study tries to uncover how the issue of marginalization of working moms is represented in Korean television viewing. The researcher uses the cinema theory of Boggs and Petrie (2008) to analyze the narrative text of the film and the mise en scene that presents the problem of working moms. Then, the theory of gender roles and gender inequality from Fakih (2013) is used to see the construction of the meaning of the working mom that this drama is trying to build. Results of the analysis show that there are several marginalization practices for working moms in dramas, namely: domestication of women, double workload, age stereotypes, and the stigma of divorce on women. The drama also shows that even though it is constructed as a super mom, the working mom character still needs voice assistance from other characters in voicing the marginalization she is experiencing. This is related to the reality of Korean society which is still dominated by a patriarchal system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library