Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indri
"Relief adalah sualu karya seni yang dipahatkan pada materi atau bahan yang mempunyai permukaan rata dan menggambarkan serangkaian adegan mempunyai tekstur menonjol. Terdapat pembatas atau pemisah adegan, baik berupa garis vertikal. Horizontal, bulat, lonjong, dan lain-lain. Pada umumnya relief berfungsi sebagai visualisasi kehidupan pada masa atau zaman itu. Penempatan setiap relief tersebut juga dapat menentukan status dari satu tokoh pada gambaran kehidupan yang tampak dalam relief tersebut.
Skripsi ini berisi tentang bentuk, hiasan, keletakan relief makhluk kayangan candi Hindu dan Buddha. dan melihat persamaan dan perbedaaaannya, serta diharapkan dari penelitian ini menambah pengetahuan mengenai perbedaan bentuk fisik yang terdapat di candi Hindu dan Buddha. Dalam penelitian ini dilakukan pengidentifikasian secara umum (bentuk hiasan), dan diklasifikasikan lagi berdasarkan kronologi relatif yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Pada tahap pengolahan data hasil klasifikasi tersebut dianalisis dengan cara perbandingan terhadap masing-masing relief makhluk kayangan pada candi Hindu, masing-masing relief makhluk kahyangan pada candi Buddha, dan perbandingan di antara keduanya untuk mendapatkan hasil akhir.
Masalah-masalah yang diajukan terhadap relief makhluk kayangan dari candi_candi di Jawa Tengah antara lain: bagaimana penggambaran bentuk dan jenis, serta fungsi relief makhluk kayangan itu, baik di candi Hindu maupun di candi Buddha; bagaimana penempatan dari relief makhluk kayangan di candi Hindu maupun candi Buddha (variasi penempatan), Dari permasalahan yang telah diuraikan tersebut, tujuan yang hendak dicapai adalah segala permasalahan tersebut dapat terjawab. Variasi bentuk yang, dihasilkan dari tiap tokoh berbeda-beda, hal tersebut berhubungan dengan keletakannya di suatu candi.
Berdasarkan hasil dari analisis keletakan maka dapat diambil kesimpulan bahwa makhluk-makhluk kayangan yang berada di wilayah Jawa tengah hampir sebagian besar terdapat pada bagian tubuh dari sebuah candi. Hal tersebut menggambarkan bahwa sebagai makhluk kayangan atau makhluk setengah dewa, tokoh ini dipahat pada bagian Bhuwarloka atau dunia tengah, alam manusia yang telah disucikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria Imelda Indri
"Kesejahteraan remaja perlu mendapat perhatian, agar tercapai sosok remaja yang sehat secara fisik dan psikologis, berprestasi, dan bermoral, sehingga mereka siap menghadapi masa depannya dengan l^k. Para ahli mengatakan tahap perkembangan penting untuk dilewati dengan baik karena beipengaruh pada tahap selanjutnya. Masa remaja menipakan periode *i>adai dan tekanan" masa yang stressful!, karena ada perubatian fisik d^ biologis serta penibafaan tunohitan dari lingkvmgan, sehingga ^'perlukan suatu proses penyesuaian diii dari remaja. Remaja mengalami perubahan secara primer (menarche pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki) dan perubahan secara sekunder (perubahan suara, tinggi badan, otot tubuh, dan Iain-lain). Perubahan primer yang dialami remaja menghasilkan efek psikologis, sepeiti adanya efek psikologis daii menarcAe (Sprinthall, 1995).
Remaja periu memberikan peihatian teihadap kesehatan leproduksinya dan mengenal tubuhnya sejak dini. Kesehatan reproduksi menipakan satu keadaan di mana lisik, mental, dan sosial berlangsung baik, serta tidiik hanya absennya penyakit namun berhubun^n dengan sistem reproduksi beserta fimgsi dan prosesnya. Dengan demikian dihi^kan dapat mencegah penlaku-peiilaku kenakalan remaja (seks bebas,aborsi,d!l). Selain kasus-kasus kenakalan remaja yang b^yak teij^ pada remaja puteri, para ahli juga berpendapat bahwa salah satu ciri khas wamta adalah sistem reproduksinya. Seorang anak perempuan yang memasuki masa lemaia akan ditandai dengan menarche, dan temyata ada penghayatan emosionil dari remaja puteri terhadap hal itu. Penelitian terhadap reaksi [»ikologis dan remaja puteri teihadap menarche banyak dilakukan di luar Indonesia dan dan salah satu penelitian diketahui gadis-gadis mengalami menstruasi pertamanya sebagai peristiwa yang menggangpf Han menakutkan serta memalukan (Atwater, 1983). Untuk itu penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang ingin menggali perasaan dan harapan remaja puteri saat memasnki menarche.
Penelitian ini menggunakan Focus Group Discussion (diskusi kelompok terarah) karena remaja sudah terbiasa dengan metode diskusi yang informal dan sikap merefca untuk lebih terbuka kepada kelompok-kelompok teman sebaya. Dengan menggunakan Focus Group Discussion selama I jam, dimana jumlah subyek dalam penelitian adalah 18 remaja puteri dari SLTP Charitas (Jakarta) yang berusia 12-13 tahun dan mengalami haid pertama tidak lebih dari 6 bulan, maka diperoleh basil sebagai berikut, bahwa sebelum mengalami haid pertama, sebagian dari subyek belum mendapatkan persiapan sebelumnya; perasaan negatif (takut, panik, kaget, sedih, marah, bingung dan merasa direpotkan) lebih banyak ditampilkan oleh subyek. dlhandingkan dengan perasaan posirif saat memasuki menarche; remaja puteri juga mengalami kee«nasan selelah pengjdanian menarche-nya (terhadap tingkat pemerkosaan, perilaku Ictrmn-tcman dan lawan jenis terhadap keadaan saat menstruasi. sikap keluarga terhadap mereka, dan adanya ketidaknormalan saat mengalami menstruasi); subyek juga memiliki harapan-harapan setelah mengalami menarche (terhadap orang tua, diri sendiri, dan pentingnya pendidikan seks bagi mereka serta terhadap perilaku teman-teman sebaya); variabel lainnya adalah subyek juga merasakan adanya perubahan terhadap fisik, perilaku dan lingkungan setelah mengalami menstruasi; selanjutnya subyek merasakan adanya efek mentruasi terhadap risik, emosi dan perilaku mereka; dan dari hasil penelitian diketahui pula kurangnya pengetahuan subyek mengenai menstruasi.
Melihat dari hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan hendaknya untuk penelitian selanjutnya Jumlah sampel yang digunakan lebih banyak perlunya memberikan pendidikan seks secara dini kepada remaja, perlunya memb^ konseling kepada anak-anak perempuan sebelum menarche serta penyuluhan bagi orang tua dan guru serta pihak-pihak yang teikait agar mereka mampu membantu petmasalaihan yang dihadapi remaja selama masa perkembangannya; dan dapat pula dilakukan penelitian terhadap usia yang lebih awal dari pada usia yang digunakan dalam penelitian ini, mengingat sekarang ini usia anak perempuan yang kurang dari 12 tahun j uga telah mengalami menarche."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geofanny Hanna Indri
"Penelitian ini mendeskripsikan remunerasi dan faktor penentu remunerasi karyawan berdasarkan disiplin ilmu kesejahteraan sosial mengenai manajemen sumber daya manusia. Remunerasi merupakan faktor yang membuat karyawan bertahan dalam organisasi karena bekerja dalam NGO dihadapi dalam berbagai tantangan salah duanya adalah pendanaan yang bergantung terhadap donor dan upaya NGO dalam mempertahankan dan memberikan kesejahteraan dalam hal ekonomi terhadap karyawannya yang memiliki beban kerja tinggi dalam bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif yang dilakukan pada bulan Januari sampai November 2022. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara luring dan daring terhadap 6 informan yang merupakan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tujuan, bentuk, dan strategi remunerasi serta faktor-faktor penentu remunerasi dalam NGO bernama ECPAT Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pemberian remunerasi terhadap karyawan, ECPAT Indonesia memberikan remunerasi berupa gaji pokok, tunjangan, honor, bonus akhir. Selain itu, karyawan ECPAT Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan mengembangkan diri, keamanan karir cukup terjamin, pelatihan karyawan, gathering karyawan, work from home, rekan kerja yang suportif, jam kerja yang fleksibel, dan pekerjaan yang menarik. Bentuk remunerasi yang diterima oleh karyawan ECPAT Indonesia adalah remunerasi finansial dan remunerasi non finansial. Dalam bentuk remunerasi finansial, karyawan ECPAT Indonesia menerimanya dalam bentuk direct dan indirect serta dalam kategori guaranteed remuneration dan at-risk remuneration. Dalam pemberian remunerasi finansial menerapkan sistem waktu dan hasil. Adapun untuk remunerasi non finansial, karyawan ECPAT Indonesia menerima dalam bentuk job dan environment. Strategi remunerasi menerapkan tahapan job analysis, job pricing, dan implementation. Untuk faktor internal penentu remunerasi di ECPAT Indonesia adalah budget yang disesuaikan dengan anggaran yang merupakan faktor internal organisasi dan kontribusi, kemampuan, jabatan, lama bekerja, dan keterlibatan dalam proyek yang merupakan faktor pribadi karyawan. Untuk faktor eksternal penentu remunerasi di ECPAT Indonesia adalah himbauan berupa Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang merupakan aspek pemerintah dari faktor eksternal penentu remunerasi. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menyumbang pemahaman bagi ilmu kesejahteraan sosial dalam mata kuliah kesejahteraan sosial dalam sektor industri bahwa non government organization dapat memberikan remunerasi yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dengan memperhatikan faktor-faktor penentu remunerasi baik secara internal maupun eksternal yang merupakan upaya dari pemenuhan kesejahteraan karyawan.

This research describes remuneration and the determinants of employee remuneration based on the social welfare discipline of human resource management. Remuneration is a factor that makes employees stay in the organization because working in an NGO is faced with various challenges, one of which is donor-dependent funding and NGO efforts to maintain and provide welfare in economic terms to its employees who have a high workload at work. This research is a qualitative-descriptive research conducted from January to November 2022. Data were collected through offline and online interviews with 6 informants who are employees. This research aims to describe the objectives, forms, and strategies of remuneration as well as the determinants of remuneration in an NGO called ECPAT Indonesia. The results of this study show that in providing remuneration to employees, ECPAT Indonesia provides remuneration in the form of basic salary, allowances, honorarium, and final bonus. In addition, ECPAT Indonesia employees also get the opportunity to continue their education and develop themselves, career security is quite guaranteed, employee training, employee gatherings, work from home, supportive coworkers, flexible working hours, and interesting work. The forms of remuneration received by ECPAT Indonesia employees are financial remuneration and non-financial remuneration. In the form of financial remuneration, ECPAT Indonesia employees receive it in the form of direct and indirect and in the category of guaranteed remuneration and at-risk remuneration. In providing financial remuneration, a time and result system is applied. As for non-financial remuneration, ECPAT Indonesia employees receive it in the form of job and environment. The remuneration strategy applies to the stages of job analysis, job pricing, and implementation. The internal factors that determine remuneration in ECPAT Indonesia are budget which is adjusted to the budget which is an internal organizational factor and contribution, ability, position, length of work, and involvement in projects which are personal factors of employees. For external factors determining remuneration in ECPAT Indonesia are appeals in the form of laws and government regulations which are government aspects of external factors determining remuneration. The results of this study are expected to contribute to the understanding of social welfare science in the course of social welfare in the industrial sector that non-government organizations can provide remuneration in accordance with the needs of employees by paying attention to the determinants of remuneration both internally and externally which is an effort to fulfill employee welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library