Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Iqbal Maulana
"Penyakit jantung koroner adalah penyakit dengan risiko multifaktorial. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok dewasa dan remaja di Jakarta Timur agar kedepannya dapat dijadikan pedoman untuk upaya pencegahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional analitik yang dilakukan pada kelompok dewasa dan remaja di Jakarta Timur dengan jumlah total sampel sebanyak 110 orang yang terdiri atas 55 orang remaja dan 55 orang dewasa. Sampel penelitian adalah 24 laki-laki dan 31 perempuan pada kelompok remaja serta 26 laki-laki dan 29 perempuan pada kelompok dewasa Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dilakukan pengambilan data. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan rerata usia kelompok dewasa dan remaja adalah 39,69 dan 17,02 tahun. Pada kelompok dewasa dengan pengetahuan kurang hanya sebanyak 32,7%. Hasil yang diperoleh pada kelompok remaja jauh dibawah dewasa yaitu sebanyak 46,2% memiliki pengetahuan kurang. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa pada kelompok dewasa, pengetahuan dan sikap tidak berhubungan dengan perilaku dengan nilai p masing-masing adala 0,346 dan 0,927. Pada kelompok remaja, pengetahuan dan sikap juga tidak berhubungan dengan perilaku dengan nilai p masing-masing adalah 0,997 dan 1,000. Dengan demikian, perlu adanya upaya perbaikan dengan fokus utama pada pengetahuan dewasa dan remaja serta perilaku remaja.

Coronary heart disease is major health problems nowadays which has multifactorial risk related to it. Thus this research goal to study the level of knowledge, attitude and practice of adolescents and adults towards coronary heart disease in East Jakarta for future implementation of its result on prevention of coronary heart disease. A questionnaire-based survey which has been tested for its reliability and validity was carried out with 55 adolescents and 55 adults, selected randomly from population in East Jakarta as research subject. There were 26 men and 29 women in the adults group while in adolescents group there were 24 men and 31 women which participated in this research. The mean scores of the adults age were 39,69 while for the adolescents group were 17,02. The results showed that 46,2% adolescent group with poor knowledge. While in adults groups showed better result with 32,7% with poor knowledge. In adults group, the level of knowledge and attitude is not correlated to the level of practice. Same result were also seen in adolescents group where the level of knowledge and attitude did not correlate to the level of practice. In conclusion, improving knowledge and practice of adults and adolescents is necessary because low percentage was seen in each group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Iqbal Maulana
"ABSTRAK
Ketika perlindungan Hak Cipta di Internet telah dilindungi, muncul dilema lain apakah ciptaan yang di remix atau mengubah konten seperti lirik bisa dianggap ke dalam doktrin Fair Use. Menurut US Copyright Act, bagian 107, memungkinkan konten dari parodi yang akan diterbitkan dianggap sebagai kreasi baru karena dianggap sebagai kategori Fair Use Doctrine. Sebaliknya, di Indonesia, menurut Undang-undang Hak Cipt No. 28 Tahun 2014 tidak mengatur mengenai hal tersebut, dan jelas melarang perubahan, modifikasi, distorsi, dan mutilasi sebuah karya. Oleh karena itu, setiap ciptaan yang pengarang parodi itu lakukan akan dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta. Bahkan Penggunaan Wajar yang diatur dalam pasal 44 Undang-Undang Hak Cipta Indonesia 2014, tidak memberikan batasan untuk parodi atau bahkan menyebutkan hal tersebut. Sementara, negara-negara lain seperti Jerman memungkinkan parodi dengan batasan-batasan tertentu seperti mengubah gambar dan sastra dan mengkritik dalam bentuk parody dapat diterima, namun, Jerman tidak memungkinkan lagu yang akan diparodikan. Selanjutnya, masalah muncul ketika penciptaan pengarang parodi yang diunggah di YouTube dan menjadi terkenal. Permasalahan ini telah menjadi dasar bagi penulis untuk mengambil langkah dan mencari cara untuk melindungi parodi sebagai ciptaan.

ABSTRACT
When protection of Copyright Law in the Internet has been protected it arose another dilemma whether a creation that is being remix or altering the content such as lyrics could be deemed as Fair Use Doctrine. According to US Copyright Act, section 107, allowing content of parody to be published and considered as new work since it is considered under the Fair Use Doctrine. Whereas, in Indonesia, the Copyright Law No. 28 Year 2014 does not stipulate the same, it is clearly prohibit the alteration, modification, distortion, and mutilation of a work. Hence, any creation that the parodist was doing will be considered to be an infringement of Copyright. Even the Penggunaan Wajar stipulated in article 44 of Indonesian Copyright Law 2014 does not provide limitation for parody or even mention related to it. While, other countries such as Germany allows parody in certain limitation, taking the pictures and literature and criticizing in the form of parody is accepted, however, Germany does not allow a song to be parodied. Furthermore, the problem arises when the creation of the parodist is uploaded on YouTube and become famous. This commotion has led to be the ground for writer to taking a step and seeking a way to protect parody as a creation.
"
2014
S61714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Maulana
"SMAN 9 Kota Bogor Jalan Kartini merupakan bangunan sekolah kolonial yang memiliki bentuk bangunan yang unik, yaitu bentuk bangunannya menyudut. Hal tersebut memunculkan hipotesis adanya penerapan bangunan sudut pada bangunan ini sehingga menarik untuk dianalisis gaya bangunannya. Kini, bangunan tersebut mengalami perubahan-perubahan fungsi untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang sehingga menarik untuk dikaji bentuk-bentuk adaptasi dan revitalisasi pada bangunan tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan bentuk bangunan sudut, gaya bangunan, adaptasi, dan revitalisasi pada SMAN 9 Kota Bogor Jalan Kartini?”. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan metode penelitian arkeologi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan studi pustaka dan lapangan melalui kegiatan observasi dan perekaman data, pengolahan data yang dilakukan dengan metode analisis deskriptif, dan terakhir merupakan eksplanasi untuk menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bangunan ini merupakan bangunan sudut yang berfungsi sebagai sekolah, bangunan ini memiliki beberapa persamaan karakteristik dengan SMPN 5 Bandung sebagai bangunan sudut sehingga menunjukkan adanya indikasi karakteristik bangunan sudut yang berfungsi sebagai sekolah. Hasil analisis gaya bangunan menunjukkan perkembangan bangunan dan percampuran budaya. Hasil analisis adaptasi dan revitalisasi diketahui empat bentuk kegiatan adaptasi dan revitalisasi, yaitu perubahan material bangunan lama, penambahan komponen bangunan baru, perubahan atau penambahan ruang, dan penambahan bangunan baru.

SMAN 9 Bogor Jalan Kartini is a colonial school building with a unique form, namely the angular shape building. That raises the hypothesis of the application of corner buildings in this building, so it is interesting to analyze the style of the building. Now, the building is changing its function to meet the present needs, so it is interesting to study the forms of adaptation and revitalization of the building. Based on this explanation, the problem in this research is "How is the application of corner building forms, building styles, adaptation, and revitalization at SMAN 9 Bogor at Kartini Street?". This research was conducted with three stages of archaeological research methods: data collection by conducting library and field studies through observation and data recording, data processing carried out by descriptive analysis methods, and finally, an explanation to answer research problems. The results of his research indicate that this building is a corner building that functions as a school. This building has several characteristics in common with SMPN 5 Bandung as a corner building so that it shows an indication of the elements of a corner building that functions as a school. The analysis results of the style building show the development of the building and the mixing of cultures. Based on the analysis of adaptation and revitalization, it is known that there are four forms of adaptation and revitalization activities, namely changes in old building materials, the addition of new building components, modifications or additions to space, and addition of new buildings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Maulana
"Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas, kenyamanan, dan toksisitas dari alat testicular shield buatan sendiri pada preservasi fertilitas pasien di Instalasi Radioterapi pada Rumah Sakit pusat rujukan nasional di Indonesia.
Metode: Penelitian deskriptif analitik, dilakukan perhitungan dosis pada TPS dan Film Dosimetry, Pemeriksaan laboratorium hormon FSH, LH, dan Testosteron pre dan post radiasi serta penilaian toksisitas kulit daerah skrotum paska radiasi dan kenyamanan penggunaan pada pasien kanker abdominopelvis yang menjalani terapi radiasi.
Hasil: Total terdapat 6 pasien yang menyelesaikan proses perencanaan radiasi dengan 5 pasien berhasil menyelesaikan tatalaksana radiasi. Didapatkan Dosis rerata testis 0,8 Gy dan rerata dosis testis dibandingkan dosis preskripsi sebesar 1,8% dengan pengurangan dosis sekitar 80%. Terdapat peningkatan hormon FSH (63,5%), LH (32,2%), dan penurunan Testosteron (3,7%). Panggunaan testicular shield dapat mencegah terjadinya hipogonadisme primer akibat radiasi. Rerata skor kenyamanan 9,4 dengan tanpa ditemukan peningkatan toksisitas kulit paska radiasi.
Kesimpulan: Alat testicular shield yang dibuat pada studi ini terbukti memiliki efektitas yang baik untuk mengurangi dosis yang diterima testis dengan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman saat digunakan dan tanpa penginkatan toksisitas kulit skrotum.
Kata Kunci: Pasien kanker abdominopelvis, Preservasi Fertilitas Pria. Terapi Radiasi, Testicular Shield, FSH, LH, Testosteron, Kenyamanan, Toksisitas kulit.

Purpose: To determine the effectiveness, comfort and toxicity of In-house testicular shield devices in preserving patient fertility in radiotherapy installations at national referral hospital centers in Indonesia.
Method: Descriptive analytical research, dose calculations were carried out on TPS and Film Dosimetry, laboratory examination of FSH, LH and Testosterone hormones pre and post radiation as well as assessment of skin toxicity in the skin scrotal area post radiation and comfort of use in abdominopelvic cancer patients undergoing radiation therapy.
Results: A total of 6 patients completed the radiation planning process with 5 patients successfully completing radiation treatment. The average testicular dose was 0.8 Gy and the average testicular dose compared to the prescribed dose was 1.8% with dose reduction to testis approximately 80%, After Radiotheraphy there was an increase in the hormones FSH (63,5%), LH (32,2%), and a decrease in Testosterone (3.7%). The use of a testicular shield can prevent primary hypogonadism due to radiation. The mean comfort score was 9.4 without escalation in skin toxicity.
Conclusion: The testicular shield device created in this study was scientifically proven to have good effectiveness reducing dose received by testis with excellent comfort and without escalation in scrotal skin toxicity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andi Iqbal Maulana
"Pendahuluan: Di Indonesia, kasus preeklamsia menyebabkan tingginya angka kematian bayi dan anak, yaitu 40% untuk kematian ibu dan 30-50% untuk kematian perinatal. Defisiensi vitamin D diduga mempengaruhi patogenesis preeklamsia. Selain itu, vitamin D diketahui mempengaruhi sensitivitas insulin secara linier, namun pernyataan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama pengaruh vitamin D pada preeklamsia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar vitamin D dan kadar glukosa pada jaringan plasenta preeklamsia terutama di bawah 32 minggu, untuk melihat pengaruh vitamin D terhadap kadar glukosa jaringan plasenta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan menggunakan desain cross sectional. Sampel plasenta preeklamsia yang digunakan adalah sampel simpanan yang diambil dari RSU Cipto Mangunkusumo dengan rentang tahun 2016-2017, dengan nomor etik: 0878/UN2.F1/ETIK/2018. Sampel plasenta preeklamsia sebanyak 10 sampel. Kadar vitamin D diukur menggunakan kit Elabscience, sedangkan kadar glukosa diukur menggunakan kit Ransel Randox, menggunakan metode spektrofotometri. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode Pearson. Hasil: Kadar vitamin D dan kadar glukosa pada jaringan plasenta preeklampsia di bawah 32 minggu berhubungan terbalik secara lemah berdasarkan korelasi Pearson (p = -0,180). Namun, korelasi ini tidak signifikan menurut uji signifikansi 1-ekor (p = 0,310). Kesimpulan: Korelasi vitamin D dan glukosa pada jaringan plasenta preeklamsia di bawah 32 minggu adalah negatif lemah.

Introduction: In Indonesia, cases of preeclampsia cause high infant and child mortality rates, namely 40% for maternal deaths and 30-50% for perinatal deaths. Vitamin D deficiency is thought to influence the pathogenesis of preeclampsia. In addition, vitamin D is known to affect insulin sensitivity linearly, but this statement still requires further research, especially the effect of vitamin D on preeclampsia. This study aims to compare vitamin D levels and glucose levels in preeclampsia placental tissue, especially under 32 weeks, to see the effect of vitamin D on placental tissue glucose levels. Methods: This research is an analytic study and uses a cross sectional design. The preeclampsia placenta sample used was a deposit sample taken from Cipto Mangunkusumo General Hospital with a range of 2016-2017, with an ethic number: 0878/UN2.F1/ETIK/2018. There were 10 samples of preeclampsia placenta. Vitamin D levels were measured using the Elabscience kit, while glucose levels were measured using the Randox Backpack kit, using the spectrophotometric method. The data obtained were then analyzed by the Pearson method. Results: Vitamin D levels and glucose levels in preeclamptic placental tissue under 32 weeks were weakly inversely related based on the Pearson correlation (p = -0.180). However, this correlation was not significant according to the 1-tailed significance test (p = 0.310). Conclusion: The correlation of vitamin D and glucose in preeclampsia placenta tissue under 32 weeks is weak negative."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library