Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isbodroini Suyanto
"ABSTRAK
Tujuan disertasi ini adalah pertama untuk melihat sampai sejauh mana para elit kraton Surakarta dan Yogyakarta masih menghayati faham kekuasaan Jawa. Apakah mereka melihatnya semata hanya sebagai tradisi, mereka rnempercayainya, ataukah mereka hanya mengetahui mengenai hat tersebut. Kedua adalah bagaimana mereka menilai para pemimpin politik masa kini. Karena faham kekuasaan Jawa bersifat adikodrati, maka kekuasaan tersebut bertumpu pada sumber-sumber yang bersifat transcendental yaitu bersifat spiritual dan adiduniawi yang tan kastl mata
Sumber-sumber bagi faham kekuasaan Jawa disusun secara konstruksi teoritis dengan memakai berbagai karya ilmiah para ilmuwan dalam berbagai bidang dalam budaya Jawa. Disamping itu sumber juga berasal dari beberapa Babad, Piwulang, Pewayangan, Mythos dan Legenda.
Penulisan disertasi ini bertumpu pads hasil wawancara mendalam dan pada konstruksi teoritis mengenai faham kekuasaan Jawa tersebut. Semua alit, para informan utama dan pendukung, mendapatkan pendidikan formal. Sebagian besar dari para subjek penelitian berlatar belakang pendidikan sarjana.
Hasil dari wawancara mendalam tersebut menunjukkan bahwa, mereka mempunyai cara pandang yang sama mengenai budaya Jawa dalam kaitannya dengan faham kekuasaan Jawa.
Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari penelitian ini adalah bahwa mereka masih kuat dalam menghayati budaya mereka. Hal tersebut bukan semata-mata hanya tradisi bagi mereka tetapi mereka menghayatinya. Begitu pula terhadap para pemimpin politik masa kini, mereka menilainya dengan memakai kacamata Jawa yang bersumber dari piwulang dari leluhur mereka.
Tradisi, simbol-simbol dan berbagai ritual kraton tetap dipertahankan untuk menjaga kepatuhan tradisional dari masyarakat di Surakarta dan Yogyakarta. Ritual-ritual tersebut masih sangat berarti terutama bagi DIY dengan Sri Sultan 1-113 X sebagai Gubernur dan KGPAA Pakualam IX sebagai Wakil Gubernur"
2002
D361
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isbodroini Suyanto
"During the Javanese historical development since the First Mataram Empire until today, Javanese cultural concepts as cultural syncretism of early Hindu-Buddhism, latter Hindu-Buddhism and Islam tends to be preserved. In its contact with later concepts from the west, such as formal education, modern politics and the entrance of various ideologies such as nationalism, capitalism, socialism, democracy and so on, has not negated those Javanese cultures. The main problem posed in this article is as follow: to what extent Javanese value of political power has been embraced by elites from Surakarta and Yogyakarta palaces. Whether their values are still strong or has it been diminished. Results reached in this research are: (1) Dominant perception of the elite, shows that their understanding of Javanese political power is still strong. They still strongly embraced the palace tradition and fully involved in all palace's rituals; (2) Western cultural penetration has not able to negate the strong rooted Javanese culture from these palace's elites. Their spirits are still bound to the Javanese culture which surrounded their palace; (3) Javanese sense of political power will play important role when it is positioned as spiritual power to those "njawani" rulers."
2005
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library