Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Joceline Wiliputri
"
Marriages in Indonesia are deeply influenced by gender-role socialization shaped by traditions, religion, and state-promoted gender ideology. Central to this, is the concept of "kodrat," which describes the roles for men and women, with husbands traditionally seen as primary providers. However, as modern Indonesia observes more women entering the labor market and becoming economically independent, this deviation from traditional norms is said to disrupt marriage stability, with women's employment being held responsible for the rise of divorce rates. While researchers have attempted to investigate how women's employment affects divorce rates, this study shifts the focus to happiness as a key factor in divorce decisions. By utilizing the 4th and 5th waves of the Indonesian Family Life Survey (IFLS), the study finds strong support for unhappiness as a primary driver of divorce, while there is no clear or statistically significant relationship between women's economic independence and divorce. Notably, the study reveals that women's employment can act as a buffer against divorce when unhappiness is present.
Pernikahan di Indonesia dipengaruhi oleh sosialisasi peran gender yang dibentuk oleh tradisi, agama, dan ideologi gender. Konsep "kodrat" yang mendeskripsikan peran untuk pria dan wanita, menetapkan suami sebagai penyedia utama. Seiring dengan meningkatnya jumlah wanita yang berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja, penyimpangan dari norma tradisional ini dikatakan mengganggu stabilitas pernikahan, dengan wanita yang bekerja sering disalahkan atas peningkatan angka perceraian yang terjadi di Indonesia. Meskipun banyak penelitian mencoba memahami hubungan wanita yang bekerja terhadap angka perceraian, studi ini berfokus pada kebahagiaan sebagai faktor kunci dalam keputusan untuk bercerai. Dengan menggunakan data dari gelombang ke-4 dan ke-5 dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI/IFLS), studi ini menemukan bahwa ketidakbahagiaan merupakan pendorong utama perceraian, sementara kegiatan ekonomi wanita tidak terbukti signifikan mempengaruhi angka perceraian. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa wanita bekerja membantu untuk mencegah perceraian dalam rumah tangga yang tidak bahagia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library