Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juliyanti
Abstrak :
Latar Belakang: Pemahaman tentang non-alcoholic fatty pancreas disease NAFPD dan makna klinisnya perlu terus ditingkatkan mengingat NAFPD diduga dapat berlanjut menjadi pankreatitis kronik dan memicu terjadinya kanker pankreas. NAFPD berhubungan erat dengan diabetes melitus tipe 2 DMT2 dan pasien diabetes berisiko 2x lipat untuk mengalami kanker pankreas. Proporsi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan NAFPD pada populasi DMT2 belum pernah diteliti. Tujuan: Mengetahui proporsi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan NAFPD pada populasi DM tipe 2. Metode: Pasien DMT2 dewasa yang berobat di poliklinik metabolik endokrin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM direkrut secara konsekutif pada studi potong lintang ini. Data usia, jenis kelamin, lama DM, komorbid, obat-obatan, lingkar pinggang, profil lipid dan HbA1C dikumpulkan. Ultrasonografi hepatobilier dilakukan pada setiap pasien untuk menentukan adanya NAFPD dan non-alcoholic fatty liver disease NAFLD . Hubungan NAFPD dengan parameter usia, jenis kelamin, lama DM, hipertensi, NAFLD, trigliserida dan HbA1C diuji kemaknaanya. Hasil Penelitian: Dari 171 pasien DMT2 yang direkrut dalam studi ini didapatkan proporsi NAFPD sebesar 48,5% (95%IK=41,2-55,9%). Analisis univariat menunjukkan perbedaan signifikan di antara kelompok NAFPD dan non-NAFPD dalam hal proporsi NAFLD (PR=1,96; 95%IK=1,41-2,74; p<0,001) dan hipertrigliseridemia (PR=1,38; 95%IK=1,02-1,86; p=0,042). Pada analisis multivariat usia lanjut (OR=2,15; 95%IK=1,10-4,23), NAFLD (OR=3,65; 95%IK=1,90-6,99) dan hipertrigliseridemia (OR=2,03; 95%IK=1,02-4,05) menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian NAFPD. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, lama DM, hipertensi, serta kadar HbA1C dengan kejadian NAFPD. Kesimpulan: Proporsi NAFPD pada populasi DMT2 sebesar 48,5%. Usia lanjut, NAFLD dan hipertrigliseridemia merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian NAFPD pada pasien DMT2. ......Background: Understanding of non alcoholic fatty pancreas disease NAFPD and its clinical significance needs to be continuously improved as NAFPD might allegedly develop into chronic pancreatitis and further leads to pancreatic cancer. NAFPD is strongly associated with type 2 diabetes mellitus T2DM and long term T2DM is associated with a 1.5 to 2.0 fold increase in the risk of pancreatic cancer. The proportion of NAFPD and its associated factors in T2DM population has not been well investigated. Aim: To investigate the proportion of NAFPD and its associated factors in type 2 DM population. Methods: Adult T2DM patients who visited Diabetes Clinic, Cipto Mangunkusumo Hospital were consecutively recruited in this cross sectional study. Information about age, sex, duration of diabetes, komorbidities, medication, waist circumference, lipid profile and HbA1C were collected. Abdominal ultrasonography was performed on each subject to diagnose NAFPD and non alcoholic fatty liver disease NAFLD . Association of NAFPD with age, sex, duration of diabetes, hypertension, NAFLD, triglyceride and HbA1C were examined. Study Results: From total of 171 T2DM patients in this study, the proportion of NAFPD was 48.5% (95%CI= 41.2 to 55.9%). Univariate analysis showed significant differences between NAFPD and non-NAFPD group regarding proportion of NAFLD (PR=1.96; 95%CI=1.41-2.74; p<0.001) and hypertriglyceridemia (PR=1.38; 95%CI=1.02-1.86; p=0.042). On multivariate analysis older age (OR=2.15; 95%CI=1.10-4.23), NAFLD (OR=3.65; 95%CI=1.90-6.99), and hypertriglyceridemia (OR=2.03; 95%CI=1.02-4.05) showed significant association with NAFPD. There were no significant association found among sex, duration of diabetes, hypertension and high levels of HbA1C with NAFPD. Conclusion: The proportion of NAFPD in T2DM population is 48.5%. Older age, NAFLD and hypertriglyceridemia are associated factors of NAFPD in T2DM patient.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Juliyanti
Abstrak :
Penelitian mengenai Pengembangan koleksi di Perpustakaan Sekolah Menengah Umum Negeri 68 Jakarta dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2002. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi peran perpustakaan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dan masalah-masalah yang timbul dalam usaha pengembangan koleksi di perpustakaan. Selain itu juga mengidentifikasi usaha-usaha yang dilakukan dalam pengembangan koleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan dibagikan langsung kepada responden. Terdapat 65 responden yang terdiri atas Kepala Sekolah dan Staf perpustakaan SMU yang bersangkutan. Data juga didukung dengan wawancara dan pengamatan langsung terhadap pengembangan koleksi dan keadaan perpustakaan. Data yang terkumpul diolah dengan tabulasi frekuensi. Data disajikan dalam bentuk Label, kemudian dianalisa guna pengambilan kesimpulan dengan rumus persentase dan parameter untuk penafsiran nilai persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan koleksi yang telah dilakukan di perpustakaan SMUN 68 Jakarta belum dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemakai dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Koleksi yang ada belum dapat dikatakan menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya pengembangan koleksi secara berkala sehingga koleksi tetap up to date dan dapat digunakan lebih maksimal, kerja sama dengan pengajar dan siswa dalam kebijakan seleksi dan seleksi, kurangmya informasi mengenai kebijakan seleksi dibuat secara tertulis dan di sosialisasikan kepada staf yang lain. Tinggi rendahnya kualitas pengembangan koleksi di perpustakaan SMUN 68 Jakarta juga disebabkan oleh keterbatasan dana dan staf. Dan kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut : pengembangan koleksi yang dilakukan oleh pustakawan SMUN 68 belum dapat dikatakan ideal sebagai bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Grace Juliyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam Konstitusi Jepang 1947 terdapat pasal 9 yang isinya berkaitan dengan kebijakan luar negeri Jepang dan masalah demiliterisasi. Perdana Menteri Abe berencana untuk melakukan amandemen terhadap pasal 9 karena pasal tersebut membatasi Jepang dalam penggunaan kekuatan militer dalam menyelesaikan pertikaian atau konflik internasional sehingga pergerakan Jepang menjadi terbatas khususnya dalam bidang keamanan. Rencana tersebut menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat Jepang. Tulisan ini mencoba menjelaskan bagaimana pandangan masyarakat Jepang mengenai rencana amandemen pasal 9 dalam Konstitusi Jepang 1947 yang ingin dilakukan oleh Perdana Menteri Abe. Hasil analisis menunjukan bahwa mayoritas masyarakat Jepang menolak rencana tersebut. Sampai saat ini Jepang menolak untuk ikut serta dalam segala bentuk peperangan maupun memperkuat kekuatan militernya, dengan alasan rakyat Jepang takut akan terulang kekelaman masa lalu di PD II jika Jepang memperkuat pasukan militernya. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah dan studi pustaka. Analisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik deskriptif analisis.
ABSTRACT
In Japan rsquo;s 1947 constitution article 9, Japan rsquo;s foreign policy and demilitarization is discussed. Prime Minister Abe planned to make an amendment on article 9 because it limits the military power usage in order to resolve the dispute or international conflict with the result that restrain Japan especially in the national security field. The plan raises pros and cons in Japanese society. This paper will try to explain the Japanese society rsquo;s view on the article 9 amendment plan by Prime Minister Abe. The result shows that the majority of the society objects the plan proposed. To date, Japan has refused to participate in all forms of war as well as strengthening its military strength arguing that the society is afraid of recurring the past World War II if Japan strengthens its military forces. This research was conducted with history research methods and literature studies. This is a qualitative research with descriptive analysis.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library