Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Karissa Fatharani Sukma Pribadi
"Interaksi manusia dan alam dalam desain arsitektural selalu unik. Dampak dari intervensi ini ke dalam desain ruang tidak hanya memberikan fitur estetis, namun memberikan manfaat terapeutik secara bersamaan. Akibatnya, Arsitek dan Perancang disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menjadikan lingkungan tempat kita melakukan keseharian kita untuk bertindak sebagai media yang mentransfer manfaat terapeutik yang diakuisisi oleh alam. Ideasi dalam menimbulkan suasana ldquo;sense of place rdquo;-pun menjadi landasan project. Tujuannya adalah untuk memunculkan dialog antara alam dan lingkungan dimana hal tersebut menjadi dasar untuk memuat desain akomodasi yang mengoptimalkan potensi penyembuhan yang bisa ditawarkan arsitektur melalui integrasi indera manusia. Inisiasi arsitektur terapeutik yang berbasis pada people-centered dan beberapa bukti dari eksperimen desain bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendukung cara menggabungkan elemen spasial yang berinteraksi dengan orang secara fisiologis dan psikologis. Mengacu pada teori, pendekatan holistik dan teknologi, preseden, dan pengamatan langsung, tesis ini bertujuan untuk mempresentasikan pengembangan desain retreat hotel yang dapat mengembangkan kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih baik.
The interaction of human and nature in architectural design is always unique. The impact of these intervention into space design extents from giving an aesthetical feature to therapeutic benefits. Consequently, architect and designer are ones of the stakeholders that are responsible in envisioning the built environment to act as a medium in transferring the therapeutic benefits acquired by nature. The ideation in sense of place arise a dialogue between nature and built environment which created an attempt to conceive a design that optimize the healing potential of architecture through the integration of senses. The initiation of the therapeutic architecture that ground to people centered and evidence based discipline aims to identify and support ways of incorporating those spatial elements that interact with people physiologically and psychologically. Through theoretical discourse, holistic and technological approach, precedent, and first handed observation, this thesis aims to present the design development of retreat camp that promotes better health and well being outcome."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Karissa Fatharani Sukma Pribadi
"Penelitian ini mengkaji fenomena pedagang kaki lima (PKL) di Kota Jakarta Selatan yang kerap mengalami ketidakadilan spasial dalam sistem ruang perkotaan, dengan fokus pada dinamika koeksistensi antara sektor ekonomi informal dan formal. Studi ini menekankan pada persepsi informalitas sebagai satu kesatuan dengan sektor formal dimana hubungan keduanya saling terkait. Pendekatan penelitian melibatkan pemilihan studi kasus berdasarkan tipologi koeksistensi yang dihasilkan dari kerangka kebijakan dan tinjauan literatur, menghasilkan sembilan tipologi koeksistensi. Menggunakan metode kualitatif, termasuk observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan metode triangulasi, data dikumpulkan dari berbagai informan kunci seperti PKL, pembeli, pengguna jalan, pemilik toko, dan pemangku kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan pengakuan ruang PKL pada kebijakan tata ruang kota sebagai aktivitas yang tidak termasuk dalam zonasi ruang kota, setiap tipologi koeksistensi memiliki dinamika dan karakteristik yang berbeda. Pengakuan koeksistensi memerlukan ekosistem yang kondusif melalui pengakuan ruang PKL dalam tata ruang kota. Indikator penting yang perlu dipertimbangkan dalam integrasi ruang PKL ke dalam perencanaan tata ruang kota meliputi identifikasi dinamika dan karakteristik tipologi koeksistensi berdasarkan dimensi waktu, kondisi kerja, strategi, dan infrastruktur pendukung, serta menentukan tingkatan mode informalitas untuk memahami dampaknya dalam perencanaan perkotaan dan ketahanan tipologi koeksistensi tersebut.
This research examines the phenomenon of street vendors (PKL) in South Jakarta, who frequently experience spatial injustice within the urban space system. The study focuses on the dynamics of coexistence between the informal and formal economic sectors, emphasizing the perception of informality as integrated with the formal sector, where their relationship is mutually interdependent. The research approach involves selecting case studies based on coexistence typologies derived from policy frameworks and literature reviews, resulting in nine distinct coexistent typologies. Using qualitative methods, including participant observation, in-depth interviews, and triangulation techniques, data were collected from various key informants such as street vendors, customers, pedestrians, shop owners, and policymakers. The findings indicate that supporting the recognition of PKL spaces within urban spatial policies, as activities not included in urban zoning, reveals that each coexistence typology has distinct dynamics and characteristics. Recognition of coexistence necessitates a conducive ecosystem through the acknowledgment of PKL spaces in urban spatial planning. Important indicators to consider in integrating PKL spaces into urban spatial planning include identifying the dynamics and characteristics of coexistence typologies based on temporal dimensions, working conditions, strategies, and supporting infrastructure. Additionally, determining the levels of informality is crucial for understanding their impact on urban planning and the resilience of these coexistence typologies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library