Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartini Apriliyana Virgine
"Parasetamol merupakan salah satu obat yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Keterbatasan asam asetat anhidrida (AAA) sebagai bahan baku sintesis parasetamol memicu pengembangan reaksi alternatif berbahan baku asam asetat glasial (AAG) dengan memanfaatkan katalis berbasis bentonit alam.
Pengembangan reaksi alternatif ini diawali dengan preparasi katalis, karakterisasi katalis, penentuan katalis terbaik, dan penentuan kondisi operasi dengan melakukan variasi kondisi meliputi suhu, perbandingan molar p-aminophenol (PAP) dan AAG, dan waktu reaksi.
Preparasi bentonit ini menghasilkan 4 jenis katalis, yaitu BA (bentonit alam), BS (bentonit sintetis), HB (H-bentonit), dan ZnB (Zn-Bentonit). Berdasarkan persentase terkonversi, diperoleh dua katalis terbaik untuk reaksi alternatif pada sintesis parasetamol, yaitu BA (dengan konversi PAP 71,79 %) dan BS (dengan konversi PAP 58,20 %).

Paracetamol is commonly and widely used by people as analgesic and antipyretic. The lack of acetic anhydride (AAA) as material in synthesis of paracetamol encourage an alternative method in reaction using acetic acid glacial (AAG) as primary reacting material with natural bentonite as catalyst.
The alternative reaction consist of catalyst preparation, characterization of catalyst, choice of best catalyst, and choice of operation condition with all variation condition in temperature, molar ratio of p-aminophenol and AAG, and reaction time.
Preparation of bentonite gets four kinds of catalyst, which are BA (natural bentonite), BS (activated bentonite), HB (H-bentonite), and ZnB (Zn-bentonite). Concerning the percentage conversion, two best catalysts for this alternative reaction are BA (71.79 %-conversion based on PAP) and BS (58.20 %-conversion based on PAP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52267
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Apriliyana Virgine
"ABSTRAK
Tesis ini dilatarbelakangi peningkatan jumlah penderita Demam Berdarah Dengue DBD di Provinsi DKI Jakarta yang mengalami peningkatan signifikan walaupun telah dilakukan upaya pengendalian penyebaran DBD, salah satunya dengan pemberian larvasida sintetik yang berbahan kimia. Larvasida sintetik ini memiliki bau yang menyengat, dapat menimbulkan resistensi dan memberikan efek samping terhadap tubuh. Beberapa penelitian larvasida berbahan baku alam telah dikembangkan sebagai alternatif, diantaranya adalah penggunaan ekstrak daun tembakau yang mempunyai khasiat sebagai insektisida larvasida nabati. Perubahan warna yang tidak stabil dan perubahan bentuk filtrat yang mengental akan menyulitkan penggunaan ekstrak tersebut secara langsung sebagai larvasida. Penelitian ini akan mengembangkan formulasi larvasida berbasis ekstrak daun tembakau yang akan terkapsulasi menggunakan polimer Polietilen glikol 6000 dengan bentuk sediaan akhir berupa padatan yang mudah dalam penggunaannya dan adanya peningkatan sifat karakteristik. Dari hasil penelitian diperoleh uji hayati bioassay larvasida enkapsulasi dengan LC50 sebesar 370,91 ppm 0,04 , lebih rendah dibandingkan ekstrak daun tembakau tanpa enkapsulasi sebesar 1022,97 ppm 0,10 dan penggunaan larvasida berbasis ekstrak daun tembakau terkapsulasi tidak memberikan perbedaan yang signifikan jika diujikan di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat.

ABSTRACT
This thesis is motivated by the increasing number of Dengue Hemorrhagic Fever DHF patients in DKI Jakarta which experienced a significant increase despite efforts to control the spread of dengue fever, one of them with the provision of synthetic chemical larvicide. This synthetic larvicide has a strong odor, can cause resistance and give side effects to the body. Some larvicide studies of natural raw materials have been developed as an alternative, such as the use of tobacco leaf extract that has the property as an insecticide larvicide vegetable. Unstable color changes and thickening of the filtrate form will make it difficult to use the extract directly as a larvicide. This research will develop larvacide formulations based on tobacco leaf extracts that will be encapsulated using polymer Polyethylene glycol 6000 with final dosage form in the form of solids that are easy to use and an increase in characteristic properties. From the result of the research, the bioassay of larvicide encapsulation with LC50 was 370,91 ppm 0,04 , lower than tobacco leaf extract without encapsulation 1022,97 ppm 0,10 and the use of encapsulation larvicide based on tobacco leaf extract did not give significant difference if tested in Kapuk area, West Jakarta"
2017
T49738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library