Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khaidir
"ABSTRAK
Penulis menganalisis bentuk pemaparan dan kohesi leksikal pada kolom fiksi Had_ts Lam Yahduts di surat kabar harian Mesir al-Syur_q al-Jad_d, yang mencangkup di dalamnya analisis alat-alat kohesi leksikal berjenis reiterasi dan kolokasi. Klasifikasi suatu wacana berdasarkan bentuk pemaparannya dapat ditentukan dari pemilihan diksi, serta tujuan penggunaannya. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian di dalam teks untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif, berdasarkan unsur-unsur leksikal pembentuk wacana yang terdapat pada teks tersebut. Sifat wacana kolom Had_ts Lam Yahduts termasuk dalam wacana fiksi, dikatakan wacana fiksi, hal itu terlihat jelas pada judul kolom tersebut _dialog yang belum pernah terjadi_. Pada teks tersebut terdapat beberapa alat-alat kohesi leksikal dari kedua jenis alat kohesi. Adapun terdapat beberapa tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal, diantaranya untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi, dan keindahan bahasa lainnya.

Abstract
In this analysis, the author discusses the forms of exposure and lexical cohesion in fiction column Had_ts Lam Yahduts in the Egyptian daily newspaper al-Syur_q al-Jad_d, which include the analysis-tool lexical cohesion devices reiteration and collocation. Classification of a discourse based on the form can be determined from the election diction, and its intended use. Lexical or a combination of lexical cohesion is lexical relations between parts in the text to find harmony in a cohesive structure, based on lexical elements forming the discourse contained in the text. The characteristic of discourse Had_ts Lam Yahduts included in the discourse of fiction, it is said discourse of fiction, because, it is clearly visible on the column title dialogue that has never happened. The author has found in the text, there are some tools from both types of lexical cohesion devices in text column. There are few objective aspects of lexical use, among them is to get the effect of intensity meaning of language, clarity of information, and the aesthetics of language."
2010
S13294
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Khaidir
"Pelayanan Polri merupakan salah satu tugas pokok Polri dibidang pencegahan kejahatan dalam rangka mewujudkan Kamtibmas. Tugas pelayanan ini, selalu menjadi sorotan masyarakat, karena masih ada beberapa anggota Polri yang belum menghayati arti dari tugas pelayanan tersebut. Mereka masih menampilkan sikap arogan, kasar dan cenderung diskriminatif serta cenderung mengharapkan imbalan saat melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Demikian halnya dengan Pos Polisi Blok M yang berada di tengah-tengah masyarakat di kawasan Blok M. Keberadaan Pos Polisi tersebut dibutuhkan masyarakat untuk melayani masyarakat melalui tugas Kepolisian yang meliputi : penerimaan laporan pengaduan, melaksanakan tindakan preventif dengan melaksanakan tugas pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli serta penanganan tempat kejadian perkara.
Dalam tugas pelayanan ini, Pos Polisi Blok M tidak hanya sekedar melaksanakan tugas sesuai yang diterangkan diatas. Masyarakat yang heterogen dan memiliki berbagai kepentingan serta menyimpan berbagai masalah di kawasan itu, juga membutuhkan Polri dalam konteks tugas lain yaitu : dapat meredam berbagai permasalahan yang terjadi, mampu menciptakan suasana yang aman dan tertib, dapat menetralisir suasana yang kacau, mengamankan dan menertibkan pasar, berperan sebagai pemecah masalah dalam rangka mencegah terjadinya kejahatan, membantu masyarakat agar terhindar dari gangguan keamanan dan melaksanakan upaya untuk mengantisipasi sumber-sumber potensi konflik.
Melihat situasi kawasan Blok M yang begitu kompleks masalahnya dan mencermati keadaan Pos Polisi Blok M yang bersahaja, (cenderung sederhana dan miskin kemampuan), maka menimbulkan suatu asumsi, bahwa Pos Polisi Blok M mengalami kondisi yang tidak seimbang dibandingkan dengan tantangan tugas yang dihadapi. Kondisi seperti ini akan mempengaruhi tugas pelayanan dan juga menimbulkan berbagai kendala dalam menangani setiap permasalahan di kawasan tersebut.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh fakta, bahwa jika Pos Polisi Blok M tidak didukung satuan atas (Polsek dan Polres), maka pos tersebut mengalami tugas yang berat . Dengan adanya peran satuan atas, selama ini tugas-tugas yang begitu kompleks dapat dihadapi.
Terlihat pula, bahwa Pos Polisi Blok M, melalui kepemimpinan Kapospolnya, telah melaksanakan berbagai kiat, langkah guna mengatasi tantangan tugas. Kiat dan langkah yang dilakukan oleh Kapospol, cenderung mengabaikan prosedur tetap yang berlaku, bersifat rutinitas, insting dan jangka pendek tanpa perencanaan tertulis, dengan alasan tugas yang dilaksanakan lebih praktis. Kapospol mampu menciptakan hubungan yang baik dengan segenap masyarakat di kawasan tersebut, untuk memanfaatkan potensi masyarakat sekitarya, guna mendukung tugas yang berat.
Dalam penelitian ditemukan fakta, bahwa Kapospol tidak menerapkan proses manajemen yang benar sesuai teorinya. Sebagai manajer tingkat bawah, Kapospol terlihat hanya menerapkan manajemen yang sifatnya alami dan berdasarkan situasi saat itu, terutama dalam proses kegiatan pelayanan, dari mulai perencanaan, penyusunan kekuatan, pelaksanaan dan pengendalian. Kesemuanya ini tidak diiakukan secara terencana. Kemudian fakta menunjukkan, bahwa perpolisian yang terkandung dalam tugas pelayanan di Pos Polisi Blok M, lebih bersifat kekeluargaan ( Familiar policing)"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T7712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Khaidir
"Baja 55 Si 7 sebagai bahan baku spring clip yang merupakan salah satu komponen elastic rail fastening, harus mempunyai nilai kekerasan yang dipersyaratkan pada aplikasinya sebagai penambar rel kerera api yakni 390-432 BHM Untuk memenuhi persyaratan nilai kekerasan tersebut, logam ini dilakukan proses perlakuan panas dengan proses pengerasan pencelupan dan penemperan. Hasil penelitian dengan menggunalam 3 jenis minyak sebagia media ceIup yang berbeda viskositasnya meunjukkan bahwa dengan meningkatnya jumlah volume media celup, kekerasan logam meningkat pada minyak dengan nilai viskositas kinematic 140,74 dan 180,21 (40 °C, cSt). Tetapi pada minyak dengan nilai viskositas yang Iebih besar yaitu 378,08 (40 °C, cSt) tidak memperlihatkan pengaruh yang berarti. Disamping itu dengan meningkatnya temperatur austenisasi kekerasan baja meningkat. Kekerasan baja juga dipengaruhi nilai viskositas minyak celup dimana semakin besar nilai viskositas minyak kekerasan baja semakin menurun. Dari penelitian ini temperatur temper dan waktu tahan temper juga menyebabkan kekerasan baja semakin kecil. Proses perlakuan panas yang menghasilkan baja dengan nilai kekerasan yang dipersyaratkan dan nilai proses perlakuan panas yang efisien adalah sebagai berikut: Temperatur austenisasi 870 °C dengan viskositas 180,21 (40 °C, cSt) dan volume satu Iiter media ceIup. Serta waktu tahan temperatur tempernya adalah 150 menit dengan niiai kekerasan 430 BHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yul Khaidir
"Konsep komposit tak lain memanfaatkan sebesar-besarnya sifat fisis-mekanik dan teknik aneka bahan gabangan, sekaligus mengarangi syat buruknya. lPTEK material yang mengkaji hubungan antara struktar dan sifat serla bagaimana proses manufaktur yang berpengaruh, diterapkan. Segi disain dan prakiraan bahan dipudukan. Di sini disain tidak sekedar perihal penggunaan bahannya, tetapi jaga sesuai dengan aneka kandangan dan struktur geometrinya, serta menyidik prosedur pembuatannya agar sesuai untuk penerapan tertentu.
Sam di antara tiga macam komposit, yaitu Metal Malrix Composite (MMC), kini makin mutlak dituntut keberadaannya, terutama di bidang kontruksi serta mekanis-otomotif dari jembatan, gedung bertingkat, mobil, kapal, pesawat udara, satelit, roket, sampai alat-alat rumah tangga. Bidang ini merupakaa tujuan interdisiplin. Salah salu contoh dari material MMC adalah Al-Al2O3 dengan Al sebagai matriks dan Al2O3 sebagai penguat. Metode yang digunakan untuk membuat material ini adalah dengan proses metalurgi serbuk.
Setelah dilakukan penelitian, terbukti adanya peningkatan sifat mekanis, antara lain kekerasan, kuat tekan, dan kuat aus, serta terjadi peningkatan densitas dan penurunan porositas terhadap material Al-Al2O3 seiring dengan peningkatan waktu pada saat proses sinter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library