Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnia Novianti
"ABSTRAK
Isu energi terbarukan telah banyak dibahas dengan berbagai perspektif. Dari
beberapa kajian tentang energi terbarukan, perhatian terhadap isu akses lahan
masih minim. Penelitian ini mengangkat masalah akses lahan sebagai salah satu
isu yang terkait erat dengan masalah penyediaan bahan baku bagi produksi energi
terbarukan: bioetanol. Penelitian yang dilakukan di perkebunan singkong di
Cianjur, Jawa Barat yang aksesnya dikuasai oleh PT. EKM menunjukkan bahwa
akses terhadap lahan sangat penting untuk menjamin pasokan bahan baku bagi
produksi bioetanol. Dengan demikian, isu akses menjadi penting dibahas
mengingat jaminan pasokan bahan baku yang merupakan hulu dari proses
produksi energi terbarukan tidak dapat diperoleh tanpa ketersediaan lahan yang
memadai. Dalam penelitian ini, pendekatan akses dan aktor digunakan untuk
memahami bagaimana akses ?bekerja?. Temuan lapangan menunjukkan bahwa
akses terhadap lahan di beberapa lokasi pengamatan melibatkan banyak aktor
yang saling berelasi dalam bentuk kontestasi maupun negosiasi. Relasi sosial
antaraktor tersebut sarat dengan relasi kuasa. Oleh karena itu, untuk memahami
mengapa dan bagaimana pihak-pihak tertentu menjalin relasi satu dengan lainnya
guna memperoleh kontrol atas sumber daya-sumber daya tersebut, penulis
menggunakan metode etnografi dengan pengamatan dan wawancara mendalam

Abstract
The issue of renewable energy has been discussed from various perspectives. Of
the few studies on renewable energy, attention to the issue of access to land is still
rare. This research focused on the issue of land access as one of the issues that
closely related to the problem of providing raw materials for renewable energy
production. Fieldwork made in cassava plantation in Cianjur, West Java, to which
access land is controlled by PT. EKM, indicates that access to land is essential to
ensure supply of raw materials for bio-ethanol production. Thus, issue of land
access is important to discuss regarding that security of supply of raw material
cannot be obtained without the availability of adequate land. In this research,
access and actor-based approaches are utilized to understand how access "works".
Some findings indicate that access to land on several observation sites involving
many actors in the form of contestation and negotiation. Social relation among
actors in this study is closely related to what is so called ?power relation?.
Therefore, in order to understand why and how do certain parties get benefit from
the resources, I use ethnographic method combined with observation, and in-depth
interview."
2012
T30376
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Novianti
"ABSTRAK
Ketahanan pangan menjadi isu yang sangat terkait erat dengan fenomena perubahan iklim. Perhatian pada komunitas masyarakat yang tinggal di pesisir semakin besar mengingat sekitar 60 persen masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan tersebut menjadi rentan terhadap dampak perubahan iklim. Salah satu hal yang cukup mengancam adalah terganggunya keberlangsungan pangan masyarakat sehingga ketahanan pangan menurun. Ketahanan pangan tidak hanya menyoal pada terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga dalam jumlah yang cukup, tetapi juga pada aspek aman, mutu, gizi, ragam, dan harga yang terjangkau bagi masyarakat (Undang-undang Pangan 1996). Perubahan iklim di sisi lain sangat mengancam punahnya keanekaragaman hayati, termasuk pengasaman laut, kerusakan dan pemutihan karang, dan yang paling mengkhawatirkan adalah semakin menurunnya jumlah ikan yang dapat ditangkap nelayan akibat habitatnya yang rusak. Desa Jerowaru, Kecamatan Lombok Timur, Kabupaten Nusa Tenggara Barat adalah satu dari sekian kawasan pesisir rentan terkena dampak perubahan iklim. Fokus penulis pada isu ketahanan pangan donesia bagian Timur yang sangat didasari oleh data penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti LIPI bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan IP (KKP) tahun 2014 bahwa kerugian yang diderita nelayan tradisional akibat kegagalan negara menjalankan agenda adaptasi dan mitigasi perubahan iklim mencapai lebih dari 73 triliun per tahun dan fakta tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tangkapan nelayan makin menurun dan menjadikan nelayan semakin jauh menangkap ikan. Penelitian yang berjudul Masa depan yang berkelanjutan: Upaya Mendukung Strategi Indonesia untuk Mengantisipasi Dampak Sosial Perubahan Iklim di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat ini menggunakan metode wawancara mendalam, pengamatan, dan Focus Group Discussion untuk menggali data primer. Subjek penelitian adalah komunitas nelayan, pemerintah daerah, dan LSM yang ikut terlibat dalam upaya mitigasi dan adaptasi komunitas nelayan. Kerja sama dan koordinasi antara pemangku kepentingan sangat penting untuk meminimalisir dampak perubahan iklim, juga dibutuhkan upaya penguatan komunitas yang rentan sehingga ketahanan pangan tetap terjaga"
Yogyakarta: B2P3KS, 2016
300 JPKS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library