Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Kurniawan Pambudi
"Minyak biji jinten hitam yang dikenal memiliki khasiat sebagai obat herbal mempunyai bau dan rasa yang khas. Oleh karena itu dibuat sediaan emulsi minyak biji jinten hitam tipe O/W. Penelitian ini bertujuan untuk menutupi bau dan rasa serta mengetahui stabilitas sediaan emulsi yang baik dari esktraksi Jinten hitam (Nigella sativa Linn) dengan emulgator Span 80 dan Tween 80 dengan variasi konsentrasi 20%,50% dan 70 % dari jumlah minyak biji jinten hitam dalam sediaan. Evaluasi yang dilakukan meliputi volume sedimentasi, viskositas, ukuran partikel, uji stabilitas fisik, pH, dan penetapan kadar. Dari hasil pengujian, emulsi dengan konsentrasi emulgator 70% memiliki stabilitas yang baik. Formula emulsi tersebut telah dapat memperbaiki aroma dan rasa minyak biji jinten hitam, tetapi belum untuk penampilannya.
The black seeds cumin oil known to have efficacy as medicinal herbs having peculiar odor and taste. Hence preparation made emulsify oils black seeds cumin type O/W. This study aims to cover odor and taste and knowing stability emulsion preparation of black cumin esktract (nigella sativa linn) with emulgator span 80 and tween concentration with variations 20%, 50% and 70% of the oil of cumin black seeds in preparation. Evaluation volume discontinuous, conducted include viscosity, size of particles, the physical stability pH levels and determination. The evaluation of emulsion with concentration emulgator 70% having good stability. This formula could prove the odor and taste of black seeds cumin oil."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45435
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kurniawan Pambudi
"Bagian terpenting dalam rangka melaksanakan upaya kesehatan adalah perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Untuk menjamin hal tersebut, maka perlu dibentuk suatu instansi yang bertugas membina, mengatur dan mengawasi produksi dan distribusi dari perbekalan farmasi dan alat kesehatan tersebut, sehingga tidak terjadi penyimpangan selama pelaksanaannya. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian mempunyai tanggung jawab mensinergikan kebijakan melalui penyusunan kebijakan dan pedoman-pedoman yang dapat dipergunakan, termasuk di dalamnya upaya-upaya peningkatan mutu produksi dan distribusi kefarmasian. Salah satunya adalah tentang peranan Apoteker dalam hal regulasi yang dirancang dan ditetapkan oleh pemerintah di bidang kefarmasian, maka diadakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI yang berlangsung dari tanggal 15 Juli-26 Juli 2013.
The most important part in order to implement health measures are pharmaceuticals and medical devices are safe, quality and affordable. To ensure this, it is necessary to set up an agency in charge foster, organize and supervise the production and distribution of pharmaceuticals and medical devices , so that no irregularities occur during implementation. Directorate of Production and Distribution of Pharmaceutical have a responsibility to synergize through policy formulation and policy guidelines that can be used , including efforts to improve the quality of the production and distribution of pharmaceuticals. Directorate of Production and Distribution of Pharmaceutical has the tasks of preparation, formulation and implementation of policies , preparation of norms, standards, procedures and criteria ( NSPK ) as well as technical guidance and evaluation in the field of production and distribution of pharmaceuticals. Prospective pharmacists should understand the roles of a pharmacist in the pharmacy field as listed in the Indonesian Government Regulation No.51 of 2009 on Pharmaceutical Works. One is about the role of pharmacists in terms of regulations designed and set by the government in the field of pharmacy , then held the Working Practice Pharmacist ( PKPA ) in the Directorate of Production and Distribution of Health , Ministry of Health, which runs from July 15 to July 26 , 2013."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kurniawan Pambudi
"Obat atau bahan obat tersebut hanya boleh diproduksi oleh industri farmasi yang memiliki sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Obat yang dipasarkan secara luas juga harus memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh otoritas Badan POM RI, dimana proses pembuatannya sudah memenuhi ketentuan CPOB. Sehingga persyaratan CPOB merupakan persyaratan mutlak yang wajib dipenuhi oleh suatu industri farmasi. Peran seorang apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 yaitu bertanggung jawab pada pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan dan orientasi kepada masyarakat atau pasien menjadi dasar dalam menjalani pekerjaan kefarmasian dengan memproduksi sediaan farmasi yang memenuhi standar, persyaratan keamanan, kualitas, dan efikasinya secara konsisten. Oleh karena itu, Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT. Actavis Indonesia mengadakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), mahasiswa calon apoteker diharapkan mampu mengembangkan ilmu yang telah didapatkan ke dalam dunia kerja. Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dimulai tanggal 12 Agustus - 30 September 2013.
Drug or ingredient of the drug should only be manufactured by the pharmaceutical industry who are certified GMP ( Good Manufacturing Practice ). Widely marketed drugs also must have a marketing authorization issued by the authorities POM RI , where the manufacturing process complies with GMP . So it is an absolute requirement of GMP requirements that must be met by a pharmaceutical industry. The role of a pharmacist in a pharmacy undergo job listed in the Indonesian Government Regulation No. 51 of 2009 that is responsible for the manufacture of pharmaceutical preparations including quality control, security, procurement, storage, and distribution or distribution of drugs, medication management, prescription drug services, service drug information, and drug development, medicinal materials and traditional medicine. Scientific value, justice, humanity, balance and orientation to the public or patients undergoing the basis for the manufacture of pharmaceutical jobs pharmaceutical preparation standards, safety requirements, quality, and efficacy consistently. Therefore, the Faculty of Pharmacy Pharmacist Program, University of Indonesia in cooperation with PT. Actavis Indonesia held Practice Pharmacist ( PKPA ) , student pharmacists candidates are expected to develop knowledge that has been gained into the working world . Implementation Practice Pharmacist ( PKPA ) began on 12 August to 30 September 2013."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kurniawan Pambudi
"Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker terjadi secara langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan tujuan mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kefarmasian, terjadi pergeseran tujuan orientasi pelayanan kefarmasian, yang semula hanya terfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi berorientasi juga kepada pelayanan komprehensif. Apoteker tidak hanya berperan sebagai pengelola obat, tetapi juga sebagai pelaksana pemberian informasi kepada masyarakat untuk mendukung penggunaan obat yang benar dan rasional, pemantauan penggunaan obat untuk mengetahui hasil terapi yang diberikan dan kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan. Perubahan orientasi tersebut, menuntut seorang apoteker untuk terus dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Apoteker diharapkan dapat mengaktualisasikan diri dan mampu mengimplementasikan peraturan dan perundangan yang berlaku sehingga profesi ini dapat terintegrasi dengan baik dalam sistem pelayanan kesehatan. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek merupakan salah satu sarana bagi mahasiswa calon apoteker untuk mendapatkan pengalaman kerja dan pemahaman yang lebih dalam tentang peran dan fungsi apoteker di apotek dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dalam mengelola suatu apotek.
Pharmacy is a facilities pharmacy service where do the practice of pharmacy by a pharmacist. Pharmaceutical services performed by pharmacists occurs directly and is responsible to the patient with regard to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite outcomes that improve the quality of life for the patient. Along with the development of science in the field of pharmacy, a shift in goal orientation pharmacy service, which was originally only focused on medication management as well as the commodity becomes oriented to comprehensive services. Pharmacists not only act as the manager of the drug, but also as an implementer to provide information to the public to support the proper use of drugs and rational drug use monitoring to determine the results of treatment given and the possibility of medication errors. The orientation change, requires a pharmacist to continue to improve the knowledge, skills and behaviors to be able to carry out a direct interaction with the patient. Pharmacists are expected to actualize themselves and are able to implement the rules and regulations that apply to the profession can be tightly integrated into the health care system. Internship Practice Pharmacist ( PKPA ) in pharmacy is one of the means for the prospective student pharmacists to gain work experience and a deeper understanding of the role and functions of pharmacists in pharmacies in providing services to the community and in managing a pharmacy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library