Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuswarini
"Salah satu teknik pengubahan bentuk yang dapat digunakan untuk menghaluskan butir adalah teknik Equal Channel Angular Pressing (ECAP), salah satu dari metode Severe Plastic Deformation (SPD). Dalam penelitian ini ECAP dilakukan pada material kuningan alfa atau cartridge brass, material yang memiliki ketangguhan dan mampu bentuk yang baik. ECAP dilakukan melalui penekanan pada material dalam dies untuk meningkatkan sifat mekanis dari material. Deformasi plastik yang terjadi pada material saat proses penekanan sangat dipengaruhi oleh geometri dari cetakan, oleh karena itu dipilih sudut 120º pada dies ECAP. Hasil dari studi ini adalah didapatnya peningkatan kekerasan dari 73 HV menjadi 210 HV, dan penurunan diameter butir dari 34 μm menjadi 6,85 μm melalui ECAP sebanyak 3 kali laluan dengan besar peregangan 1,90."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Kuswarini
"Setiap pasangan suami isteri yang telah menikah tentunya rnengharapkan memiliki anak yang sehat, namun apabila ternyata anak yang mereka menderita suatu penyakit kronis tertentu, seperti leukemia, hal ini merupakan suatu situasi yang tidak dapat mereka hindari. Memiliki anak yang cacat atau menderita penyakit yang kronis, telah diketahui sejak lama dapat menjadi sumber stres dalam keluarga (Kazak, 1989). Banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa pengaruh yang negatif ini terutama dirasakan oleh ibu. Kondisi anak menciptakan perasaan-perasaan negatif pada ibu, seperti perasaan tidak berdaya, ketakutan, terlalu melindungi anak, dan perasaan yang berlebihan akan tanggung jawab (Silver, bauman, & Ireys, 1995). Dari keadaan ini terlihat bahwa ibu dari anak yang menderita penyakit kronis, merupakan individu yang berhadapan dengan situasi yang dievaluasi sebagai penuh ancaman dan tuntutan. Keadaan seperti ini oleh Lazarus (1976) dinamakan stres.
Individu yang menghadapi situasi yang dinilai mengandung stres, kemudian mengevaluasi sumber-sumber daya yang dimilikinya baik dari dalam diri dan diluar diri individu. Sumber-sumber daya ini kemudian membantu individu menampilkan perilaku yang ditujukan untuk menghadapi situasi stres. Perilaku ini dinamakan coping. Coping tampil baik berupa tingkah laku nyata ataupun berupa kegiatan kognitif (Lazarus & Folkman, dalam Kaplan dkk, 1993). Secara umum coping terbagi dalam dua jenis. Yang pertama, coping terpusat masalah (problem-focused coping),yaitu suatu tindakan yang diarahkan kepada pemecahan masalah atau dengan mengubah situasi. Yang kedua, coping terpusat emosi (emotion-focused coping), yaitu coping yang ditujukan untuk mengatur respon emosional terhadap situasi stres. Oleh Caver & Scheier (1989), masing-masing jenis coping dibedakan dalam lima variasi.
Individu yang melakukan coping tidak terlepas dari pengaruh orang-orang dan lingkungan dimana ia berada. Orang-orang ini dapat memberikan dukungan bagi individu yang berfungsi sebagi penahan (buffer) yang mereduksi akibat dari stres. Dukungan-dukungan seperti ini dinamakan dukungan sosial (Smet, 1994). Bentuk dukungan sosial ada lima, yaitu dukungan informasi, dukungan instrumentalmateri, dulcungan emosi, dukungan penghargaan, dan dukungan persahabatan (Oxford, 1992). Sedangkan sumber dukungan sosial dapat dibagi dari kalangan profesional, non profesional (significant others), dan kelompok dukungan social (social support group). Persepsi dari individu terhadap tersedianya dukungan sosial di lingkungan disekitarnya merupakan salah satu sumber daya yang dapat digunakan dalam menghadapi situasi stres.
Dengan demikian terlihat bahwa dukungan sosial dapat mempengaruhi perilaku coping yang ditampilkan. Dukungan sosial dapat menjadi sumber daya bagi ibu untuk menampilkan perilaku coping. Maka penting untuk mengetahui gambaran dukungan sosial yang didapat ibu dan gambaran perilaku coping yang ditampilkan ibu dalam menghadapi anak yang menderita leukemia, serta gambaran pengaruh dukungan sosial yang didapat terhadap tampilnya perilaku coping ibu. Sebelumnya juga perlu dillhat bagaimana gambaran stres yang dialami ibu.
Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif Keabsahan penelitian dijaga dengan menggunakan triangulasi analis, yaitu menggunakan analis lain selain peneliti untuk menganalisis hasil penelitian, dan triangulasi data, yaitu menggunakan observasi selain wawancara dalam mengumpulkan data. Sedangkan keajegannya dijaga dengan dibuatnya pedoman wawancara. Subyek yang digunakan sebanyak 5 orang, yaitu para ibu yang memiliki anak penderita leukemia yang dirawat di RSCM Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki anak yang menderita leukemia, menghadapi beberapa kondisi dan situasi yang dinilai sebagai sumber stres. Ibu menampilkan kedua jenis perilaku coping. Coping terpusat masalah dilakukan bila menghadapi situasi yang dapat dicari pemecahannya atau dapat diubah, sedangkan perilaku coping terpusat emosi ditampilkan dalam menghadapi emosi negatif. Semua bentuk dukungan sosial pemah didapatkan ibu. Hanya kelompok dukungan sosial sebagai sumber dukungan yang tidak didapat para ibu. Selain itu juga didapat hasil bahwa dukungan sosial memiliki peran yang cukup penting terhadap munculnya perilaku coping pada ibu.
Berdasarkan hasil penelitian ini juga diketahui bahwa para ibu memiliki harapan yang besar untuk mendapatkan infomaasi yang lengkap dan jelas dari dokter. Mempertimbangkan hal ini maka disarankan dari kalangan profesional, seperti dokter dan paramedis agar dapat meluangkan waklunya untuk memberikan masukan yang jelas dan lengkap sesuai tingkat pemahaman para ibu. Juga disarankan untuk membentuk kelompok dukungan yang dipandu oleh kalangan profesional. Melalui kelompok ini para ibu dapat saling bertukar pengalaman dan berbagi perasaan, sehingga akhirnya diantara mereka dapat saling memberikan dukungan sosial. Peran ayah dalam menghadapi anak yang menderita leukemia juga nampaknya cukup berat. Selain ikut membantu ibu merawat anak, para ayah juga memiliki tanggung jawab dalam mencari nafkah untuk membiayai pengobatan anak. Dengan memperhatikan hal ini, menjadi sangat menarik bagi yang hendak mengembangkan penelitian sejenis, untuk melakukan studi perhandingan dengan subyek para ayah."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desika Kuswarini
"Pengendalian Intern pada Kementerian/Lembaga Di Jakarta Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana kualitas jasa Inspektorat Jenderal, pengalaman pimpinan, dan jumlah anggaran berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern pada Kementerian/Lernbaga di Jakarta. Kualitas jasa Inspektorat J enderal diukur dengan independensi, keahlian profesional, ruang lingkup audit, perencanaan audit, dan pelaporan hasil audit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei terhadap Inspektorat Jenderal pada Kementerian/Leinbaga di Jakarta. Sarnpel yang digunakan adalah 20 Departernen dan 24 LPND. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode statistik yang digunakan yang digunakan untuk rnenguji hipotesis penelitian adalah regresi berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas jasa Inspektorat Jenderal, pengalarnan pirnpinan, dan junilah anggaran secara parsial maupun simultan berpengaruh signitikan terhadap efektivitas pengendalian intern.

This research aims to examine how far General Inspectorate service quality,leader experience, and amount of budget influence to intemal control effectiveness in Ministry/Institution in Jakarta. General Inspectorate service quality is measured with independency, professional skill, scope of audit, planning of audit, and reporting of audit result. Survey method is applied to the respondents consisting of internal auditors of Ministry/Institution in Jakarta. Amount of the sample are 20 Department and 24 LPND. These samples were selected by using purposive sampling method. The statistic method used to test on the research hypothesis is multiple regression. The hypotheses tested are revealed that General Inspectorate service quality, leader experience, and amount of budget influence significantly to the internal control effectiveness as Well as partially and simultaneously."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33424
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library