Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laila Anggita Nurcahyani
"Isu rasial yang terjadi antara kulit putih dan non-kulit putih di Amerika Serikat selalu saja terhubung dengan isu relasi kuasa. Para kulit putih selalu berusaha untuk mengatur non-kulit putih di berbagai aspek. Isu relasi kuasa dan rasial yang akan dianalisa di dalam penelitian ini akan tergambarkan di dalam Four Brothers (2005), sebuah film yang disutradarai oleh John Singleton. Four Brothers adalah film yang mengisahkan tentang keluarga Mercer, keluarga antar ras, yang mengalami isu relasi kuasa dari para kulit putih di dalam lingkup keluarga itu sendiri. Juga bagaimana para kulit hitam berjuang untuk posisi mereka masing-masing.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan kontribusi terhadap studi rasial dan relasi kuasa dengan mengaplikasikan isu-isu yang ada di dalam analisis film Four Brothers. Melalui karakter-karakter yang ada di dalam film, makalah ini menyimpulkan bahwa para kulit putih masih mendominasi masyarakat Amerika Serikat dan isu rasial di Amerika Serikat tidak sepenuhnya menghilang dan masih terjadi di belakang nama relasi kuasa.

The racial issues between the whites and non-whites in the US were always connected to the power relation issues. The whites always tried to rule the non-whites in any kinds of aspects. The power relation and racial issues that will be analyzed in this research is reflected in Four Brothers (2005), a movie directed by John Singleton. Four Brothers is a movie about Mercer family, an inter-racial family, who suffered from power relation issue from the whites in the family itself and how the blacks struggled for their position.
The purpose of this paper is to give a contribution to the studies of racial and power relation issues by applying the issues in the movie Four Brothers’s analysis. Through the characters in the movie, the paper concludes that the whites still dominate the US society and the racial issues in the US do not completely disappear and still occur behind the name of power relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Anggita Nurcahyani
"Penelitian ini membahas diplomasi yang digunakan oleh Jepang dalam menghadapi kebangkitan dan dominasi kekuatan ekonomi Tiongkok di kawasan Asia Tenggara, khususnya di negara Myanmar. Penelitian ini difokuskan pada periode tahun 2012 hingga 2017; pada saat Myanmar mengalami proses reformasi dan Shinzo Abe naik menjadi perdana menteri Jepang. Konsep diplomasi publik dan triangular diplomacy digunakan untuk mengidentifikasi strategi dan diplomasi yang digunakan Jepang di Myanmar dengan menganalisa hubungan antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan perusahaan, dan perusahaan dengan perusahaan. Penelitian ini juga membahas pergerakan Tiongkok dan Jepang di Myanmar sebelum dan sesudah reformasi politik dan ekonomi Myanmar. Myanmar yang sebelumnya merupakan salah satu negara kurang berkembang di kawasan Asia Tenggara, dan bahkan di dunia, perlahan menanjak naik dan menjadi negara yang cukup potensial. Peningkatan yang dialami oleh Myanmar ini diawali oleh reformasi politik dan ekonomi di tubuh Myanmar. Tiongkok dan Jepang kemudian menggunakan Myanmar sebagai batu loncatan bagi mereka untuk menguasai kawasan Asia Tenggara. Namun Tiongkok yang sudah mendapatkan handicap awal di Myanmar, menjadikan Jepang harus bekerja ekstra dengan berbagai diplomasi dalam menempatkan pengaruhnya di Myanmar. Penelitian ini berargumen bahwa diplomasi yang digunakan Jepang belum mampu menghadapi dan menekan dominasi ekonomi Tiongkok di Myanmar.

This research explains Japan's diplomacy in facing China's economic rise and domination in the Southeast Asia region, especially in Myanmar. This research is focused on the 2012-2017 time period; when Myanmar was undergoing a reformation process and Shinzo Abe was made as the new Japan prime minister. The public diplomacy and triangular diplomacy concept is used to identify Japan's strategy and diplomacy in Myanmar by analyzing the relations between government to government, government to corporate, and corporate to corporate. This research also explains China and Japan movements in Myanmar before and after the political and economic reformation. Myanmar which was one of the least developed countries in the Southeast Asia region, and even in the world, is slowly rising up and becomes quite a potential country. Myanmar's improvement was started by the political and economic reformation in Myanmar's body. China and Japan then use Myanmar as their stepping stone to conquer the Southeast Asia region. However, China has already had an early handicap in Myanmar, and this makes Japan works twice harder with various diplomacies in placing its influence in Myanmar. This research argues that Japan's diplomacy has not yet able to face and contain China's economic domination in Myanmar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library