Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lamtiur
"Aircraft landing problem (ALP) merupakan suatu permasalahan pesawat terbang dalam menemukan jadwal yang optimal untuk pendaratan pesawat terbang. Objektivitas dari ALP adalah meminimumkan total biaya pinalti dari pesawat pada single runway maupun multiple runway. Dalam permasalahan ini terdapat beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan yaitu kepentingan pemisahan waktu antara pesawat terbang dan interval waktu (time window) yang harus diperhatikan demi kepentingan keselamatan penumpang. Pertama, akan diberikan pemodelan matematis dari ALP dengan fungsi objektif yang linear. Kedua, akan digunakan pendekatan solusi heuristik yaitu Algoritma Ant Colony Optimization (ACO) dalam mencari solusi ALP yang optimal.

Aircraft landing problem (ALP) describes the aircraft problem of finding an optimal schedule of aircrafts landing. The objective of ALP is to minimize total penalty restrictive cost of aircraft in a single runway or multiple runways. This problem considers few certain constraints, such as the necessary separation time between aircrafts and time window that should be concerned for passenger safety. In the first part, will be presented a mathematical formulation of the problem with linear objective function. The second part is heuristic solution approaches with Ant Colony Optimization Algorithm to solve ALP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Reina Lamtiur
"Ekstrak etanol temulawak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen rongga mulut Streptococcus sanguinis dan Porphyromonas gingivalis. Digunakan konsentrasi ekstrak etanol temulawak teridentifikasi sebesar 0.5-25%. Ekstrak etanol temulawak terhadap bakteri dipapar pada 96 well-plate diinkubasi selama 18 jam dengan suhu 37oC suasana anaerob. Uji kualitatif menggunakan kristal violet 0.5% dan nilai Optical Density dibaca (490nm). Ekstrak etanol temulawak teridentifikasi menghambat pembentukan biofilm S. sanguinis (KHBM50 0.5% KHBM90 15%) dan P. gingivalis (KHBM50 15%) tunggal dan kombinasi (KHBM50 0.5% KHBM90 15%). Ekstrak etanol temulawak teridentifikasi memiliki potensi sebagai penghambat pembentukan biofilm Streptococcus sanguinis dan Porphyromonas gingivalis.

Java turmeric has antibacterial effect against oral pathogens. The concentration ranged from 0.5-25% were used. Biofilm formation inhibition assay was conducted on a 96 well-plate by using BHI enriched with 0.2% sucrose at 37oC for 18h. After staining with 0.5% crystal violet the optical density was read at 490nm. Java turmeric shows pontential to inhibit biofilm formation of S. sanguinis (IC50 0.5% IC90 15%) and P. gingivalis (IC50 15%) on single and dual species (IC50 0.5% IC90 15%). Java turmeric has potential to inhibit the biofilm formation of Streptococcus sanguinis and Porphyromonas gingivalis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Melda Lamtiur
"Latar belakang: Kanker rektum merupakan keganasan pada bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus. Terapi bedah merupakan modalitas utama untuk kanker stadium dini. Metode anterior resection saat ini merupakan standar baku terapi pembedahan pada kanker rektum. Metode ini merupakan sphincter-preserving surgery yang dapat mengurangi risiko dilakukannya kolostomi permanen. Sebesar 60-80% pasien mengalami gejala disfungsi usus besar setelah prosedur pembedahan tersebut. Biofeedback dideskripsikan sebagai penggunaan sebuah instrumen untuk mengubah proses fisiologis menjadi lebih jelas kepada pengguna dengan memberikan respon visual dan atau auditori yang spesifik sebagai representasi dari proses tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan respon tertentu. Diharapkan pemberian latihan penguatan otot dasar panggul dengan biofeedback memberikan hasil signifikan terhadap perbaikan kekuatan otot dasar panggul. Metode: Penelitian ini merupakan studi acak terkontrol pada 24 subjek dengan kanker rektum pasca-pembedahan angkat tumor berusia 40-70 tahun, sebagian masih terpasang stoma. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang melakukan latihan penguatan otot dasar panggul 3 kali 20 repetisi per hari untuk masing- masing fast twitch dan slow twitch. Kelompok intervensi mendapat latihan yang sama ditambah penguatan otot dasar panggul menggunakan pressure biofeedback Myomed 932 setiap minggu. Penelitian berlangsung 4 minggu. Penilaian kekuatan otot dasar panggul dilakukan secara subjektif dengan skala Oxford dan secara objektif dengan manometer biofeedback. Hasil: Terdapat peningkatan kekuatan otot dasar panggul yang signifikan pada kelompok kontrol (p=0,000) dan intervensi (p=0,000) setelah 4 minggu. Dan kelompok intervensi memiliki kekuatan akhir otot dasar panggul yang lebih baik (p=0,01). Kesimpulan: Latihan pressure biofeedback otot dasar panggul selama 4 minggu pada pasien kanker rektum pasca-pembedahan, kemoterapi, radioterapi memberikan efek peningkatan kekuatan otot dasar panggul yang secara statistik lebih signifikan dibandingkan dengan terapi standar.

Background: Rectal cancer is a cancer in last part of the colon before the anus. Surgery is the main treatment in early stage. Anterior resection method is the gold standard for surgery in rectal cancer. This method is a sphincter-preserving surgery that can reduced risk of permanent colostomy. 60-80% patient had colon disfunction after this surgery method. Biofeedback is an instrumental use to change physiologic process becomes clearer for the user by giving visual and or auditory response as a representative of the process. Using biofeedback in pelvic floor muscle exercise is expected to give a better result in increasing pelvic floor muscle contraction. Method: This is a randomized controlled trial study including 24 subjects with post-surgery, chemotherapy, radiotherapy age 40-70 years old, some still in stoma use. Subjects were divided into 2 groups, control group with pelvic floor muscles exercise three times per day, every day, with 20 repetitions of fast and slow twitch exercise. The intervention group got the same exercise and pelvic floor muscles exercise using pressure biofeedback Myomed 932 every week. This study is done for 4 weeks. The pelvic floor muscles contraction was measured using manometer biofeedback and Oxford scale. Result: There is significant increase in pelvic floor muscle contraction in control (p=0,000) and intervention (p=0,000) group after four weeks. The intervention group had a better pelvic floor muscle contraction (p=0,01). Conclusion: Pelvic floor muscles exercise using pressure biofeedback for 4 weeks in rectal cancer patients post-surgery, chemotherapy, and radiotherapy gave better effect in muscles contraction regarding the standar therapy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Riolina Ida Lamtiur
"Ke depan organisasi pemerintah miskin struktur kaya fungsi, yang diwujudkan melalui berbagai macam jabatan fungsional. Salah satu jabatan fungsional yang butir kegiatannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah Pengawas Farmasi dan Makanan. Jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan merupakan salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kinerja dan sekaligus merupakan alternatif pengembangan karir yang sangat diminati oleh SDM di Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Beban kerja BPOM dalam upaya pengawasan terhadap mutu, keamanan dan efikasi atau manfaat obat, obat tradisional, makanan, kosmetika, perbekalan kesehatan rumah tangga dan bahan berbahaya, baik yang beredar di Indonesia maupun untuk produk ekspor semakin meningkat dan semakin kompleks. Semakin terbukanya akses pasar global, akan semakin banyak beredar produk ilegal dan produk palsu. Sehingga semakin banyak kasus pro justicia di bidang farmasi dan makanan. Beban kerja yang berat dan sangat beresiko di lapangan inilah yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Pengawas Farmasi dan Makanan.
Oleh karena itu pengembangan karir sebagai pejabat fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan selain menarik dari segi profesionalisme dan orientasi kinerja, juga dari segi pencapaian jenjang jabatan dan pangkat tertinggi sebagai pegawai negeri sipil dan akhirnya adalah tunjangan jabatan itu sendiri.
Pelaksanaan jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan di lapangan harus sesuai dengan harapan setiap SDM. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat melakukan penilaian dan penetapan (perhitungan) angka kredit serta dapat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan jabatan fungsional tersebut.
Untuk itu dirancang suatu prototip aplikasi program otomasi Sistem Informasi Bagi pengembangan Karir Pejabat Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan, BPOMRI, yang diharapkan akan dapat melakukan penilaian dan penetapan (perhitungan) angka kredit serta dapat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan di lapangan. Otomasi penilaian dan penetapan (perhitungan) angka kredit serta monitoring dan evaluasi tersebut dapat meringankan beban Tim Penilai dan pihak manajerial yang menangani jabatan fungsional yang menyita banyak tenaga, waktu dan biaya.
Prototip ini merupakan pemecahan awal, yang masih harus dikembangkan menjadi suatu sistem yang utuh. Untuk itu sangat diperlukan dukungan pimpinan BPOM untuk mewujudkannya, baik dari segi legalitas pengadan maupun dari segi penganggaran agar memberikan prioritas pengadaan sistem tersebut.
Untuk keberhasilan sistem jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan juga perlu dilakukan sosialisasi yang ditata dan terus menerus kepada setiap SDM di setiap level bahwa pejabat fungsional adalah partner yang setara bagi pejabat struktural dalam pencapaian visi dan misi BPOM, selain diperlukan juga pendidikan dan pelatihan yang terstruktur bagi pejabat fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan guna memenuhi kompetensi dalam menjalankan tugas jabatannya.

Information System Modelling for Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan career development in Badan POM (National Agency of Drug and Food Control Indonesia)In the future, the government organization chart is designed to be simple but rich of functions. Various of functional services will be implemented. One of it is Jabatan Fungsional Pengawas farmasi dan Makanan.
Pengawas Farmasi dan Makanan is one of many strategic plan to increase Badan POM performance and interesting alternative career development for staff.
Global trade's affects the increasing of Badan POM's responsibility in pharmaceuticals and food control such as medicines, traditional medicines, medical devices and other commodities under Badan POM controlled. This situation opens the opportunity for distribution of illegal and counterfeit product; it is realized that the increase of pro justicia cases in pharmaceutical and food as the effects of those condition. Badan POM assumes that high risk responsibility.
Jabatan fungsional is interesting career development tract because its professionalism, performance oriented, career opportunity and of course the allowance as well.
Since the implementation of jabatan fungsional has to meet the staff needs, therefore the existing system that can evaluate, determine and to monitor its implementation is absolutely needed.
For that purpose it is designed an application prototype of automation system for jabatan fungsional pengawas farmasi dan makanan progress, in order to less the appraiser team duties and also to make the budget efficiency. The proposed prototype is beginning of the whole system to manage the implementation of jabatan fungsional in Badan POM. There are many supports have to be input to grow the prototype becomes the complete system such as, management, budget and legal aspects as well. Structured and consistent socialization is needed also to keep the pengawas farmasi dan makanan informed that structural and functional services are colleagues to achieve together the Badan POM mission and vision. Education and structured training are important and should be performed to fill them up with the competencies in their works.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library